Anda di halaman 1dari 17

Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

prosedur: negosiasi dan kesepakatan antar pihak yang BAB I


berkepentingan, atau intervensi pemerintah melalui
penarikan pajak dan pemberian subsidi. Sebagai contoh PUBLIK DALAM PELAYANAN PUBLIK
eksternalitas negatif yang muncul dari adanya pabrik
mendorong pemerintah untuk membuat regulasi tentang
pengelolaan limbah, dengan menjatuhkan sanksi kepada A. Perkembangan Teori tentang Publik
perusahaan yang membuang limbahnya ke sungai tanpa
diolah terlebih dahulu. Pemahaman makna publik dalam pelayanan publik perlu
dipahami, baik dalam perkembangan histories atau latar
Negara yang diwakili oleh pemerintah mengemban belakang munculnya dan aplikasinya di dalam manajemen
mandat publik untuk mememenuhi kebutuhan publik, publik. Dalam perkembangan ilmu administrasi publik,
termasuk menciptakan barang publik. Pemerintah memiliki konsep publik bermakna luas daripada hanya
kekuatan pemaksa yang syah (otoritas) untuk government (pemerintah saja), seperti keluarga, rukun
mempengaruhi perilaku dan pembuatan keputusan oleh tetangga, organisasi non- pemerintah, asosiasi, pers, dan
individu di masyarakat. Pemerintah juga menguasai bahkan organisasi sektor swasta. Sebagai akibatnya konsep
sumberdaya untuk memproduksi barang publik pada skala publik yang luas ini, nilai-nilai keadilan, kewarganegaraan
yang mencukupi kebutuhan masyarakat. Dan pemerintah (citizenship), etika, patriotisme, dan reponsiveness menjadi
memikiki mekanisme akuntabilitas untuk menjamin kajian penting disamping nilai-nilai efisiensi dan
terpenuhinya kebutuhan barang publik. Namun demikian efektivitas.
otoritas yang dimiliki oleh pemerintah acapkali
menciptakan barang publik dalam iklim monopolis Lebih mendalam lagi Frederickson (1997, hh. 31-52)
sehingga tidak ada tekanan untuk mengoptimalkan mutu membedakan berbagai perspektif dalam mendefinisikan
barang. Mekanisme akuntabilitas acapkali tidak berjalan publik, yaitu:
karena praktek KKN dan lemahnya responsibilitas aparat.
Birokrasi publik yang mekanis dan kaku memiliki 1. Publik sebagai kelompok kepentingan (perspektif
responsivitas yang rendah untuk merespon tuntutan publik. pluralis);
2. Publik sebagai pemilih rasional (perspektif pilihan
Sebaliknya sektor swasta memiliki fleksibilitas lebih besar publik);
dalam mengelola sumberdaya, sehingga mampu 3. Publik sebagai pihak yang diwakili (perspektif
menanggapi dengan cepat perubahan permintaan pasar. perwakilan);
Persaingan antar penyedia pelayanan mendorong 4. Publik sebagai pelanggan (perspektif penerima
peningkatan efisiensi dan mutu pelayanan dengan harga pelayanan publik);
lebih murah.. 5. Publik sebagai warganegara

28 1
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

Dalam perspektif pluralis, publik dipahami sebagai


Tabel 1.2. Kategori Barang dan Alternatif Pembiayaan
kelompok kepentingan sebagaimana yang dikembangkan Excludability Rendah Excludability Tinggi
oleh ilmuwan politik. Kepentingan (interest) publik Rivalry Rendah Barang publik (biaya Barang tol (campuran
disalurkan sedemikian rupa oleh kelompok kepentingan, sektor publik) biaya publik dan swasta
Contoh: Hankam, Contoh: jalan tol, taman
baik dalam bentuk artikulasi kepentingan maupun agregasi prasarana pisik wisata dg retribusi
kepentingan. Dalam demokrasi majemuk, sebuah atau
beberapa kelompok kepentingan melakukan aliansi Salah satu aspek penting dari mekanisme pasar dalam
dengan partai politik untuk mengartikulasikan penyesiaan barang dan jasa privat adalah eskternalitas.
kepentingannya. Eksternalitas adalah nilai (manfaat atau ongkos) yang
diterima masyarakat yang tidak diperhitungkan dalam
Pemahaman publik dalam perspektif pemilih rasional transaksi barang privat. Terdapat dua jenis ekternalitas,
dikembangkan oleh Buchanan dan Tullock (1962). Mereka yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif.
mengembangkan model ekonomi untuk meformulasikan Eksternalitas positif adalah manfaat yang diterima
perilaku individu dalam system politik. Salah satu karya masyarakat (social benefit) yang tidak diperhitungkan
yang menerapkan model Buchanan dan Tullock adalah dalam transaksi barang privat, seperti pendidikan,
Down (dalam Frederickson, 1997, hh. 34-5) pada perilaku kesehatan. Eksternalitas negatif adalah ongkos yang
birokrat didalam mengkalkulasi preferensi pribadinya. ditanggung masyarakat (social cost) yang tidak
Teori Down tentang instansi pemerintah adalah : diperhitungkan dalam transaksi barang privat, seperti
pembuangan limbah oleh pabrik, produksi dan konsumsi
1. Menekankan benefit positif pada kegiatan instansi rokok.
pemerintah dan mengurangi biaya;
2. Menunjukkan bahwa perluasaan pelayanan instansi Eksternalitas dari barang publik bersifat inklusif, yang
akan lebih memenuhi harapan dan pengiritan akan menunjukkan bahwa semua orang menikmati eksternalitas
kurang memenuhi harapan; positif atau menderita dari adanya eksternalitas negative.
3. Instansi lebih memberikan pelayanan pada Eksternalitas positif dari barang publik menyebabkan tidak
kepentingan masyarakat dalam arti luas daripada adanya kemauan membayar atau willingness to pay
kepentingan yang spesifik; eksternalitas positif, dan sebaliknya tidak ada orang yang
4. Menekankan pada efisisensi pada isntansi tingkat mau menanggung biaya dari adanya eksternalitas negatif.
atas; Hal disadari memang bahwa eksternalitas merupakan milik
5. Menekankan pada prestasi dan kemampuan dan bersama atau dialami bersama oleh masyarakat. Dalam
mengabaikan kegagalan dan ketidakmampuan. kondisi ini, maka ada kebutuhan bagi negara untuk
melakukan internalisasi eksternalitas. Internalisasi terhadap
eksternalitas dapat dilakukan melalui sejumlah alternatif

