Anda di halaman 1dari 17

KONSERVASI FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

Disusun oleh:
Anindya Saghia Winata Budiman
Filza Nabila Syakira

SMAN Negeri 1 Margahayu


Tahun ajaran 2022-2023
konservasi flora dan fauna dapat diartikan sebagai upaya
yang dilakukan untuk memelihara, melindungi, dan
melestarikan flora, fauna, beserta ekosistem tempat
tinggalnya. Banyak cara yang bisa di pakai manusia dalam
melestarikan keanekaragaman hayati. Salah satunya dengan
metode insitu dan eksitu

Metode Insitu
Insitu adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati, yang
langsung di lakukan di di alam tempat flora dan fauna
tersebut berada. Metode insitu, memberikan perlindungan
kepada daerah yang dianggap memiliki ekosistem yang unik,
dengan flora dan faunanya yang terancam punah. Ada
beberapa bentuk pelestarian hayati memakai metode insitu,
yaitu:
•Suaka marga satwa adalah upaya perlindungan pada
ekosistem yang dinilai memiliki keunikan. Keunikan itu juga
berisi berbagai macam jenis flora dan fauna yang harus
dilindungi.
•Taman nasional adalah sebidang tanah yang mendapatkan
perlindungan mutlak dari pemerintah. Tanah ini berisi
ekosistem- ekosistem yang dilindyaitu
•Cagar alam adalah keadaan alam yang mempunyai sifat
yang khas melalui flora dan fauna yang ada di dalamnya.
Cagar alam juga memiliki ekosistem yang harus dilindungi.
•Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki ekosistem
dilindungi di dalamnya. Hutan suaka alam juga bisa disebut
hutan lindung.
Metode Eksitu
Metode eksitu adalah metode pelestarian keanekaragaman
hayati yang dilakukan dengan cara mengambil fauna dan
flora dari wilayah aslinya, dengan tujuan melakukan
konservasi, perlindungan, serta pengembang biakan. Metode
ini juga dilakukan saat ekosistem tempat flora maupun fauna
tersebut tinggal, telah hancur total atau rusak, dan
membutuhkan waktu untuk dapat layak diinggali kembali.
Metoden eksitu juga sebagai upaya konservasi dengan cara
mengoleksi spesies langka, sehingga masa hidup mereka bisa
sedikit lebih lama. Dalam metode eksitu, terdapat beberapa
cara, antara lain:

•Kebun binatang adalah salah satu bentuk konservasi dengan


memakai lingkungan alam buatan, yang terpisah- pisah pada
setiap jenis spesies. Setiap spesies akan berada di dalam
kandang yang terpisah dengan spesies lain. kekurangan dari
kebun binatang adalah ruang herak menjadi sangat terbatas,
akibat berada dalam kandang.

•Taman safari adalah upaya pelestarian flora dan fauna


melalui pembuatan lingkungan buatan. Berbeda dengan
kebung binatang yang setiap spesies berada dalam satu
kandang, pada taman safari, beberapa spesies berada dalam
satu wilayah besar. Setiap wilayah terpisah oleh pagar tinggi.
Pengunjung harus memakai mobil atau kendaraan dari taman
safari jika ingin mengunjungi serta melihat jenis fauna dan
flora di dalamnya. Di taman safari, ruang gerak hewan lebih
bebas karena daerahnya yang luas.

•Taman hutan raya adalah taman hutan yang sebagian masih


habitat asli, dan sebagian telah di perbarui dengan
lingkungan buatan. Taman hutan raya mengkhususkan pada
konservasi koleksi tumbuhan. Ciri- ciri hutan raya adalah
mempunyai koleksi tumbuhan yang banyak serta unik,
mempunyai wilayah yang luas, serta masih memiliki
keindahan habitat aslinya.
KONSERVASI FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
• Taman Nasional Karimunjawa
Karimunjawa ditetapkan menjadi taman nasional pada
tanggal 29 Februari 1988, tetapi waktu itu statusnya lebih
dikenal sebagai Kawasan Pelestarian Alam. Penetapan ini
didasarkan pada pernyataan Kementerian Kehutanan No.
161/Menhut-II/1988. Status itu akhirnya berganti menjadi
taman nasional pada tanggal 22 Februari 1999 melalui surat
keputusan Kementerian Kehutanan No. 78/Kpts-II/1999.
Taman Nasional Karimunjawa terletak di Kepulauan
Karimunjawa yang mencakup 27 buah pulau dengan luas
Karimunjawa ini ditetapkan seluas 111.625 ha.
Flora yang dilindungi:
- Pohon Dewandaru
- Pohon Kalimasada
- Pohon Stigi
Fauna yang dilindungi:
- Rusa
- Trenggiling
- Landak
- Ular
- Bangau Tong Tong
- Bangau Abu-Abu
- Elang Laut Perut Putih
- Wedi-Wedi.
- Penyu Hijau
- Penyu Sisik
- Ikan Hias

