Terancam Punah
Indonesia memiliki beragam fauna yang khas, namun beberapa di antaranya telah langka.
Apa saja hewan langka Nusantara yang terancam punah?
Dengan luas wilayah 735.400 mil persegi dan terletak di antara dua benua besar, Indonesia
menjadi negara yang memiliki beragam jenis flora dan fauna, baik itu yang berkarakter
Asiatic, Australis, maupun peralihan. Namun sayangnya, dari ribuan jenis flora dan fauna
yang hidup di wilayah Indonesia, ada sekitar 294 jenis flora dan fauna Indonesia yang masuk
dalam daftar spesies yang terancam punah (hewan langka) dan patut dilindungi. Hal ini sesuai
dengan Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1999 tentang “Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa
yang Dilindungi”.
2. Gajah Sumatera
Mungkin saat ini jumlah populasi Harimau Sumatera tak lebih dari
300 ekor saja, sehingga menurut WWF spesies yang merupakan satu dari enam sub-spesies
harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa
kritis atau hewan langka yang terancam punah (critically endangered). Warna kulit harimau
Sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning kemerah-
merahan hingga oranye tua. Tubuhnya juga relatif paling kecil dibandingkan semua sub-
spesies harimau yang hidup saat ini. Semakin sempitnya luas habitat karena aktivitas
pembukaan lahan, membuat mereka semakin terancam punah.
4. Anoa
Kera Hitam Sulawesi atau dalam bahasa ilmiah disebut Macaca nigra
atau sering juga disebut monyet berjambul merupakan salah satu dari sekian jenis perimata
yang keberadaannya mulai langka dan terancam mengalami kepunahan. Kera Hitam Sulawesi
merupakan satwa endemik pulau Sulawesi, tepatnya di daerah provinsi Sulawesi Utara. Ciri
utama yang pada monyet ini adalah jambul di atas kepalanya. Dalam bahasa Inggris primata
langka ini disebut dengan beberapa nama diantaranya Celebes Crested Macaque, Celebes
Black ape, Celebes Black Macaque, Crested Black Macaque, Gorontalo Macaque, dan
Sulawesi Macaque. Sementara itu, kera ini oleh masyarakat setempat biasa dipanggil dengan
Yaki, Bolai, Dihe. Dalam bahasa latin (ilmiah) Kera Hitam Sulawesi dinamai Macaca nigra
yang bersinonim dengan Macaca lembicus (Miller, 1931) Macaca malayanus (Desmoulins,
1824). Kera hitam sulawesi ini semakin hari keberadaannya semakin langka dan terancam
punah. Bahkan oleh IUCN Redlist digolongkan dalam status konservasi Critically
Endangered (Krisis).
6. Pesut Mahakam
9. Elang Flores
11. Simakobu
Tarsius adalah primata dari genus Tarsius, suatu genus monotipe dari
famili Tarsiidae, satu-satunya famili yang bertahan dari ordo Tarsiiformes. Tarsius
mempunyai tubuh kecil dengan mata yang sangat besar; tiap bola matanya berdiameter
sekitar 16 mm dan keseluruhan berukuran sebesar otaknya. Kaki belakangnya juga sangat
panjang. Sampai saat ini populasi Tarsius cenderung mengalami penurunan (IUCN, 2012).
Perkiraan kepadatan populasi Tarsius di Tangkoko adalah 156/km2 (Gursky, 1997). Hal ini
karena dipengaruhi oleh faktor-faktor baik dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal).
Faktor luar (eksternal) yang mempengaruhi Tarsius antara lain adalah
lingkungan(habitat,sarang, jenis vegetasi), iklim (suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan
curah hujan), predator (kucing hutan, ular dan manusia), dan pakan.