Anda di halaman 1dari 26

KEANEKARAGAMAN HAYATI

SPESIFIKASI TANAMAN TERONG BELANDA

Oleh :
Septia Danar Purnama Sari (134160059)
Keanekaragaman Hayati

PENDAHULUAN KEHATI INDONESIA

Pengertian Macam

Manfaat

Pelestarian

Faktor

Permasalahan
Definisi
 Keanekaragaman Hayati atau biasa disebut dengan biodiversity ialah
keanekaragaman organisme hidup yang berasal dari semua sumber.
Keanekaragaman hayati merupakan suatu keanekaragaman makhluk
hidup yang didasarkan pada ciri-ciri yang dapat diketahui melalui suatu
pengamatan ataupun observasi, yang dapat terjadi karena dua factor
yaitu factor gen dan factor lingkungan.
 Menurut UU Nomor 5 Tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan
keanekaragaman yang ada diantara makhluk hidup yang ada di semua
wilayah, yakni daratan, lautan, dan perairan atau akuatik, serta komplek
ekologi yang termasuk dari keanekaragamannya yang meliputi
keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.
Macam

Gen : variasi atau perbedaan gen


yang terjadi dalam satu jenis
atau spesies makhluk hidup.

 Keanekaragaman Spesies : perbedaan yang bisa ditemukan


pada komunitas atau kelompok
berbagai spesies yang hidup di
suatu tempat.

Ekosistem : perbedaan yang bisa ditemukan


pada komunitas atau kelompok
berbagai spesies yang hidup di
suatu tempat.
Keanekaragaman Tingkat Gen
Keanekaragaman Tingkat Spesies
Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Manfaat
Keanekaragaman hayati sebagai sumber

Penyeimbang
Pangan Sandang Papan Kosmetik Obat Pendapatan Ekosistem
 Pangan: dengan adanya keanekaragaman hayati yang terdapat di
sekitar kita, bisa kita jadikan sebagai sumber pangan bagi manusia. Setiap
hari manusia membutuhkan sumber energi dari makanan dan minuman
untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari. Namun manusia tidak bisa
memproduksi makanan dan minuman sendiri melainkan harus
mengambilnya dari hasil alam, yakni dari hewan dan tumbuhan. Dengan
keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia, Indonesia mempunyai
setidaknya ada 400 jenis tanaman penghasil buah-buahan, 370 jenis sayur-
sayuran, 70 jenis tanaman berumbi, 55 jenis rempah-rempah dan berbagai
macam hewan yang bisa di konsumsi.
 Sandang: keanekaragaman hayati bisa dimanfaatkan sebagai sumber
sandang bagi manusia. Sandang atau yang biasa kita kenal dengan
pakaian merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Sandang dibuat dari
serat atau yang berasal dari berbagai jenis hewan ataupun tumbuhan
seperti kapas, pisang abaka, bulu, sisal, kenal, ulat sutera dan masih
banyak lagi yang lainnya.
 Papan: dengan adanya keanekaragaman hayati ini memberikan manfaat
sebagai bahan untuk membangun rumah atau tempat tinggal. Biasanya
masyarakat menggunakan tanaman bambu untuk digunakan untuk
membangun rumah mereka. Selain itu, keanekaragaman hayati yang
dapat digunakan untuk membangun rumah adalah meranti, ulin, jati, dan
masih banyak lagi yang lainnya.
 Obat-obatan: Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat
besar. Terdapat 30.000 spesies tumbuhan yang mana 940 spesies
merupakan tumbuhan obat dan 250 spesies tanaman obat digunakan
dalam industri obat herbal lokal.
 Kosmetik: keanekaragaman hayati di Indonesia juga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan kosmetik atau kecantikan. Beberapa perusahaan kosmetik
yang ada di Indonesia dapat dengan mudahnya mendapatkan bahan-
bahan untuk memproduksi produk kecantikan.
 Pendapatan: berlimpahnya keanekaragaman hayati di negeri ini
dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakatnya sebagai sumber mata
pencaharian. Masyarakat bisa menjual tanaman atau hewan yang sudah
di ternakan atau dibudidayakan di lingkungan mereka.
 Penyeimbang ekosistem: yang terpenting dari adanya keanekaragaman
hayati adalah sebagai penyeimbang ekosistem dalam suatu wilayah
tertentu. Keberadaan makhluk hidup pada masing-masing ekosistem perlu
untuk dijaga kelestariannya agar tidak terancam punah. Salah satu contoh
keanekaragaman hayati sebagai penyeimbang ekosistem adalah dengan
adanya ekosistem hutan hujan tropis yang bisa menyediakan oksigen bagi
manusia dan makhluk hidup yang lainnya serta menjaga agar iklim tetap
stabil dengan mempertahankan temperatur dan kelembapan udara.
Keanekaragaman Hayati Indonesia
 Indonesia termasuk 5 besar negara yang mempunyai keanekaragaman
hayati yang tinggi (megabiodiversity), dimana tidak kurang 42 tipe
ekosistem alam daratan, 5 tipe ekosistem laut, dan 17% dari total spesies
yang hidup di muka bumi terdapat di Indonesia, termasuk 10% dari seluruh
jenis tumbuhan berbunga, 12% jenis mamalia dunia, 16% hewan reptile
dan amfibi dunia, dan 25% dari seluruh jenis ikan di dunia
Faktor Penyebab Indonesia Mempunyai Keanekaragaman Hayati yang Tinggi
Faktor (lanjutan)