Perairan yang dilindungi:


- Terumbu Karang
- Spons
- Karang Lunak
- Akar Bahar
- Kerang Merah
• Taman Nasional Ujung Kulon
Taman Nasional Ujung Kulon adalah sebuah Kawasan Taman
Nasional yang terletak di ujung paling barat pulau Jawa.
Tepatnya di kecamatan Sumur dan Cimanggu kabupaten
Pandeglang provinsi Banten. Luas Kawasan Taman Nasional
Ujung Kulon adalah 122.956 Ha, dan 44.337 Ha dari
keseluruhan luas Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon
merupakan perairan. Pada 1 Februari 1992, Komisi Warisan
Dunia UNESCO menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon
sebagai Natural World Heritage Site. Taman Nasional Ujung
Kulon juga merupakan rumah bagi Badak Jawa yang sangat
terkenal dan terancam punah.
Flora yang dilindungi:
- Kayu Cempaka
- Anggrek
- Pulus
- Katang Katang
- Cantigi Laut
Fauna yang dilindungi:
- Badak Jawa
- Owa Jawa
- Surili
- Anjing Hutan
- Luwak
- Macan Tutul
• Taman Nasional Kerinci Seblat
Taman Nasional Kerinci Seblat (disingkat TNKS) adalah taman
nasional terbesar di Sumatra yang memiliki luas wilayah
sebesar 13,750 km². Taman nasional ini terdiri dari
Pegunungan Bukit Barisan yang memiliki wilayah dataran
tertinggi di Sumatra, Gunung Kerinci (3.805 m).Tahun 1996,
setelah melalui proses pengkajian dan penataan yang cukup
panjang, Menteri Kehutanan mengukuhkan kawasan seluas ±
1.368.000 ha sebagai kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat
sesuai surat keputusan Menhut No. 192/KptsII/1996.
Flora yang dilindungi:
- Rafflesia Arnoldii
- Amorphopallus Titanium
- Pinus Strain Kerinci
- Kayu Pacet
Fauna yang dilindungi:
- Harimau Sumatra
- Gajah Sumatra
- Pangkong
- Julang Emas

• Taman Nasional Gunung Leuseur


Taman Nasional Gunung Leuser (biasa disingkat TNGL) adalah
salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas
1.094.692 hektare yang secara administrasi pemerintahan
terletak di Provinsi Aceh dan Sumatra Utara.Pada tanggal 6
Maret 1980 Menteri Pertanian mengumumkan keempat
suaka margasatwa tersebut dan beberapa hutan wisata
sebagai di sekitarnya sebagai kawasan taman nasional.
Flora yang dilindungi:
- Pohon Kasuarina
- Pala Hutan
- Kapur Barus
- Rotan
Fauna yang dilindungi:
- Orangutan Sumatra
- Badak Sumatra
- Beruang Madu
- Gajah Sumatra

