Anda di halaman 1dari 3

10 Hewan Khas Pulau Sulawesi yang Harus Kamu Ketahui

1. Anoa
Anoa merupakan hewan endemik pulau Sulawesi yang memiliki dua macam spesies,
yaitu anoa dataran rendah dan anoa pegunungan. Anoa termasuk ke dalam hewan yang
hampir punah. Mengapa anoa terancam punah? karena kebiasaan masyarakat sekitar yang
berburu anoa untuk dikonsumsi hingga diambil bagian kulit dan tanduknya.Hewan langka ini
hidup di dalam hutan sehingga anoa tidak bisa menjadi hewan ternak meski memiliki
kesamaan dengan hewan kerbau.
2. Burung Maleo
Burung Maleo adalah hewan endemik Sulawesi. Burung Maleo yang memiliki nama ilmiah
Macrocephalon maleo memiliki panjang sekitar 55 cm. Statusnya yang terancam punah
membuat burung ini dilestarikan di Bone Bolango. Wisatawan bisa berkunjung ke sini untuk
melihat hewan cantik ini.
3. Tarsius
Tarsius merupakan hewan khas Sulawesi yang masuk dalam kategori primata terkecil di
dunia. Bentuk wajahnya unik dan lucu dengan matanya yang besar dan telinganya lebar,
mirip sebuah topeng.Hewan ini termasuk binatang yang dilindungi oleh undang-undang.
Status konservasinya sendiri menurut organisasi konservasi alam internasional (IUCN)
termasuk vulnerable alias rentan untuk punah.Di Sulawesi ada beragam jenis tarsius, di
antaranya adalah yang tinggal di Tangkoko, Sulawesi Utara yakni Tarsius tarsier. Makhluk
nokturnal dengan ukuran tubuh hanya sepanjang 10 cm ini bisa ditemui di Taman Nasional
Tangkoko, Bitung, sekitar 2 jam perjalanan dari Manado.
4. Monyet Hitam atau Yaki
Hewan khas pulau Sulawesi lainnya masih tergolong primata, yakni Yaki. Hewan ini
tergolong sebagai bangsa kera dengan warna rambut hitam pekat di sekujur badan. Meski
warna badannya hitam pekat, namun pantat hewan ini berwarna merah.
Sayangnya, status konservasi hewan ini masuk ke dalam golongan terancam punah akibat
perburuan. Konon, masyarakat setempat gemar berburu Yaki untuk dikonsumsi dagingnya.
5. Burung Serak
Burung Serak merupakan hewan Sulawesi yang begitu khas. Burung ini endemik di
Sulawesi dan tidak bisa ditemukan di pulau lain di Indonesia. Serak Sulawesi yang masuk
dalam keluarga burung hantu ini memiliki nama ilmiah Tyto rosenbergii. Ukuran burung ini
cukup besar, mencapai 43-46 cm. Cirinya memiliki lempeng wajah yang putih agak gelap,
dengan tepi muka berwarna gelap. Status konservasinya belum begitu terancam, alias
masih banyak ditemukan dengan mudah di alam, seperti di Taman Nasional Tangkoko,
Bitung.
6. Kuskus Kerdil
Kuskus merupakan spesies khas yang hidup di kawasan Indonesia Timur, termasuk di
Sulawesi. Kuskus kerdil memiliki nama ilmiah Strigocuscus celebensis. Hewan ini
merupakan endemik di Sulawesi Utara dan tidak bisa ditemukan di belahan bumi manapun.
Hewan marsupial alias memiliki kantung di bagian depan tubuhnya ini dikenal dengan
hewan yang lucu. Ukurannya pun mini, hanya sekitar 29-38 cm saja. Status konservasi
hewan ini rentan untuk punah. Hal itu diakibatkan oleh maraknya perburuan dan
menyusutnya luasan hutan yang menjadi hewan berkantung ini.
7. Burung Srigunting Jambul Rambut
Hewan khas pulau Sulawesi selanjutnya adalah Burung Srigunting Jambul Rambut.
Namanya menjadi ciri utama burung ini, yaitu adanya jambul berupa bulu-bulu seperti
rambut yang panjang di mahkotanya.Burung ini banyak tersebar di sepanjang semenanjung
Malaysia hingga ke Sulawesi, namun khusus di Sulawesi ada ciri pembedanya yaitu
memiliki iris mata berwarna putih.Burung yang memiliki nama ilmiah Dicrurus hottentotus ini
masih bisa ditemukan dengan mudah di Sulawesi Utara dan statusnya belum terancam
punah.
8. Babirusa
Babirusa menjadi hewan khas pulau Sulawesi yang memiliki nama ilmiah Babyrousa
celebensis. Ciri utama hewan omnivora ini adalah adanya cula atau gading yang muncul
dari bagian samping mulutnya. Cula ini adalah sisa-sisa peninggalan prehistoris dari leluhur
babirusa. Hewan khas pulau Sulawesi ini hanya terdapat pada babirusa jantan. Sementara,
pada babirusa betina tidak ditemukan cula serupa. Cula ini sebenarnya adalah
perpanjangan dari gigi taring bagian depan babirusa yang tumbuh panjang sampai
melengkung ke atas. Saat ini, keberadaan babirusa di alam sudah sulit untuk dilihat, harus
masuk ke dalam hutan di pedalaman Sulawesi dulu baru bisa bertemu mereka. Perburuan
oleh manusia jadi musuh utama mereka. Oleh IUCN, status konservasi satwa ini adalah
terancam punah.
9. Burung Rangkong
Sulawesi menjadi rumah bagi 2 spesies rangkong dari total 13 spesies yang ada di
Indonesia. Dua spesies tersebut adalah julang sulawesi [Rhyticeros cassidix] dan
kangkareng sulawesi [Rhabdotorrhinus exarhatus]. Keduanya memiliki ciri-ciri yang
berbeda. Julang sulawesi memiliki panjang tubuh mencapai 104 cm dan berat mencapai
2,36 - 2,5 kilogram. Tubuh dan sayapnya berwarna hitam, ekor putih, sementara kakinya
hitam. Rangkong jantan memiliki ciri balung berwarna merah tua, sedangkan betina
berwarna kuning dengan ukurannya yang lebih kecil.Sementara Kangkareng sulawesi atau
kangkareng kerdil ukurannya hanya sebesar 53 cm. Ciri tubuhnya berwarna hitam,
sementara ekor dan punggungnya hijau. Kangkareng jantan, muka dan tenggorokannya
berwarna kuning sedangkan sang betina berwarna hitam. Status Burung Rangkong
Sulawesi sendiri telah masuk dalam daftar merah IUCN dengan kategori Rentan
(Vulnerable). Statusnya juga dilindungi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
10. Musang Sulawesi
Musang sulawesi menjadi salah satu hewan khas pulau Sulawesi yang dikenal
misterius. Hal ini dikarenakan keberadaannya yang cukup sulit dijumpai secara langsung di
alam.Hewan dengan nama lain Macrogalidia musschenbroekii atau Sulawesi Palm Civet
dikenal sangat sensitif dengan kehadiran manusia. Hewan ini merupakan hewan nokturnal
dan sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pohon. Hewan ini pernah dijumpai melalui
sebuah kamera di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone [TNBNW] yang wilayahnya
berada di Gorontalo dan Bolaang Mongondow, serta di kawasan Cagar Alam Tangkoko,
Bitung, Sulawesi Utara.

Anda mungkin juga menyukai