Anda di halaman 1dari 57

FUNGSI ANALISIS DALAM SIG

Rato F. Silamon

Sistem Informasi Geografis


Program Studi Kehutanan
Fakultas Pertanian Universitas Mataram
PENGANTAR & KONSEPTUAL

 SIG merupakan sistem yang memiliki kemampuan untuk menjawab masalah-


masalah spasial dan non-spasial beserta kombinasinya dalam rangka
memberikan solusi-solusi atas permasalahan keruangan.
 Nilai lebih SIG yang menjadi pembeda dibandingakan dengan sistem
informasi lainnya adalah kemampuannya untuk melakukan ANALISIS
SPASIAL.
 Analisis Spasial merupakan analisis terhadap berbagai informasi geografis,
yang meliputi teknik-teknik atau proses eksplorasi data dari perspektif
keruangan dan pengujian model secara matematis (evaluasi logis) untuk
mencari hubungan dan pola antara data-data geografis, serta penyajian
kembali data-data tersebut dengan teknik sedemikian rupa sehingga dapat
meningkatkan pemahaman pengguna data/user (Prahasta, 2009).
 Fungsi-fungsi analisis Spasial dalam SIG cukup beragam, antara lain: fungsi
pemanggilan dan penelusuran, fungsi kedekatan, fungsi pengukuran, fungsi
networking, dan fungsi Tumpang tindih (overlay).
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

A. FUNGSI PEMILIHAN DAN PENELUSURAN (QUERY)

 Fungsi Query merupakan fungsi untuk memilih (selecting), menelusuri, dan


memanggil data-data pada basis data tanpa menyebabkan perubahan yang mendasar
pada basis data tersebut.
 Query biasanya digunakan untuk memilih target data (Ekstraksi/substraksi data) yang
akan digunakan dalam sebuah operasi spasial.
 Fungsi Query dalam SIG dapat dikategorikan kedalam dua kelas yaitu Query by
Atribute yaitu pemilihan dan penelusuran yang dilakukan pada tabel data, dan Query
by Feature yaitu pemilihan dan penelusuran yang dilakukan terhadap objek spasial
pada sebuah tampilan keruangan.
 Query by Feature
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

A. FUNGSI PEMILIHAN DAN PENELUSURAN (QUERY)

 Query by Atribute
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

B. FUNGSI PENGUKURAN

 Fungsi Pengukuran merupakan fungsi matematis dan geometris sederhana secara


otomatis dalam sistem, yang digunakan untuk mengetahui dimensi dari suatu
unsur/feature spasial
 Fungi-fungsi pengukuran dalam SIG antara lain: pengukuran jarak dalam feature,
keliling dan luas sebuah feature, centroid, evaluasi titik (PIP), Line of Sight, serta Cut
and Fill.
 Pengukuran Jarak, fungsi ini dapat digunakan untuk menentukan jarak antara dua
titik yang dipilih secara interaktif.
Jarak
Manhattan dan Phytagoras
B1
B2

Jarak M anhattan
A1B1 = 14 unit

Jarak Phytagoras
A2B2 = V 49 + 49 unit
= 9.9 unit

A1
A2

Manhattan distance for raster data: least path


Phytagoras; khusus untuk direct measurement

6
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

B. FUNGSI PENGUKURAN

 Pengukuran Keliling dan Luas, fungsi ini digunakan untuk mengukur keliling dan luas
sebuah feature spasial baik yang bertipe data raster maupun vektor.
Luas Vektor

lu as A BC D E F = (lua s BC cyby+lua sC D dycy)-(lua s D E e ydy+lua s E Aa ye y+lu a s A Bb ya y)

2
= - [y1 (x0 -x2)+ y2 (x1-x3 )+y3(x2 -x4)+ y4(x 3-x 5)+y5(x4 -x1 )]
2
= - [9 (4 -6)+ 14 (2 -10 )+11 (6 -7)+ 1(1 0 -4)+ 7(7 -2 )] = - [-1 8 -112 -11 +6 +3 5]
2 2
= 1 00 /2 = 50 u nit b ujur sa ng kar

Raster : dijumlahkan semua piksel dan dikalikan dengan ukuran unit


8
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

B. FUNGSI PENGUKURAN

 Centroid, fungsi ini digunakan untuk menentukan koordinat (X,y) titik pusat dari
sebuah feature spasial yang bertipe polygon.

