Anda di halaman 1dari 4

SUMMARY

Sistem Navigasi Satelit Global (GNSS) melibatkan satelit, stasiun dan pengguna, sekarang
digunakan untuk mendukung banyak kegiatan dalam masyarakat. Diantaranya penentuan
posisi geodetic, seruvey dan pengaplikasian mesin secara real- time yang membutuhkan
investasi besar dalam infrastruktur tanah dalam bentuk Continuously Operating Reference
Stations (CORS)dan kompunen ICT yang terkait. Pemerintah federal, pemerintah negara
bagian, dan pemerintah selandia baru sedang membangun jaringan CORS untuk mengatasi
beberapa penentuan posisi ‘pasar’. Pada pertengahan 2011 titik CORS Geoderik yang
berjumlah lebih dari 250 titik di seluruh Australia dan Selandia Baru untuk mendukung datum
nasional dan geodesi global. Terakhir untuk mrndukung International GNSS Service (IGS) and
the Global Geodetic Observing System (GGOS).
Global Positioning System (GPS) dari U.S. adalah yang paling dikenal, dan hanya saat itu
sepenuhnya operasional, GNSS. Rusia telah menggunakan GNSS sendiri yang disebut
GLONASS yang akan beroperasi penuh satu atau dua tahun kedepan. Mendorong pertumbuhan
dalam aplikasi penentuan posisi selama decade menjadi GNSS yang saat ini sedang
dikembangkan. Sistem GALILEO yang direncanakan di Eropa, dan sistem COMPASS di
China
I. GNSS GENERASI SELANJUTNYA
1.1 Dari GPS ke Multi-GNSS
Global Positioning System (GPS) dari U.S. adalah satelit GNSS yang saati ini paling dikenal
dan sepenuhnya beroperasi. Rusia juga mengoperasikan GNSS milik sendiri yang belum
sepenuhnya beroperasi yang disebut GLONASS dan akan beroperasi penuh pada tahun 2010-
2011. Eropa sedang mengembagkan GNSS yang diberi nama GALILEO yang beroperasi tahun
2013-2015. Dan Cina meluncurkan satelit Beidou yang merupakan Sistem Satelit Navigasi
Regional (RNSS) pertama, dan kemudian dikembangkan menjadi GNSS yang disebut satelit
Compass digunakan dalam periode waktu 2015-2020. Pada tahun 2010 meluncurkan satelit
pertama dari augmentasi regional untuk GPS dan GALILEO dikenal sebagai Quasi-Zenith
Satellite System (QZSS). India telah mengusulkan Indian RNSS (IRNSS) untuk beroperasi
pada dekade berikutnya (walaupun detailnya masih sedikit). Selain itu sejumlah Space-Based
Augmentation Systems (SBAS) yang sudah dihimpun untuk pengguna penerbangan. Dalam
jurnal ini, sistem satelit navigasi generasi selanjutnya yang dikombinasikan dengan GPS saat
ini dan lebih modern, akan secara kolektif disebut sebagai sistem ‘Multi GNSS’.
Keuntungan utama dalam era Multi GNSS adalah akan lebih banyaknya satelit yang beroperasi.
Diperkirakan bahwa pada tahun 2015, jika penyebaran yang direncanakan berlangsung, akan
ada hingga 3 kali jumlah satelit dan 4-6 kali jumlah sinyal individu di mana pengukuran dapat
dilakukan, dibandingkan dengan jumlah saat ini (50 satelit, di mana pengukuran dua frekuensi
dapat dilakukan). Secara umum diakui bahwa semakin banyak satelit dan sinyal, semakin baik
kinerja pemosisian dalam hal akurasi, ketersediaan, keandalan, dan integritas.
1.2 Multi GNSS dan Peningkatan Ketersediaan Satelit
Pada gambar 1 merupakan visibilitas jumlah rata-rata satelit yang terlihat dengan sudut elevasi
15o dari 31 susunan satelit GPS di seluruh dunia dalam periode 24 jam pada 2009. Analisis
serupa dapat dilakukan untuk susunan satelit GLONASS dengan 20 satelit saat ini. Jumlah rata-
rata satelit yang terlihat menunjukkan 8-10 untuk kedua rasi bintang dan karenanya melacak
GPS dan Glonass secara rata-rata akan secara efektif menggandakan jumlah satelit GNSS yang
dapat dilacak.

Gambar 1. Jumlah rata-rata satelit dengan sudut elevasi 15o dari 31 susunan satelit GPS
dengan periode 24 jam
Dibandingkan dengan rata-rata visibilitas satelit GNSS generasi selanjtnya diseluruh dunia
dijelaskan pada gambar 2 untuk GPS (rasi 31 satelit saat ini), GLONASS (rasi 24 satelit yang
direncanakan), Galileo (rasi 30 satelit yang direncanakan), Compass (rasi 27 satelit
direncanakan), IRNSS (rasi 7 sateli yang direncanakan) dan QZSS (rasi 3 satelit) dengan
asumsi sudut elexasi 15o dihitung selama periode 24 jam.
Gambar 2. Jumlah rata-rata satelit dari GPS, GLONASS, Galileo, Compass, WAAS,
EGNOS, QZSS, MSAS, IRNSS dan rasi bintang GAGAN selama periode 24 jam
1.3 Multi GNSS dan Peningkatan Pengukuran Satelit
Aspek penting Multi GNSS adalah jumlah pita frekuensi yang ditransmisikan dari berbagai
sinyal pada frekuensi pemb awanya. Prinsipnya user dirancang untuk melacak sinyal satelit
manapun. Reciver dapat melacak semua frekuensi dan sinyal yang ditransmisikan disebut
sebagai penerima ”system of systems” (SoS) yang demikian akan dibangun menggunakan
prinsip-prinsip dan telah diusulkan aplikasi geodetic masa depan GNSS Internasional. Reciver
multi GNSS komersial yang dikembangkan dengan akurasi tinggi.
Frekuensi dan sinyal Galileo diilustrasikan pada Tabel 1, setiap baris adalah sinyal yang dapat
dilacak. Dua kolom terakhir merujuk pada fase yang dapat doamati untuk sinyal. Setiap multi
frekuensi Galileo untuk membuat pseudorange dan pengukuran fase pembawa pita frekuensi
yang berbeda dan model fungsional pengukuran diasumsikan sama (misalnya dalam kasus L1,
model yang sama diasumsikan, tidak peduli apakah Sinyal C1A, C1B, C1C atau C1X dilacak).
kemungkinan ada perbedaan dalam model stokastik pengukuran karena bias antar kanal yang
halus, kerentanan yang berbeda terhadap gangguan multipath, dll. Kompleksitasnya meningkat
beberapa kali lipat dalam hal penerima multi-GNSS yang sebenarnya (yaitu mampu melacak
beberapa sinyal dari keempat GNSS) dan perangkat lunak pemrosesan data (dari pseudorange
dan pengukuran fase pembawa yang dihasilkan).
Tabel 1. Sinyal Galileo dan receive observasi
Namun, mengingat bahwa GNSS dengan akurasi tinggi memerlukan infrastruktur dasar untuk
operasi diferensial, sinyal seperti itu tidak dapat dioperasikan jika dikombinasikan dengan
beberapa GNSS yang tersedia dan opsi pelacakan frekuensi dapat menjadi masalah di era multi-
GNSS
II.

Anda mungkin juga menyukai