Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi
pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Hutan konservasi terdiri dari: Kawasan hutan Suaka Alam (KSA) berupa Cagar Alam (CA)
dan Suaka Margasatwa (SM); Kawasan hutan Pelestarian Alam (KPA) berupa Taman
Nasional (TN), Taman Hutan Raya (Tahura) dan Taman Wisata Alam (TWA); dan Taman
Buru (TB). Kawasan hutan Suaka Alam (KSA) adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang
mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
satwa serta ekosistemnya, dan juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
Kawasan hutan Pelestarian Alam (KPA) adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang
mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya. Masing-masing bagian dari KSA dan KPA dijelaskan lebih
lanjut sebagai berikut:
MARGASATWA (SM)
adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dn atau
keunikan jenis satwa bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan kebanggaan nasional yang
untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
TAMAN NASIONAL (TN)
adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem
zonasi yang dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
penunjang budidaya tumbuhan dan atau satwa, pariwisata dan rekreasi. Pengelolaan Kawasan
Taman Nasional dilakukan oleh Pemerintah.
Sumber : http://foresterlife.blogspot.com/2010/12/pengertian-hutan-konservasi.html