2 27
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

dilakukanoleh pasar. Namun demikian harus disadari Ideologi birokrasi publik lebih ditandai dengan loyalitas
bahwa mekanisme pasar yang dimaksud adalah yang lebih pada organisasi dan keamanan jobnya daripada
mekanisme pasar kompetitif dan bukan monopoli atau melayani publik. Perspektif ini memperoleh banyak kritik
oligopoli. Peran pemerintah dalam menegakkan karena dua alasan, yaitu (1) pandangan bahwa proses
mekanisme pasar adalah membuat peraturan tentang publik sebagai sebuah perjuangan kelompok adalah
persaingan bebas dan melakukan monitoring secara kurang akurat dan parsial, padahal perilaku birokrat
kontinyu mekanisme pasar yang ada. Pada saat ini di seringkali tidak rasional; (2) pandangan bahwa birokrat
Indonesia, lembaga pengawas persaingan usaha adalah selalu mengedepankan kepentingannya, mengabaikan
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). bahwa ada birokrat yang etis dan melakukan tugasnya
dengan baik untuk kepentingan umum.
Dari aspek pemanfaatan atau penggunaan barang, barang
publik dan barang privat memiliki perbedaan. Perspektif ketiga adalah perspektif legislative, yang melihat
Pemanfaatan barang publik oleh konsumen dapat dinilai publik sebagai pihak yang diwakili oleh elected officials
secara berbeda, tergantung pada kondisi pasar dan tingkat (politisi). Dalam perspektif ini, kepentingan publik
teknologi. Sebagai contoh, pelayanan kesehatan oleh diasumsikan telah diwakili oleh wakilnya yang duduk di
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dapat lembaga-lembaga perwakilan. Kelemahan utama perspektif
dipersepsikan sebagai pelayanan yang baik, bilamana ini adalah pada kenyataannya politisi tidak menyuarakan
tingkat persaingan pelayanan kesehatan di suatu daerah kepentingan publik, dan politisi pun tidak pernah
tidak kompetitif. Artinya pelayanan kesehatan oleh pihak melibatkan masyarakat didalam perumusan kebijakan.
swasta tidak ada. Masyarakat sangat tergantung kepada
pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah, Perspektif keempat melihat publik sebagai pelanggan
karena tidak memiliki alternatif lain. Sebaliknya bilamana (customer) pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
terdapat banyak pelayanan kesehatan swasta seperti rumah birokrasi publik. Lipsky mengembangkan konsep street-
sakit atau klinik, maka masyarakat memiliki pilihan yang level bureaucracy, untuk menunjukan interaksi yang erat
luas dan beragam. antara aparat pelayanan publik dengan masyarakat yang
dilayani. Namun, iapun mensinyalir bahwa birokrasi lebih
Pasar pelayanan kesehatan yang kompetitif akan melayani kepentingannya daripada kepentingan
menimbulkan persaingan pelayanan antar lembaga masyarakat, dan street-level bureaucracy lebih
kesehatan, baik antar rumah sakit pemerintah dengan memfungsikan dirinya sebagai kelompok kepentingan.
swasta atau antar rumah sakit swasta. Persaingan tersebut Walaupun perspektif ini mempunyai kelemahan, terutama
akan menjangkau aspek penyediaan tenaga medis, fasilitas aktualisasi kepentingan publik, namun didalam
kesehatan, teknilogi kesehatan, manajemen pelayanan, pembahasan manajemen pelayanan publik, definisi publik
keamanan pelayanan dan lain sebagainya. lebih menggunakan perspektif ini. Dalam

