Anda di halaman 1dari 37

Kategori Kawasan Konservasi

M.K Manajemen Kawasan


Konservasi
Dasar Pengkategorian
Kawasan Konservasi
”Kawasan konsevasi Indonesia yang begitu luas dan tersebar
di berbagai daerah dalam pengelolaannya dibutuhkan
pembagian fungsi yang jelas agar dapat berjalan dengan
efektif dan efisien”
Luas Kawasan Hutan Indonesia
= 130, 61 jt Ha (2012)
= 68,6 % dari luas daratan Ind

Kawasan lindung = 32, 06 jt Ha


Kawasan konservasi = 21, 17 jt Ha
Kawasan produksi= 77, 38 jt Ha
Tujuan pengkategorian
Kawasan konservasi
Untuk membedakan unit-unit kawasan konservasi
berdasarkan fungsi pengelolaannya, terlepas dari nama dan
lokasinya, dengan kriteria yang jelas
sehingga dapat menghindari sejauh mungkin terjadinya
konflik atau persaingan antar beberapa bentuk pemanfaatan
Kategorian Kawasan
konservasi Menurut Pemerintah
(UU no 5 thn 1990)

Kawasan Suaka Alam


- Cagar alam
- Suaka margasatwa
Kawasan Pelestarian Alam
- Taman nasional
- Taman wisata alam
- Taman hutan raya
Taman Buru
Jumlah Kawasan
konservasi di Indonesia (2006)

Cagar alam 249


Suaka Marga Satwa 77
Taman Nasional 50
Taman Wisata Alam 124
Taman Hutan Raya 21
Taman Buru 14
Upaya pengelolan yang dilakukan di
Kawasan konservasi

- perlindungan dan pengamanan kawasan


- inventarisasi potensi kawasan
- penelitian dan pengembangan yang menunjang pengawetan
- pembinaan habitat dan populasi satwa.
Kegiatan yang dilarang dilakukan di Kawasan
konservasi

- melakukan perburuan terhadap satwa yang berada di dalam kawasan


- memasukan jenis-jenis tumbuhan dan satwa bukan asli ke dalam
kawasan
- memotong, merusak, mengambil, menebang, dan memusnahkan
tumbuhan dan satwa dalam dan dari kawasan
- menggali atau membuat lubang pada tanah yang mengganggu
kehidupan tumbuhan dan satwa dalam kawasan, atau
- mengubah bentang alam kawasan yang mengusik atau mengganggu
kehidupan tumbuhan dan satwa.
1. Kawasan Suaka Alam
Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri has
tertentu, baik di darat maupun di perairan yang
mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
serta ekosistemnya yang juga berfungsi sebagai
wilayah sistem penyangga kehidupan
Cagar Alam
Cagar alam adalah kawasan suaka alam yang karena
keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu
yang perlu dilindungi dan perkembangannya
berlangsung secara alami.
Dasar penunjukkan Cagar Alam
- Mempunyai keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta ekosistem yang
khas, yang jarang ditemukan ditempat lain sehingga penting untuk dilestarikan

- Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang masih asli dan tidak
atau belum diganggu manusia

- Mempunyai ekosistem yang dapat dijadikan contoh yang keberadaannya


berpotensi untuk dikembangkan melalui upaya konservasi

- Mempunyai komunitas tumbuhan dan atau satwa beserta ekosistemnya yang


langka atau yang keberadaannya terancam punah

- Mempunyai luas yang cukup dan bentuk (geometri) tertentu agar menunjang
pengelolaan yang efektif dan menjamin berlangsungnya proses ekologis secara
alami
Cagar Alam
a. Untuk alam (tumbuhan dan satwa)
b. Pengelolaan oleh alam
c. BKSDA tugasnya menjaga
Pemanfaatan Cagar Alam
a. penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
b. pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam
c. penyerapan karbon
d. pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang
budidaya
Kondisi alam asli-Komunitas satwa/ tumb
terancam punah
Suaka Marga Satwa
Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang
mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman atau
keunikan jenis satwa, yang habitatnya di bina untuk
kelangsungan hidup satwa tsbt.
Dasar penunjukan SM
- Merupakan tempat hidup dan perkembangbiakan dari jenis satwa
yang perlu dilakukan upaya konservasi
- Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi yang
rentan terhadap gangguan
- Merupakan habitat dari suatu jenis satwa langka dan atau
dikhawatirkan akan punah, dan atau
- Merupakan tempat persinggahan bagi jenis satwa migran
tertentu
- Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwa yang
bersangkutan.
SM
a. Untuk satwa dan habitatnya
b. Pengelolaan oleh manusia untuk satwa
c. BKSDA menjaga dan mengelola
Pemanfaatan SM
a. penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
b. pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam;
c. penyerapan karbon, pemanfaatan air serta energi air, panas, dan
angin serta wisata alam terbatas; dan
d. pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya
keanekaragaman dan populasi
satwa yang tinggi
2. Kawasan pelestarian Alam
Kawasan pelestarian alam adalah kawasan dengan
ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan
yang mempunyai fungsi perlindungan sistem
penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman
jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara
lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya
Taman Nasional
Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam
yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan
sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Dasar penunjukkan TN
- Memiliki sumberdaya alam yang khas dan unik baik berupa jenis
tumbuhan maupun satwa dan ekosistemnya serta gejala alam
yang masih utuh dan alami
- Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh,
- Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan

sebagai pariwisata alam


- Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan
proses ekologis secara alami
Pemanfaatan TN
a. penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
b. pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam;
c. penyerapan karbon, pemanfaatan air serta energi air, panas, dan
angin serta wisata alam;
d. pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar;
e. pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya;
f. pemanfaatan tradisional
Taman Wisata Alam
Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam
yang terutama dimanfaatkan untuk pariwisata dan
rekreasi alam
Dasar penunjukkan TWA
Mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa atau
ekosistem, gejala alam serta formasi geologi yang menarik

Kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan


pariwisata alam

Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelestarian potensi


dan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi
alam
Pemanfaatan TWA
a. Untuk manusia, kegiatan wisata
b. Unsur keindahan
c. Pengelolaan oleh manusia untuk manusia
d. BKSDA menjaga mengelola mempercantik
e. Design with nature
f. ada unsur komersil
Pemanfaatan TWA
a. penyerapan karbon, pemanfaatan air serta energi air, panas, dan
angin serta wisata alam;
b. penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
c. pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam;
d. pemanfaatan sumber plasma nutfah untuk penunjang budidaya;
e. penangkaran dalam rangka penetasan telur dan/atau pembesaran
anakan yang diambil dari alam; dan
f. pemanfaatan tradisional oleh masyarakat setempat
Taman Hutan Raya
Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam
untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atau satwa yang
alami atau buatan, jenis asli dan atau bukan asli,
yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya,
budaya, pariwisata, dan rekreasi
Dasar penunjukkan Tahura
Merupakan kawasan dengan ciri khas asli maupun buatan, baik
pada kawasan yang ekosistemnya masih utuh ataupun kawasan
yang ekosistemnya sudah berubah

Memiliki keindahan alam dan atau gejala alam

Mempunyai luas wilayah yang memungkinkan untuk pembangunan


koleksi tumbuhan dan atau satwa, baik jenis asli atau bukan asli.
Pemanfaatan Tahura
a. penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi;
c. koleksi kekayaan keanekaragaman hayati;
d. penyimpanan dan/atau penyerapan karbon, pemanfaatan air serta energi air,
panas, dan angin serta wisata alam;
e. pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar dalam rangka menunjang budidaya
dalam bentuk penyediaan plasma nutfah;
f. pemanfaatan tradisional oleh masyarakat setempat; dan
g. penangkaran dalam rangka pengembangbiakan satwa atau perbanyakan
tumbuhan secara buatan dalam lingkungan yang terkontrol
3. Taman Buru
hutan wisata yg di dalamnya terdapat satwa buru yg
memungkinkan diselenggarakannya perburuan yg
teratur bagi kepentingan rekreasi
Taman Buru
a. Untuk kegiatan berburu
b. Pengelolaan populasi satwa
c. Belum berlangsung dengan baik
Perbedaan pokok
CA = Pengelolaan secara alami, jenis khas
SM = pembinaan habitat, jenis banyak / tinggi
TN = pemanfatan, ekosistem utuh
TWA = Wisata
TB = perburuan
Kategorian Kawasan
konservasi Menurut IUCN
Strict Nature Reserve
Kawasan Lindung yang dikelola terutama untuk ilmu pengetahuan
Wilderness Area
Kawasan Lindung yang dikelola untuk melindungi ekosistem
National Park
Kawasan Lindung yang dikelola terutama untuk perlindungan ekosistem
dan rekreasi
Natural Monument
Kawasan yang dikelola terutama untuk pelestarian ciri khas alami
Habitat/Species Management Area
Kawasan yang dikelola untuk pelestarian melalui pengelolaan fungsi
habitat untuk kebutuhan spesies tertentu
Protected Landscape
Kawasan lindung yang dikelola terutama untuk pelestarian dan rekreasi
bentang alam/bentang laut
Keanekaragaman
yang Khas

Luas yg Kondisi
cukup alam asli
Cagar
Alam

Komunitas Potensi
satwa/ tumb
terancam ekosiste
punah m
Habitat berbagai
satwa

Keanekarag
Luas yg aman satwa
cukup tinggi
Suaka
Marga
Satwa

Satwa Satwa
Migran
langka
SDA Khas

Luas yg Ekosistem
cukup Taman Utuh
Nasional

Potensi
wisata

Anda mungkin juga menyukai