Anda di halaman 1dari 25

Konservasi Tanaman

Secara In Situ

Kelompok 12
Maulita Nur Utami (170210103019)
Siti Azizah (170210103051)
Ria Purwaningsih (170210103052)
Pokok Pembahasan

Upaya atau
Solusi
Konservasi Konservasi
In situ In situ
Macam –
macam
Pengertian Konservasi
Konservasi
Pengertian Konservasi
 Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang
terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki
pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save
what you have), namun secara bijaksana (wise use)(Mulyadi dan
Fitriani,2015)
 Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana
konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya
alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan
alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang
)(Mulyadi dan Fitriani,2015).
 Konservasi adalah upaya-upaya pelestarian lingkungan akan tetapi tetap
memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada saat itu dengan cara
tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen-konponen lingkungan
untuk pemanfaatan di masa yang akan datang(Syukur,2009 : 35).
Macam macam konservasi

1 2

Konservasi Konservasi
Secara In situ secara Ex situ
Konservasi secara In situ dan Ex Situ
 Konservasi in-situ adalah perlindungan populasi dan
komunitas secara alami dalam habitat aslinya
(Aunurohim,2013).
 Konservasi ex-situ adalah kegiatan konservasi di luar habitat
aslinya, dimana fauna tersebut diambil, dan dipelihara pada
suatu tempat tertentu dengan kondisi yang dibuat menyerupai
habitat aslinya (Aunurohim,2013).
Pengelolaan jenis tumbuhan di dalam habitatnya (in situ)
dilakukan dalam bentuk kegiatan

1. Identifikasi

2. Inventarisasi

3. Pemantauan

4. Pembinaan habitat dan populasinya

5. Penyelamatan jenis

6. Pengkajian, penelitian dan pengembangannya


Konservasi in situ untuk tumbuhan dan
tanaman pangan
Konservasi untuk jenis tumbuhan, salah satu cara
yang dilakukan adalah perlindungan in situ
terhadap habitat, dan melakukan kontrol
terhadap penggunaan lahan di sekitarnya. Di
sebagian besar daerah terproteksi, baik Taman
Nasional maupun cagar alam, maka berbagai
tumbuhan yang berada di lingkungan zona inti
secara tidak langsung akan terkonservasikan
secara in situ.
Penetapan prioritas konservasi 100 jenis meliputi
14 jenis famili Arecaceae (palem), 8 jenis famili
Cyatheaceae (pakis), 34 jenis famili
Nepenthaceae (tumbuhan berkantong), dan 44
jenis famili Orchidaceae (anggrek).
Penetapannya bersamaan dengan peringatan 193
tahun Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Bogor LIPI
Konservasi Tumbuhan Secara In Situ
1. Taman Nasional Kerinci
Seblat

Lokasi taman nasional Kerinci Seblat


membentang melewati empat
provinsi,yaitu Sumatera Barat, Jambi,
Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
Kerinci Seblat merupakan taman
nasional terbesar di Pulau Sumatera.
Kawasan taman nasional Kerinci
Seblat menjadi tempat flora dan
fauna langka untuk hidup, tumbuh,
dan berkembang.

Bunga Bangkai (Rafflesia arnoldi)


Konservasi Tumbuhan Secara In Situ

2. Hutan Lindung Sungai Wain


Kawasan hutan lindung Sungai Wain
adalah hutan lindung milik
pemerintah provinsi Kalimantan
Timur. Tepatnya, lokasi hutan
lindung Sungai Wain berada di Kota
Balikpapan. Hutan Lindung Sungai
Wain melindungi hewan seperti orang
utan, bekantan, tumbuhan endemik,
dan tanaman seperti kantong semar.

Kantung Semar (Nephentes alata)


Konservasi Tumbuhan Secara In Situ

3. Taman Nasional Manusela


Taman nasional yang terletak
di kepulauan maluku, Indonesia,
Gunung Binaya, dengan ketinggian
3.027 meter, merupakan gunung
tertinggi di taman ini. Terdapat
sekitar 117 spesies burung, 14 di
antaranya endemik.
Taman Nasional Manusela
merupakan perwakilan tipe ekosistem
pantai, hutan rawa, hutan hujan
dataran rendah dan hutan hujan
pegunungan di Maluku. Tipe vegetasi
yang terdapat di taman nasional ini Kayu Raja (Cassia fistula)
yaitu mangrove, pantai, hutan rawa,
Konservasi Tumbuhan Secara In Situ
4. Taman Nasional Akatajawe
Lolobata

Taman nasional yang terletak


di Halmahera, Maluku
Utara, Indonesia Taman ini dianggap
penting bagi keselamatan 23 spesies
burung endemik oleh BirdLife
International. Aketajawe-Lolobata,
yang merupakan wilayah seluas
167.300 hektare, dinyatakan sebagai
taman nasional pada tahun 2004.

Mangrove (Rizhopora mangle)


Konservasi Tumbuhan Secara In Situ

5. Hutan Lindung Alas Kethu


berada di kawasan Wonogiri Jawa
Tengah. Hutan lindung yang satu ini
memiliki luas yang tidak terlalu
besar. Selain itu jenis-jenis tanaman
yang ada di dalamnya pun tidak
terlalu beragam. Kawasan hutan yang
satu ini selain berfungsi sebagai
kawasan hijau yang ada di Wonogiri,
juga merupakan ladang ekonomi bagi
masyarakat sekitar.

Jati (Tectona grandis)


Konservasi Tumbuhan Secara In Situ
6. Taman Nasional Gunung
Leuser

Berada di daerah Aceh, Vegetasi


termasuk flora Sumatera dan erat
hubungannya dengan flora di
Semenanjung Malaysia, Jawa,
Kalimantan, dan Philipina

Daun payung (Johannesteijsmannia)


Konservasi Tumbuhan Secara In Situ
7. Taman Nasional Bukit
Barisan Selatan

Terletak di Provinsi Lampung, yang


meliputi dua kabupaten–Tanggamus
dan Lampung Barat. Ciri khas taman
nasional ini adalah anggrek raksasa
(Grammatophylum speciosum).
Kawasan TNBBS juga merupakan
habitat penting dari Damar Mata
Kucing (Shorea javanica), Damar
Batu (Shorea ovalis) .

Anggrek raksasa (Grammatophylum


speciosum)
Konservasi Tumbuhan Secara In Situ
8. Taman Nasional Way
Kambas

Terletak di Kabupaten Lampung


Timur dan Kabupaten Lampung
Tengah. Jenis Dipterocarpaceae
komersial yang penting seperti
Meranti (Shorea leprosula) secara
umum dijumpai semaian bibit di
lantai hutan.

Meranti (Shorea leprosula)


Konservasi Tumbuhan Secara In Situ

9. Taman Nasional Meru Betiri

Taman nasional ini terletak di


kabupaten Jember dan kabupaten
Banyuwangi. Tumbuhan endemik
yang tumbuh yaitu Raflesia
zolliengeriona, api-api, waru,
nyamplung dan jenis tumbuhan obat.
TNMB menjadi pusat penelitian
tanaman obat

Api-api (Avicennia sp.)


Konservasi Tumbuhan Secara In Situ

10. Taman Nasional Karimun

Kepulauan Karimun jawa, Kabupaten


Jepara, Jawa Tengah. Tugas utama
melaksanakan pengelolaan ekosistem
kawasan Taman Nasional
Karimunjawa dalam rangka
konservasi Sumber Daya Alam
Hayati. Tumbuhan endemik pohon
dewandaru, Pohon Kalimasada,
Pohon Stigi.

Pohon dewandaru (Eugenia uniflora)


Konservasi Tumbuhan Secara In Situ

11. Taman Nasional Komodo


Merupakan vegetasi sabana,
dengan terdapat tumbuhan lontar
dan sebagian jenis anggrek.
Berada di antara Pulau
Sumbawa dan Pulau Flores di
kepulauan Indonesia Tengah.
Secara administrative termasuk
dalam Wilayah Kecamatan
Komodo, Kabupaten Manggarai
Barat, Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Pohon Lontar (Borassus flabellifer L.)
Konservasi Tumbuhan Secara In Situ
12. Taman Nasional Gunung
Gede-Pangrango
Merupakan salah satu taman nasional
yang terletak di Provinsi Jawa Barat.
Terdapat 3 tutupan vegetasi yaitu
hutan pegunungan atas, bawah dan
vegetasi subalpin. Dimana dalam
ketiga vegetasi ini masing-masing
ditumbuhi tumbuhan berupa jamuju,
cantigi gunung (Vaccinium
varingifolium) dan bunga edelweiss. Bunga Edelweiss (Anaphalis javanica)
Konservasi Tumbuhan Secara In Situ
13. Taman Nasional Tanjung
Putting
Merupakan sebuah taman nasional
yang terletak di semenanjung barat
daya provinsi Kalimantan Tengah.
Taman nasional ini merupakan
pusat rehabilitasi orang utan.
Terdapat tiga vegetasi dominan
yaitu pandan-pandanan, palem-
paleman dan berbagai jenis epifit.

Palem Kipas(Livistona saribus)


Konservasi Tumbuhan Secara In Situ
14. Taman Nasional Ujung
Kulon
Terletak di bagian paling barat
Pulau Jawa, Indonesia. Flora di
kawasan ini terdiri dari hutan
pantai, hutan hujan tropika dataran
rendah, hutan hujan tropika
pegunungan, hutan rawa air tawar,
hutan mangrove dan padang
rumput. Beberapa jenis tumbuhan
diketahui langka dan di pulau jawa
hanya terdapat di TN Ujung Kulon
antara lain: Batryohora geniculata,
Cleidion spiciflorum, Heritiera
percoriacea, dan Knema
globularia.

Batryohora geniculata
Konservasi Tumbuhan Secara In Situ
15. Taman Nasional Baluran
Adalah salah satu Taman Nasional di
Indonesia yang terletak di antara
wilayah Wongsorejo, Banyuwangi
dan Banyuputih, Situbondo, Jawa
Timur, Indonesia. Nama dari Taman
Nasional ini diambil dari nama
gunung yang berada di daerah ini,
yaitu Gunung Baluran. Taman
Nasional Baluran memiliki berbagai
jenis tumbuhan. Berdasarkan
Laporan Review Potensi Flora
Taman Nasional Baluran tahun 2013,
jumlah tumbuhan di kawasan ini
mencapai 475 spesies dari 100
keluarga. Tumbuhan asli Taman
Nasional Baluran yaitu: Widoro Widoro bukol (Ziziphus rotundifolia)
bukol (Ziziphus rotundifolia),
Mimba (Azadirachta indica) dan
Pilang (Acacia leucophloea).
Upaya Konservasi In Situ
• Konservasi insitu merupakan konservasi tempat
atau konservasi sumber daya genetik dalam
populasi alami tumbuhan atau satwa, misalnya
sumber daya genetik hutan dalam populasi alami
spesies pohon.
• Hal ini merupakan proses dalam melindungi
spesies tanaman atau hewan yang terancam punah
di habitat aslinya, atau predator.
• Upaya konservasi In situ sendiri adalah dengan
cara mendirikan cagar alam, hutan lindung dan
taman nasional.
Daftar Pustaka
Anurohim. 2013. Tingkah Laku Makan Rusa Sambar (Cervus unicolor) dalam
Konservasi Ex-situ di Kebun Binatang Surabaya. Jurnal Sains dan Semi
Pomits . 2(1) : 171-176.
Mulyadi, E., N. Fitriani. 2015. Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Ekowisata. Jurnal
Ilmiah Teknik Lingkungan.5(2) : 34-38.
Syukur, M. 2009. Biologi Konservasi. Jakarta : EGC.
https://www.calyawisata.com/2014/11/flora-fauna-baluran.html
https://www.google.com/search?q=Pilang+(Acacia+leucophloea).&safe=strict&client=
firefox-b

Anda mungkin juga menyukai