Centroid

 Evaluasi Titik / PIP (Point in Polygon), fungsi ini digunakan untuk menentukan
apakah suatu titik berada di luar atau di dalam sebuah feature spasial yang bertipe
polygon.
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

B. FUNGSI PENGUKURAN  Galian dan Timbunan (Cut and Fill)


fungsi ini digunakan untuk menghitung
 Line of Sight, fungsi ini digunakan
volume galian dan timbunan dengan
untuk mengetahui apakah dua lokasi
menggunakan ketinggian tertentu
yang terdapat di atas sebuah
sebagai referensi. Fungsi ini hanya bisa
permukaan digital bisa saling terlihat
diterapkan pada feature yang memuat
satu sama lainnya. Fungsi ini hanya
informasi ketinggian.
bisa diterapkan pada feature yang
memuat informasi ketinggian.

Bidang referensi
Vol Fill Area
Vol Cutting Area

Line of View
Fungsi intervisibilitas (Line of Sight)
Untuk penentuan :
a) kenampakan samping
b) daerah yang terdeteksi dengan panjang gelombang
c) kenampakan efektif akibat penghalang tertentu

Konsep intervisibilitas: bidang pandang, posisi pengamatan, objek yang


terlihat/tertutup

11
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

C. FUNGSI TETANGGA/KEDEKATAN/PROXIMITY (1)

 Fungsi tetangga merupakan salah satu keterunggulan SIG


yang digunakan untuk mengevaluasi ciri-ciri/karakteristik
area yang mengelilingi suatu feature atau lokasi tertentu.
 Fungsi ini dikelompokkan kedalam 3 operasi yang secara
umum sering digunakan dalam SIG, yaitu operasi zonasi
(buffering), operasi Interpolasi dan Fungsi analisis
Topografi (analisis Permukaan).
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

C. FUNGSI TETANGGA/KEDEKATAN/PROXIMITY (2)

 Zonasi (buffering) merupakan fungsi analisis spasial yang akan menghasilkan feature
poligon baru disekitar/disekeliling feature awal (point/line/polygon) maupun didalam
suatu feature polygon, dengan jarak tertentu yang telah ditetapkan berdasarkan
tujuan analisis.

Non Dissolve Buffering


Inside and Outside Polygon
Buffer Titik

Buffer Garis
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

C. FUNGSI TETANGGA/KEDEKATAN/PROXIMITY (3)

 Interpolasi merupakan salah satu fungsi Proximity pada SIG,


yaitu operasi untuk untuk menduga nilai-nilai yang tidak
diketahui disekitar lokasi feature, dengan menggunakan nilai
yang diketahui pada feature.
 Kualitas hasil interpolasi tergantung pada keakuratan, jumlah
dan distribusi titik yang diketahui
 Titik-titik yang bertetangga dapat berjarak teratur atau tidak.
 Model matematik yang digunakan untuk interpolasi antara lain
Interpolasi Linear, Interpolasi polinomial (spline), dan
Interpolasi IDW (Inverse Distance Weighted).
 Poligon Thiessen merupakan teknik interpolasi lain yang
mengkombinasikan teknik interpolasi linear dengan teknik
geometrik
Interpolasi Linear
Interpolasi Linear
Interpolasi Linear
Potensi Tegakan/Plot (m3) Potensi Tegakan Pada Plot F ???
E (106 m3)

2 Km

F .?

6 Km

G (102 m3)
Interpolasi Linear
Potensi Tegakan/Plot (m3) Potensi Tegakan Pada Plot F
E (106 m3)
F = Potensi E – [(Jarak EF/Jarak EG) (potensi E – Potensi G)]
= 106 – [(2/8)(106-102)
2 Km = 106 – 1
= 105 m3
F .?

