Anda di halaman 1dari 5

CAGAR ALAM DAN SUAKA MARGASATWA

Cagar alam merupakan kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan flora, fauna, dan ekosistem
tertentu yang dilindungi dan perkembangannya dari ekosistem tersebut berlangsung secara alami.
Baik flora maupun fauna yang hidup di dalam kawasan cagar alam tersebut dilindungi
keberadaannya. Diharapkan, keberadaan flora dan fauna yang dilindungi tersebut dapat
bermanfaat untuk masa yang akan datang.
Cagar alam merupakan wilayah konservasi, maka masyarakat umum tidak boleh memasuki
wilayah cagar alam secara bebas. Masyarakat dapat memasuki wilayah cagar alam apabila sudah
memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi. Cagar alam merupakan lokasi tempat
perlindungan flora dan fauna yang tidak diperuntukkan menjadi tempat komersial atau tempat
pariwisata.
Kriteria Cagar Alam
Untuk menentukan suatu lokasi menjadi cagar alam maka perlu adanya kriteria tertentu yang
harus dipenuhi. Berikut ini beberapa kriteria yang harus terpenuhi sebagai acuan penetapan suatu
lokasi menjadi cagar alam.
1. Memiliki keanekaragaman jenis flora atau satwa liar yang tergabung di dalam sebuah
ekosistem.
2. Mempunyai kondisi fisik alam yang masih alami dan belum terganggu, baik flora atau satwa
liar yang ada di lokasi tersebut.
3. Memiliki komunitas flora atau satwa liar beserta ekosistemnya yang tergolong langka atau
keberadaannya terancam punah.
4. Mempunyai formasi biota tertentu dan atau unit-unit penyusunnya.
5. Mamiliki luas lokasi yang cukup dan bentuk tertentu yang dapat menunjang pengelolaan
lokasi secara efektif dan menjamin berlangsungnya proses ekologis secara alami.
6. Memiliki ciri khas potensi dan sebagai contoh ekosistem yang keberadaannya memerlukan
upaya konservasi.
Untuk menetapkan suatu lokasi menjadi sebuah cagar alam, maka keenam kriteria di atas harus
terpenuhi, dikarenakan cagar alam merupakan lokasi khusus yang menjadi tempat
berkembangnya flora dan fauna langka dan hampir punah dengan cara yang alami dalam cara
melestarikan flora dan fauna.
Tujuan dan Manfaat Cagar Alam
Cagar alam didirikan dengan tujuan untuk melindungi ekosistem yang ada di lokasi cagar alam
agar tidak mengalami kepunahan dan tetap pada kondisi lestari.
Manfaat dari penetapan suatu lokasi cagar alam adalah:

Melindungi berbagai flora dan fauna asli Indonesia dari ancaman kepunahan.
Menjaga kondisi tanah agartetap pada kondisi subur.
Memberikan pengaturan terhadap tatanan air.
Dijadikan sebagai obyek wisata.

Sebagai salah satu sumber devisa negara.


Sebagai tempat praktik dan juga sumber belajar.
Sebagai tempat dilakukannya penelitian.

Cagar Alam di Indonesia


Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat lengkap. Hingga tahun 2008, Indonesia
setidaknya telah memiliki cagar alam sebanyak 237 lokasi, dengan luas wilayah mencapai
4.730.704,04 hektar. Berikut ini sebagian Cagar Alam di Indonesia Beserta Flora dan Fauna yang
Dilindungi di dalamnya :
1. Cagar alam Gunung Leuser di Nangroe Aceh Darussalam

Jenis flora yang dilindungi di lokasi ini adalah daun payung raksasa (Johannesteijsmannia
altifrons), bunga (Rafflesia atjehensis dan R. micropylora), serta Rhizanthes zippelnii.
Sedangkan jenis fauna yang dilindungi meliputi mawas atau orang utan (Pongo abelii), siamang
(Hylobates syndactylus syndactylus), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), badak
Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae),
kambing hutan (Capricornis sumatraensis), rangkong (Buceros bicornis), rusa sambar (Cervus
unicolor), dan kucing hutan (Prionailurus bengalensis sumatrana).
2. Cagar alam Batang Gadis di Sumatera Utara

