Anda di halaman 1dari 45

HEWAN LANGKA

Badak Jawa

 Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus); Disebut juga sebagai Badak Bercula Satu, Binatang
endemik jawa yang hanya bisa dijumpai di Taman Nasional Ujung Kulon (Banten)
dengan populasi hanya 35 hingga 45 ekor saja (hasil sensus Badak 2011). Lebih detail
baca: Badak Jawa Mamalia Terlangka Di Dunia.
Ilustrasi Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri)

 Kanguru Pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri) atau Wondiwoi Tree-kangaroo; Salah


satu jenis kanguru pohon asal Papua ini populasinya diperkirakan sekitar 50 ekor saja.
Penjelasan detail baca: Kanguru Pohon Wondiwoi.
Pesut Mahakam

 Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) atau Irrawaddy Dolphin; Merupakan mamalia air
tawar yang unik. Di Indonesia hidup di Sungai Mahakam dengan populasi sekitar 70
ekor. Selengkapnya baca: Pesut Mahakam Mamalia Terlangka Indonesia.
Macan Tutul Jawa atau Leopard

 Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) atau Javan Leopard; Disebut juga Macan
Kumbang dengan jumlah populasinya diperkirakan di bawah 250 ekor (IUCN 2008).
Lebih detail baca: Macan Tutul Jawa.
Badak sumatera

 Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) atau Sumatran Rhinoceros; Merupakan


badak bercula dua yang populasinya diperkirakan tidak lebih dari 275 ekor. Lebih detal
baca: Badak Sumatera.
HEWAN LANGKA

Leucocephalon yuwonoi (kura-kura hutan sulawesi)

 Kura-kura Hutan Sulawesi (Leucocephalon yuwonoi) atau Sulawesi Forest Turtle; Kura-
kura endemik sulawesi yang pernah terdaftar sebagai The World’s 25 Most Endangered
Tortoises and Freshwater Turtles—2011 dengan populasi kurang dari 250 ekor.
Selengkapnya baca: Kura-kura Hutan Sulawesi nan Langka.
Elang Flores

 Elang Flores (Nisaetus floris) atau Flores Hawk-Eagle; Burung elang endemik Flores
dengan populasi antara 150-300 ekor. Penjelasan detail baca: Elang Flores Raptor
Endemik.
Rusa Bawean

 Rusa Bawean (Axis kuhlii) atau Bawean Deer; Rusa endemik pulau Bawean, Jawa Timur.
Populasinya antara 250–300 animals (Semiadi 2004). Selengkapnya baca: Rusa Bawean.
Burung Tokhtor Sumatera

 Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis) atau Sumatran Ground Cuckoo; Burung


endemik Sumatera dengan populasi sekitar 70-400 ekor. Penjelasan lengkap baca:
Tokhtor Sumatera.
Katak Merah

 Katak Merah (Leptophryne cruentata) atau Bleeding Toad; Adalah katak endemik yang
hanya hidup di TN Gunung Halimun-Salak dan TN Gede Pangrango. Populasi tidak
diketahui. Baca: Katak Merah
HEWAN LANGKA

Jalak Putih Marak di Sangkar Langka di Alam

Jalak Putih (Sturnus melanopterus) merupakan salah satu burung yang marak (mudah
ditemukan) di dalam sangkar, namun jalak putih justru menjadi burung langka yang sulit
ditemukan di habitat aslinya, alam. Burung jalak putih yang endemik Jawa dan Bali sejak lama
memang telah menjadi salah satu binatang peliharaan favorit, terutama di masyarakat Jawa.

Tidak mengherankan jika kemudian jalak putih dinobatkan menjadi fauna identitas di dua
kabupaten, yakni kabupaten Madiun (Jawa Timur) dan kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah).
Sayangnya, keberadaan burung yang dilindungi ini semakin sulit ditemukan di alam liar.

Burung jalak putih disebut juga jalak uren putih. Burung langka ini mempunyai nama latin
Sturnus melanopterus yang mempunyai sinonim Acridotheres melanopterus. Nama hewan
endemik Jawa dan Bali ini dalam bahasa Inggris adalah Black-winged Starling, meskipun
terkadang disebut juga sebagai Black-winged Myna dan White-breasted Starling.
Celepuk Siau (Otus siaoensis) Langka Endemik Sulawesi Utara

Celepuk siau (Otus siaoensis) merupakan salah satu burung langka dan terancam punah di
dunia. Burung celepuk siau adalah burung endemik yang hanya terdapat di sebuah pulau kecil
bernama “Siau” di Kabupaten Sangihe, Propinsi Sulawesi Utara. Burung yang masuk dalam
kategori keterancaman tertinggi, Kritis (Critically Endangered) ini tidak lagi pernah terlihat
kembali sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1866.

Celepuk siau merupakan anggota burung hantu (ordo Strigiformes) yang dalam bahasa Inggris
biasa disebut sebagai Siau Scops-owl. Sedangkan dalam nama ilmiah (latin) celepuk ini diberi
nama Otus siaoensis.
Burung Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni)

Burung kacamata sangihe atau Sangihe White-eye (Zosterops nehrkorni) merupakan salah
satu dari sekitar 22an jenis burung kacamata (pleci) yang terdapat di Indonesia. Sayangnya,
burung kacamata sangihe yang endemik pulau Sangihe ini tergolong jenis burung langka di
Indonesia.

Keberadaan burung kacamata sangihe bahkan terancam punah yang oleh IUCN Redlist dan
birdlife dimasukkan dalam status konservasi ‘ktitis’ (Critically Endangered). Status
keterancaman tertinggi lantaran diperkirakan burung endemik Sangihe ini jumlahnya kurang dari
50 ekor burung dewasa.

Burung kacamata sangihe dalam bahasa Inggris disebut sebagai Sangihe White-eye dengan nama
ilmiah (latin) Zosterops nehrkorni. Dulunya burung ini dianggap sebagai bagian dari spesies
Zosterops atrifrons (Kacamata dahi-hitam). Namun kemudian spesies kacamata dahi-hitam ini
dibedakan menjadi tiga spesies yakni Zosterops atrifrons, Zosterops stalkeri (Kacamata seram),
dan Zosterops nehrkorni (Kacamata sangihe).
Tarsius Siau (Tarsius tumpara) Si Imut Terancam Punah

Tarsius siau atau Tarsius tumpara memang imut penampilannya, namun tarsius asli pulau
Siau, Sulawesi ini juga terancam punah. Bukan sekedar diberikan status Critically Endangered
oleh IUCN Red List, bahkan tarsius tumpara atau Siau Island Tarsier pun termasuk salah satu
dari 25 Primata Paling Terancam Punah di Dunia.

Sesuai namanya, Si Imut Tarsius Siau merupakan hewan endemik yang hanya bisa dijumpai di
pulau Siau, Sulawesi Utara. Meskipun diduga juga terdapat di beberapa pulau kecil di sekitar
pulau Siau. Hewan ini baru ditemukan pada tahun 2005 oleh Dr Shekelle.

Tarsius siau dikenal sebagai Siau Island Tarsier dalam bahasa Inggris. Sedangkan nama ilmiah
(nama latin) salah satu anggota famili Tarsiidae dari genus Tarsius ini adalah Tarsius tumpara.
Kata ‘tumpara’ merupakan bahasa daerah Siau untuk menyebut tarsius.
Beruk Mentawai (Macaca pagensis) Monyet Endemik Mentawai

Beruk mentawai (Macaca pagensis) merupakan salah-satu monyet endemik Kepulauan


Mentawai, Sumatera. Hewan endemik ber-ordo primata yang oleh masyarakat setempat disebut
bokoi ini populasinya semakin terancam sehingga oleh IUCN Redlist dikategorikan sebagai
satwa berstatus Critically Endangered, tingkatan terakhir sebelum punah.

