Anda di halaman 1dari 7

MATERI PEMBELAJARAN

PELESTARIAN EKOSISTEM
Keanekaragaman makhluk hidup disebut pula sebagai keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati Indonesia menrupakan salah satu keanekaragaman yang tertinggi
didunia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki hutan hujan
tropis yang sangat luas yang terletak didaerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi & tanah
vulkanik yang subur. Hutan tropis Indonesia merupakan hutan heterogen yang terdiri dari
ratusan jenis (spesies) tumbuhan yang sudah dikenal dan belum dikenal yang terdiri dari
serangga yang terkecil sampai hewan terbesar seperti gajah. Beberapa jenis organisme hanya
terdapat diwilayah tertentu yang disebut dengan organisme endemik. Diantara hewan endemik
tersebut banyak yang sudah langka serta terancam punah. Langka artinya populasinya tinggal
sedikit didunia sehingga terancam punah/habis. Contoh Tumbuhan yang tergolong langka
antara lainnya : Pohon kayu ulin, pohon kayu cendana, anggrek hitam, bunga bangkai dsb.
Contoh hewan langka adalah : anoa, badak bercula satu, babirusa, tapir, komodo, Burung
Cenderawasih, dan orang utan.

PENTINGNYA KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM


EKOSISTEM
Setiap makhluk hidup mempunyai peranan dalam lingkungannya yakni untuk menjaga
keseimbangan dalam ekosistem. Selain itu makhluk hidup lainnya sangat dibutuhkan oleh
manusia karena manusia tidak dapat hidup tanpa makhluk hidup yang lainnya. Namun
kenyataan yang dihadapi sekarang banyak makhluk hidup seperti tumbuhan & hewan asli
Indonesia yang hampir punah dan menjadi tumbuhan & hewan langka bahkan beberapa spesies
sudah punah sama sekali. Beberapa penyebab berkurangnya keanekaragaman makhluk
hidup atau kerusakan tumbuhan & hewan, disebabkan oleh 2 faktor yaitu :
faktor bencana alam & faktor manusia.

A. FAKTOR BENCANA ALAM


Bencana alam seperti : Banjir, Tanah Longsor, Gunung Meletus, Angin Ribut, Gempa
Bumi, Kebakaran Hutan, Tsunami, dsb dapat menyebabkan punahnya makhluk hidup karena
makhluk hidup tidak dapat mempertahankan hidupnya (beradaptasi) dilingkungan yang sudah
terkena bencana alam dan makhluk hidup mati saat bencana alam terjadi.

B. FAKTOR AKTIVITAS MANUSIA


Beberapa jenis tumbuhan & hewan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Tumbuhan & hewan dapat digunakan sebagai bahan makanan, bahan
baku industry, obat-obatan dan hiasan. Oleh karena itu manusia sering berlomba-lomba untuk
mencari jenis tumbuhan & hewan yang bermanfaat. Contoh tindakan manusia yang tidak
bertanggung jawab antara lain :
 Penggundulan/penebangan hutan, gunung dan bukit menyebabkan bencana alam
seperti banjir, erosi & longsor. Penebangan hutan menyebabkan makhluk hidup menjadi
berkurang jumlahnya dan menghilangkan beberapa jenis hewan karena habitatnya telah
rusak.
 Perburuan hewan liar dihutan yang lambat laun dapat menyebabkan hewan tersebut
menjadi punah. Contohnya : Burung Cenderawasih.
 Penangkapan ikan atau udang menggunakan bahan kimia, listrik, maupun bahan
peledak yang menyebabkan lingkungan sekitar menjadi rusak & mematikan hewan mulai
dari telur hingga dewasa. Selain itu juga penggunaan pestisida yang tidak terkendali hanya
membunh hama tetapi juga membunuh organisme dihabitat tsb. Jika organisme 1 mati
maka organisme lainnya tidak mendapat makanan karena makanannya musnah, dst
sehingga akhirnya mengakibatkan musnahnya keanekaragaman hayati.

