Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSERVASI LINGKUNGAN

Disusun Oleh :
Diky Rizwan Juniansah
3402210057

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS UNIGAL
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya pribadi dapat menyelesaikan makalah
penelitian ini guna memenuhi tugas uts mata kuliah Konservasi & Manajemen Kebencanaan
Lingkungan, dengan judul “Konservasi Lingkungan”.

Saya sendiri menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak terlapas dari
dukungan dan kerjasama banyak pihak yang telah tulus memberikan arahan & informasi,
sehingga makalah penelitian ini dapat terselesaikan.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan
segala bentuk saran, masukan, bahkan kritik yang bisa mampu menyempurnakan makalah ini.
Dan diakhir kami berharap semoga makalah konservasi ini dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

Ciamis, April 2022

Diky Rizwan Juniansah


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Negara Indonesia merupakan Negara yang beriklim tropis.Dan Indonesia menjadi salah saru
Negara yang memiliki kekayaan alam flora & fauna yang beragam. Keanekaragaman ini
tembus 8.000 spesies tumbuhan(flora) dan 2.215 spesies hewan(fauna). Besarnya
keanekaragaman ini dipengaruhi oleh iklim yang ada di Indonesia. Salah satu diantaranya,
yaitu spesies hewan yang bernama kelalawar, Indonesia kurang lebih memiliki 205 jenis
kelalawar yang terdiri atas 72 kelalawar pemakan buah (Megachiroptera) dan 133 kelalawar
pemakan serangga. Sedangkan kelalawar buah yang memiliki ukuran besar dinamakan
kalong. Kata istilah ini sering kita jumpai di Indonesia, kalong sendiri bisa mencapai berat
1.500 gram, dan bentangan sayapnya hingga 1.700 mm. Namun sayangnya kelalawar ini
hewan yang giat aktivitas dimalam hari, kalau kita menjumpai di siang hari
kelalawar(kalong) ini, mereka sedang tertidur beristirahat, jadi kita tidak sepenuhnya bisa
melihat wujud detail dari hewan tersebut.

Kalong biasanya tinggal dihabitat kawasan konservasi, salah satu contohnya yaitu di Astana
Gede Kawali, Ciamis. Di Kawasan tersebut memiliki puluhan sampe ratusan habitat
kalong,namun sayangnya tahun demi tahun populasi tersebut semakin mengecil karena ada
faktor faktor lingkungan. Dan sampai sekarang satwa hewan ini terus dilindungi dengan
berbagai macam daya upaya karena menjadi icon daerah tersebut.
1.2 RUMUSAN MASALAH
 Apakah yang dimaksud dengan konservasi sumber daya alam ?
 Dimana yang bisa dijadikan tempat korservasi ?
 Hewan & tumbuhan apa saja yang dilindungi dan dijaga ?
 Bagaimana bentuk perlindungan dari pihak kawasan tersebut ?

1.3 TUJUAN

 Untuk mengetahui pengertian konservasi sumber daya alam


 Untuk mengetahui tempat kawasan konservasi
 Untuk mengetahui jenis flora & fauna yang dilindungi
 Untuk mengetahui bentuk bentuk perlindungan dikawasan konservasi

1.4 MANFAAT

 Menambah wawasan tentang konservasi sumber daya alam


 Supaya kita tahu bahwa didaerah kita terdapat flora & fauna yang dilindungi
 Mengetahui bentuk-bentuk pelestarian yang dilakukan dari pihak tempat
konservasi.
 Mengetahui lebih dalam tentang kehidupan alam
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN KONSERVASI

Konservasi memiliki arti sempit perlindungan. Istilah “konservasi” berasal dari kata conservation
yang mengandung makna kata con- (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian
mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have) dengan bijaksana
(wise use). Sedangkan dalam arti luas, pengertian konservasi adalah upaya, langkah dan metode
pengelolaan dan penggunaan biosfer secara bijaksana agar memperoleh keuntungan terbesar
secara lestari untuk generasi sekarang dengan tetap terpelihara potensi untuk memenuhi
kebutuhan dan aspirasi yang akan datang. Penggunaan sumber daya alam untuk memenuhi
kebutuhan manusia dalam jumlah dan waktu yang lama menyebabkan munculnya konsep
konservasi. Harapannya, dengan tindakan konservasi yang tepat dapat menjaga kesejahteraan
manusia secara berkelanjutan. Cakupan konservasi menurut International Union for
Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) meliputi manajemen udara, air, tanah,
mineral ke organisme hidup termasuk manusia. Tujuan utamanya yaitu tercipta kualitas
kehidupan manusia yang meningkat. Langkah-langkah termasuk dalam kegiatan manajemen
konservasi yaitu survei, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan
latihan.