• Hutan Lindung Sungai Wain


Hutan Lindung Sungai Wain atau disingkat HLSW merupaka
salah satu objek wisata alam yang berada di Jalan Soekarno-
Hatta Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. Luas are
hutan keseluruhan adalah 10.025 Ha. HLSW adalah
perpaduan objek wisata Hutan dan Sungai. Hutan itu sendiri
terdiri dari hutan primer (hutan asli) dan hutan sekunder
(hutan buatan) sebagai hutan pengganti yang terbakar pada
tahun 1997/1998. Pada tahun 1992 dan 1996, HSLW
dikembangkan untuk merehabilitasi 80 orang utan hasil
tangkapan Borneo Orang Utan Survival Foundations (BOSF).
sejak saat itu pula HLSW di fungsinkan sebagai pusat
laboratorium flora dan fauna di Balikpapan. Di samping itu,
HLSW juga berfungsi sebagai pusat pendidikan lingkungan.
Flora yang dilindungi:
- Bangkirai
- Ulin
- Meranti
- Keruling
- Gaharu
- Anggrek
- Kantung Semar
Fauna yang dilindungi:
- Macan Daun
- Kera
- Beruang Madu
- Bekantan
• Taman Nasional Tanjung Puting
Tanjung Puting pada awalnya merupakan cagar alam dan
suaka margasatwa yang ditetapkan oleh Pemerintah Hindia
Belanda pada tahun 1937. Selanjutnya berdasarkan SK
Menteri Kehutanan No. 687/Kpts-II/1996 tanggal 25 Oktober
1996, Tanjung Puting ditunjuk sebagai Taman Nasional
dengan luas seluruhnya 415.040 ha. Secara administrasi
pemerintahan, terletak di Kecamatan Kumai Kabupaten
Kotawaringin Barat (± 253.860 ha / 61,17%) serta di
Kecamatan Hanau, Danau Sembuluh, dan Seruyan Hilir di
Kabupaten Seruyan (± 161.180 ha / 38,83%).
Flora yang dilindungi:
- Kantung Semar
- Meranti
- Kayu Merambat
Fauna yang dilindungi:
- Orangutan
- Bekantan
- Lutung
- Owa Kalimantan

• Cagar Alam Pulau Waigeo Barat


Cagar Alam Pulau Waigeo Barat adalah salah satu cagar alam
yang terletak di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Cagar Alam Pulau Waigeo Barat menempati lahan seluas
153.000 Hektare. Wilayah Cagar Alam Pulau Waigeo Barat
ditetapkan sebagai kawasan perlindungan berdasarkan Surat
Keputusan Nomor 395/Kpts/Um/5/81. Surat keputusan ini
diterbitkan pada tanggal 7 Mei 1981. Setelah diadakan
penataan ulang, luas wilayah cagar alam ini dipersempit
menjadi 92.500 hektare.
Flora yang dilindungi:
- Cemara
- Bakau
- Myotah
- Matoa
Fauna yang dilindungi:
- Cendrawasih Merah
- Kuskus
- Aegypodius Brujnii
- Cendrawasih Wilson

• Taman nasional Lorentz


Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang
terletak diantara 3 provinsi di Pulau Papua, Indonesia yakni
Papua Pegunungan, Papua Tengah dan Papua Selatan. Lahan
yang ditempatinya seluas wilayah sebesar 2.505.600 hektare.
Pemerintah Indonesia menetapkan kawasannya sebagai
taman nasional pada tahun 1997. UNESCO juga menetapkan
Taman Nasional Lorentz sebagai warisan dunia pada tahun
1999.
Flora yang dilindungi:
- Nipah
- Bakau
Fauna yang dilindungi:
- Kuskus
- Walabi
- Kucing Hutan
- Kangguru Pohon
- Pengisap Madu Elok

• Taman nasional lore lindu


Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) merupakan salah satu
taman nasional di Indonesia yang terletak di provinsi
Sulawesi Tengah dan salah satu lokasi perlindungan hayati
Sulawesi. Taman nasional ini secara resmi meliputi kawasan
217.991,18 hektar. Taman nasional lore lindu diresmikan
sebagai taman nasional pada tahun 1993.
Flora yang dilindungi:
- Palem
- Anggrek
Fauna yang dilindungi:
- Anoa
- Babirusa
- Kera tonka
- Kuskus
- Marsupial
• Taman Nasional Wakatobi
Taman Nasional Wakatobi adalah salah satu taman nasional
di Indonesia. Letaknya di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi
Tenggara. Taman nasional ini ditetapkan pada tanggal 19
Agustus tahun 2002 berdasarkan Surat Keputusan Menteri
kehutanan Nomor 7661/Kpts-II/2002. Lahan yang dipakai
seluas 1,39 juta hektare.
Flora yang dilindungi:
- 112 juta karang laut
Fauna yang dilindungi:
- Penyu Sisik
- Penyu Hijau
- Ikan Napoleon
- Kepiting Kenari
- Lumba-Lumba

Anda mungkin juga menyukai