Jenis flora yang dilindungi adalah bunga Padma (Rafflesia sp). Untuk jenis fauna yang
dilindungi meliputi harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), kambing hutan (Naemorhedus
sumatrensis), tapir (Tapirus indicus), kucing hutan (Catopuma temminckii), kancil (Tragulus
javanicus), binturong (Arctitis binturong) beruang madu (Helarctos malayanus), rusa (Cervus

unicolor) dan kijang (Muntiacus muntjac)dan landak (Hystix brachyura), amfibi tak berkaki
(Ichtyopis glutinosa), katak bertanduk tiga (Megophyris nasuta).
3. Cagar alam Siberut di Sumatera Barat

Jenis fauna yang dilindungi di cagar alam ini meliputi bokkoi (Macaca pagensis), lutung
mentawai/joja (Presbytis potenziani siberu), bilou (Hylobates klossii), dan simakobu (Nasalis
concolor siberu).
4. Cagar alam Kerinci Sebrat di Jambi

Jenis flora yang dilindungi di cagar alam ini meliputi pinus kerinci (Pinus merkusii strain
Kerinci), kayu pacat (Harpulia alborea), bunga raflesia (Rafflesia arnoldi dan R. hasseltii), dan
bunga bangkai (Amorphophallus titanum dan A. decus-silvae). Sedangkan jenis fauna yang
dilindungi di antaranya burung rangkong (Buceros rhinoceros sumatranus), julang (Aceros
undulatus undulates), burung gading (Rhinoplax vigil), kucing emas (Catopuma temminckii
temminckii).
5. Cagar alam Bukit Tiga Puluh di Riau

Jenis flora yang dilindungi meliputi jelutung (Dyera costulata), getah merah (Palaquium spp.),
pulai (Alstonia scholaris), kempas (Koompassia excelsa), rumbai (Shorea spp.), cendawan muka
rimau/raflesia (Rafflesia hasseltii), jernang atau palem darah naga (Daemonorops draco), dan
berbagai jenis rotan. Untuk jenis fauna yang dilindungi di antaranya harimau Sumatera (Panthera
tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), ungko (Hylobates agilis), beruang madu (Helarctos
malayanus malayanus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus).
Daftar Kebun Raya di Indonesia
Kbun raya diindonesia terus bertambah. Pertambahan ini dilakukan oleh LIPI
(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan pemerintah (Kementerian Pekerjaan
Umum) yang menargetkan pembangunan dan pengembangan Kebun Raya secara
merata di seluruh Indonesia. Penambahan daftar kebun raya ini juga menjadi
implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011 Tentang Kebun Raya.
Sebelumnya daftar kebun raya di Indonesia hanya diisi oleh empat kebun raya.
Keempatnya adalah Kebun Raya Bogor (dibangun pada tahun 1817), Kebun Raya
Cibodas, Cianjur (tahun 1862), Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan (tahun 1941), dan
Kebun Raya Eka Karya Bali (1959).
Sejumlah kebun raya di Indonesia yang dalam tahap pembangunan, pendirian, maupun
perencanaan adalah :
1.

Kebun Raya Kuningan

Terletak di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Dengan lokasi berdampingan dengan


Taman Nasional Gunung Ceremai, kebun raya ini bertemakan koleksi tumbuhan
daerah berbatu dan tumbuhan khas Gunung Ceremai.
2. Kebun Raya Enrekang

Kebun raya ini terletak di kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Luas lahan
300 hektar. Kebun Raya Enrekang dibangun dengan tema kekhasan flora endemisme
Wallacea.
3. Kebun Raya Pucak

Kebun Raya Pucak terletak di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.


Rencananya, kebun ini akan dikembangkan sebagai pusat penelitian dan
pengembangan tumbuh-tumbuhan budidaya yang meliputi pangan, papan, sandang,
obat dan hias.
4. Kebun Raya Balikpapan

Terletak di kabupaten Balikpapan, Kalimantan Timur, Kebun Raya Balikpapan menjadi


salah satu kebun raya baru yang siap menerima kunjungan masyarakat umum.
Diharapkan menjadi pusat konservasi tumbuhan kayu Indonesia, meskipun tetap
memiliki koleksi berbagai tanaman buah khas Kalimantan dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai