1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini sebagai berikut :
1. Mengetahui bagaimana hasil dari proses proximity analysis menggunakan tools
thiessen polygon
2. Mengetahui bagaimana hasil dari proses proximity analysis menggunakan tools
multiple ring buffer
3. Mengetahui bagaimana hasil dari proses proximity analysis menggunakan tools
network analysis
2
BAB II
METODOLOGI
3
2.4 Metodologi
Adapun metodologi yang dilakukan adalah sebagai berikut.
2.4.1 Thiessen Polygon
1. Masukkan data shp berupa data administrasi kecamatan dan data persebaran
rumah sakit di Kota Denpasar. Adapun caranya yaitu klik “Add Data - Pilih data
shp”
4
2.4.2 Multiple Ring Buffer
1. Masukkan data shp berupa data administrasi kecamatan dan data persebaran
rumah sakit di Kota Denpasar. Adapun caranya yaitu klik “Add Data - Pilih data
shp”
5
4. Setelah itu, pada bagian “Distances” masukkan range dari jangkauan atau radius
dari masing-masinh rumah sakit yang ada di Kota Denpasar. Pada praktikum
ini, digunakan 5 kelas dengan jarak (m) berupa 500, 1000, 1500, 2000, 2500.
Lalu klik “OK”
6
3. Pada geodatabase yang sudah dibuat, klik kanan > import > feature class,
masukkan data jalan
4. Pada geodatabase yang sudah dibuat, klik kanan > new > network dataset,
masukkan data jalan
5. Pada menu network analyst, klik new route > create network location tool > klik
kantor pemerintahan > klik rumah sakit pada tiap kecamatan
7
BAB III
4.1 Hasil
4.1.1 Thiessen Polygon
8
4.1.3 Network Analysis
4.2 Pembahasan
4.2.1 Thiessen Polygon
Pada praktikum ini, digunakan data shapefile berupa titik (Rumah Sakit).
Dengan menggunakan tools pembuatan poligon thiessen, didapatkan poligon-poligon
yang ditandai dengan masing-masing titik rumah sakit. Masing-masing poligon yang
terbentuk diwakili oleh 1 titik.
Daerah poligon yang terbentuk merupakan daerah yang memiliki area yang
berdekatan dengan titik yang berada di poligon itu sendiri (Rumah Sakit). Pola poligon
yang terbentuk juga merupakan hasil dari struktur pola titik yang existing. Akibatnya,
terdapat beberapa poligon yang memiliki area yang kecil hingga yang luas. Pada hasil
yang didapatkan, terlihat bahwa poligon terluas terletak pada koordinat 115°15'0"E,
8°39'0"S dan 115°13'30"E, 8°42'0"S, sedangkan poligon terkecil terletak pada
koordinat 115°12'0"E- 115°13'30"E, 8°37'30"S-8°39'0"S.
Sehingga dapat terlihat kondisi suatu area yang memiliki akses yang jauh ataupun dekat
ke suatu rumah sakit di poligon yang terbentuk. Dari hasil yang didapatkan terdapat
9
pola, yaitu semakin menepi daerahnya maka poligon yang terbentuk akan semakin luas,
begitu juga sebaliknya. Hal tersebut terjadi karena keberadaan rumah sakit yang
semakin sedikit seiring dengan lokasi yang semakin dekat dengan pesisir. Dengan
demikian, daerah pesisir bali memiliki akses ke rumah sakit yang lebih sulit
dibandingkan dengan daerah pusat perkotaan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Andari, A. B., Sasmito, B., & Firdaus, H. S. (2020). Prediksi zonasi penerimaan peserta
didik baru Sekolah Dasar Negeri tahun 2020-2024 dengan menggunakan sistem
informasi geografis (Studi kasus: Kecamatan Tembalang). Jurnal Geodesi UNDIP,
9(3), 31-41.
Aritonang, T. D., Asih, A. S., & Hermawan, A. (2021). ANALISIS STABILITAS DAN
PENGENDALIAN SEDIMEN SABO DAM WO-C3 (OPRIT KENDALSARI) KALI
WORO. EQUILIB, 2(2), 181-192.
Djunaedi Junyar, R. R., Lili Somantri, & Iwan Setiawan. (2020). Penggunaan Metode
Multiple Ring Buffer Untuk Pemodelan Spasial Area Terdampak Ledakan Jaringan
Pipa Minyak Dan Gas Di Kecamatan Kedokanbunder Kabupaten Indramayu. Jurnal
Geografi, Edukasi Dan Lingkungan (JGEL), 4(2), 68–75.
Shidqi, F. (2018, September). ArcGIS Proximity Tools Vektor. Remote Sensing and
Geographic Information System.
11