Beruk mentawai atau bokoi (Macaca pagensis) bersama beruk siberut (Macaca siberu), semula
dianggap sebagai anak spesies dari Macaca nemestrina. Namun kemudian ketiganya dianggap
sebagai spesies yang berbeda.

Beruk mentawai oleh masyarakat lokal disebut sebagai bokoi. Sedangkan dalam bahasa Inggris,
binatang endemik Kepulauan Mentawai ini disebut sebagai Pagai Island Macaque, atau Pagai
Macaque. Sedangkan dalam bahasa ilmiah (latin), monyet langka ini dinamakan Macaca
pagensis yang bersinonim dengan Macaca mentaveensis (de Beaux, 1923).

Kulit wajah beruk mentawai berwarna hitam dengan mata coklat. Monyt ini memiliki kantong
pipi yang berguna sebagai penyimpa
HEWAN LANGKA

Gajah Sumatera Sehari Makan 150 Kg

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan satu dari tiga subspesies Gajah
Asia. Subspesies Gajah Asia (Elephas maximus) selain Gajah Sumatera adalah Gajah Asia
(Elephas maximus maximus) yang terdapat di Srilangka dan Gajah India (Elephas maximus
indicus) yang terdapat di Asia Tenggara dan India. Gajah Sumatra (Elephas maximus
sumatranus) yang mempunyai nafsu makan besar (hingga 150 kg seharinya) bisa dijumpai di
pulau Sumatera Indonesia. Binatang ini juga ditetapkan sebagai Fauna Identitas Provinsi
Lampung.

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) hanya berhabitat di pulau Sumatera Indonesia.
Populasinya tersebar di tujuh provinsi yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau,
Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung. Meskipun sebaran habitatnya luas ternyata
populasinya menurun drastis. Karenanya UICN Redlist menggolongkan binatang besar ini dalam
kategori Endangered sejak tahun 1996.
Orangutan Sumatera (Pongo abelii)

Orangutan Sumatera atau Pongo abelii merupakan satu diantara 11 hewan mamalia paling
langka di Indonesia. Populasi orangutan sumatera diperkirakan hanya sekitar 6.500 ekor
(Dephut, 2007) saja. Populasinya ini jauh lebih sedikit dibanding saudaranya, orangutan
kalimantan.

Orangutan Sumatera adalah hewan endemik pulau Sumatera. Spesies kera besar seperti halnya
gorila dan simpanse ini hanya bisa ditemukan di hutan Sumatera saja dan merupakan spesies
primata besar paling langka di dunia.

Ciri-ciri dan Diskripsi Orangutan Sumatera. Orangutan Sumatera (Pongo abelii) hampir
mirip dengan orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) namun memiliki ukuran tubuh yang lebih
kecil. Tinggi tubuh orangutan sumatera sekitar 1,25-1,5 meter dengan berat tubuh berkisar 30-50
kg (betina) dan 50-90 kg (jantan).
Monyet Ekor Babi atau Simakobu, Primata Paling Langka

Monyet ekor babi, simakobu, pig tailed langur (Simias concolor) adalah salah satu primata
paling langka di Indonesia. Monyet ekor babi yang disebut juga sebagai simakobu ini oleh
Primate Specialist Group (IUCN Species Survival Commission bekerja sama dengan
International Primatological Society dan Conservation International) termasuk dalam “The
World’s 25 Most Endangered Primates” (25 Primata Paling Terancam di Dunia).

Simakobu atau monyet ekor babi (Simias concolor) menjadi salah satu primata paling langka dan
terancam punah lantaran populasinya yang semakin menurun. Monyet ekor babi pun merupakan
hewan endemik dari kepulauan Mentawai, Sumatera. Dengan daerah sebaran yang terbatas dan
populasi yang terus menurun, tak pelak mengukuhkan simakobu sebagai Most Endangered
Primates.