Konservasi flora dan fauna bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu:

 Konservasi Eksitu

Konservasi eksitu adalah metode konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat
alaminya, baik dalam bentuk organisme hidup maupun dalam bentuk material reproduksi berupa
sel atau jaringan hidup.

 Konservasi Insitu
Metode konservasi insitu dilakukan untuk melindungi spesies flora dan fauna yang
terancam punah di habitat aslinya atau terancam karena adanya serangan predator.
Metode konservasi insitu dapat dilakukan dengan cara mendirikan cagar alam, taman
nasional, dan suaka marga satwa.

2.2 TEMPAT KONSERVASI


Cagar Alam
Cagar alam adalah sebuah kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan berupa
tumbuhan, satwa dan ekosistem. Keadaan lingkungan di kawasan cagar alam masih
terlihat asli belum banyak tersentuh tangan manusia, memiliki keanekaragaman baik
tumbuhan maupun satwa.

Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah kawasan yang ditetapkan untuk melindungi satwa tertentu dan
habitatnya. Kawasan ini memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi, atau
jadi habitat satwa yang terancam punah. Kawasan suaka margasatwa merupakan tempat
berkembang biaknya jenis satwa atau tempat tinggal dari salah satu jenis satwa migran.

Cagar Biosfer
Cagar biosfer adalah kawasan yang dilestarikan untuk melindungi flora dan fauna
termasuk hasil budaya manusia yang ada di dalamnya, termasuk suku–suku terasing.
Suku terasing harus dilindungi sebab termasuk kelompok rentan. Apalagi mereka
menginginkan hidup yang serasi, harmonis dan seimbang dengan alam.

Kawasan Pelestarian Alam


Kawasan pelestarian alam memiliki fungsi yang hampir sama dengan kawasan suaka
alam, tetapi ada nilai lebih karena bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya alam hayati
dan ekosistemnya secara lestari

2.3 FLORA & FAUNA YANG DILINDUNGI DI INDONESIA


Indonesia dikenal sebagai negara dengan koleksi fauna yang sangat beraneka ragam. Namun
sangat disayangkan, terdapat ratusan hewan langka yang dilindungi di Indonesia. Inilah contoh
beberapa tumbuhan & hewan yang dilindungi di Indonesia :
a. Hewan
1. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera merupakan salah satu hewan yang dilindungi oleh pemerintah
Indonesia. Beberapa penyebab hewan ini menjadi langka adalah penebangan
hutan yang sembarangan, dan perburuan liar.
2. Komodo
Komodo merupakan hewan yang dilindungi karena populasinya memang sedikit. 
Komodo hanya dapat ditemukan di Indonesia, tepatnya di Pulau Komodo.
Namun, hewan ini juga mulai menjadi langka karena ulah beberapa oknum.
Habitat komodo semakin menyusut dan hampir punah. Untuk itu, hewan ini
termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi.

3. Badak Bercula Satu


Badak bercula satu hanya dapat ditemukan di Pulau Jawa, tepatnya di wilayah
Ujung Kulon. Hewan ini masuk ke daftar hewan yang dilindungi di Indonesia
karena jumlahnya yang hanya tersisa 50 ekor saja.
4. Burung Cendrawasih
Burung yang memiliki sebutan Bird of Paradise ini, merupakan spesies yang
hanya bisa ditemui di pulau Papua. Berkat bentuknya yang unik dan cantik,
burung ini sering diburu untuk dijadikan hewan peliharaan atau cinderamata.

b. Tumbuhan
1. Bunga Bangkai Raksasa
Salah satu tanaman yang keberadaanya sudah sangat jarang ditemukan adalah
bunga Bangkai Raksasa. Tanaman ini merupakan asli Indonesia yang hanya bisa
tumbuh di hutan-hutan Sumatera. Pada penelitian yang dilakukan 2018
menyebutkan hanya ada 10 individu bunga Bangkai Raksasa yang berhasil
ditemukan.
2. Damar Putih
Damar putih merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis
tingginya. Pasalnya tumbuhan ini banyak digunakan sebagai bahan industri dan
konstruksi bangunan termasuk untuk membuat dinding kapal, bahan mebel,
kertas, bahan baku pulp, serta masih banyak lainnya.
3. Palem Jawa
Palem Jawa atau yang lebih dikenal dengan sebutan rotan jawa memiliki nama
latin ceratolobus glaucescens merupakan flora endemik jawa. Tanaman ini secara
resmi dilestarikan dan dilindungi keberadaannya.
4. Anggrek Bulan Raksasa
Phalaenopsis Gigantea atau yang biasa dikenal dengan sebutan Anggrek bulan
merupakan tanaman endemik di Kalimantan. Disebut-sebut sebagai bunga
anggrek terbesar, Anggrek Bulan Raksasa memiliki panjang daun hingga 1 meter
dengan lebar daun 35 sentimeter.

2.4 BENTUK PERLINDUNGAN

Membuat Penangkaran
Cara melestarikan satwa langka yang ada di Indonesia selanjutnya adalah dengan
membuat tempat untuk penangkaran. Penangkaran tersebut bisa membuat satwa
langka bisa berkembang biak agar tidak punah. Perkembangan biakan ini bisa
menjaga satwa tersebut agar tidak punah.

Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan


Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah masyarakat harus mendukung
upaya yang dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga lainnya yang sedang
melakukan pelestarian lingkungan. Cara mendukungnya adalah dengan
memberikan bantuan finansial maupun moril dalam setiap kampanye yang
dilakukan.

Membuat Papan Larangan

Cara untuk melindungi satwa langka yang bisa dilakukan adalah dengan membuat
papan larangan berburu. Dalam papan larangan tersebut bisa disertai dengan
ancaman pidana atau sanksi jika perburuan tetap dilakukan. Saat ini sudah banyak
yang melakukan cara ini contohnya saja adalah masyarakat di sekitar lereng Muria
Jepara sudah memasang papan larangan untuk tidak berburu satwa langka yang
ada di lereng tersebut terutama burung.
BAB III

METODE PENELITIIAN

3.1 WAKTU & TEMPAT PENELITIAN

1. Waktu Penelitian
Waktu penelitia dilakukan 4hari sesudah bu Dosen membagikan tugas kepada
mahasiswa, tepatnya pada hari Rabu, 27 Maret 2022, pukul 2 siang. Penelitian ini
dilakukan pada siang hari, supaya kehidupan alamnya terlihat jelas.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian konservasi ini dilakukan di daerah Kawali, Ciamis, Jawa Barat,
yaitu di Situs Astana Gede. Lokasi Astana Gede sekitar 40menit dari pusat kota
Ciamis.
Bukan hanya tempat konservasi, tempat ini juga sekaligus cagar budaya yang
banyak cerita cerita sejarah kerajaan Galuh.

3.2 METODE PENGAMBILAN DATA

1. Observasi
Metode pengambilan data yang pertama adalah dengan observasi. Yakni saya
langsung melakukan pengamatan ke tempat objek penelitian. Jaraknya tidak jauh
dari rumah, jadi makannya saya langsung terjun ke tempat tersebut, sekaligus bisa
menikmati keindahan alam flora & fauna yang ada disana.
2. Wawancara
Tidak hanya metode observasi saja, saya juga disana memakai metode
wawancara. Pengumpulan data yang dilakukan dengan tatap muka secara
langsung dengan narasumber atau petugas terkait dari pihak kawasan tersebut.
Ada yang dilakukan dengan wawancara terstruktur (pertanyaan-pertanyaan yang
sudah disiapkan) dan dilakukan juga dengan wawancara tidak terstruktur
(pertanyaan-pertanyaan bebas).

3.3 NARASUMBER

Pengambilan data data penelitian dilakukan kepada petugas pihak Astana Gede Kawali
sekaligus sebagai narasumber dari topik pembahasan kawasan konservasi. Narasumber
tersebut bernama Ibu Lia Aprilia. Ibu inilah yang menceritakan tentang bentuk upaya
upaya pelestarian konservasi di Astana Gede Kawali.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 BENTUK PELESTARIAN FAUNA (KALONG)

Sebagai hewan yang dilindungi ada beberapa bentuk pelestarian yang dilakukan terhadap kalong.
Bentuk pelestarian di Astana Gede Kawali yaitu dengan cara melakukan keseimbangan antara
habitat monyet dan kalong. Biasanya dengan cara mengusir monyet monyet atau bisa juga
dengan membuang moonyet monyet disana ke hutan liar ke habitat aslinya. Sehingga populasi
kalong di Astana Gede Kawali bisa terus berkembang. Sekarang kehidupan kalong tersebut
tinggal di ujung belakang, tepatnya di dekat sumber mata air cikawali. Sebetulnya pengusiran
atau pembuangan monyet disini bukan hanya untuk pelestarian kalong saja, tapi juga melainkan
supaya tidak menganggu pengunjung. Pasalnya kadang monyet disana sering nakal, kadang
sering mencuri makanan pengunjung. Untuk saat ini habitat monyet berada diangka sekitar 15
ekor.