26 3
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

perkembangannya yang akan diuraikan lebih lanjut, para Karakteristik Barang Publik
pakar pelayanan publik berusaha mengatasi kelemahan
tersebut dengan muncul field baru public services Barang yang mempunyai dua karakteristik yakni
management. penggunaan yang tidak bersaingan (non-rivalry) dan tidak
dapat diterapkan prinsip pengecualian (non-excludability).
Perspektif terakhir melihat publik sebagai warganegara. Keikutsertaan seseorang untuk mendapatkan manfaat tidak
Sebagai warganegara, seseorang tidak hanya mewakili akan mengurangi manfaat yang tersedia bagi lainnya,
kepentingan individu namun juga kepentingan publik. sehingga menimbulkan keengganan konsumen untuk
Model-model partisipasi publik dalam pengambilan membayar (free rider). Kondisi ini menyebabkan
keputusan lebih banyak menerapkan perspektif ini. penentuan harga sulit dilakukan. Sementara itu, sifat non-
excludability barang publik menyebabkan penggunaan
Perkembangan teoritis di atas menunjukkan bahwa barang secara bersama-sama tanpa mengurangi hak orang
penggunaan istilah publik telah muncul dari studi lain. Dengan kata lain konsumsi terhadap barang tidak bisa
tentang sistem politik pada tahun 1960-an yang melihat bersifat khusus atau eksklusif, sehingga semua orang dapat
publik sebagai kepentingan yang merupakan input. menggunakan dan memperoleh manfaat dari barang
Kepentingan ini dibedakan dalam bagian input ini tersebut tanpa kecuali; tak ada jual beli atau pasar. Sifat ini
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tuntutan dan secara potensial menimbulkan tragedi kebersamaan
dukungan. Sedangkan dalam studi pelayanan publik, isu (tragedy of the commons): penggunaan secara berlebih-
publik menjadi semakin penting sejak tahun 1980-an, lebihan, atau tidak menimbulkan rasa tanggungjawab
pada saat mana nilai-nilai keadilan, pemerataan, non- untuk merawat, sehingga cepat rusak. Sebagai contoh, kita
diskriminasi menjadi nilai-nilai penting didalam public sering melihat kerusakan fasilitas umum, seperti selokan,
policy. Sedangkan di Inggris, dan negara-enegara taman umum, toilet, lapangan olahraga dan sebagainya.
bawahannya di Eropa, isu ini relatif baru memperoleh
perhatian penting pada tahun 1990-an. Chris Skelcher Sebaliknya barang privat atau barang swasta merupakan
menyebutkannya sebagai service revolution (revolusi barang yang memiliki excludability dan daya saing tinggi.
pelayanan publik). Revolusi ini sebenarnya didorong dari Konsumen atau orang yang memanfaatkan jelas, sehingga
pola hubungan penjual dan pembeli di sector komersial mudah dikenakan biaya (masalah penumpang gratis
yang merubah cara berpikir terutama hubungan antara mudah dihindari). Peruntukannya dibatasi hanya kepada
pemerintah daerah dan masyarakat (yang lebih lanjut konsumen yang dapat diidentifikasi. Produksi dan
disebut pelanggan). Walaupun ada perbedaan besar konsumsi barang swasta bersifat kompetitif, sehingga harga
pelanggan di sector swasta dan pengertian publik di sektor pasar mudah ditentukan oleh produsen dan konsumen.
publik, namun pengaruh pola hubungan antara pelanggan Adanya mekanisme pasar dalam penyediaan barang privat
menyebabkan persediaan secara efisien dapat

4 25
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

dan penjual di sektor swasta sangat berpengaruh pada


manajemen pelayanan publik yang dikembangkan saat ini.

Tabel 1.1.
Perbedaan Pelanggan di Sektor Swasta dan Publik di Sektor Publik
Pembeda Publik Pelanggan
Identitas *) Kelompok yang besar Individu
Kekuasaan *) Terbatas Besar
Asumsi Pelayanan *) Paternalistik Kualitas
Ruang lingkup**) Politik Ekonomis
Kebutuhan**) Kompleks dan bervariasi Uniform
Hubungan provider dan Rumit Sederhana
konsumen**)
Pertanggungjawaban**) Politik Ekonomis
Sumber: *) Pendapat Chris Skelsher, Managing for Service Quality, Longman, Cambridge,
1992. **) Penulis

Identitas publik lebih general dan luas daripada pelanggan


di sektor swasta. Identitas konsumen lebih bersifat
individual. Hubungan antara penjual dan pembeli berada
dalam ruang lingkup hubungan individu. Ketidakpuasan
seorang pembeli secara langsung direspon oleh penjual
atau produsen pelayanan. Berbeda pada pelayanan
publik, warga masyarakat yang menerima pelayanan
kesehatan berada dalam konteks kelompok yang besar.
Ketidakpuasan penerima pelayanan kesehatan yang
disuarakan oleh satu orang tidak secara langsung mewakili
masyarakat. Dengan demikian, dapat juga disimpulkan
seorang anggota publik tidak memiliki kekuasaan,
dibandingkan dengan seorang pembeli (purchaser) bila
berhadapan dengan produsen pelayanan. Dengan banyak
anggota dari publik yang berasal dari berbagai jenis etnis,
latar belakang ekonomi, agama, jenis kelamin dan afiliasi
politik, maka kebutuhannya pun sangat kompleks dan

24 5
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

bervariasi. Dalam keadaan ini sulit untuk dibuat membersihkan jalan-jalan, pelayanan perbankan, jaminan
segmentasi pasar sebagaimana yang umum dilakukan oleh keamanan bagi usia lanjut, transportasi dan komunikasi,
sektor swasta. Sektor swasta dapat dengan mudah air bersih, pemeliharaan kesehatan.
mengidentifikasi siapa konsumennya. Bilamana
konsumennya dari satu golongan saja, maka sangat
sederhana untuk diidentifikasi pemenuhan kebutuhannya.