6 Km

G (102 m3)
Interpolasi
Kontur secara linear
Interpolasi Polinomial
Interpolasi IDW (Inverse Distance Weighted)

A=60
R um us ID W
C=50
(Inverse distance to a pow er)

D2=4
Radius dari titik yang
akan dikalkulasi
Zj = B=52
D3=6 D1=2 54/04+ +30/2
30/02+ +52/6
52/06
ZZ == 50/4
1 01/04
/ 4 + +1 01/02
/ 2 + +1 01/06
/6
Titik yang dicari D=30 Z = 36.17 / 0.92
dengan interpolasi Z = 39.32
(Z) Z = 34

Perangkat lunak tertentu akan mengkonfirmasi


nilai radius, untuk menentukan jumlah titik yang
berperan dalam interpolas; Dalam ilustrai ini
titik A titik ikut dalam interpolasii
Interpolasi IDW (Inverse Distance Weighted)

A=60
R um us ID W
C=50
(Inverse distance to a pow er)

D2=4
Radius dari titik yang
akan dikalkulasi
Zj = B=52
D3=6 D1=2 54/04+ +30/2
30/02+ +52/6
52/06
ZZ == 50/4
1 01/04
/ 4 + +1 01/02
/ 2 + +1 01/06
/6
Titik yang dicari D=30 Z = 36.17 / 0.92
dengan interpolasi Z = 39.32
(Z) Z = 34

Perangkat lunak tertentu akan mengkonfirmasi


nilai radius, untuk menentukan jumlah titik yang
berperan dalam interpolas; Dalam ilustrai ini
titik A titik ikut dalam interpolasii
Interpolasi IDW
POLIGON THIESSEN

 Asumsi yang digunakan dalam pembangunan poligon Thiessen:


“informasi terbaik untuk lokasi yang tanpa pengamatan adalah nilai
dari lokasi terdekat dari titik tersebut”
 Poligon Thiessen umumnya untuk analisis data iklim. Jika data
pengamatan lokal tidak ada, maka data stasiun terdekat akan dipakai.
 Poligon Thiessen dibangun di sekeliling sekelompok titik, sehingga batas-
batas poligon berjarak sama ke titik-titik tetangga. Dengan kata lain,
setiap lokasi dalam suatu poligon adalah lebih dekat ke titik yang ada
dalam poligon tersebut dibanding ke titik lain.
 Kelemahan: (1) Pembagian suatu wilayah menjadi wilayah yang lebih kecil
sangat tergantung dari titik pengamatan. (2) Nilai yang ditetapkan pada
setiap poligon diduga dari satu titik contoh pengamatan, sehingga
pendugaan kesalahan tidak dapat dihitung hanya dari suatu titik tunggal.
 Aplikasi atau fungsi pembangunan poligon thiessen ini umumnya sering
digunakan untuk pembangunan kontur lokal dan pada bidang klimatologi
untuk menyatakan cakupan areal yang dipengaruhi oleh nilai-nilai iklim
(curah hujan dan tekanan udara) yang terukur dari suatu lokasi tertentu,
terutama pada wilayah-wilayah yang tidak memiliki nilai pengukuran lokal
(hanya tersedia data pengukuran di stasiun pengamatan).
POLIGON THIESSEN
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

C. FUNGSI TETANGGA/KEDEKATAN/PROXIMITY (4)


 Analisis Topografi /Analisis Permukaan, merupakan salah satu fungsi Proximity pada
SIG, yang digunakan untuk menduga dan menilai karakteristik relief dan area di
sekitar suatu feature yang mengandung data ketinggian, serta pengaruh karakteristik
tersebut terhadap bentuk dan pola aliran energi yang timbul.
 Dalam SIG, Analisis topografi berlandaskan analisis terhadap data spasial ketinggian
yang hasilnya akan berupa data DEM (digital Elevation Model). Data DEM kemudian
dapat digunakan untuk menghasilkan beberapa data turunan seperti kontur,
kelerengan (slope), Aspect (arah lereng), hillshade, menghitung volume cut & fill,
hingga deliniasi atau tata batas DAS (watersheed).

Digital
Elevation
Model (DEM)
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

C. FUNGSI TETANGGA/KEDEKATAN/PROXIMITY (5)


 KONTUR MERUPAKAN GARIS YANG YANG MENUNJUKKAN TITIK TITIK YANG
SAMA TINGGINYA DARI SUATU BIDANG REFERENSI TERTENTU. UMUMNYA
BIDANG YANG DIPAKAI ADALAH PERMUKAAN AIR LAUT
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

C. FUNGSI TETANGGA/KEDEKATAN/PROXIMITY (6)


 Kelerengan/Slope dapat didefinisikan sebagai gradien atau besarnya perubahan
elevasi dibandingkan dengan panjang bidang datarnya. Slope biasanya diukur dalam
derajat atau persentase perubahan elevasi dibagi jarak horizontal.
MENGHITUNG GRADIEN

C
Jarak horisontal di peta x skala 100
Selisih nilai
antara dua 25
kontur di A C
dan di C

X
B
c1
B
Misal jarak B - C adalah 1,2 cm di peta pada skala 50.000, maka jarak di lapangan sama dengan
1,2 cm x 50.000 = 60.000 cm = 600 m
Beda Tinggi B-C adalah 100 – 25 = 75 meter.