4.2 BENTUK PELESTARIAN FLORA (TUMBUHAN)

Selain pelestarian hewan, bentuk pelestarian terhadap tumbuhan juga dilakukan di Astana Gede,
Adapun bentuk-bentuk pelestarian terhadap tumbuhan di Astana Gede Kawali, yaitu dengan cara
merawat dan menjaga kebersihan tumbuhan tersebut. Demi menjaga pelestarian tumbuhan,
petugas Astana Gede sering melakukan pembersihan diarea tumbuhan tersebut, karena mereka
berkata “kebersihan itu penting dalam menja pelestarian flora (tumbuhan). Kegiatan
pembersihan ini dilakukan tiap 2hari 1x, kadang juga mereka melakukan pembersihan tiap 1hari
1x, supaya keadaaan lingkungan tersebut selalu dalam keadaan bersih. Cara yang lainnya yaitu
dengan cara mencegah penebangan pohon secara legal. Karena jelas kawasan Astana Gede
merupakan kawasan hutan lindung.
4.3 JENIS-JENIS FLORA & FAUNA YANG DILINDUNGI DI ASTANA GEDE
KAWALI

A. Hewan
 Kalong
 Burung desa
B. Tumbuhan
 Pohon Kenari
 Pohon Krey Payung
 Mahoni Daun Kecil
 Pohon Tanglar
 Pohon Bacang
 Pohon Lame
BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan yang bisa saya dapat untuk penelitian konservasi ini dari penugasan matkul KLMK
ini, bahwa kita harus bisa menjaga lingkungan alam, terutama melindungi flora dan fauna yang
sudah langka. Karena itu merupakan kekayaan alam & keanekaragam yang perlu kita jaga dan
dilestarikan. Banyak sekali cara upaya upaya dalam bentuk perlindungan flora dan fauna ini,
dimulai dari membuat tempat kawasan konservasi, membuat penangkaran, lalu proses
berkembang biak, hingga proses langsung kehidupannya. Itu semua harus dilakukan demi
terhindar dari dampak kepunahan hewan langka tsb. Dan juga kita harus sadar bahwa pemburuan
terhadap hewan dan penebangan pohon secara besar-besaran itu tidak baik, dan harus kita
hindari. Bentuk bentuk perlindungan ini bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu bisa dilakukan
dengan bentuk konservasi eksitu & bisa dilakukan dengan bentuk konservasi insitu. Untuk
melaksanakan kegiatan konservasi harus didukung dengan komitmen dan harapan-harapan yang
kuat berdasarkan prinsip alam.
DAFTAR PUSTAKA

Bentuk Perlindungan. (n.d.). https://dlh.semarangkota.go.id/6-upaya-konservasi-satwa-langka-


di-indonesia-agar-tidak-punah/.
Flora & Fauna Yang Dilindungi di Indonesia. (n.d.). https://www.tokopedia.com/blog/hewan-
yang-dilindungi-edu/.
Juniansah, D. (2022). Bentuk Bentuk Upaya Perlindungan Flora & Fauna. Ciamis.
Juniansah, D. (2022). Penelitian Astana Gede Kawali. (Diky, Ed.) Ciamis, Jawa Barat,
Indonesia: Diky Rizwan.
Juniansah, D. R. (2022). Konservasi Lingkungan. Ciamis.
Pengertian Ke 1. (n.d.). https://lindungihutan.com/blog/konservasi-adalah/.
Pengertian ke 2. (n.d.). https://www.kompas.com./skola/read/2020/12/08/181332069/konservasi-
flora-dan-fauna-di-indonesia.
Tempat Konservasi. (n.d.). https://tirto.id/gj8u.
Tumbuhan Dilindungi. (n.d.). https://www.tokopedia.com/blog/tumbuhan-yang-dilindungi-edu/.
LAMPIRAN (DOKUMENTASI)

Anda mungkin juga menyukai