Hubungan pertanggungjawaban antara konsumen dan


produsen pada dua sector sangat berbeda. Pada sektor
publik pertanggungjawaban pemberi (provider) atau
produsen pelayanan lebih bersifat politik dalam rangka
pelaksanaan tujuan negara pada umumnya, yaitu
mensejahteraan warganya. Sementara itu di sector swasta,
pertanggungjawaban produsen kepada konsumen
pelayanan bersifat ekonomis sesuai dengan biaya yang
dikeluarkan oleh konsumen. Semakin besar biaya yang
dikeluarkan oleh konsumen semakin besar tanggungjawab
ekonomis yang harus ditanggung oleh produsen atau
provider pelayanan. Semakin besar biaya yang dikeluarkan
oleh konsumen dalam memperoleh suatu pelayanan,
semakin besar pula kekuasaannya untuk mempengaruhi
kualitas pelayanan yang diberikan oleh provider atau
produsen pelayanan sektor swasta. Seorang tamu di hotel
berbintang lima yang menempati kamar lux akan lebih
banyak menuntut pelayanan yang istimewa dibandingkan
dengan tamu yang menempati kamar standard.

Pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah,


warganegara tidak hannya pelanggan, tetapi juga pemilik
(Schachter, dalam Denhart, 2003). Frederickson
menyebutkan bahwa pelanggan memilih diantara produk
yang ada di pasar, tetapi warganegara memutuskan untuk
mempengaruhi keputusan pemerintah didalam

6 23
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

pasar dalam hubungan antara organisasi publik dengan membelanjakan uang negara; apakah perlu atau penting
pelanggannya. Administrator publik dituntut untuk untuk membiayai suatu proyek tertentu (1992).
menemukan inovasi baru yang berorientasi pada
pembuatan program daripada implementasinya serta Dari uraian diatas nampak bahwa definisi publik dari
mengatur kompetisi antar organisasi publik. masing-masing perspektif memiliki kelemahan dan
kekuatan. Di Amerika Serikat, Inggris, Australia dan
Sedangkan aliran The New Public Service memberikan Selandia Baru, pemahaman publik masih lebih ditekankan
definisi yang lain terhadap kepentingan publik. Menurut sebagai pelanggan, yang diakomodasikan dalam bentuk
aliran ini, kepentingan publik adalah hasil dari sebuah peraturan perundang-undangan semacam Citizens
dialog tentang nilai-nilai bersama yang diagregasikan dari Charter. Namun dengan berbagai kelemahan perspektif
kepentingan individual. Oleh karena itu, pelayan publik pelanggan ini, perkembangan pemikiran di kalangan
tidak hanya melulu merewspon permintaan pelanggan, ilmuwan yang mendalami manajemen pelayanan publik
tetapi lebih berfokus pada membangun hubungan baik telah bergeser ke pemahaman publik sebagai warganegara
dengan kepercayaan dan kolaborasi dengan dan antar (Frederickson, 1999; Denhardt dan Denhardt, 2003)
warga negara. dengan mulai dikembangkannya teori umum tentang
publik. Teori yang dikembangkan tersebut didasarkan pada
Sebagai implikasinya The New Public Service, tidak (a) konstitusi masing-masing negara; (b) warganegara yang
percaya pada privatisasi, karena organisasi publik utama; (c) respon terhadap publik kolektif dan publik non-
melayani karena uang. Ada pengakuan bahwa rakyat kolektif; (d) kebaikan dan cinta.
mempunyai kapasitas untuk melampaui kepentingan
pribadinya, melalui mutual trust, terutama street level Konstitusi baik secara implisit maupun eksplisit pasti
birokrat. Karena acapkali penyimpangan terjadi oleh berusaha menjunjung tinggi hak dan kewajiban
birokrat yang tidak mendapatkan trust dari publik. warganegara, seperti hak untuk memperoleh pendidikan,
Pelayanan publik merupakan hubungan antara lembaga pekerjaan, penghidupan yang layak. Sebaliknya juga
publik secara keseluruhan dengan citizen secara konstitusi juga menentukan kewajiban warganegara untuk
keseluruhan. membela negaranya. Semua pejabat negara, baik yang
diangkat atau yang dipilih mempunyai kewajiban
C. Barang Publik dan Jasa Publik konstitusional untuk mewujudkan cita-cita negara
sebagaimana yang ada dalam konstitusi. Aspek
Dalam masyarakat yang semakin kompleks yang terbagi warganegara utama sebagaimana pendapat Hart (1984)
dalam spesialisasi pekerjaan, kebutuhan akan barang dan mengandung empat unsur, yaitu warganegara harus
jasa publik adalah sangat tidak terbatas. Pemerintah memahami konstitusi negara, kepercayaan pada sistem
sekarang harus menyiapkan pemadam kebakaran, nilai yang dianut negara, mempunyai kewajiban moral