Monyet ekor babi dikenal juga sebagai simakobu dan simasepsep. Dalam bahasa Inggris, hewan
endemik langka ini disebut dengan pig tailed langur dan Pig-tailed Snub-nosed Monkey.
Sedangkan menurut nama latin (nama ilmiah), monyet ekor babi disebut sebagai Simias
concolor. Nama ‘ekor babi’ dan ‘pig tailed‘ merujuk pada bentuk ekor simakobu yang pendek
menyerupai ekor babi.

Sebelumnya spesies endemik ini dikelompokkan dalam genus Nasalis atau satu genus dengan
bekantan. Kini simakubo atau monyet ekor babi ditempatkan dalam genus Simias. Terdapat dua
subspesies dari Pig-tailed Langur ini yakni Simias concolor concolor dan Simias concolor
siberu.
Kakatua Kecil Jambul Kuning Nyaris Punah

Kakatua Kecil Jambul Kuning nyaris punah. Burung berjambul kuning ini menjadi salah satu
18 spesies burung yang berstatus Critically Endangered (Kritis) atau satu tingkat di bawah status
Punah.

Kakatua Kecil Jambul Kuning merupakan satu dari enam spesies kakatua yang terdapat di
Indonesia. Burung berparuh bengkok ini mempunyai ciri khas bulu putih yang menutupi hampir
seluruh tubuhnya dan jambul yang berwarna kuning.Kakatua Kecil Jambul Kuning nyaris punah
akibat perdagangan illegal.Kakatua Kecil Jambul Kuning dalam bahasa latin disebut Cacatua
sulphurea (Gmelin, 1788). Sedang dalam bahasa Inggris burung yang nyaris punah ini disebut
Yellow-crested Cockatoo atau Lesser Sulphur-crested Cockatoo.
Burung Trulek Jawa

Trulek Jawa (Vanellus macropterus) adalah salah satu burung langka yang hanya terdapat
(endemik) di Jawa. Burung dari famili Charadriidae ini pada tahun 1994 pernah dinyatakan
punah (Extinct) oleh IUCN, namun sejak tahun 2000, statusnya direvisi menjadi “Kritis”
(Critically Endangered; CR). Meskipun begitu, hingga kini keberadaan burung Trulek Jawa ini
masih misteri antara punah atau belum.

Trulek Jawa (Vanellus macropterus) yang dalam bahasa Inggris disebut Javan Lapwing,
Javanese Lapwing atau Sunda Plover hingga sekarang tidak diketahui dengan pasti berapa
jumlah spesies yang tersisa. Bahkan status “Kritis” (Critically Endangered; CR) yang diberikan
oleh IUCN Redlist, hanya merupakan asumsi berdasarkan catatan-catatan yang dibuat pada tahun
1940. Berbagai penyelidikan dan penelitian yang dilakukan tidak satupun memperoleh bukti
nyata keberadaan burung langka ini. Tetap menyisakan misteri.

Burung ini terakhir tercatat keberadaannya pada tahun 1940 di Delta Sungai Citarum. Mungkin
karena IUCN belum mensurvei ulang semua habitatnya, dan masih ada laporan-laporan
keberadaan jenis ini dari penduduk setempat, maka IUCN belum berani menyebutnya sebagai
jenis yang telah punah.
HEWAN LANGKA

Ekidna Mammalia yang Bertelur

Ekidna merupakan hewan mammalia yang bertelur (ordo Monotremata) yang masih
bertahan hidup hingga sekarang di samping platipus (Ornithorhynchus anatinus). Sebagaimana
dengan platipus, Ekidna termasuk hewan yang aneh. Ekidna menjadi aneh lantaran hewan
mammalia selayaknya harimau ataupun tarsius tetapi ekidna tidak melahirkan anaknya
melainkan bertelur.

