Anda di halaman 1dari 3

Fauna Indonesia Bagian Timur

Indonesia Timur, atau disebut juga Kawasan Timur Indonesia, adalah sebuah kawasan di bagian timur
Indonesia yang meliputi Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, dan Papua. Ciri ciri Fauna
Indonesia Bagian Timur antara lain:

1. Mamalia memiliki tubuh yang relatif kecil.


2. Berbagi jenis burung warna bulu yang menawan.
3. Tidak ditemukan kera di hutannya.
4. Memiliki banyak binatang berkantong.
5. Ikan air tawar yang ada relatif lebih sedikit.
6. Terdapat banyak hewan yang bertanduk.

Fauna yang terdapat pada Indonesia Bagian Timur antara lain:

1. Walabi (Kanguru Indonesia)

Gambar Walabi

Apa itu Walabi?


Walabi adalah satwa endemik dari spesies flagshiev. Spesies ini hanya dapat kita jumpai di Taman
Nasional Wasur, Merauke, Papua. Mereka berperan sebagai herbivora utama dalam savana di Taman
Nasional Wasur. Mersupial ini merupakan spesies indikator utama dalam penetapan zona perlindungan
intensif di Taman Nasional Wasur.

Perbedaan Walabi dengan Kanguru


Secara general, perbedaan walabi dan kanguru yakni, kanguru biasanya mengacu pada macropus
(genus berkantung dalam keluarga Macropodidae.) yang bertubuh besar. Sementara walabi mengacu pada
macropus yang bertubuh kecil hingga sedang. Berbeda dengan kanguru yang besar, walabi dewasa rata-rata
memiliki berat 3-25 kg, tinggi 30-180cm, panjang ekor 55cm serta panjang kaki hanya 21 cm. Meskipun
terbilang kecil, satwa ini dapat melompat setinggi 1,8 meter serta 6 meter jauhnya. Baby wallaby, atau bayi
walabi, ketika kecil sangatlah imut. Ukurannya hanya sebesar jeli, sekitar 2 cm dengan berat 1 gr. Di
habitatnya, mereka mencari pakan pada waktu siang hari, jenis pakan rumput, ubi, tunas dan daun.

Status Perlindungan
Dalam Daftar Merah IUCN status satwa ini adalah Mengkhawatirkan (Least Concern/LC), dan jadi
semakin mengkhawatirkan karena populasinya terus menurun. Hal ini terjadi karena perburuan dan
perdagangan spesies ini yang masih kerap ditemukan untuk dijadikan satwa peliharaan.

Walabi sangat rentan dengan ancaman perburuan dan perdagangan ilegal. Pakar pun khawatir
hewan endemik ini dapat punah kapan saja. Adapun menurut Santosa dan Sitorus permasalahan pengelolaan
yang Taman Nasional Wasur hadapi saat ini adalah aktivitas perburuan terhadap hewan ini dan perubahan
tipe habitat dari savana murni menjadi savana campuran atau savana yang terinvasi oleh tumbuhan
2. Landak Irian (Mammalia yang bertelur)

Landak Irian atau Zaglossus bruijnii merupakan mamalia endemik Papua, Papua Nugini dan
Australia.Termasuk mamalia, namun bertelur.

Hewan ini termasuk dalam famili Tachyglossidae, dikenal juga sebagai hewan berduri moncong
panjang pemakan semut. Moncongnya itu berfungsi sebagai indera penciuman untuk melacak bau makanan
dan menghindari predator.

Landak Irian termasuk salah satu hewan aneh di dunia. Landak Irian dikenal sebagai monotreme
(mamalia yang bertelur) dan mengerami telurnya. Setelah telur menetas, landak Irian akan menyusui
anaknya sebagai mamalia.

Untuk menjadi mamalia berarti harus berbulu agar dapat menjaga suhu tubuh yang relatif tinggi.
Selain memiliki bulu, tubuh landak Irian juga ditumbuhi oleh duri-duri.

Monotreme adalah hewan berdarah panas, tetapi suhu badannya lebih rendah daripada mamalia
lainnya, yakni 30 - 32 derajat Celcius. Ciri khas monotreme yang mengerami telurnya sangat mirip dengan
reptil.