 Indonesia adalah negara yang memiliki banyak kepulauan.


 Indonesia mempunyai unsur fauna dan flora yang berkisar dari wilayah
Indomalaya sampai ke wilayah Australia.
 Indonesia terbagi menjadi 2 zona biogeografi, yaitu wilayah oriental dan
wilayah Australian.
 Sebagai negara yang memiliki banyak pulau, Indonesia mempunyai laut
yang sangat luas dengan garis pantai 81.000 KM atau sama dengan 14%
dari panjang pantai bumi.
 Indonesia mempunyai pantai dengan hutan bakau yang luas dan memiliki
kekayaan jenis flora dan fauna, yakni 4,25 juta ha.
 Indonesia mempunyai sumber daya terumbu karang yang terkaya di
dunia.
Permasalahan
 Pencemaran lingkungan hidup, perusakan hutan Indonesia, kerusakan
lingkungan hidup lebih lanjut, secara otomatis akan menurunkan jumlah
keanekaragaman sumber daya hayati. Pada akhirnya akan berdampak
negative terhadap keberlanjutan manusia. Dengan meningkatnya jumlah
hewan punah, maka manusia akan kehilangan manfaat mereka.
 Metode konservasi sumber daya alam yang tepat serta strategi
pembangunan berkelanjutan mencoba memahami konsep ini sebagai
pendekatan integral guna melestarikan keragaman sumber daya hayati.
Dalam beberapa cara atau bentuk, hampirseluruh budaya memiliki akar
dan hubungan erat dengan keragaman hayati. Bahkan, dapat dikatakan
sejarah peradaban manusia adalah sejarah pemanfaatan keragaman
sumber daya hayati itu sendiri. Karena itu, penurunan jumlah sembur daya
alam tersebut akan meningkatkan resiko, ancaman terhadap hidup
manusia.
 Upaya pelestarian sebenarnya bisa dilakukan dengan beberapa cara. Namun ada dua metode yang kerap digunakan yakni metode insitu dan metode eksitu. Seperti apa metode tersebut?
Langsung saja simak ulasannya di bawah ini:

 Metode Insitu

 Insitu merupakan sebuah upaya pelestarian dari keanekaragaman hayati, yang mana langsung dilakukan pada alam tempat dari flora dan fauna itu berada. Metode ini, memberikan
perlindungan pada kawasan yang dianggap mempunyai ekosistem unik atau flora dan fauna yang ada terancam punah.

 Biasanya dilakukan dengan pembuatan suaka marga satwa, cagar alam, hutan suaka alam dan taman nasional. Berikut penjelasan dari masing-masing.

 Suaka marga satwa merupakan sebuah upaya perlindungan terhadap ekosistem yang dinilai mempunyai keunikan. Keunikan tersebut berisi berbagai jenis flora serta fauna yang wajib untuk
dilindungi.

 Taman nasional merupakan sebidang tanah yang memperoleh perlindungan mutlak pemerintah. Tanah ini biasanya isinya adalah ekosistem- ekosistem terlindungi.

 Cagar alam merupakan keadaan alam yang memiliki sifat khas berasal dari flora maupun fauna di dalamnya. Cagar alam juga mempunyai ekosistem yang wajib untuk dilindungi.

 Hutan suaka alam merupakan hutan yang mempunyai ekosistem terlindungi di dalamnya. Hutan suaka alam pun biasa dikenal dengan nama hutan lindung.

 Metode Eksitu

 Metode eksitu merupakan metode pelestarian dari keanekaragaman hayati yang dilakukan menggunakan cara pengambilan fauna serta flora dari wilayah aslinya. Tujuannya adalah
konservasi, perlindungan, dan juga pengembang biakan.

 Metode ini pun dilakukan ketika ekosistem dari tempat flora dan fauna tersebut tinggal sudah hancur total maupun rusak, sehingga membutuhkan waktu agar dapat tinggali kembali. Metode
eksitu juga upaya konservasi menggunakan cara koleksi spesies langka, sehingga masa hidup dari hewan atau tumbuhan tersebut bisa lebih lama.