Saat ini terdapat 4 spesies ekidna dari dua genus berbeda yang masih bertahan hidup hingga
sekarang. Sedangkan tiga spesies ekidna lainnya telah punah dan hanya dikenali dari fosilnya
saja. Hebatnya, keempat spesies ekidna tersebut terdapat di pulau Papua Indonesia. Namun
sayang, keempat ekidna tersebut tergolong binatang langka yang terancam punah.
Kuskus Beruang Sulawesi dan Kuskus Beruang Talaud

Kuskus Beruang Sulawesi dan Kuskus Beruang Talaud adalah dua spesies anggota genus
Kuskus Beruang (genus Ailurops) yang hidup endemik di Sulawesi. Kuskus Beruang Sulawesi
(Ailurops ursinus) hanya dapat ditemukan di daratan pulau Sulawesi, Peleng, Muna, Buton, dan
Togian.

Sedangkan saudaranya, Kuskus Beruang Talaud (Ailurops melanotis), merupakan hewan


endemik yang hanya hidup di pulau Salibabu, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

Kuskus Beruang (Ailurops spp.) merupakan anggota famili Phalangeridae (kuskus) dan
merupakan salah satu mamalia berkantung (marsupialia) yang terdapat di Indonesia selain
kanguru. Seperti halnya kanguru, setelah melahirkan anaknya, kuskus merawat dan membawa
anaknya di dalam kantung yang terdapat di perutnya. Kuskus Beruang yang terdiri atas dua jenis
ini merupakan spesies kuskus terbesar. Mungkin lantaran tubuhnya yang besar hingga berukuran
satu meter itu, genus kuskus ini dinamai Kuskus Beruang. Selain itu Kuskus Beruang disebut
juga sebagai Kuse.
Gagak Banggai (Corvus unicolor) Burung Langka Endemik Sulawesi

Gagak Banggai atau Corvus unicolor merupakan burung endemik Sulawesi yang langka.
Saking langkanya burung Gagak Banggai termasuk dalam daftar 18 burung paling langka di
Indonesia. Gagak endemik kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah yang bernama latin Corvus
unicolor inipun pernah dianggap punah.

Burung Gagak Banggai diketahui dari dua spesimen yang ditemukan antara tahun 1884-1885
dari salah satu pulau di kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. Setelah itu Gagak Banggai tidak
pernah dijumpai hingga pada 2008 seorang ornitologis (ahli burung) Indonesia Muhammad
Indrawan memfoto dua spesies Gagak Banggai di pulau Peleng, salah satu pulau di kepulauan
Banggai.

Burung Gagak Banggai dalam bahasa Inggris disebut sebagai Banggai Crow. Sedang dalam
bahasa latin burung ini dinamai Corvus unicolor yang bersinonim dengan Gazzola unicolor.
Sebelumnya Gagak Banggai juga pernah dianggap sebagai subspesies dari Gagak Hutan (Corvus
enca) dengan nama ilmiah Corvus enca unicolor.
Kodok Pohon Ungaran (Philautus jacobsoni)

merupakan spesies endemik yang dulunya hanya tinggal di dataran tinggi kawasan hutan Gunung
Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Ukuran tubuhnya termasuk kecil dan arboreal atau hidup di
lubang-lubang pohon. Satus konservasinya berdasarkan IUCN adalah CR (critically endangered)
atau “terancam punah”. Keberadaannya sangat sulit diketemukan. Bahkan satu-satunya sampel
yang ada diambil tahun 1930-an dan disimpan di Museum Leiden, Belanda.
Tanaman langka yg dilindungi di indonesia

BALAM SUNTAI

Balam Suntai (Palaquium walsurifolium),balam suntai adalah salah satu jenis tanaman langka
asli indonesia.tanaman langka ini memiliki kualitas kayu yang baik. kelas keawetan tanaman
langka ini adalah kelas IV dan kekuatannya kelas II. maka tidaklah heran kalau tanaman langka
ini banyak dicari orang.
BAYUR
Bayur (Pterospermum sp). Tanaman langka indonesia ini memiliki nama daerah Balang, wadang,
walang, wayu. bayur adalah jenis tanaman langka yang memiliki kualitas kayu bagus.
POHON ULIN

Pohon Ulin (Eusiderxylon zwageri). Tanaman langka ini juga dikenal dengan kayu besi. tanaman
khas kalimantan ini memilki diameter 60-120 cm dan tinggi 20-30 m. tanaman langka ini adalah
satu komoditas kayu yang paling laku karena kualitas kayu nya
CENDANA

Cendana (Santalum album). Cendana atau cendana wangi, merupakan tanaman langka penghasil
kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa,
aroma terapi, campuran parfum, serta sangkur keris (warangka). Cendana adalah tumbuhan
parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk mendukung
pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup mendukung kehidupannya. Karena
prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan. Kayu cendana wangi
(Santalum album) kini sangat langka dan harganya sangat mahal. Kayu cendana dianggap
sebagai obat alternatif untuk membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu
cendana, yang sangat mahal dalam bentuknya yang murni, digunakan terutama untuk
penyembuhan cara Ayurveda, dan untuk menghilangkan rasa cemas.
DAMAR

Damar, Kopal Keruling (Agathis labillardieri). Tanaman langka ini berasal dari papua. Damar
adalah salah satu jenis pohon potensial yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tanaman langka
ini tingginya bisa mencapai 60 m dan dimeternya 2 m.
Tanaman langka yg dilindungi di indonesia

Raflesia Arnoldi

Bunga Rafflesia hidup di Tama Nasional Bengkulu, mempunyai ukuran dengan diameter bunga
yang hampir mencapai 1 meter. Bunga ini terkenal dengan sebutan bunga bangkai karena
mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga digunakan
untuk menarik lalat yang hinggap dan membantu penyerbukan. Raflesia Arnoldi merupakan
tumbuhan parasit yang memerlukan inang untuk hidupnya. Saat ini kondisi habitat Raflesia
Arnoldi sangat memprihatinkan sehingga jumlahnya menurun drastis dari tahun ke tahun.
Menyusutnya habitat bunga tersebut di antaranya disebabkan kegiatan manusia seperti
pembukaan wilayah hutan baik untuk kegiatan pertambangan, pertanian, maupun permukiman.
.ENAU

Enau (Arenga pinnata). Enau atau aren (Arenga pinnata, suku Arecaceae) adalah palma yang
terpenting setelah kelapa (nyiur) karena merupakan tanaman serba guna. Palma yang besar dan
tinggi, dapat mencapai 25 m. Berdiameter hingga 65 cm, batang pokoknya kukuh dan pada
bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal sebagai ijuk, injuk, juk atau
duk. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batang. Pohon enau
menghasilkan banyak hal, yang menjadikannya populer sebagai tanaman yang serbaguna,
terutama sebagai penghasil gula.
MIMBA

Mimba (Azadirachta indica). Tanaman langka ini mempunyai nama lain Mimbo atau Mimba.
Tanaman langka ini merupakan pohon yang tinggi (Arbor) batangnya dapat mencapai 20 m
bahkan lebih. Kulit batangnya tebal, batang agak kasar, daun menyirip genap, dan berbentuk
lonjong dengan tepi bergerigi dan runcing, sedangkan buahnya merupakan buah batu dengan
panjang 1 cm. Buah mimba dihasilkan dalam satu sampai dua kali setahun, berbentuk oval, bila
masak daging buahnya berwarna kuning, biji ditutupi kulit keras berwarna coklat dan
didalamnya melekat kulit buah berwarna putih. Tanaman ini bisa digunakan sebagai pestisida
nabati. Karena daun mimba mengandung senyawa-senyawa yang dapat mengendalikan hama
tanaman, diantaranya adalah sitosterol, hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin, rutin,
azadirachtin, dan nimbine.
TEMBESU

Tembesu (Fagraea fragrans) termasuk kedalam famili Loganiaceae. Daerah penyebarannya


Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, Maluku, dan Irian Jaya. Tempat tumbuh pada
tanah datar dan sarang atau tempat yang tidak becek, tanah liat berpasir, dengan type curah hujan
A sampai B pada ketinggian 0–500 dpl.

Tinggi pohon tembesu mencapai 40 m, dengan panjang batang bebas cabang sampai 25 m,
diameter 80 cm atau lebih, dengan batang tegak dan tidak berbanir. Kulit luar berwarna coklat
sampai hitam, beralur dangkal dan sedikit mengelupas. Kayunya keras berwarna kuning emas tua
atau coklat jingga, dan termasuk ke dalam kelas awet satu.
JELUTUNG

Jelutung atau jelutong (Dyera costulata, syn. D. laxiflora) adalah spesies pohon dari subfamilia
oleander. Pohon ini dapat tumbuh hingga 60 meter dengan diameter sebesar 2 meter. Pohon ini
tumbuh di semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatra dan bagian selatan Thailand.
Tanaman langka yg dilindungi di indonesia

Anggrek tebu

Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek terbesar, paling besar dan
paling berat diantara jenis-jenis anggrek lainnya. Dalam satu rumpun dewasa, anggrek tebu dapat
mencapai berat lebih dari 1 ton dan mempunyai panjang malai hingga 3 meter dengan diameter
malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya tanaman ini layak menyandang predikat sebagai anggrek
terbesar dan terberat atau anggrek raksasa
Amorphophallus titanum / Bunga Bangkai

Salah satu tanaman langka di Indonesia yang hanya bisa dijumpai sekitar daerah Sumatera.
Tanaman mengeluarkan bau tak sedap dan tumbuh dalam dua fase kehidupan yang saling
bergantian. Bunga Bangkai dikenal dengan nama Latin Amorphophallus titanum atau Titan
Arum.
Bunga bangkai raksasa; (Bunga bangkai tidak termasuk dalam famili Arecaceae (Palmae)
melainkan dalam famili Araceae (talas-talasan)
Kantong Semar

Jenis tanaman karnivora dan bentuknya mirip kantong. Kantong Semar menangkap serangga
dengan meletakkan kelenjar nectar di bagian tutup kantong. Serangga yang terjebak akan diserap
nutrisinya oleh tanaman. Selain ditemukan sekitar daerah Indonesia, tanaman bernama unik ini
juga bisa ditemui sekitar daerah Asia Tenggara.
Sewaktu daun masih muda, Kantong pemangsa pada Nepenthes tertutup. Lantas, membuka
ketika sudah dewasa. Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini menutup sewaktu masih
muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya proses
pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap merebut makanan yang
sudah ia peroleh
Bunga Edelweis Anaphalis Javanica

Satu lagi tanaman langka di Indonesia yang bernama latin, Anaphalis javanica. Meskipun telah
dipetik dari tangkai, bunga Edelweis tidak langsung layu. Bunga ini merupakan jenis tumbuhan
endemik zona alpinadi daerah pegunungan-pegunungan tinggi di wilayah Nusantara. Bunga
Edelweis ini juga disebut sebagai tumbuhan pelopor untuk tanah vulkanik yang masih muda di
hutan pegunungan. Pertumbuhannya di daerah tandus disebabkan karena bunga ini mampu
meningkatkan simbiosis antara pertumbuhan jamur mikoriza dengan jamur tanah tertentu untuk
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan selama hidupnya. Musim mekar dari bunga Edelweis ini
antara bulan April hingga Agustus. Bunga ini juga sangat disukai oleh beragam serangga,
diperkiran 300 lebih jenis serangga mengunjungi bunga tersebut, hebatnya bunga ini dapat
bertahan hidup hingga 100 tahun usianya. Tanaman Edelweis bisa tumbuh hingga ketinggian 8
meter dan tebal batang sebesar ukuran kaki manusia. Lebih sering dijumpai sekitar daerah
pengunungan Lombok, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan dan Jawa
Daun Sang

Tanaman yang hanya ditemukan sekitar daerah Sumatera, namun populasinya lebih
mendominasi daerah Aras Napal, Besitang, kabupaten Langkat. Nama ilmiah tanaman ini adalah
Johannestijsmania altifrons, mengambil nama si penemu, Profesor Teijsman, yang berasal dari
Belanda. Tanaman daun Sang pertama kali ditemukan pada awal abad 19.
Tanaman langka yg dilindungi di indonesia

Anggrek Larat

Anggrek Larat yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Cooktown Orchid, berkerabat dekat
dengan beberapa jenis anggrek lainnya seperti Anggrek Merpati, Anggrek Albert, Anggrek
Stuberi, Anggrek Jamrud, Anggrek Karawai, dan Anggrek Kelembai. Dalam bahasa latin
tumbuhan ini dikenal sebagai Dendrobium phalaenopsis dengan sinonim Vappodes
phalaenopsis, dan Dendrobium bigibbum.
Sarang Semut

Tumbuhan Sarang Semut mempunyai nama latin Myrmecodia Pendans. Tanaman ini disebut
sebagai tanaman sarang semut karena semut suka bersarang di dalam tumbuhan ini. Keunikan
sarang semut terletak pada interaksi semut yang bersarang pada umbi yang terdapat lorong-
lorong di dalamnya. Sarang semut adalah sejenis tumbuhan epifit yang menempel di pohon-
pohon besar yang batang bagian bawahnya menggelembung berisi rongga-rongga yang
disediakan sebagai sarang semut jenis tertentu. Sarang semut tumbuh pada pohon inang setinggi
8 meter berada 1100-2500 dari permukaan laut. Tanaman ini dapat ditemukan di hutan-hutan
Papua.
Purwaceng

Purwaceng adalah tanaman legendaris yang dijadikan obat kuat oleh para raja atau kalangan
istana di daerah Jawa. Di Indonesia tumbuhan atau tanaman obat yang memiliki khasiat
penambah stamina (aprosidiak) umumnya digunakan atas dasar mitos, kepercayaan dan
pengalaman. Namun khasiat tanaman Purwaceng ini bukan sekedar mitos belaka karena studi
sudah membuktikannya. Purwaceng banyak ditemukan di pegunungan seperti di dataran tinggi
Dieng, Jawa Tengah.
Anggrek Pensil (Vanda Hookeriana)

Angger pensil (Vanda hookeriana) asal Sumatra adalah jenis anggrek yang langka. Anggrek
yang banyak diminati para pencinta bunga itu hidup menumpang pada bunga bakung (Crinum
asiaticum). Langkanya anggrek ini, dikarenakan habitat anggrek yang ada di Cagar Alam Dusun
Besar (CADB), Bengkulu sudah rusak oleh tangan manusia. Kerusakan tersebut juga
menyebabkan bunga bakung mati.

Untuk mencegah kepunahan anggrek pensil, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Bengkulu telah mencoba mengembangbiakkan anggrek ini. Uji coba pengembangbiakan anggrek
langka itu di Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), Bengkulu. Pada Februari 2005 ditanam
sebanyak 20 batang, dan April 2006 sebanyak 7 batang. Ternyata anggrek tersebut dapat tumbuh
subur di DDTS.
Tanaman Pakis Ekor Monyet

Tanaman ini terbilang langka, sinonimnya cukup banyak yaitu pakis hanoman, pakis sun go
kong, dll. Nama yang banyak disandangnya tidak lain disebabkan karena penampilan luar dari
tanaman pakis ini sendiri. Tidak seperti tanaman lain yang berdaun, tanaman ini justru
berbulu/berambut seperti monyet.
Perawatan tanaman ini berdsarkan sumber sumber yang saya baca tidak sulit, yang sulit budi-
dayanya menjadikan tanaman ini langka dan banyak diburu oleh para kolektor tanaman langka.
TANAMAN DAN HEWAN LANGKA
DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV
1. DEA FITRIANI
2. SARAH AMBAR WATI
3. DARNIATI IRWANZAH

SD NEGERI 2 SERAYUKARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

Anda mungkin juga menyukai