Diperkirakan, keduanya memiliki nenek moyang yang sama pada zaman Jurassic sekitar 160 juta
tahun yang lalu. Monotreme ini mirip reptilia dalam hal struktur mata dan beberapa tulang tengkoraknya.

Mamalia petelur ini memiliki rongga otak yang luar biasa besarnya, kompleks dan memiliki
intelegensia yang relatif tinggi. Di Papua terdapat dua spesies landak Irian.

Landak Irian merupakan monotreme terbesar di dunia dan beratnya mencapai 16 kg. Karena
ukuran tubuhnya yang besar, landak Irian ini sering menjadi target utama para pemburu sehingga hewan ini
jarang ditemui di dataran rendah dan dikhawatirkan akan menuju kepunahan.

Landak Irian dikenal sebagai hewan yang beraktivitas malam hari, hal ini untuk menghindari
pemangsa. Saat ini landak Irian lebih banyak dijumpai di daerah dataran tinggi yang jarang dijelajahi oleh
manusia.

3. Possum Terbang (Sugar Glider)

Sugar glider mempunyai nama latin Petaurus breviceps, kebanyakan orang beranggapan binatang
ini sebangsa tikus, kelelawar, bajing (tupai terbang) atau binatang pengerat lainnya, karena sugar glider
berukuran kecil dan mempunyai kantong yang menyerupai bajing.
Anggapan tersebut sepenuhnya salah karena binatang sugar glider adalah marsupial dari keluarga
mamalia. Marsupial adalah mamalia yang betinanya mempunyai kantung perut, orang biasa menyebutnya
binatang berkantung. Contoh mudahnya kangguru, jadi sugar glider termasuk binatang sebangsa kanguru.
Sugar glider sangat imut dan menggemaskan, lucu dan juga pintar, tak heran membuat orang
menjadikannya binatang peliharaan layaknya kucing/hamster. Dinamakan sugar glider karena binatang ini
menyukai makanan manis dan memberan yang membuat mereka bisa meluncur (glide), jadilah dinamakan
sugar glider.
Binatang ini mempunyai bulu abu-abu dan bewarna krem didadanya, degan garis hitam
disepanjang tulang belakangnya. Ekor sugar glider digunakan untuk penyeimbang ketika meluncur.\

4. Kuskus

Kuskus ada Dua Jenis


Pola dari warna bulu kuskus ini dibedakan dalam 2 jenis, yaitu Spilocuscus dan Phalanger. Jenis
Spilocuscus memiliki bulu yang bertotol dan sering disebut kuskus bertotol, kalau jenis Phalanger tidak
bertotol.
O iya, di Papua terdapat kuskus endemik daerah Papua, yaitu Spilocuscus papuensis dan
Spilocuscus rufoniger. Sedangkan di Sulawesi terdapat tiga jenis kuskus endemik.
Keunikan Kuskus
Kuskus memiliki ekor yang panjang dan kuat yang berguna untuk membantunya memanjat
pohon. Kuskus memiliki mata bulat, telinga kecil, dan bulu tebal seperti wol yang beragam sesuai dengan
jenis mereka masing-masing.

O iya, seperti kangguru, kuskus betina memiliki kantung sebagai tempat untuk menggendong
anaknya. Makanan yang sering dikonsumsi hewan imut ini adalah sayuran, buah-buahan, jagung, dan
makanan lain yang banyak mengandung serat.
Hewan yang Dilindungi
O iya, ternyata, hewan yang bergerak lamban dan memiliki rupa lucu ini suka dijadikan incaran
para pemburu hewan, lo. Para pemburu memburu hewan ini untuk dijual-belikan, dikonsumsi, dipelihara,
dan diambil kulitnya untuk dijadikan tas dan hiasan.
Karena maraknya perburuan liar dan banyaknya pembukan lahan, populasi hewan lucu ini
semakin menurun. Karena hal itu, kuskus pun dimasukkan ke dalam hewan yang dilindungi.

Anda mungkin juga menyukai