ANDI MULYA AS
P022201034
MANAJEMEN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
Daftar Isi
Halaman Judul
Daftar Isii
Daftar Gambar......................................................................................................ii
Daftar Tabel.......................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1. Latar belakang...............................................................................................1
1.2. Bahan Diskusi...............................................................................................2
II. PEMBAHASAN..............................................................................................3
2.1. Penginderaan Jauh.....................................................................................3
2.2. Metode atau pendekatan penginderaan jauh untuk penentuan daerah
bencana banjir............................................................................................3
2.3. Akurasi dan Validasi Metode atau pendekatan penginderaan jauh untuk
mitigasi bencana.........................................................................................7
2.4. Tabel Jurnal..............................................................................................10
III. PENUTUP...................................................................................................28
3.1. Kesimpulan...............................................................................................28
3.2. Saran........................................................................................................28
Daftar Pustaka....................................................................................................29
Daftar Tabel
Tabel 1: Keakuratan regional pengambilan air dengan proporsi badan air, indeks
pola lanskap, dan gambar resolusi spasial yang berbeda......................9
Tabel 2: Tabel Jurnal Penelitian..........................................................................10
I. PENDAHULUAN
Selain itu metode penginderaan jauh lain juga dapat dilihat pada Jurnal
On the Use of Global Flood Forecasts and Satellite-Derived Inundation Maps for
Flood Monitoring in Data-Sparse Regions (Revilla-Romero et al., 2015), dimana
kasus untuk melihat luasan banjir maksimum menggunakan perbandingan GFDS
dan Peta Banjir MODIS dengan kasus banjir yang ditampilkan adalah Nigeria
(2012), China (2012), Pakitasn (2013) dan Bolivia (2014), Adapun peta
perbandingannya sebagai berikut:
Gambar 2: Perbandingan GFDS dan Peta Banjir MODIS
Gambar 5: Perbandingan kedalaman banjir model Crowdsource, USGS, RIFT di New Bern, NC
Gambar 6: Perbandingan Kedalaan Banjir di Boiling Spring Lakes, SC.
2.3. Akurasi dan Validasi Metode atau pendekatan penginderaan jauh untuk
mitigasi bencana
Penilaian akurasi metode pengideraan jauh dapat dilihat pada jurnal Flood
inundation mapping-Kerala 2018, Harnessing the power of SAR, automatic
threshold detection method and Google Earth Engine (Tiwari et al., 2020) pada
jurnal ini diperlihatkan akurasi keseluruhan untuk peta genangan banjir Sentinel-
1 SAR pada tanggal 9 dan 21 Agustus 2018 diamati sebesar 94,3% dan 94,1%
masing-masing. Wilayah terendam (wilayah di bawah air) mengklasifikasikan
banjir yang signifikan dibandingkan dengan non-banjir (Januari 2018) dan musim
yang sama tahun sebelumnya (Agustus 2015-2017) mengklasifikasikan output.
Validasi metode Penginderaan jauh bisa juga dilihat jurnal Ensemble
machine-learning-based geospatial approach for flood risk assessment using
multi-sensor remote-sensing data and GIS (Mojaddadi et al., 2017), dengan
lokasi penelitian Sungai Damansara, Malaysia. Kurva tingkat keberhasilan dan
tingkat prediksi dievaluasi. Kurva tingkat keberhasilan dan tingkat prediksi dibuat
menggunakan kumpulan data pelatihan banjir (70%) dan validation data set
(30%). Hasilnya adalah 89,7% dan 78,9% untuk tingkat keberhasilan dan
prediksi masing-masing. Adapun gambar kurvanya sebagai berikut:
3.1. Kesimpulan
Dari pemaparan beberapa penelitian yang direview, didapatkan bahwa
bencana banjir yang merupakan salah satu bencana yang dapat menyebabkan
kerugian material dan bahkan menyebabkan korban jiwa, serta gangguan sosial
yang dapat menghambat kemajuan ekonomi, serta memberi efek pada kualitas
hidup yang dapat mempengaruhi tatanan sosial masyarakat. Sehingga upaya
penanggulangan bencana bukan hanya melalui tindakan responsif saat bencana
terjadi melainkan juga melalui kesiapsiagaan dan pencegahan. Salah satu
tindakan yang dapat membantu penanggulangan bencana banjir adalah dengan
melakukan mitigasi bencana melalui pemetaan daerah rawan banjir.
Dalam penentuan daerah rawan bencana banjir dapat melalui system
informasi geografis(GIS) dan teknologi penginderaan jauh. Berbagai pemodelan
dilakukan untuk agar pemetaan daerah rawan banjir bisa lebih akurat, baik itu
melalui penerapan model hidrodinamik 2D; perbandingan GFDS dan Peta Banjir
MODIS; Perbandingan GFDS dan GioFAS; analisis orthophotos; Teknik Gis,
Metode IRN-DEMENTAL-ANP; serta beberapa pemodelan lainnya.
3.2. Saran
Dari hasil review jurnal, memberi gambaran bahwa dengan kemakuan
teknologi ini diharapkan membantu pengambil kebijakan dalam menentukan
Langkah-langkah prioritas dalam penanggulangan bencana khususnya bencana
banjir yang tiap tahunnya mengalami peningkatan.Dalam upaya penanggulangan
bencana tersebut disarankan perlu adanya upaya mitigasi melalui pemetaan
daerah risiko bencana banjir. Dan untuk memudahkan pemetaan tersebut
digunakan dengan system informasi geografis dan teknologi penginderaan jauh.
Upaya pemetaan ini perlu ditingkatkan dengan menggunakan pemodelan-
pemodelan yang lebih beragam , agar memeroleh hasil peta yang lebih akurat.