22 7
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

untuk mempertahankannya dan toleransi. Dalam kondisi administrasi adalah bidang bisnis. Pemerintah seharusnya
resim politik yang berubah pun, warganegara harus tetap mengangkat eksekutif untuk mengontrol organisasi
menjaga nilai-nilai umum yang dianut negaranya. Nilai pemerintahan yang hierarkhis sehingga dapat mencapai
demokrasi, persamaan, toleransi, dan nilai-nilai luhur tujuannya dengan efisien. Administrator tidak boleh
agama sebagai contoh : sebagai sistem nilai yang terlibat dalam politik, tugasnya adalah implementasi dari
disepakati oleh bangsa Indonesia yang ada dalam keputusan politik dan penyediaan pelkayanan dengan
Pancasila harus ditaati oleh semua warganegara walaupun menjaga netralitas dan profesional dalam pelayanan.
sebuah rezim yang memerintah tidak mendukungnya. Aliran The Old Public Administration ini kemudian
dikembangkan oleh Taylor, Dimmock, dan Model Rational
Teori publik harus juga didasarkan pada pengembangan Herbert Simon.
dan pematangan sistem dan prosedur yang mengutamakan
kepentingan publik secara kolektif. Demokrasi prosedural Dalam mendefinisikan kepentingan publik, aliran The Old
sebagaimana yang dianut oleh banyak negara, termasuk Public Administration mengacu pada teori normatif.
Indonesia, harus menjunjung tinggi hak-hak publik Dimana kepentingan publik didefinisikan sebagai sesuatu
didalam proses pengambilan keputusan publik. yang ideal, dapat distandarkan pada nilai tertentu yang
mewakili nilai kepentingan publik. Dalam pandangan teori
Terakhir, teori tentang publik harus didasarkan pada normatif, kepentingan publik adalah moral dan standar
kebaikan dan cinta. Dalam konteks ini, semua pejabat etika yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
pemerintah harus mempunyai komitmen pada kebaikan Kepentingan publik juga merupakan etika tertinggi yang
dan kesejahteraan warganegaranya. Pada aspek ini, diterapkan dalam urusan-urusan politik.
peranan etika, moral dan agama menjadi sangat penting
menjadi moral force pejabat publik didalam menjalankan Sementara itu dalam pandangan aliran New Public
tugasnya. Manajemen yang menggunakan sektor privat dan
pendekatan bisnis dalam sektor publik, menekankan
Walaupun Frederickson tidak menjelaskan lebih lanjut desentralisasi dan demokrasi memandang bahwa
tentang apa teori tentang publik, namun asumsi-asumsi kepentingan publik didefinisikan oleh masyarakat, warga
dasar teori tentang publik yang diusulkan oleh negara direduksi sebagai konsumen. New Public
Frederickson diatas nampaknya bersifat universal dan Manajemen meminjam teori pasar, harga pasar ditentukan
menjadi prinsip umum di semua negara. Sistem nilai, secara terbuka, harga pasar itulah kepentingan publik.
konstitusi, pertanggungjawaban moral dan kepentingan
nasional yang bersifat kolektif sudah tentu sangat bersifat Hal ini memang bersesuaian dengan teori abolisionis
lokalitas dan tergantung pada masing-masing negara. tentang kepentingan publik. Teori ini mendukung upaya
Dengan kata lain, setiap negara harus mendefinisikan New Public Managemen untuk menerapkan mekanisme

8 21
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

2. Teori proses politik menjelaskan kepentingan sendiri apa, siapa dan bagaimana publiknya sesuai dengan
publik merupakan produk proses politik dan konstitusi, sistem nilai, dasar negara dan kepentingan
tergantung bagaimana proses publik berjalan. Teori nasional yang ingin dicapai.
proses politik ini mengacu pada aliran pluralisme
dalam administrasi publik. Menurut Robert Dahl,
demokrasi dalam negara modern, tidak mungkin
melibatkan semua warga negara. Secara riil B. Perkembangan Teori Manajemen Publik
diekspresikan dalam kelompok kepentingan di
masyarakat. Kelompok kepentingan Fokus pemahaman tentang manajemen pelayanan publik
mengekspresikan kepentingan publik dalam proses relatif baru. Sedangkan di dalam ilmu administrasi publik,
politik. Aliran prularis memunculakn ide kritik teoritis terhadap perilaku birokrasi publik yang
individualisme, kepemilikan privat dan kapitalisme. dikaitkan dengan pelayanan publik muncul pada tahun 70-
Publik dengan demikian merupakan manifestasi an di Amerika Serikat, yang ditandai dengan
dari adanya proses interaksi antar kelompok yang dikembangkannya teori-teori normatif yang dinamakan
terjadi. Hasil adanya interaksi antar kepentingan Administrasi Negara Baru (The New Public
kelompok tersebut yang disebut dengan Administration). Adalah H. George Frederickson yang
kepentingan publik. menjadi pionir memunculkan paradigma baru ini dalam
3. Teori share value memandang nilai bersama yang sebuah Konferensi Administrasi Negara di Minowbrook.
menjadi kesepakatan yang terjadi melalui interaksi Latar belakang munculnya pemikiran baru ini berasal dari
sosial di masyarakat (dialektika). The public spirit teoretisi, praktisi dan mahasiswa yang mengeritik
sense of citizens diluar kepentingan pribadi masing- Administrasi Negara: (1) mengabaikan isyu-isyu utama
masing orang. Pemberian makna terhadap masa itu: kerusuhan rasial kota, kemiskinan di Amerika
kepentingan tertentu merupakan kepentingan pada waktu itu, pertanggungjawaban etis dari pejabat-
publik. Teori share value ini banyak digunakan pejabat negara; (2) gagal karena tidak berani mengajukan
dalam New Public Services. saran tentang konsep-konsep atau teori-teori baru; (3)
perhatian hanya pada teori-teori sebelum tahun 1960-an;
Perkembangan teoritis kepentingan publik juga sangat (4) kurang perhatian kepada perubahan sosial dan
dipengaruhi oleh tiga mainstream dalam administrasi organisasional; (5) kepercayaan besar pada keahlian orang
publik. The Old Public Administration, pemerintahan telah dan kemampuan organisasional serta terlalu
biasa menggunakan struktur managemen dan organisasi memperhatikan cara-cara birokratis; (6) kurang keterlibatan
yang komplek. Wilson menyarankan agar pemerintahan pada pertumbuhan, kemerosotan organisasi; (7) kurang
berlangsung efektif maka perlu meniru sektor bisnis perhatian terhadap tuntutan dan kebutuhan warga negara;
dengan dikotomi politik administrasi mengatakan bidang (8) pandangan yang terlalu optimis atas apa yang dapat

