Anda di halaman 1dari 41

TUGAS

ANALISA INFORMASI GEOSPASIAL


“Proximity Analysis”

Oleh:
Arizal Bawasir
(03311740000008)

KELAS : ANALISA INFORMASI GEOSPASIAL – B

Dosen :
Lalu Muhammad Jaelani, ST., M.Sc., PhD.

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL PERENCANAAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Tujuan dan Manfaat ......................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 4
2.1Feature Based Proximity Tools......................................................................................... 4
2.1.1 Buffer ........................................................................................................................ 4
2.1.2 Near ........................................................................................................................... 5
2.1.3 Point Distance ........................................................................................................... 6
2.1.4 Create Thiessen Polygons. ........................................................................................ 6
2.1.5 Select by Location..................................................................................................... 6
2.1.6 Network Distance Tools ........................................................................................... 7
2.2 Raster Based Proximity Tools ......................................................................................... 8
2.2.1 Euclidean Distance.................................................................................................... 8
2.2.2 Cost Distance ............................................................................................................ 9
2.2.3 Path Distance .......................................................................................................... 11
2.2.4 Corridor ................................................................................................................... 12
BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL .............................................................................. 13
3.1 Waktu Pelaksanaan ........................................................................................................ 13
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................................... 13
3.3 Diagram Alir .................................................................................................................. 13
3.4 Langkah Kerja dan Hasil ............................................................................................... 14
3.4.1 Feature-Based Proximity Analysis ......................................................................... 14
3.4.2 Raster-Based Proximity Analysis ........................................................................... 28
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 40
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 40
4.2 Saran .............................................................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 41

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 2


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi di dunia berkembang sangat pesat. Teknik Geomatika adalah
salah satu ilmu yang teknologinya sangat berkembang. Teknik Geomatika merupakan disiplin
ilmu yang mempelajari bagaimana mengintegrasikan pengumpulan, pemodelan, analisis,
hingga manajemen data spasial (berbasis lokasi). Data spasial adalah data yang memiliki
referensi ruang kebumian (georeference) di mana berbagai data atribut terletak dalam
berbagai unit spasial. Sekarang ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan
pembangunan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah
continental, nasional, regional maupun lokal.
Pengelolaan data spasial merupakan hal yang penting dalam pengelolaan data Sistem
Informasi Geografi. Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Karakteristik utama
Sistem Informasi Geografi adalah kemampuan menganalisis sistem seperti analisa statistik
dan overlay yang disebut analisa spasial. Analisa dengan menggunakan Sistem Informasi
Geografi yang sering digunakan dengan istilah analisa spasial, tidak seperti sistem informasi
yang lain yaitu dengan menambahkan dimensi ‘ruang (space)’ atau geografi. Kombinasi ini
menggambarkan attribut-attribut pada bermacam fenomena seperti umur seseorang, tipe
jalan, dan sebagainya, yang secara bersama dengan informasi seperti dimana seseorang
tinggal atau lokasi suatu jalan.
Sistem informasi geospasial mempunyai keistimewaan analisa yaitu analisa proximity.
Analisa proximity adalah analisa geografis yang berbasis pada jarak antar layer.
Dalam praktikum ini, akan dilakukan analisa proximity menggunakan beberapa tools dengan
memakai study case tesebut di daerah Kota Batu, Jawa Timur.

1.2 Tujuan dan Manfaat


• Mampu memahami konsep Proximity Analysis
• Mampu memahami berbagai macam tools proximity dan network dataset pada
software ArcGIS
• Mampu menganalisis data fitur dan data raster menggunakan analisis proximity
software ArcGIS
• Menyelesaikan tugas Analisa Informasi Geospasial

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 3


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1Feature Based Proximity Tools.


Tools ini akan memberikan variasi output yang bermacam-macam. Gambar dibawah
menunjukkan macam-macam tools yang dapat digunakan.