PELESTARIAN TERHADAP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP


Manusia sangat tergantung pada lingkungan hidupnya. Oleh sebab itu manusia harus
berupaya memelihara & melestarikan lingkungan hidup beserta keanekaragaman hayatinya.
Upaya yang dilakukan manusia untuk melestarikan keanekaragaman hayati antara lain
sebagai berkut :
Memelihara Kelestarian Hutan.
Hutan merupakan habitat berbagai spesies tumbuhan & hewan oleh karena itu
kelestariannya harus dijaga. Untuk melindungi hutan, perlu dilakukan tindakan sebagai
berikut :
a. Reboisasi, yaitu menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul.
b. Melakukan Tebang Pilih artinya jika kita memerlukan kayu, pohon yang akan
ditebang harus memenuhi syarat umur & ukuran (hanya pohon dengan umur dan
ukuran tertentu). Pohon kecil yang belum layak tebang tidak boleh ditebang.
c. Menghindari kebakaran hutan.

Menetapkan Daerah Perlindungan Alam.


Pemerintah dibawah menteri kehutanan mempunyai suatu badan yang menangani
daerah-daerah perlindungan alam yaitu PHPA (Perlindungan Hutan & Pelestarian Alam).
Berikut ini beberapa contoh daerah perlindungan alam di Indonesia yaitu:
a. Cagar Alam adalah perlindungan alam dengan membiarkan ekosistem dalam suatu
wilayah apa adanya jadi perkembangan diserahkan kepada alam agar terjadi proses
secara alami. Dimaksudkan untuk melindungi ciri khas tumbuhan ditempat tersebut.
Contoh : Cagar Alam Pangandaran (Jawa Barat).
b. Taman Nasional bertujuan untuk melindungi flora, fauna serta ekosistemnya untuk
kepentingan ilmu pengetahuan, rekreasi alam, dsb.
Contoh : Taman Nasional Ujung Kulon (Banten) & Taman Nasional Komodo (NTB).
c. Hutan Wisata adalah hutan produksi (diambil hasilnya) yang dimanfaatkan untuk
objek wisata. Berfungsi untuk tempat rekreasi.
d. Taman Laut merupakan wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman laut tinggi,
unik dan indah. Kawasan ini dijadikan sebagai kawasan konservasi alam.
Contoh : Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara.
e. Hutan Lindung biasanya terletak didaerah pegunungan. Berfungsi sebagai daerah
resapan air. Hal ini untuk mengatur tata air & menjaga agar tidak terjadi erosi.
f. Kebun Raya /kebun botani adalah kebun buatan yang berguna untuk menghimpun
tumbuhan dari berbagai tempat untuk dilestarikan juga dimanfaatkan untuk penelitian
& rekreasini . Kebun Botani pertama yang dikembangkan di Indonesia adalah Kebun
Raya Bogor pada tahun 1817.
Contoh : Kebun Raya Bogor & Kebun Raya Purwodadi (Jawa Timur).
g. Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman & keunikan jenis satwa. Bertujuan untuk melestarikan
keanekaragaman tumbuhan & satwa serta ekosistemnya.
Merehabilitasi Satwa Langka
Misalnya Orang Utan yang dipelihara oleh perorangan yang disita Negara kemudian
dikembalikan ke habitatnya semula. Sebelum dikembalikan kehabitatnya, orang utan
direhabilitasi terlebih dahulu. Tujuan rehabilitasi adalah agar orang utan dapat
menyesuaikan diri dengan kehidupan hutan sebagai habitat aslinya. Contoh : pusat
rehabilitasi orang utan terdapat diKalimantan yaitu di Samboja.

Penangkaran Satwa & Tumbuhan Langka


Satwa langka dapat ditangkarkan di kebun binatang atau tempat penangkaran yang
ditunjuk. Jika populasinya sudah banyak maka sebagian dikembalikan ke habitat aslinya.
Pemeliharaan hewan atau tumbuhan dihabitat aslinya dan tidak dibawa keluar
disebut Pemeliharaan In Situ. Hal ini bertujuan agar lingkungannya tetap sesuai dengan
lingkungan alaminya. Sedangkan jika pemeliharaan hewan atau tumbuhan diluar
habitat aslinya namun kondisinya diupayakan sama dengan habitat aslinya disebut
Pemeliharaan Ex Situ. Contoh : setelah berhasil ditangkar secara eksitu, jalak bali
dilepaskan kehabitat aslinya di bali. Penangkapan dapat pula dilakukan dengan tujuan
untuk membudidayakan satwa atau tumbuhan langka. Contoh : penangkaran kupu-kupu
yang dihasilkan dibuat awetan untuk koleksi. Kupu-kupu juga dimanfaatkan untuk
penelitian yang bahkan diekspor keluar negeri.