20 9
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

atau patut dicapai oleh pemerintah dan adminsitrasi perspektif jangka panjang, dari tidak adanya kesadaran ke
(Frederickson, 1980, h. vii). Secara substansial kesadaran dan dari posisi bawah ke posisi sejajar (Argyris,
Frederickson melihat admnistrasi negara konvensional 1957, h. 50)
(untuk menamakan administrasi negara klasik)
menekankan kepada nilai efisiensi, ekonomis dan rasional Salah satu peran utama pemerintahan di masa sekarang
serta objektif. Tujuan pokok administrasi negara adalah mampu memberikan solusi terhadap artikulasi dan
konvensional adalah bagaimana menggunakan merealisasikan kepentingan publik. Secara harafiah
sumberdaya secara efisien untuk pelayanan publik dan kepentingan publik berarti kepentingan umum, yang
bagaimana mempertahankan tingkat pelayanan yang ada mencerminkan kepentingan komponen atau kelompok
dengan sumberdaya yang lebih efisien (in Ali Farzmand, yang ada dalam suatu masyarakat. Teori tentang
1990, p. 369). kepentingan publik dapat didekati dengan empat
perspektif.
Adminstrasi negara konvensional dalam menjawab
pertanyaan diatas adalah pemerintah negara pluralistic
(seperti Amerika Serikat) mendiskriminasi secara sistematis
kelompok-kelompok minoritas dan miskin yang tidak Teori normatif, membahas apa yang seharusnya menjadi
mempunyai sumberdaya demi kemapaman dan stabilitas kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan
birokrasi. (p.369) Sebagai akibatnya, keterasingan, sebagai sesuatu yang ideal, dapat distandarkan pada nilai
pengangguran, dan ketidakberdayaan masyarakat tertentu yang mewakili nilai kepentingan publik. Dalam
minoritas dan miskin terus berlanjut. pandangan teori normatif, kepentingan publik adalah
moral dan standar etika yang digunakan dalam
Adminsitrasi Negara Baru mempunyai komitment dasar pengambilan keputusan. Kepentingan publik juga
kepada keadilan social (social equity) dengan merubah merupakan etika tertinggi yang diterapkan dalam urusan-
kebijakan dan struktur secara sistematis untuk mencapai urusan politik (etika relevan).
keasilan social, sebagaimana digambar berikut ini :
1. Teori abolisionis, menggambarkan bahwa nilai
publik yang normatif adalah sesuatu yang abstrak
dan sulit diukur secara konkrit. Apakah
mecerminkan nilai yang ada di masyarakat. Apakah
bisa diukur atau tidak. Sehingga nilai publik tidak
ada. Nilai harus dikembalikan pada masing-masing
individu. Hubungan, interaksi antar individu yang
menciptakan kepentingan publik.

10 19
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

organisasi down dengan kolaboratif


kontrol tetap dengan sistem
dalam kepemimpinan
organisasi yang terbagi
baik secara
internal
maupun
eksternal

Motivasi Sesuai Kewajiban Spirit Pelayan publik


administrator dengan gaji pada wiraswasta dan
kemanusiaan memberikan
kontribusi pada
masyarakat Tabel. 1.2.
Sumber: Janet V. Denhardt and Robert B. Denhartd, The New Public Service, M.E. Sharpe, Matrik Nilai, Struktur dan Manajemen dalam Keadilan Sosial
New York, 2003, hh. 28-9 dan H. George Frederickson, Administrasi Negara Baru, (terjh, Al
Gozie Usman), LP3ES, 1987. Nilai yang Struktur untuk Manajemen untuk mencapai
dimaksimumkan mencapai
Perhatian kepada warganegara dan demokrasi telah Daya tanggap Desentralisasi Interaksi klien dan birokrat dan
(responsiveness) Perjanjian pejabat secara rutin
menjadi kecendrungan orientasi pelayanan publik. Street-level birokrasi Definisi manajemen tentang
Pelayanan publik dipahami sebagai perwujudan hak-hak demokrasi yang lebih luas
terutama terhadap kelompok-
warganegaran dan demokrasi. Pemahaman ini sudah kelompok kepentingan dan
menjadi orientasi di negara-negara maju. Selain itu pula minoritas
Partisipasi Dewan rukun tetangga Penerimaan etika tentang hak
pelayanan publik perspektif baru merupakan usaha untuk warganegara dalam yang powerful pekerja dan warganegara
mewujudkan model masyarakat sipil. Birokrat dalam pembuatan Kelompok-kelompok dalam pembuatan keputusan
keputusan kerja yang saling yang mempengaruhi kehidupan
masyarakat sipil mendefinisikan ulang perannya didalam kerjasama mereka
proses mengelola pemerintahan dengan memberikan Keterlibatan pekerja Latihan pengembangan
dalam pembuatan organisasi
peran yang besar pada warganegara. keputusan
Keadilan Sosial Sistem pengahasilan Kode etik professional
Teori-teori organisasi humanis yang muncul dalam berdasarkan wilayah berdasarkan keadilan
dengan distribusi local Kepatuhan pejabat pada asas
paradigma administrasi publik baru sangat mempengaruhi Output pelayanan yang pemerintahan yang adil
perkerbangan teori manajemen pelayanan publik. merata terhadap semua golongan
untuk memperoleh pelayanan
Masuknya cirri-ciri organisasi humanis yang yang sama
dikembangkan dalam ilmu psikologi, seperti rasionalisme Pilihan warga Merencanakan bentuk- Pengurangan monopoli
negara bentuk pelayanan pelayanan
ke humanisme, sikap pasif ke aktif, dari ketergantungan ke alyternatif untuk
kebebasan, dari keterbatasan perilaku ke keleluasan memperluas pilihan
Perjanjian
perilaku, dari kepentingan yang dangkal ke kepentingan
yang mendalam, dari perspektif jangka pendek ke Tanggungjawab Desentralisasi Pengukuran pelaksanan

18 11
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

Delegasi berdasarkan kelas social, selain konstitusi


Target pelaksanaan standar umum organisasi
Pengukuran klien yang Pihak yang Klien dan Masyarakat Pelanggan Warganegara
memperoleh pelayanan menerima konstituen marjinal
Sumber: H. George Frederickson, Administrasi Negara Baru (tjm Al Ghozie Usman), tanggung
LP3ES, Jakarta, hh. 52-3). jawab pejabat
public

Peranan Mengendali- Regulasi dan Mengarahkan Melayani


Pemerintah kan Fasilisator (katalis) (negosiasi dan
(mendesain mediasi
Dalam perkembangan teori administrasi negara, paradigma dan kepentingan
baru dinamakan oleh Frederickson sebagai the second- melaksanakan antar
kebijakan warganegara
generation behavioralism, yang dicirikan less generic and pada satu dan komunitas-
more public than his forebear, less descriptive and more kebijakan) komunitas
prescriptive, less institution oriented and more client- Mekanisme Mengadminis- Desentralisasi Menciptakan Membangun
impact oriented, less neutral and more normative and it is untuk trasikan mekanisme koalisi anta
hope, no less scientific (p. 371). Lebih lanjut ia mengeritik mencapai program struktur oraganisasi
objektif melalui insentif untuk publik, non-
batasan public administration selama ini hanya pada kebijakan instansi mencapai profit dan
government administration, bukan public pemerintah objektif swasta untuk
kebijakan mencapai
administration. Pada kenyataannya dalam dunia shared melalui kesepakatan
power yang didalamnya oragnsaisi-organisasi pemerintah, lembaga pada
swasta dan kebutuhan
quasi pemerintyah, LSM dan privat terlibat dalam policy non-profit.
making dan policy implementation (Y. Warela dan Ali
Akuntabilitas Hirarki. Mekanisme Ganda.
Mufiz, 2003, h. 39). Administrator pasar Pelayan publik
bertanggungja harus
wab pada bertanggungja
Dampak perkembangan teoritis ini pada level organisasi politisi wab pada
sangat jelas yaitu perubahan orientasi birokrasi hukum, sistem
nilai, norma
pemerintah, terutama di Amerika Serikat pada tahun 1980- politik, standard
an dengan memperhatikan kepentingan publik dan profesi dan
kepentingan
keadilan sosial. Salah satu makalah yang disampaikan oleh warganegara
Mark A. Glaser dan Robert B. Denhardt dari Wichita State
University dan Delaware University pada Konferensi Diskresi Diskresi Peluang yang Diskresi
administrasi terbatas luas sesuai dibutuhkan
Nasional Administrasi Publik Amerika Serikat pada July diberikan dengan tetapi terbatas
1997 yang berjudul Local Government Performance pada pejabat peluang bisnis dan akuntabel
administrasi
through the Eyes of Citizens, masih mencerminkan
orientasi nilai-nilai yang diusung oleh Administrasi Negara Struktur Birokratis, top- Desentralisasi Struktur

12 17
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

Baru (ANB), seperti responsiveness dan public


participation di dalam penyelenggaraan pemerintahan di
tingkat lokal.

Teori yang muncul juga pada era 1980-an adalah teori


street-level bureaucracy oleh Michle Lipsky (dalam Hyde,
1992) dan karya Frederick Mosher yang berjudul
Democracy and the Public Service: The Collective
Services. Lipsky mendefinisikan street-level bureaucracy
sebagai:

public service worker who interact directly with


Tabel 1.1. citizens in the course of their jobs, who have
Perbandingan Perspektif Old Administrasi Publik, Administrasi Publik Baru, substantial discretion in the execution of their
Manajemen Publik Baru (New Public Management) dan Pelayanan Publik
Baru (New Public Service) work, such as teacher, police officers, law
enforcement personel, social workers, judges,
Administrasi Administrasi Manajemen Pelayanan health worker and many other public employees
Negara Negara Baru Publik/Baru Publik Baru
Kovensional (New Public (New Public whi grant access to government programs and
Management) Service)
provide services with them.

Lebih lanjut ia membahas tentang birokrasi pelayanan


Teori dan Teori politik, Keterkaitan Teori Teori
Epistimologi dan ilmu ilmu dan nilai ekonomi, demokrasi, publik yang berhadapan langsung dengan masyarakat.
sosial naif berdasarkan positif, kritis Birokrat level bawah menghadapai tugas-tugas yang
pada ilmu dan interpretatif
sosial positif mempunyai karakteristik-karateristik seperti pengambilan
kebijakan controversial, membuat kebijakan-kebijakan
Rasionalitas Rasionalitas Manusia Technical dan Rasionalitas
dan model synoptic atau sebagai economical formal dan personal dan langsung (immediate), redistibutif dan
perilaku administrative makhluk man, self strategis serta alokatif, menghadapai reaksi personal dari masyarakat,
manusia man sosial interest ganda (politik,
decision ekonomis dan
dipengaruhi oleh karakter komunitas dan pengatur konflik
maker organisasional) dalam masyarakat.
Konsepsi Didefinisikan Kepentingan Mewakili Hasil dari
Kepentingan secara politis kaum marjinal kepentingan dialog tentang Bagaimana perkembangan kajian di Indonesia? Sampai
Publik dan tercantum pribadi nilai yang sekarang praktis belum ada sebuah teksbook lengkap yang
dalam diakui bersama
khusus membahas manajemen pelayanan publik. Yang ada

16 13
Manajemen Pelayanan Publik Achmad Nurmandi

hanya kajian-kajian terpisah antara satu bidang dengan Lembaga-lembaga pendidikan yang menyelenggarakan
bidang lain, seperti pelayanan pendidikan, pelayanan pendidikan Ilmu Administrasi Negara secara jelas telah
kesehatan, pelayanan air bersih, dan lain sebagainya yang berubah menjadi Ilmu Administrasi Publik, terutama pada
dilakukan secara terpisah oleh ahlinya masing-masing. program-program S-2 atau Magister, terutama pada tahun
Sementara itu masalah pelayanan publik semakin 1990-an. Unoiversitas Gadjah Mada dan Universitas
kompleks. Indonesia mengembangkan program Magister Ilmu
Administrasi Publik dengan salah bidang kajian pelayanan
Secara substansial teoritis perkembangan teori di Amerika publik dan beberapa belakangan ini diikuti oleh
Serikat sangat berpengaruh terhadap perkembangan Universitas Brawijaya, Universitas Diponegero, Universitas
pemikiran di Indonesia, karena sebagian besar rujukan dan Hasanudin.
latar belakang pendidikan para pemikir ilmu adminsitrasi
berasal dari universitas-universitas di Amerika Serikat. Dalam perkembangan kontemporer teoritis dalam field
Dalam Konferensi Ilmu Administrasi Negara di Universitas manajemen pelayanan publik, banyak ahli yang tidak puas
Brawijaya pada bulan September 2002 terlihat dari dengan simplikasi hubungan publik dengan birokrasi
makalah-makalah yang disampaikan hampir semua publik yang disamakan dengan hubungan antara
mengacu kepada tulisan-tulisan pada ahli ilmu konsumen dengan penjual di sektor swasta sebagaimana
administrasi publik Amerika Serikat. Karya H. G. yang dijelaskan diatas. Perspektif publik sebagai
Frederickson yang berjudul the Spirit of Public warganegara (citizen) dianggap lebih luas dan lengkap
Administration: An Action Orientation, banyak dikutip sesuai dengan kedudukan warganegara dalam sebuah
sebagai acuan. Demikian juga karya Gerald E . Caiden negara demokrasi. Janet V Denhart dan Robert B Denhart
yang berjudul The Future of Public Administration pun (2003) bahkan menyebutkan bahwa publik sebagai citizen
banyak dikutip sebagai acuan. 1). Bahkan tulisan merupakan akar manajemen pelayanan publik perspektif
Frederickson sejak lamam telah mempengaruhi pola baru (new public service). Sedangkan publik diasumsikan
pemikiran para ahli ilmu administrasi publik di Indonesia. sebagai pelanggan lebih merupakan akar dari pelayanan
Salah satu artikel yang ditulis oleh Prof. Dr. Sofyan Effendi, publik dalam perspektif lama yang lebih banyak berasal
MPA seorang pakar ilmu administrasi negara dari UGM dari paradigma manajemen publik. Fondasi teoritis dari
yang dimuat dalam majalah Prisma tahun 1987, yang manajemen pelayanan publik baru adalah (1) Teori-teori
berjudul Pelayanan Publik, Pemerataan dan Administrasi kewarganegaraan dalam negara demokratis; (2) model-
Negara Baru, sangat jelas sangat dipengaruhi oleh aliran model masyarakat sipil; (3) Teori-teori organisasi humanis
pemikiran ANB yang berkembang di AS. dan manajemen publik baru; (4) Teori-teori administrasi
publik postmodernis.

1
Lihat Jurnal Administrasi Negara, Vol III, No. 2, Maret 2003: 10-18.

14 15

Anda mungkin juga menyukai