 Dalam metode eksitu, ada beberapa cara, yaitu menggunakan kebun binatang, taman safari, serta taman hutan raya.
 Solanaceae atau yang dikenal dengan keluarga terong-terongan ternyata
juga mempunyai keragaman hayati pada tingkat spesies. Perbedaan ini
termasuk cukup menarik untuk dilakukan pengamatan. Tanaman cabai,
terong, lenca, tomat, melon, semangka, dan tanaman lainnya mempunyai
buah yang bentuk maupun rasanya saling berbeda. Bukan sekadar itu,
bentuk dari tanaman secara morfologis pun berbeda.
Terong
 Terong termasuk ke dalam klasifikasi tanaman Solanaceae dengan nama latin
Solanum Mengolena.
 Terong merupakan tanaman asli dari Asia, tepatnya yaitu bersal dari India dan
Sri Lanka.
 Tumbuhan terong ini sangat baik perkembangbiakannya dalam cuaca
hangat. Mudah hidup didaerah dataran rendah maupun dataran tinggi.
Namun tanahnya harus terdapat unsur organik dan memiliki sistem drainase
yang cukup. Untuk pertumbuhannya memerlukan waktu 90 hari atau sampai 4
bulan untuk menjadi terong yang siap dikonsumsi. Lalu berselang seminggu
terong bisa dipanen 6 hingga 7 kali dengan buah yang sudah sesuai
ukurannya, tampilan buah yang mengkilap dan dagingnya yang apabiila
ditekan kembali kebentuk semula dengan cepat. Jangan membiarkan terong
terlalu masak dipohonnya karena akan membuatnya semakin pahit dan
lembek.
Jenis Terong

Terong Telunjuk Terong Putih

Terong Ungu

Terong Pipit Terong Belanda


Terong Belanda
 Terong belanda (Solanum betaceum) atau yang dikenal dengan sebutan
Tamarillo merupakan tanaman perdu jenis tanaman anggota keluarga
terong-terongan (Solanaceae).
 Tanaman ini berasal dari daerah Peru dan mulai dikembangkan di
Indonesia seperti di daerah Bali, Jawa Barat dan Tanah Karo Sumatera
Utara.
 Terong belanda berasal dari pegunungan Andes di Peru, Chili, Equador
dan Bolivia. Tanaman ini kemudian masuk ke Indonesia dan berkembang
di daerah Bali, Jawa Barat serta Sumatera Utara.
Klasifikasi Tanaman
 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Tracheobionta
 Divisi : Spermatophyta
 Subdivisi : Angiospermae
 Klass : Dicotyledonae
 Subklass : Asteridae
 Ordo : Solanales
 Famili : Solanaceae
 Genus : Solanum
 Spesies : Solanum betaceum Cav.
Perbanyakan Tanaman
 Terung belanda ditanam melalui biji, dapat juga
memakai setek atau tunas kecambah. Bila memakai biji, akan berbuah
dalam usia 2 tahun, dan mati dalam usia 5-6 tahun. Dengan cara
penempelan pada spesies lain (Cyphomandra costaricensis (Donn.) Smith),
tanaman ini akan berusia lebih panjang daripada pengembangbiakan
dengan jalan menempelkan pada spesies yang sama. Ada dua jenis
terung belanda, yakni yang berbuah merah, dan kuning. Yang sering
ditanam orang adalah yang buahnya berwarna merah.
Kandungan Nutrisi
Manfaat
 Buah terung belanda ini dimanfaatkan dengan cara dimakan sebagai
buah segar, untuk bumbu masak, sayuran dan minuman. Buah terong ini
dapat dimakan segar, direbus, dibuat asinan, dan lain sebagainya. Terung
belanda mengandung provitamin A yang baik untuk
kesehatan mata dan vitamin C untuk mengobati sariawan, panas dalam
dan meningkatkan daya tahan tubuh. Terung Belanda mengandung
antosianin yang termasuk kedalam golongan flavonoid yang merupakan
salah satu jenis antioksidan, serat yang tinggi di dalam buahnya
bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit.
Pewarna Alami
 Ekstrak biji terong belanda sebagai pewarna alami karena mengandung
antosianin. Selain buah ini mudah ditemukan, memanfaatkan limbah biji
terong belanda dari produksi sirup dan juice, buah terong belanda ini juga
kaya akan antioksidan seperti vitamin E, vitamin A, Vitamin C, dan Vitamin
B6, senyawa karotenoid, antosianin dan serat (Astawan dan Andreas,
1997).
Terong Hibrida

Extra Long Early Bird Black Dragon Vista

Long Tom Farmers Long

Anda mungkin juga menyukai