Kita dapat membantu melestarikan keanekaragaman makhluk hidup dengan cara :


Tidak membunuh hewan atau tumbuhan liar.
Tidak mempermainkan hewan liar & memetik tumbuhan langka.
Tidak membuang sampah disembarang tempat karena dapat mengganggu kesehatan
hewan jika sampah termakan hewan tersebut.
Tidak membuang limbah kelingkungan misalnya : limbah rumah tangga atau pestisida
karena membahayakan kehidupan hewan & tumbuhan dilingkungan tersebut.
Sewaktu berkemah atau bertamasya, tetaplah memelihara kelestarian lingkungan &
tidak membawa pulang hewan & tumbuhan langka.

MEMBUAT TULISAN TENTANG TUMBUHAN & HEWAN LANGKA YANG


DILINDUNGI

HEWAN YANG DILINDUNGI OLEH PEMERINTAH INDONESIA


Hewan langka yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia antara lain seperti pada
tabel berikut ini.

Tabel Jenis-Jenis Hewan Langka di Indonesia


No. Nama Hewan Daerah Penyebaran Jenis Makanan

1. Anoa (Anoa Sulawesi Tengah Pemakan rumput &


depressicornis) buah-buahan, hidup
dihutan, rawa, pantai,
sungai. Termasuk
Herbivora.
2. Babi Rusa (Babyrousa Sulawesi Utara, Pulau Pemakan Tumbuhan,
babyrousa). Buru. pandai berenang.
Termasuk Herbivora.
3. Badak (Rhinoceros Jawa Pemakan rumput, sering
sondaicus) berkubang di Lumpur
dan termasuk herbivora.
4. Banteng (Bos sondecus) Jawa, Kalimantan Pemakan rumput, hidup
dihutan terbuka.
Termasuk Herbivora.

5. Beo (Gracula religosa) Sumatera, Jawa, Golongan Aves,


Kalimantan, Nusa pemakan buah-buahan,
Tenggara. hidup berkelompok dekat
dengan pemukiman
penduduk, sawah, kebun,
tergolong Omnivora.
6. Betet (Psittacula Papua Golongan Aves,
alexandri) pemakan buah-buahan,
hidup dihutan yang
mempunyai pohon besar,
termasuk Herbivora.
7. Buaya Senyulong Sumatera, Kalimantan Reptilia. Pemakan daging
(Tomistoma schlegellii) dan serangga, hidup
dihulu sungai dan rawa.
Karnivora.
8. Burung Cenderawasi Papua

8. Dara Mahkota (Goura Papua Aves. Pemakan buah-


goura) buahan dan biji, hidup
dihutan dataran rendah.
Civora.
9. Gajah (Elphas indicus) Sumatera, Kalimantan Mammalia. Pemakan
rumput & buah-buahan,
hidup berkelompok,
Herbivora.
10. Harimau (Panthera Sumatera, Jawa Mammalia. Hidup
tigris) dipadang alang-alang,
hutan primer, karnivora.

11. Jalak Bali (Leucopsar Bali Aves. Pemakan buah-


rothschildi) buahan, serangga dan
cacing. Omnivora.

12. Kakatua (Probosciger Papua Aves. Pemakan buah-


atterimus) buahan dan biji. hidup
didaerah perkebunan.
Herbivora.
13. Kambing Hutan Sumatera Mammalia. Pemakan
(Nemorraedus rumput, pandai memanjat
sumatrensis) tebing, herbivora.

14. Kangkareng Sulawesi Aves. Pemakan buah-


(Rhycticeros cassidix) buahan dan hewan.
Hidup dihutan primer.
Omnivora.
15. Komodo (Varanus Komodo Island, Reptilia, pemakan babi
commodoensis) Flores rusa dan termasuk
karnivora.

16. Kukang (Tarsius Kalimantan, Sulawesi, Mammalia. Pemakan


tarsius) Sumatera. serangga, hidup di
pohon. karnivora.
17. Kuskus (Phalanger Maluku, Timor, Mammalia. Pemakan
maculatus) Sulawesi. daun, buah, dan
serangga. Omnivora.

18. Maleo (Macrocephalon Sulawesi Aves. Pemakan buah-


maleo) buahan, biji-bijian,
sayuran, ikan, udang dan
serangga. Hidup dihutan
primer.
19. Malu-malu (Nycticeus Sumatera, Jawa dan Mammalia. Pemakan
sousang) Kalimantan. serangga dan buah-
buahan. Omnivora.