Sudut kemiringan adalah


Sin x = 75 / 600 >>>> Sin x = 0,125 >>> x = Inverse Sin 0,075 >>> x = 7,180 derajat
Maka Kelerengan Lahan adalah
(Tg 7,180) * 100% = 12,598% >>> termasuk kedalam kelas kelerengan landai
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

C. FUNGSI TETANGGA/KEDEKATAN/PROXIMITY (7)


 Aspect merupakan data spasial yang menunjukkan karakteristik arah
kelerengan (arah hadap lereng) suatu bentang lahan.
 biasanya diukur dalam derajat azimuth, yang merupakan sudut mendatar
yang diukur dari arah utara searah pergerakan jarum jam;
 Melalui aspect, dapat diketahui arah dan panjang limpasan air pemukaan
(FLOW DIRECTION) dari suatu wilayah yang dipetakan.
ASPECT
FLOW DIRECTION &
ACCUMULATION
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

C. FUNGSI TETANGGA/KEDEKATAN/PROXIMITY (8)


 Hillshade merupakan data spasial yang menunjukkan karakteristik
bayangan lereng yang dapat juga digunakan untuk mengetahui intensitas
penyinaran matahari bentang lahan yang dipetakan pada beberapa skenario
sudut penyinaran.
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

C. FUNGSI TETANGGA/KEDEKATAN/PROXIMITY (9)


 Watersheed atau DAS (daerah aliran sungai) merupakan suatu wilayah
penerima air hujan yang dibatasi oleh punggung bukit atau gunung, dimana
semua curah hujan yang jatuh diatasnya akan mengalir di sungai utama dan
akhirnya bermuara kelaut (Manan, 1978).
DEM ASPECT FILL SINK

FLOW FLOW
DIRECTION ACCUMULATION WATERSHEED

ALUR PROSES DELINIASI


WATERSHEED
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

D. FUNGSI NETWORKING

 Fungsi Networking atau jaringan kerja adalah fungsi dalam gis yang dapat
digunakan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menentukan pergerakan
atau perpindahan suatu sumberdaya (resources) dari suatu lokasi ke lokasi
lainnya terutama melalui unsur-unsur buatan manusia yang membentuk
jaringan yang saling terhubung satu sama lainnya (Prahasta, 2009).
 Aplikasi yang umum menggunakan fungsi networking dalam sig adalah:
- Geocoding yang dikenal juga dengan proses “pencarian alamat” yaitu
proses yang dilakukan untuk mendapatkan/menemukan suatu lokasi
feature berdasarkan referensi tertentu (biasanya koordinat).
- Pemodelan Jaringan (penentuan trayek)
- Optimasi rute : penentuan jalur terefisien atau dengan biaya dan
hambatan terminimum dari satu lokasi ke lokasi lain
- Pencarian fasilitas sumberdaya: persoalan mencari jalur terefisien, dari
berbagai fasilitas ke lokasi kejadian
- alokasi sumberdaya-kerja: pusat suplai ke kostumer
- Penentuan rute dan waktu tempuh alternatif
Geocoded:
Proses konversi data tabular ke spasial; khususnya untuk alamat

No 5 Id ko de uraian jalan pem ilik Id ko de uraian jalan pem ilik Ko ordin at

1 A Jk1 no 5 b ob 1 A Jk1 no 5 b ob x5y5


2 B Jk2 no 3 ruy 2 B Jk2 no 3 ruy x7y7
3 C Jk1 n o 4 rud 3 C Jk1 n o 4 rud x4y4
No 1
4 D Jk2 n o 1 ed y 4 D Jk2 n o 1 ed y x7y7
5 E Jk2 no 2 am y 5 E Jk2 no 2 am y x6y6
6 F Jk1 no 2 ata 6 F Jk1 no 2 ata x2y2
7 G Jk1 no 3 her 7 G Jk1 no 3 her x3y3
8 H Jk1 n o 1 he n 8 H Jk1 n o 1 he n x1y1