2.1.1 Buffer
Prahasta (2002), secara anatomis Buffer merupakan sebentuk zona yang mengarah
keluar dari sebuah obyek pemetaan apakah itu sebuah titik, garis, atau area (poligon). Jadi
zona-zona yang terbentuk secara grafis ini digunakan untuk mengidentifikasi kedekatan-
kedekatan spasial suatu obyek peta terhadap obyek-obyek yang berada di sekitarnya.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 4


Buffer menggambarkan area tertutup (poligon) pada suatu jarak tertentu pada bentang
kenampakan tertentu, dimana beberapa fungsi buffer antara lain: a) Mengidentifikasi daerah
yang berada di sekitar kenampakan geografis b) Mengidentifikasi/memilih kenampakan yang
termasuk di dalam atau berada di luar daerah buffer dan c) Untuk menyediakan ukuran
perkiraan yang dekat dengan suatu kenampakan.
2.1.2 Near
Tools ini berfungsi untuk menentukan jarak dari masing-masing fitur pada input fitur
terhadap fitur terdekat pada fitur yang dekat, menggunakan pendekatan radius.

Di bawah ini adalah contoh yang menunjukkan titik-titik di dekat fitur sungai. Titik-titik
dilambangkan menggunakan warna-warna yang berbeda berdasarkan jarak ke sungai, dan
terdapat atribut tabel yang menunjukkan jarak titik ke sungai.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 5


2.1.3 Point Distance
Tools ini berfungsi untuk menentukan jarak dari titik pada input fitur terhadap semua
titik pada fitur yang terdekat pada radius tertentu.

Proses Point Distance dapat digunakan untuk menemukan jarak dan arah ke semua
sumur air dalam jarak tertentu dari sumur uji yang terkontaminan.
2.1.4 Create Thiessen Polygons.
Tools ini berfungsi untuk membuat apa yang disebut poligon Thiessen, dari titik input
fitur. Setiap poligon Thiessen hanya berisi satu titik input fitur. Lokasi manapun di dalam
sebuah poligon Thiessen adalah lebih dekat terhadap titik input fitur pada poligon tersebut
dibanding terhadap titik lain pada input fitur. Poligon Thiessen disebut juga dengan Diagram
Voronoi.

Proses Poligon Thiessen dapat digunakan untuk menunjukkan stasiun mana yang
dilewati oleh kereta bawah tanah.
2.1.5 Select by Location
Tools ini berfungsi untuk untuk mengubah set fitur yang dipilih dalam ArcMap
dengan mencari fitur dalam satu layer yang berada dalam jarak tertentu (atau berbagi salah
satu dari beberapa hubungan spasial lainnya dengan) fitur di kelas fitur lain. Tidak seperti
tools lainnya, select by location tidak membuat fitur atau atribut baru.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 6


Proses select by location dapat digunakan untuk menemukan semua jalan raya di
suatu daerah, atau untuk menemukan semua rumah dalam jarak 5 km dari lokasi kebakaran.
2.1.6 Network Distance Tools
Tools ini berfungsi untuk menemukan rute terpendek ke suatu lokasi, menemukan
titik terdekat ke titik tertentu, atau menemukan area yang sama jauh dari suatu titik. Fungsi
network merujuk data spasial titik-titik (points) atau garis-garis (lines) sebagai suatu jaringan
yang tidak terpisahkan. Fungsi ini sering digunakan di dalam bidang-bidang transportasi,
hidrologi dan utility (misalnya, aplikasi jaringan kabel listrik, komunikasi, pipa minyak dan
gas, air minum, saluran pembuangan).

Gambar a merupakan urutan rute yang direncanakan, sedangkan gambar b merupakan


rute optimal yang lebih efektif dan efisien.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 7


2.2 Raster Based Proximity Tools
Gambar dibawah menunjukkan macam-macam tools pada yang dapat digunakan.

2.2.1 Euclidean Distance


Tools ini akan mengukur jarak garis lurus dari setiap sel ke pusat terdekat, dimana
yang dimaksud pusat adalah objek yang menarik, seperti sumur, jalan, atau sekolah. Jarak
akan diukur dari pusat sel ke pusat sel. Tidak hanya dapat menentukan jarak setiap sel ke
sumber terdekat, namun dapat menghitung setiap arah sel.
Euclidean Distance akan menghitung jarak suatu pusat piksel melewati pusat piksel
lainnya ke arah objek/fenomena yang ditentukan. Jarak tersebut ditentukan berdasarkan jarak
dua titik pusat piksel dalam bidang, dengan p1 di (x1, y1) dan p2 di (x2, y2), menggunakan
persamaan:
d= √ [(x1 – x2) ² + (y1 – y2) ²]
Dimana:
d = jarak antar koordinat
x1 = nilai x pada titik koordinat pertama
x2 = nilai x pada titik koordinat kedua
y1 = nilai y pada titik koordinat pertama
y2= nilai y pada titik koordinat kedua

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 8


Gambar diatas menunjukkan bagaimana perhitungan Euclidean Distance. Euclidean
ini berkaitan dengan Teorema Phytagoras dan biasanya diterapkan pada 1, 2 dan 3 dimensi.
Proses Euclidean distance dapat digunakan pada kasus kebakaran hutan dimana
untuk menemukan probabilitas sel tertentu yang memicu kebakaran.
Apa beda Euclidean distance, Euclidean direction, dan Euclidean allocation?
Euclidean distance, memberikan jarak dari setiap sel di raster ke sumber terdekat. Contoh
penggunaan: Berapa jarak ke kota terdekat?
Euclidean direction, memberikan arah dari setiap sel ke sumber terdekat. Contoh
penggunaan: Bagaimana arah ke kota terdekat?
Euclidean allocation, mengidentifikasi sel-sel yang akan dialokasikan ke sumber
berdasarkan kedekatan terdekat. Contoh penggunaan: Apa kota terdekat?

Distance Direction Allocation

2.2.2 Cost Distance


Tools ini akan memodifikasi jarak Euclidean dengan menyamakan jarak dengan biaya untuk
melakukan perjalanan melalui sel yang diberikan. Sebagai contoh, mungkin lebih pendek
untuk memanjat gunung untuk tujuan tapi lebih cepat untuk berjalan di sekitarnya.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 9


Apa beda Cost distance dengan Cost allocation, Cost path, dan Cost back link?
Cost allocation, mengidentifikasi sumber sel paling mahal berdasarkan akumulasi biaya
perjalanan.

Cost path, mencari jalur optimal dengan biaya atau cost terendah pada permukaan raster
(DeMers, 2002). Cost path, yaitu rute bobot akan menunjukkan rute dengan bobot terkecil
dari sel tujuan ke sel asal. Rute yang efisien akan mencari bobot akumulatif yang paling
kecil.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 10


Analisis least-cost path pada perangkat lunak SIG umumnya menggunakan
algoritma isotropic accumulated-cost surface untuk mengakumulasi cost antar sel pada
permukaan raster, namun algoritma ini memiliki kelemahan apabila diterapkan untuk
menentukan jalur trase jalan pada permukaan DEM (Yu, Lee, dan Munro-Stsiuk, 2002).
Algoritma analisis least-cost path yang lebih tepat untuk diterapkan pada penentuan jalur
trase jalan adalahanisotropic accumulated-cost surface (Collischonn dan Pilar, 2000).
Cost back link, merupakan akumulasi biaya terkecil untuk dapat kembali ke sumber serta
arah rute pada setiap sel terhitungi.

Contoh pengaplikasian cost tools yaitu perencanaan dan pembuatan jalur pipa
transmisi maupun distribusi PDAM. Dari analisis inilah tercipta suatu jalur yang terdiri dari
deretan piksel – piksel yang mempunyai cost terkecil dan arah yang terpendek.

2.2.3 Path Distance


Tools ini akan menghitung untuk setiap sel, jarak biaya akumulatif terkecil ke sumber
terdekat, dan menghitung faktor biaya jarak permukaan horizontal dan vertikal. Path
Distancedibagi lagi menjadi 2, yaitu Path Distance Allocation dan Path Distance Back Link.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 11


2.2.4 Corridor
Tools ini akan menemukan sel-sel di antara lokasi yang meminimalkan biaya
perjalanan menggunakan dua jarak permukaan biaya yang berbeda. Misalnya, untuk
mengidentifikasi area-area yang mungkin dilewati seekor binatang saat bergerak dari satu
tempat ke tempat lainnya.

Dengan mengaplikasikan berbagai proximity analysis tools maka dapat digunakan


untuk menganalisa berbagai kasus SIG yaitu dengan pemetaan kedekatan (Proximity
Mapping). Dalam proximity mapping, masing-masing sel diisi/diberi nilai dengan obyek
terdekatnya. Kegunaannya yaitu antara lain untuk memetakan teritori dari Kesatuan Resor
Pemangkuan Hutan (KRPH) dan untuk mengalokasikan pelayanan kesehatan terdekat untuk
masing-masing desa, serta banyak contoh lainnya.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 12


BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL
3.1 Waktu Pelaksanaan
Rentang waktu pengerjaan tugas yaitu mulai hari Kamis (13 Februari 2020) sampai
hari Minggu (16 Februari 2020 pukul 23.59)

3.2 Alat dan Bahan


• Hardware (PC Laptop)
• Software (Arcgis)
• Data shp administrasi Kota Batu
• DEM SRTM Kota Batu

3.3 Diagram Alir

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 13


3.4 Langkah Kerja dan Hasil
3.4.1 Feature-Based Proximity Analysis
Buffer
• Pilih menu Buffer pada ArcToolbox (Analysis Tools > Proximity > Buffer). Pada
window Buffer, pilih fitur yang akan di-buffer. Tentukan jarak buffer yang diinginkan
beserta tipe buffernya.

• Berikut adalah hasil dari proses buffer yang dilakukan, dalam hal ini fitur
JALAN_KOLEKTOR.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 14


Near
• Pilih menu Near pada ArcToolbox (Analysis Tools > Proximity >Near). Pada window
Near, pilih input feature. Kemudian masukkan pula fitur yang akan dihitung jaraknya dari
input feature.

• Pada attribute table fitur ‘PENDIDIKAN_PT_25K’ akan otomatis bertambah field baru
yaitu ‘NEAR_DIST’ yang mana merupakan jarak terdekat dari ‘JALAN_KOLEKTOR’

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 15


Select by Location
• Pilih menu Select by Location pada ArcToolbox (Data Management Tools > Layers
and Table Views > Select Layer by Location). Pilih input feature, relationship untuk
proses identifikasi, selecting feature sebagai fitur yang akan diidentifikasi dari input
feature, serta jarak maksimal identifikasi.

• Berikut adalah hasil dari analisis Select by Location yang dilakukan

• Pada attribute table ‘KESEHATAN_PT_25K’ (sebagai input feature), teridentifikasi


beberapa sarana kesehatan yang berada 300 meter dari sarana pendidikan.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 16


Create Thiessen Polygon
• Pilih menu Create Thiessen Polygon pada ArcToolbox (Analysis Tools > Proximity >
Create Thiessen Polygon). Pada window Create Thiessen Polygon, pilih input feature,
kemudian pilih directory penyimpanan output thiessen polygon.

• Berikut adalah thiessen polygon yang dihasilkan.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 17


Membuat Network Dataset
• Aktifkan ekstensi Network Dataset pada Costumize. Kemudian buat network dataset pada
layer yang diinginkan, dalam hal ini layer JALAN.

• Beri nama pada network dataset

• Berikut tampilan setelah network dataset baru berhasil dibuat dan ditampilkan pada
jendela utama.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 18


Make Closest Facility Layer
• Pada Network Analyst, pilih New Closest Facility

• Klik icon Network Analyst window. Kemudian pada jendela Network Analyst klik kanan
pada Facilities dan pilih Load Location

• Tentukan fitur yang akan dipilih sebagai Facilities, kemudian tentukan toleransi
geometrinya.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 19


• Klik kanan pada Incidents, kemudian pilih Load Location.

• Tentukan fitur yang akan dipilih sebagai Incidents, kemudian tentukan toleransi
geometrinya.

• Pilih icon Closest Facility Properties

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 20


• Pada Layer Properties akan tampil pengaturan default analisis Closest Facility. Klik OK.

• Klik icon Solve untuk memproses analisis closest facility

• Berikut adalah tampilan hasil Analisis Closest Facility

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 21


Make Service Area Layer
• Pada Network Analyst, pilih New Service Area

• Di jendela Network analyst, klik kanan pada Facilities kemudian pilih Load Locations

• Tentukan fitur yang akan dipilih sebagai Facilities, kemudian tentukan toleransi
geometrinya.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 22


• Klik icon Service Area Properties, biarkan Layer Properties pada pengaturan default dan
klik OK.

• Berikut adalah tampilan hasil analisis Service Area Layer

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 23


Make Route Layer
• Pada Network Analyst, pilih New Service Area

• Buat contoh titik-titik yang akan ditentukan rute terpendeknya dengan klik icon Create
Network Location Tools seperti pada gambar di bawah ini.

• Kemudian tentukan titik-titik yang akan dianalisis rute terpendeknya. Titik-titik yang
ditentukan akan berupa simbol dengan nomor yang berurutan seperti pada gambar di
bawah ini.

• Pilih icon solve untuk menentukan rute terpendek

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 24


• Berikut adalah hasil analisis untuk menentukan rute terpendek dari 2 titik (atau lebih)

Make OD Cost Matrix Layer


• Pada Network Analyst, pilih New OD Cost Matrix

• Di jendela Network analyst, klik kanan pada Origin kemudian pilih Load Locations

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 25


• Tentukan fitur yang akan dipilih sebagai Origin, kemudian tentukan toleransi
geometrinya.

• Klik kanan pada Destination kemudian pilih Load Locations

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 26


• Tentukan fitur yang akan dipilih sebagai Destination, kemudian tentukan toleransi
geometrinya.

• Klik icon solve, kemudian akan muncul hasil analisis OD Cost Matrix seperti pada gambar
di bawah ini.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 27


3.4.2 Raster-Based Proximity Analysis
Euclidean Distance
• Masukkan data DEM SRTM 30m Kota Batu

• Pada ArcToolbox >> Pilih dan klik Spatial Analyst Tools >> Pilih dan klik Distance >>
Pilih dan klik Euclidean Distanc
• Muncul jendela Euclidean Distance >> Pada kolom Input raster or feature source
data masukkan fitur yang diinginkan (misalnya : PEMERINTAHAN_PT_25K) >>
Pada Output cell size (optional) tentukan nama file dan tempat penyimpanan >> Atur
sesuai yang dikehendaki, jika sudah klik OK

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 28


• Tunggu proses hingga selesai. Jika sudah akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Terdapat beberapa warna yang menggambarkan jarak tiap sumber cell terdekat. Pada jarak
yang direpresntasikan merupakan jarak yang terukur dengan terrain dari DEM SRTM
bukan jarak lurus.

Euclidean Allocation
• Pada ArcToolbox >> Pilih dan klik Spatial Analyst Tools >> Pilih dan klik Distance >>
Pilih dan klik Euclidean Allocation.
• Muncul jendela Euclidean Allocation >> Pada kolom Input raster or feature source
data masukkan fitur yang diinginkan (misalnya : PEMERINTAHAN_PT_25K) >>
Pada Output cell size (optional) tentukan nama file dan tempat penyimpanan
>> Pada Atur sesuai yang dikehendaki, jika sudah klik Input calue raster
(optional) masukkan DEM SRTM 30 meter >> Klik OK

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 29


• Tunggu proses hingga selesai. Jika sudah akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Terdapat beberapa warna yang menggambarkan identifier dari sumber terdekat dengan
beberapa warna yang menjadi polygon yang direpresntasikan dengan hubungan antar titik

Euclidean Direction
• Pada ArcToolbox >> Pilih dan klik Spatial Analyst Tools >> Pilih dan
klik Distance >> Pilih dan klik Euclidean Direction
• Muncul jendela Euclidean Direction >> Pada kolom Input raster or feature source
data masukkan fitur yang diinginkan (misalnya : PEMERINTAHAN_PT_25K)

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 30


• Tunggu proses hingga selesai. Jika sudah akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Terdapat beberapa warna yang menggambarkan hasil pada sumber arah ke sumber
terdekat pada setiap cell dengan memuat rentang arah seperti yang tertera pada rentang
nilai dibawah ini.

Cost Distance
• Buatlah Fitur Slope dari data DEM yang telah diinput, sehingga didapatkan slope dari data
DEM di bawah ini.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 31


• Pada ArcToolbox >> Pilih dan klik Spatial Analyst Tools >> Pilih dan
klik Distance >> Pilih dan klik Cost Distance
• uncul jendela Cost Distance >> Pada kolom Input raster or feature source data masukkan
fitur yang diinginkan (misalnya : PEMERINTAHAN_PT_25K) >> Pada Input cost
raster masukkan data slope raster yang telah diinput sebelumnya. Simpan backlink raster
pada directory yang diinginkan.

• Berikut ini merupakan hasil dan rentang nilai dari ketinggian suatu permukaan. Pada
analisa informasi didapatkan bahwa letak dari point dari lokasi PEMERINTAHAN.
Dimana yang berarti jika dilakukan pembangunan pada daerah yang berwarna kuning
tidak akan memiliki nilai selisih biaya yang banyak.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 32


Cost Allocation
• Pada ArcToolbox >> Pilih dan klik Spatial Analyst Tools >> Pilih dan
klik Distance >> Pilih dan klik Cost Allocation
• Muncul jendela Cost Allocation >> Pada kolom Input raster or feature source
data masukkan fitur yang diinginkan (misalnya : PEMERINTAHAN_PT_25K) >> Pada
Input cost raster masukkan data slope dari DEM raster yang telah diinput.

• Berikut ini merupakan hasil proses Cost Allocation. Terdapat beberapa warna yang
berbeda dan dimana berarti setiap lokasi pengenal dari sumber terdekat memiliki minimal
biaya yang ditentukan berdasarkan dengan nilai yang terdapat pada gambar di sebelah
kanan dari hasil Proximity Analysis dengan cara Cost Allocation.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 33


Cost Path
• Pada ArcToolbox >> Pilih dan klik Spatial Analyst Tools >> Pilih dan
klik Distance >> Pilih dan klik Cost Path
• Muncul jendela Cost Path >> Pada kolom Input raster or feature source data masukkan
fitur yang diinginkan (misalnya : PEMERINTAHAN_PT_25K) >> Pada Input cost
raster masukkan data masukkan data slope dari DEM raster yang telah diinput >> Pada
Input cost backlink masukkan Back Link yang telah disimpan pada analisis Cost Distance.

• Tunggu proses hingga selesai. Jika sudah akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Terdapat beberapa pixel yang memiliki warna berbeda. Nilai yang dari perhitungan jalur
biaya paling rendah dari suatu sumber ke tujuan, meminimalkan biaya yang ditentukan
dalam suatu permukaan biaya. .

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 34


Cost Back Link
• Pada ArcToolbox >> Pilih dan klik Spatial Analyst Tools >> Pilih dan
klik Distance >> Pilih dan klik Cost Back Link
• Muncul jendela Cost Back Link >> Pada kolom Input raster or feature source
data masukkan fitur yang diinginkan (misalnya : PEMERINTAHAN_PT_25K) >> Pada
Input cost raster masukkan data slope dari DEM raster yang telah diinput >> Atur sesuai
yang dikehendaki >> Klik OK

• Tunggu proses hingga selesai. Jika sudah akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Terdapat perbedaan warna yang besar. Dimana warna tersebut merupakan identifikasi
untuk setiap cell dari harga yang paling murah dari tujuan dengan biaya minimal.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 35


Path Distance
• Pada ArcToolbox >> Pilih dan klik Spatial Analyst Tools >> Pilih dan
klik Distance >> Pilih dan klik Path Distance
• Muncul jendela Path Distance >> Pada kolom Input raster or feature source
data masukkan fitur yang diinginkan (misalnya : PEMERINTAHAN_PT_25K) >> Pada
Output raster tentukan nama file dan tempat penyimpanan >> Pada Input cost
raster masukkan data data slope dari DEM raster yang telah diinput.

• Tunggu proses hingga selesai. Jika sudah akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Terdapat warna yang berbeda yang merupakan representasi dari perhitungan jalur terdekat
dari sumber sehingga merupakan jalur biaya paling rendah menuju ke tujuan, dengan
minimal biaya pada suatu permukaan biaya.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 36


Path Distance Allocation
• Pada ArcToolbox >> Pilih dan klik Spatial Analyst Tools >> Pilih dan
klik Distance >> Pilih dan klik Path Distance Allocation
• Muncul jendela Path Distance Allocation >> Pada kolom Input raster or feature source
data masukkan fitur yang diinginkan (misalnya : PEMERINTAHAN_PT_25K) >> Pada
Output raster tentukan nama file dan tempat penyimpanan >> Pada Input surface
raster masukkan data hasil dari Path Distance >> Pada Input value raster masukkan data
hasil dari backlink path distance >>Atur sesuai yang dikehendaki >> Klik OK

• Tunggu proses hingga selesai. Jika sudah akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Terdapat warna yang berbeda yakni 19 kelas yang merupakan representasi dari
pengidentifikasi dari sumber terdekat.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 37


Path Distance Back Link
• Pada ArcToolbox >> Pilih dan klik Spatial Analyst Tools >> Pilih dan
klik Distance >> Pilih dan klik Path Distance Back Link
• Muncul jendela Path Distance Back Link>> Pada kolom Input raster or feature source
data masukkan fitur yang diinginkan (misalnya : PEMERINTAHAN_PT_25K) >> Pada
Output backlink raster tentukan nama file dan tempat penyimpanan >> Pada Input cost
raster masukkan data DEM SRTM 30 meter >> Pada Input surface raster
(optional) masukkan data hasil dari Path Distance >> Atur sesuai yang dikehendaki >>
Klik OK

• Tunggu proses hingga selesai. Jika sudah akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Terdapat warna yang berbeda-beda yang merupakan representasi dari identifikasi untuk
setiap sel sel tetangga yang berada di jalur paling murah dari sumber ke tujuan.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 38


Corridor
• Pada ArcToolbox >> Pilih dan klik Spatial Analyst Tools >> Pilih dan
klik Distance >> Pilih dan klik Corridor
• Muncul jendela Path Distance >> Pada kolom Input cost distance raster 1 masukkan satu
data hasil Cost Distance satu (misalnya data Cost Distance dari point
PEMERINTAHAN) >> Pada kolom Input cost distance raster 2 masukkan satu data
hasil Cost Distance dua (misalnya data Cost Distance dari point PENDIDIKAN) >>Pada
Output raster tentukan nama file dan tempat penyimpanan >> Klik OK

• Tunggu proses hingga selesai. Jika sudah akan muncul gambar seperti dibawah ini.
Rentang nilai dari jumlah biaya akumulatif untuk dua raster jarak biaya input. Semakin
kebawah maka nilai biaya akumulatif semakin tinggi. Secara visual hasil
dari coridor sama seperti pada Cost Distance namun dalam rentang nilai keduanya
berbeda. Hal ini disebabkan Coridor merupakan hasil dari penjumlahan Cost Distance
1 dengan Cost Distance 2

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 39


BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
• Proximity memiliki beberapa tools yang fungsinya dapat dibedakan. Proximity Tools
dibedakan berdasarkan jenis input-nya yaitu fitur (features) atau raster.
• Feature tools bervariasi dalam jenis output yang dihasilkan. Sebagai contoh, buffer tool
mengeluarkan fitur poligon, yang kemudian dapat digunakan sebagai input untuk overlay
atau spatial tools seperti Select Layer By Location. Near tool menambahkan atribut
pengukuran jarak ke fitur yang dimasukan.
• Raster-based merupakan analysis proximity berisi tools yang membuat raster
menunjukkan jarak setiap cell dari serangkaian fitur atau yang mengalokasikan setiap cell
ke fitur terdekat.

4.2 Saran
• Dalam melakukan proses analisis, disarankan agar semua data output disimpan dalam satu
folder yang sama untuk menghindari kemungkinan kesalahan input apabila di lain waktu
file tersebut diperlukan.
• Dalam melakukan analisis proximity berbasis raster (untuk semua tools, alangkah baiknya
dilakukan secara urut, seperti halnya pada langkah kerja (subbab 3.4) yang telah dibuat
oleh penulis.

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 40


DAFTAR PUSTAKA
Aqli, Wafirul. 2010. Analisa Buffer dalam Sistem Informasi Geografis untuk Perencanaan
Ruang Kawasan. INERSIA, 6(2), 192-201
Cahyono, Agung B. dan Lalu Muhammad Jaelani. 2018. Modul#1: Proximity
Analysis [pdf]. Surabaya: Teknik Geomatika ITS.
Dahlia, Siti dan Tricahyono N.H. 2017. Buku Ajar Sistem Informasi Geografis Dasar.
Jakarta: Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UHAMKA.
ESRI, Proximity Analysis, (http://resources.esri.com/help/9.3/arcgisengine/java/gp_toolref/
geoprocessing/proximity_analysis.htm, diakses tanggal 14 Februari 2020).

Analisa Informasi Geospasial – Proximity Analysis | 41

Anda mungkin juga menyukai