20. Merak Hijau (Pavo Jawa. Aves. Omnivora, hidup


muticus) dihutan tropika, pemakan
buah-buahan.

21. Nuri (Lorius lori) Maluku, Papua. Aves. Pemakan serangga,


buah-buahan, biji, hidup
dihutan. Omnivora.
22. Rangkong (Buceros Sumatera, Jawa, Aves, pemakan buah-
rhinoceros-silvestris) Kalimantan, Papua. buahan dan hewan.
Omnivora.

23. Orangutan (Pongo Sumatera, Mammalia, pemakan


pygmaetus) Kalimantan. tumbuhan, hewan dan
serangga.

24. Pelican (Pelicanus Papua Aves, pemakan ikan.


conspiculatus) Hidup dirawa-rawa,
sungai dan laut.
Omnivora.
25. Rusa (Cerbus Jawa, Nusa Tenggara. Mammalia, pemakan
timorensis) rumput, hidup dihutan
terbuka dan padang
rumput, herbivora.
26. Siamang Sumatera. Mammalia, pemakan
(Symphalangus tumbuhan & serangga.
syndactylus) Omnivora.

27. Siamang (Hylobates Sumatera, Maluku. Mammalia, pemakan


syndactylus) serangga & buah-buahan,
omnivora.

28. Soa-soa (Hydrosaurus Sulawesi, Maluku. Reptilian, pemakan


aboiensis) tumbuhan, serangga dan
ikan. Hidup disepanjang
aliran sungai, omnivora.

29. Tapir (Tapirus indicus) Kalimantan, Mammalia, pemakan


Sumatera. tumbuhan, suka
berkubang, hidup dihutan
lebat, herbivora.
30. Trenggiling (Manis Jawa. Mammalia, pemakan
javanicus) serangga, tubuhnya
bersisik, hidup di hutan,
karnivora.
TUMBUHAN YANG DILINDUNGI OLEH PEMERINTAH INDONESIA
Tumbuhan langka yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia antara lain:
1. Cendana (Santalum album)
Tumbuhan ini hamper punah karena dimanfaatkan oleh manusia untuk diambil
kayu dan minyak atsiri yang dihasilkan oleh cendana tersebut.

2. Bunga Bangkai (Rafflesia arnoldi)


Rafflesia arnoldi di Bengkulu merupakan bunga terbesar didunia. Bunga ini
dinobatkan sebagai bunga puspa langka pada tahun 1991.

3. Anggrek hitam
Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya
tumbuh di pulau Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora propinsi
Kalimantan Timur. Dinamakan anggrek hitam karena anggrek ini memiliki lidah
(labellum) berwarna hitam dengan sedikit garis-garis berwarna hijau dan berbulu.
Sepal dan petal berwarna hijau muda. Bunganya cukup harum semerbak dan biasa
mekar pada bulan Maret hingga Juni.
Anggrek hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan bentuk bulb
membengkak pada bagian bawah dan daun terjulur di atasnya. Setiap bulb hanya
memiliki dua lembar daun saja. Daunnya sendiri sekilas mirip seperti daun pada tunas
kelapa muda.

LEMBAR KERJA SISWA


(LKS)
Tujuan : Mengenal hewan langka yang dilindungi.
Alat & Bahan : Kertas, Pensil, gunting dan lem atau double tip.
Cara Kerja :
1. Amati gambar yang telah disediakan oleh guru.
2. Diskusikanlah dengan temanmu tentang hewan-hewan apa saja yang tergolong langka
kemudian isilah tabel pengamatan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!
Kemudian guntinglah gambar hewan tersebut pada kertas yang telah disediakan
Tabel Pengamatan :
Gambar No. Nama Hewan Jenis Makanan Daerah Penyebaran
.

Nilai = skor yang diperoleh + 4 : 2

Pertanyaan :

1. Apakah faktor penyebab terjadinya kelangkaan hewan?


Jawab :

2. Apakah perbedaan cagar alam dan suaka margasatwa ? sebutkan 2 contohnya!


Jawab :

3. Apakah didaerahmu juga terdapat hewan langka? Bila ada sebutkan!


Jawab :

Anda mungkin juga menyukai