Tab el tidak m e m pun yai koordinat Ko ordin at ditentukan se cara


alam at pem ilik ru m ah, tap i pe rlu rela tif d ala m kom pu ter,
dipetakan m aka di ‘geo kod e’kan den gan m enga cu nam a
alam at di p eta dan di ta bel

analisis-1 44
Jalur optimal

Rute (menit)
a,c,d,e,f (35’) a,c,b1,f (65’) a,b1,c,d,e,f (70’)

a,b1,f (40’) a,b1,d,e,f (70’) a,b1,c,d,e,f (70’)


a,b,b1,f (40’) a,b1,b,f (60’) a,c,b1,e,f (80’)
a,b,f (40’) a,b,b1,e,f (55’) a,c,d,e,b1,f (80’)
a,c,d,b1,f (85’) a,c,b1,d,e,f (95’)
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

E. FUNGSI OVERLAY/TUMPANG TINDIH

 Fungsi Overlay merupakan salah satu fungsi analisis dalam sig untuk
menghasilkan satu layer tematik baru dengan masukan dua atau lebih layer
tematik.
 Terdapat 5 pendekatan umum dalam fungsi tumpang tindih, yaitu:

1. Tumpang-tindih langsung
2. Fungsi logika Boolean : and (interseksi) dan or (gabungan) dan
variasinya
3. Fungsi logika pernyataan bersyarat (jika, maka), dalam, diluar)
4. Fungsi aritmatika (+, -, x, /, exp, sin, cos)
1. Tumpang-tindih langsung

Beberapa Tipe Operasi Tumpang


Tindih Langsung
A1

Identity
AB

A1
A2

A + B1 AB B2
B
Union

A2

Beberapa tipe tumpang tindih


Intersect AB

47
Beberapa Tipe Operasi Tumpang Tindih
Langsung

48
Beberapa Tipe Operasi Tumpang Tindih Langsung

ERASE

+ =

Input Eraser Output


Beberapa Tipe Operasi Tumpang Tindih Langsung

Identity

+ =

Input Updating Output


layer
Tumpang-tindih langsung data vektor

51
2. Tumpang-tindih
Boolean

Diagram venn untuk


penyajian konsep
Boolean

52
3. Tumpang-tindih logika pernyataan

If (A < 100 and B < 100)


C

“ Jika C merupakan areal dengan nilai A dan B lebih kecil dari 100 “

•Disukai khususnya untuk menyeleksi objek tertentu


•Hasilnya dapat langsung diklasifikasikan
•Tidak mudah untuk lapisan yang banyak

53
4. Tumpang-tindih secara aritmatika

A B A-B A+B
5 5 5 5 5 1 1 1 3 2 4 4 4 2 3 6 6 6 8 7

5 5 5 5 5 5 5 5 5 8 0 0 0 0 -3 10 10 10 10 13

3 3 2 2 5 3 3 5 8 8 0 0 -3 -6 -3 6 6 7 10 13

1 9 9 2 2 1 9 4 4 2 0 0 5 -2 0 2 18 13 6 4
0 2 1 1 1 2 2 1 1 1 -2 0 0 0 0 2 4 2 2 2

•Berbagai perhitungan aritmatika dapat dilakukan


•Perhitungan berjalan sangat cepat
•Disukai untuk keperluan pemodelan dan simulasi; dengan script internal

54
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

F. FUNGSI PENYEDERHANAAN / DISOLVING

 Fungsi Disolve merupakan salah satu fungsi analisis dalam sig untuk
menghasilkan satu layer tematik baru dengan jalan menggabungkan polygon
poligon yang memiliki nilai yang sama pada sebuah layer input.
FUNGSI-FUNGSI dalam ANALISIS SPASIAL

G. FUNGSI EDITING

 Fungsi Editing merupakan salah satu fungsi analisis dalam sig untuk
menghasilkan satu layer tematik baru dengan jalan menggeser atau
memindahkan koordinat dari feature (poligon, garis, titik), atau
memindahkan posisi titik-titik yang menyusun sebuah feature poligon dan
garis..
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai