Anda di halaman 1dari 13

STRATEGI PENINGKATAN KEUNGGULAN KOMPETITIF SDM BIDANG

TIK DI ERA MEA

Ahmad Setiadi
AMIK BSI Karawang
Jl. Banten No. 1 Karangpawitan, Karawang
Telp : (0267)8454893
E-Mail : ahmad.ams@bsi.ac.id

ABSTRACT

ASEAN Economic Community (AEC) went into effect in 2015. Indonesia inevitably
required to be ready to deal with it, especially the readiness in the field of human
resources (HR). Facing regional competitions throughout the ASEAN region,
Indonesian Human Resource Information and Communication Technology (ICT) is
required to have a competitive advantage compared to human resources from other
countries. Therefore, it takes appropriate strategies to enhance the competitive
advantage of the human resources in view of human resources in the ICT field has a
special character. With the strategy to enhance the right competitive advantage,
Indonesian human resources in ICT is expected to compete in this era of MEA.

Keywords : competitive advantages, Human Resources, ASEAN Economic


Community

I. Pendahuluan keberhasilan. SDM yang kompeten di


bidangnya mau tidak mau harus
Saat ini, perusahaan-perusahaan dimiliki agar tujuan tercapai.
di seluruh negara dihadapkan pada Fenomena persaingan bisnis tersebut
kondisi persaingan bisnis yang semakin juga memunculkan tantangan dan
kompetitif, dinamis dan penuh dengan kesempatan bagi perusahaan untuk
ketidakpastian. Persaingan global saat terus tumbuh melalui pengelolaan
ini menuntut perusahaan-perusahaan manajemen sumber daya manusia
tersebut mampu beradaptasi dengan (SDM).
perubahan dan perkembangan bisnis Dibandingkan dengan bidang-
dan teknologi yang terjadi. bidang lain, perkembangan teknologi
Seiring dengan tujuan untuk informasi dan Komunikasi sangat
menjadikan perusahaan kompetitif pesat. Oleh karenanya, sulit bagi suatu
dalam persaingan dengan perusahaan untuk menyusun strategi
mengandalkan Teknologi Informasi dalam mempertahankan keunggulan di
dan Komunikasi (TIK), ketersedian bidang tersebut untuk jangka waktu
Sumber Daya Manusia (SDM) bidang yang cukup panjang.
TIK yang kompetitif menjadi kunci
Perubahan lingkungan bisnis meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
yang diindikasikan oleh perkembangan (Pramudyo, 2014)
teknologi informasi dan komunikasi Dari uraian di atas, kehadiran
merupakan tantangan utama yang MEA menimbulkan permasalahan
dihadapi Sumber Daya Manusia yang berkaitan dengan SDM bidang
(SDM) saat ini. Kondisi ini TIK, yaitu apa saja strategi yang harus
menyebabkan tenaga kerja yang diambil untuk meningkatkan
memiliki potensi rendah akan kalah keunggulan kompetitif SDM bidang
bersaing dengan perkembangan TIK Indonesia, sehingga SDM bidang
teknologi (Anatan dan Ellitan, 2009). TIK mampu bersaing dengan SDM TI
Masyakarat Ekonomi ASEAN anggota ASEAN lainnya.
(MEA) atau ASEAN Economic
Community (AEC) telah berlaku pada II. Kajian Literatur
tahun 2015 lalu. MEA
mengintegrasikan seluruh negara- 2.1. SDM Bidang TIK
negara yang ada di kawasan Asia
Tenggaradi berbagai bidang, terutama Menurut Hadari Nawawi dalam
di bidang ekonomi, misalnya Sunyoto (2012) yang dimaksud dengan
ketenagakerjaan, investasi, produk, sumber daya manusia (SDM) meliputi
modal, investasi hingga jasa. tiga pengertian, yaitu:
Di era Masyarakat Ekonomi 1. SDM adalah manusia yang
Asean (MEA) persaingan bisnis tidak bekerja di lingkungan suatu
hanya terjadi pada produk yang organisasi, disebut juga
dihasilkan oleh Negara-negara anggota personel, tenaga kerja, pegawai
ASEAN saja, namun juga terjadi pada atau karyawan.
sektor tenaga kerja (sumber daya 2. SDM adalah potensi manusiawi
manusia/SDM). SDM Indonesia sebagai penggerak organisasi
tentunya akan menghadapi beban yang dalam mewujudkan
semakin berat di tengah kondisi eksistensinya.
lapangan kerja yang terbatas (Wibowo, 3. SDM adalah potensi yang
2015) merupakan asset dan berfungsi
Masih terdapat beberapa sebagai modal (non material
kelemahan dari SDM Indonesia seperti atau non finansial) di dalam
produktivitas yang rendah, tingkat organisasi bisnis, yang dapat
pendidikan dan penguasaan bahasa mewujudkan menjadi potensi
asing yang rendah, serta ketrampilan nyata secara fisik dan non fisik
dan keahlian yang belum memadai. dalam mewujudkan eksistensi
Padahal dengan adanya MEA maka organisasi.
akan terjadi persaingan dengan SDM Sumber daya manusia
yang berasal dari negara asing. MEA merupakan salah satu faktor yang
akan mengakibatkan tenaga kerja asing penting, oleh karenanya SDM harus
dengan mudah masuk dan bekerja di dikelola dengan baik untuk
Indonesia. Untuk itu diperlukan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
perhatian yang serius untuk organisasi, sebagai salah satu fungsi
dalam perusahaan yang dikenal dengan dalam pengambilan keputusan-
manajemen sember daya manusia. keputusan manajerial.
Menurut Indrajit (2000) yang b. Memimpin, mengontrol serta
dimaksud dengan SDM bidang TIK mendeteksi kebutuhan dalam
adalah para staf penanggung jawab pengoperasian SI di lingkungan
perencanaan dan pengembangan departemental maupun perusahaan
teknologi informasi di perusahaan, secara keseluruhan.
seperti Divisi Teknologi Informasi, c. Mengamankan data dan informasi
Departemen Sistem Informasi, atau yang terkandung dalam SI
bagian sejenis lainnya. SDM menjadi perusahaan agar tidak mengalami
sebuah asset utama jika memiliki kerusakan atau kehilangan.
kompetensi untuk memecahkan Menurut Oetomo (2002) secara
masalah-masalah bisnis yang dihadapi umum karir di bidang komputer dapat
perusahaan sehari-hari, dan selalu dikelompokkan menjadi:
mencari kesempatan dalam 1. Ahli Sistem Informasi ; yaitu
penggunaan teknologi informasi untuk seorang yang ahli dalam meakukan
kmajuan perusahaan. analisa dan menyusun suatu
Manajemen SDM merupakan program atau analisa informasi.
suatu proses yang berlangsung terus Diantaranya analis sistem dan
menerus di dalam perusahaan untuk pemrogram.
mendapatkan orang yang tepat pada 2. Ahli ilmu komputer ; yaitu seorang
posisi yang tepat pada saat yang yang mampu mengembangkan
dibutuhkan. sistem komputer, baik hardware
Menurut Stoner dalam Oetomo maupun software
(2002) aktifitas manajemen SDM 3. Ahi Hardware ; yaitu seorang yang
Terdiri dari tujuh aktifitas dasar, yaitu memiliki keahlian dalam merakit,
perencanaan, rekrutmen, seleksi, menginstal dan melakukan
sosialisasi, pelatihan dan perawatan secara teknis peralatan-
pengembangan, penilaian prestasi kerja peralatan komputer, termasuk di
dan apresiasi terhadap prestasi. Untuk dalamnya jaringan komputer dan
memenuhi kebutuhan SDM yang internet.
unggul, seringkali rekrutmen diperketat 4. Operator ; Yaitu orang yang
dengan sejumlah persyaratan, bertugas untuk mengoperasikan
diantaranya: berpengalaman, dan mengawasi sistem komputer
berwawasan, terampil, kreatif dan dan Sistem Informasi yang
memiliki daya adaptasi. diimplementasikan di dalam
Tugas SDM bidang TIK perusahaan. Disamping itu, ia juga
memiliki beberapara kekhasan. bertugas untuk memasukkan data.
Menurut Indrajit (2000) tugas dan
peranan bagian atau divisi TI secara
umum adalah :
a. Melakukan eksplorasi TI untuk
menciptakan SI yang efektif dalam
mendukung pihak manajemen
2.2. Strategi Keunggulan 2003, dengan mendeklarasikan
Kompetitif pembentukan MEA pada 2015.
Kesepakatan ini bertujuan
Menurut Siagian (2014) meningkatkan daya saing ASEAN serta
pengertian strategi adalah serangkaian bisa menyaingi Tiongkok dan India
keputusan dan tindakan mendasar yang untuk menarik investasi asing. Salah
dibuat oleh manajemen dan satu butir kesepakatan adalah
diimplementasikan oleh seluruh jajaran terbentuknya pasar tunggal dan
organisasi dalan rangka pencapaian kesatuan basis produksi didukung
tujuan. dengan aliran bebas barang, tenaga
Keunggulan Kompetitif adalah kerja terampil, jasa, investasi, dan
merujuk pada kemampuan sebuah modal. Sebagai konsekuensi
organisasi untuk memformulasikan disepakatinya MEA, maka Indonesia
strategi yang menempatkannya pada akan menjadi salah negara sasaran
suatu posisi yang menguntungkan penerima manfaat dan sekaligus
berkaitan dengan perusahaan lainnya. dampak. (Utomo, 2014)
Seiring dengan perkembangan Pembentukan MEA sangat
lingkungan yang makin kompetitif, isu penting mengingat ASEAN merupakan
bisnis pun semakin kompleks dan kekuatan ekonomi ketiga terbesar
memunculkan isu bisnis yang berkaitan setelah Jepang dan Tiongkok, di mana
dengan SDM. Masalah utama yang ASEAN terdiri dari 10 Negara yaitu:
dianggap sebagai isu bisnis yang Indonesia, Malaysia, Filipina,
berkaitan dengan SDM antara lain: Singapura, Thailand, Brunei
mengelola SDM untuk menciptakan Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar,
kemampuan (kompetensi) SDM, dan Kamboja.(Sujanto, 2015)
mengelola diversitas tenaga kerja untuk Pembentukan Komunitas
meraih keunggulan kompetitif, ASEAN dari 2020 dipercepat menjadi
mengelola SDM untuk meraih 2015, disepakati oleh para Kepala
keunggulan kompetititf, mengelola Negara ASEAN pada KTT ke- 12
SDM untuk menghadapi globalisasi. ASEAN. Komunitas ASEAN 2015
(Anatan dan Ellitan, 2009) terbagi dalam 3 pilar, yaitu :
Komunitas Keamanan ASEAN,
2.3. Masyarakat Ekonomi Komunitas Ekonomi ASEAN dan
ASEAN (MEA) Komunitas Sosial Budaya ASEAN.
Dalam bidang ekonomi,
2.3.1. Pengertian MEA dimulai dengan disahkannya Deklarasi
Bangkok tahun 1967 yang bertujuan
Pembentukan Masyarakat untuk mempercepat pertumbuhan
Ekonomi ASEAN ( MEA ) berawal ekonomi, kemajuan sosial dan
dari kesepakatan para pemimpin pengembangan budaya. Dalam
ASEAN dalam Konferensi Tingkat perkembangannya, kerjasama ekonomi
Tinggi (KTT) Desember 1977 di ASEAN mengarah kepada
Kuala Lumpur, Malaysia, kemudian pembentukan Komunitas Ekonomi
dilanjutkan pada KTT di Bali Oktober ASEAN yang pelaksanaannya berjalan
relatif lebih cepat dibandingkan dengan Singapura (peringkat 18), Malaysia
kerjasama di bidang politik-keamanan (peringkat 64), Thailand (peringkat
dan sosial budaya. 103), dan Filipina (peringkat 114).
Menurut Prasetyo (2014) MEA
2.3.2. Dampak MEA Terhadap akan memberikan dampak positif dan
Indonesia negatif bagi negara Indonesia. Dampak
positifnya yaitu akan memacu
Bagi Indonesia, sangat perlu pertumbuhan investasi baik dari luar
untuk mempersiapkan diri sebaik maupun dalam negeri sehingga akan
mungkin untuk menghadapi MEA ini. membuka lapangan pekerjaan baru.
Persiapan ini diperlukan tidak hanya Selain itu, penduduk Indonesia akan
pada melakukan perlindungan atau dapat mencari pekerjaan di negara
proteksi produk dalam negeri namun ASEAN lainnya dengan aturan yang
juga pada sisi dunia ketenagakerjaan. relatif akan lebih mudah dengan
Ketenagakerjaan atau sumber daya adanya MEA ini. Dengan demikian,
manusia (SDM) ini menjadi salah satu hadirnya MEA diharapkan akan
isu yang mengemuka terkait dengan mengurangi pengangguran karena akan
implementasi MEA ini. SDM ini tidak membuka lapangan kerja baru dan
hanya mereka yang bekerja di menyerap angkatan kerja yang ada saat
pemerintahan melainkan juga yang ini untuk masuk ke dalam pasar kerja.
bergelut di dunia usaha, khususnya Adapun dampak negatif dari
yang bekerja di sektor usaha kecil MEA, yaitu dengan adanya pasar
menengah (UKM) dan informal. MEA barang dan jasa secara bebas tersebut
tidak hanya membuka arus akan mengakibatkan tenaga kerja asing
perdagangan barang atau jasa tetapi dengan mudah masuk dan bekerja di
juga pasar tenaga kerja profesional, Indonesia sehingga mengakibatkan
seperti dokter, pengacara, akuntan, dan persaingan tenaga kerja yang semakin
lainnya. (Pramudyo, 2014) ketat di bidang ketenagakerjaan. MEA
Menurut Pramudyo (2014) dari mensyaratkan adanya penghapusan
sisi ketenagakerjaan kita patut khawatir aturan-aturan yang sebelumnya
sumber daya manusia tidak akan menghalangi perekrutan tenaga kerja
mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Pembatasan, terutama dalam
dari negara lainnya yang mempunyai sektor tenaga kerja profesional,
kualitas yang lebih baik. Hal ini terlihat didorong untuk dihapuskan sehingga
dari beberapa indikator yang MEA akan lebih membuka peluang
memperlihatkan masih rendahnya tenaga kerja asing untuk mengisi
kualitas sumber daya manusia berbagai jabatan serta profesi di
Indonesia. Menurut laporan dari UNDP Indonesia yang selama ini tertutup atau
tahun 2014, dilihat dari Human minim tenaga asingnya.
Development Indeks (HDI) atau Indeks
Pembangunan Manusia (IPM),
Indonesia berada pada peringkat ke
108 dari 187 negara. Kita berada di
bawah negara-negara tetangga seperti
III. Pembahasan melakukan sosialisasi dan
motivasi bahwa penggunaan
3.1. Strategi Persiapan SDM Bidang teknologi bukan untuk menggusur
TIK atau memperberat pekerjaan
Untuk mempersiapkan SDM mereka, melainkan untuk
bidang TIK tidaklah mudah. Meski memudahkan dan meningkatkan
demikian, usaha-usaha untuk daya saing, agar perusahaan dapat
mempersiapkan SDM tersebut tidak lebih bertahan dalam era
boleh berhenti, karena kegagalan persaingan yang sangat ketat.
dalam mempersiapkan SDM dapat
mengakibatkan kegagalan pemanfaatan 3.2. Strategi Peningkatan Aspek
TIK sebagai keunggulan kompetitif. Dimensi SDM TIK
Menurut Oetomo (2002)
Faktor-faktor yang menyebabkan Menurut Indrajit (2000), untuk
kesulitan dalam mempersiapkan SDM memiliki SDM yang memiliki kualitas
TIK adalah : pengetahuan dan kompetensi yang
a. SDM sudah tua, sehingga sulit baik, perusahaan harus memperhatikan
untuk belajar lagi, sedangkan yang tiga dimensi utama yang berhubungan
masih muda cenderung sudah dengan aset tersebut, yaitu :
terlanjur statis. Oleh karena itu, a. Keahlian Teknis
mereka cenderung menghambat Kebutuhan akan SDM yang
proses sosialisasi SI berbasis TIK di memiliki keahlian teknis sangat
perusahaan. penting bagi perusahaan, karena
b. SDM yang baru masuk atau pelamar cepatnya perkembangan teknologi
baru kurang memiliki bekal ilmu, informasi yang terjadi. Terhadap
semangat dan keterampilan untuk teknologi baru seorang praktisi
mengoperasikan teknologi terkini. teknologi informasi harus dapat
Terlebih bila daya adaptasinya mempelajari kemungkinan
terhadap perkembangan teknologi diimplementasikannya teknologi
rendah akibat sistem dan kurikulum tersebut, baik secara prinsip bisnis
pendidikan yang cenderung maupun teknis.
terkotak-kotak. b. Pengetahuan Bisnis
Untuk memulai persiapan bagi Pengetahuan akan bisnis
SDM, pimpinan perusahaan dapat biasanya didapat dari interaksi antara
menempuh beberapa kebijakan sebagai staf teknologi informasi dan pengguna
berikut : (user). Komunikasi intensif ini akan
a. Memperbaharui sistem perekrutan membuat staf teknologi informasi
SDM TIK, baik karakteristiknya, mengerti tentang kebutuhan bisnis dari
metode penyaringannya maupun fungsi-fungsi yang ada. Dengan
media yang digunakan. Misalnya mengetahui proses bisnis yang terjadi
memanfaatkan internet untuk sehari-hari, para staf mengetahui
menerima surat lamaran. proses bisnis yang sangat penting bagi
b. Memberikan pelatihan terhadap perusahaan sehari-hari, dan dapat pula
SDM TIK dengan terlebih dahulu menghubungkan antara kemajuan
teknologi informasi dan Jalur ini merupakan proses
kemungkinannya untuk memberikan pengembangan keahlian dan
nilai tambah (value added) bagi ketrampilan kerja. Tujuan latihan
perusahaan kerja ini adalah meningkatkan
c. Orientasi pada Pemecahan kemampuan profesional dan
Masalah mengutamakan praktek daripada
Yang dimaksud dengan SDM teori. Sistem latihan kerja dapat
yang berorientasi pada masalah adalah dipandang sebagai suplemen atau
SDM yang tidak terbatas pada kelengkapan sistem pendidikan
karakteristik SDM tradisional yang formal. Tegasnya nilai-nilai
hanya terpaku pada tugas-tugas masyarakat yang menyangkut sikap
fungsional yang diberikan (job mental, moral dan dedikasi
description). Artinya, tim teknologi seseorang dikembangkan melalui
informasi diharapkan merupakan sistem pendidikan formal.
kumpulan orang-orang yang selalu Sementara sikap mental, moral dan
berfikir secara kritis dan kreatif untuk dedikasi terhadap pelaksanaan tugas
memecahkan masalah yang dihadapi dapat dikembangkan melalui sistem
perusahaan sehari-hari, yakni masalah- latihan kerja. Pada dasarnya nilai
masalah yang relevan dengan potensi pengembangan bakat, kreativitas,
mereka sebagai praktisi teknologi inovasi, ketrampilan dan motivasi
informasi. kerja ditumbuhkan di lingkungan
pendidikan formal dan
3.3 Strategi Peningkatan Kualitas dikembangkan dalam proses latihan
SDM Bidang TIK kerja.
3. Jalur pengalaman kerja
Ruhana dalam Pramudyo Jalur ini merupakan wahana di mana
(2014) menyatakan bahwa untuk seseorang dapat meningkatkan
keperluan peningkatan kualitas, pada pengetahuan tehnis maupun
dasarnya dapat dilakukan melalui 3 ketrampilan kerjanya dengan
jalur utama, yaitu : mengamati orang lain, menirukan,
1. Jalur pendidikan formal dan melakukan sendiri tugastugas
Terdiri dari pendidikan umum dan pekerjaan yang ditekuninya. Dengan
kejuruan mulai dari tingkat sekolah melakukan pekerjaan secara
dasar, sekolah menengah tingkat berulang-ulang, seseorang akan
pertama dan atas, dan perguruan semakin mahir dalam melakukan
tinggi. Jalur pendidikan formal ini pekerjaannya, disamping itu akan
bertujuan untuk membekali dapat menemukan cara-cara yang
seseorang dengan dasar-dasar lebih praktis, efisien dan lebih baik
pengetahuan, teori dan logika, dalam melaksanakan pekerjaannya.
pengetahuan umum, kemampuan Menurut Oetomo (2002) Dalam
analisis, serta pengembangan watak mempersiapkan SDM, perusahaan
dan kepribadian. harus mampu mencari alternatif
2. Jalur latihan kerja metode dan media pelatihan yang tepat.
Metode dan media pelatihan antar
SDM internal dan eksternal, tentu saja 3.4. Strategi Memotivasi SDM
berbeda satu sama lain. Bidang TIK
Bagi SDM internal perusahaan, Menurut Oetomo (2001)
metode dan media yang dapat Pimpinan perusahaan harus
digunakan meliputi : memikirkan cara untuk memotivasi
a. Magang SDM internal. Namun, secara umum
Melalui metode ini, SDM dapat motivasi dapat ditumbuhkan
memahami dan menguasai berdasarkan keberadaan individu
suatu teknologi dan sistem yang dalam tingkat kebutuhannya, yaitu :
telah diterapkan secara spesifik a. Kebutuhan Fisologis
di perusahaan. Merupakan kebutuhan fisik
b. Workshop dasar, seperti sandang, pangan,
Melalui metode ini, SDM dapat papan, pendidikan dan
mengalami dan belajar untuk komunikasi. Jika staf berada
memecahkan kasus-kasus pada tingkat ini, maka untuk
khusus yang dikumpulkan oleh memotivasi staf adalah dengan
para mentor berdasarkan memenuhi kebutuhan tersebut,
pengalaman yang mereka seperti melalui upah yang
peroleh selama mengoperasikan cukup.
sistem. b. Kebutuhan Keamanan
c. Kursus Merupakan kebutuhan tahap
Melalui metode ini, SDM dapat kedua, bilamana kebutuhan
mempelajari secara bertahap fisik telah terpenuhi. Setelah
sistem yang digunakan di kebutuhan fisik terpenuhi, maka
perusahaan-perusahaan secara orang dapat memperoleh
umum dan mencoba kebutuhan sekunder seperti
memecahkan simulasi kasus- kendaraan, TV, lemari
kasus yang kemungkinan pendingin dan sebagainya. Oleh
banyak terjadi di lapangan. karena itu, kebutuhan
d. Penataran, Seminar atau berikutnya adalah kebutuhan
Presentasi keamanan, baik keamanan
Melalui metode ini, SDM dapat terhadap materi yang dimiliki
memperluas pengetahuan dan maupun perlindungan terhadap
pemahamannya tentang nilai produktif dirinya. Bentuk
fenomena perkembangan motivasi yang dapat diberikan
teknologi dan pemanfaatannya adalah menyediakan
dalam berbagai bidang. pemenuhan jaminan keamanan
e. Membaca Buku seperti asuransi kesehatan,
Melalui metode ini, SDM dapat asuransi kebakaran atau
memperoleh pengetahuan asuransi jiwa, serta peraturan-
berupa konsep dan ulasan- peraturan perlindungan lainnya.
ulasannya secara rinci tentang c. Kebutuhan Sosial
suatu teknologi. Yaitu bagaimana seseorang
dapat diterima oleh lingkungan
sekitarnya serta memperluas 3.5. Strategi Penanganan Kendala
jaringan komunitasnya. Pada SDM Bidang TI
tingkat ini, motivator yang tepat Menurut Oetomo (2002)
dapat diberikan kepada staf menjadi SDM di bidang TI merupakan
agar mau dengan tekun belajar suatu impian dan cita-cita banyak
terus menerus, yaitu mengikut orang. Selain merupakan bidang
sertakan yang bersangkutan pekerjaan bergengsi karena
sebagai anggota organisasi berhubungan dengan teknologi, juga
profesi dan forum-forum diharapkan memberikan imbalan yang
tertentu dalam bidang yang lebih tinggi dibanding bidang lain,
ditekuninya. karena masih sedikit tenaga yang ahli
d. Kebutuhan Harga Diri dalam bidang TI tersebut.
Pimpinan perusahaan dapat Namun di luar perkiraan,
menawarkan insentif yang ternyata bagi sejumlah orang,
dirancang untuk memenuhi pekerjaan di dalam lingkungan
kebutuhan harga diri, seperti perusahaan berbasis TI menjadi sangat
kesempatan kepemilikan saham menjemukan, dikarenakan beberapa
perusahaan dan sebagainya. sebab, diantaranya :
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri a. Pengaruh Psikologis
Jika semua kebutuhan itu telah Bekerja merupakan
terpenuhi, maka staf akan suatu bentuk aktualisasi bagi
termotivasi dengan kebutuhan kemampuan dan keberadaan
untuk aktualisasi diri. Mereka seseorang. Ia akan dihargai
akan mencari makna terhadap karena kehadiran dan
perkembangan pribadi dalam kemampuannya telah memberi
pekerjaan mereka dan secara manfaat yang besar untuk
aktif akan mencari tanggung sebuah kemajuan. Tetapi tidak
jawab baru. Bentuk aktualisasi demikian ketika bekerja dalam
diri setiap staf akan berbeda perusahaan berbasis TI, karena
satu sama lain, seperti staf yang peran teknologi itulah yang
satu akan menghasilkan menonjol dan selalu mendapat
pekerjaan yang sangat perhatian pimpinan perusahaan.
berkualitas, yang lain akan b. Kinerja yang Tidak
menghasilkan ide kreatif dan Seimbang
inovatifnya. Jika staf sudah Kehadiran komputer
mencapai tahap ini, maka dia dengan segala kemampuannya
dapat menggunakan TIK secara telah mendorong perusahaan
optimal, karena kreatifitas dan untuk meningkatkan order
inovasinya mengalir secara pekerjaan pada setiap bagian
terus menerus. didalamnya untuk mengejar
tingkat optimalitas penggunaan
TIK tersebut, sehingga
pekerjaan bertumpuk sangat
banyak. Komitmen, kontinuitas
dan ketangguhan staf dalam dari masing-masing staf seakan
bekerja sering dibandingkan menjadi absolut untuk dipenuhi
dengan kinerja TI yang selalu tanpa mempertimbangkan
menempatkan staf sebagai lainnya. Spesialisai memang
pihak yang kalah. Staf selalu diperlukan untuk mendapatkan
dikejar tenggat waktu untuk hasil yang berkualitas untuk
menyelesaikan setumpuk pekerjaan di bidang ini. Namun,
pekerjaan dengan alat bantu jika spesialisasi diabsolutkan
TIK. maka sulit untuk menciptakan
Berbeda dengan TIK, sebuah TIK perusahaan yang
staf membutuhkan waktu untuk terpadu guna mencapai tujuan
beradaptasi dan pengamatan perusahaan.
dalam melakukan
pekerjaannya, istirahat untuk 3.6. Strategi Peningkatan Kreatifitas
mempertahankan kualitas dan Inovasi SDM Bidang TIK
kinerjanya, serta sosialisasi
dengan rekan sekerja untuk Perusahaan akan maju dengan
memperoleh dukungan moral pesat, jika setiap staf menyadari dan
dan sosial. Staf juga mengembangkan kreatifitas yang
membutuhkan waktu untuk dimilikinya. Melalui pengolahan daya
menyesuaikan, baik kecepatan kreatifitas, akan lahir inovasi-inovasi
maupun keakuratan dalam baru yang akan meningkatkan tingkat
melakukan proses pengolahan profitabilitas perusahaan.
data. Semua itu membutuhkan Daya kreatif akan menciptakan
waktu yang relatif lama. Di sisi suasana kerja yang dinamis dan
lain, dengan adanya pengaruh semangat kerja yang selalu baru, kaena
dari faktor psikologis, daya kratifitas tidak lain adalah daya
pengelola perusahaan merasa pertumbuhan seseorang yang secara
tidak sabar untuk menunggu. akumulatif akan menjadi daya
c. Terpenjara dalam Spesialisasi pertumbuhan bagi perusahaan. Tanpa
Konsep spesialisasi daya kratifitas, perusahaan mungkin
kerja sesuai dengan bidang akan tetap dapat maju karena bertumpu
keilmuan dan keterampilan pada alat bantu TIK. Namun
yang dimiliki oleh seseorang pertumbuhan yang terjadi tidak
sering kali telah menjadi seimbang dan menyimpan sejuta
penjara bagi setiap staf untuk kekecewaan dan konflik dalam
dapat berkembang, khususnya lingkungan staf. Lain halnya bila daya
dalam pembuatan keputusan kreatifitas staf dapat tumbuh dan
lintas bidang atau berkembang.
departemental. Memang perusahaan sangat
Penjara spesialisasi membutuhkan pertumbuhan daya
telah menimbulkan ketegangan- kreatifitas dari stafnya. Namun
ketegangan yang semestinya perusahaan tidak dapat berbuat banyak,
tidak perlu terjadi. Pendapat jika staf itu sendiri tidak mau dan
mampu menyadari dan negara anggota ASEAN. MRA
mengembangkannya sendiri. merupakan kesempatan yang diakui
Alasan-alasan yang menjadikan bersama oleh seluruh negara ASEAN
SDM bidang TIK malas untuk untuk saling mengakui atau menerima
menumbuhkan daya kreatifitas dan beberapa atau semua aspek hasil
inovasi adalah : penilaian seperti hasil tes atau berupa
1). Hasil dari kreasi dan inovasi baru sertifikat kompetensi.
belum tentu tercapai dan diterima Pramudyo (2014) juga
oleh semua pihak, meskipun usaha berpendapat bahwa pertukaran tenaga
itu sudah menyedot waktu, tenaga kerja ahli tersebut tentu harus diterima
dan biaya yang tidak kecil. sebagai konsekuensi dari kesepakatan
2). Kreasi dan inovasi menuntut tersebut, padahal dari segi SDM,
mereka untuk belajar kembali tenaga kerja Indonesia memiliki
secara terus menerus, serta bekerja beberapa kelemahan yang masih harus
secara ekstra. dibenahi, diantaranya produktifitas
3). Mereka memiliki gambaran tentang tenaga kerja yang dinilai masih rendah,
kesulitan yang mungkin dihadapi ketidakpastian upah tenaga kerja, rata-
jauh lebih besar daripada rata pendidikan dan kemampuan
keberhasilan yang mungkin dapat berbahasa asing yang rendah, tingkat
diperolehnya. Sehingga sebagian pengangguran masih tinggi,
besar energinya sudah hilang ketrampilan dan keahlian yang masih
percuma untuk menghadapi belum memadai, serta berbagai
gambaran buruk tersebut. kelemahan lainya.
Harus disadari oleh semua Pemerintah perlu juga untuk
pihak, bahwa penumbuhan daya melakukan perbaikan terhadap kualitas
kreatifitas dan inovasi merupakan SDM tenaga kerja di Indonesia dalam
tanggung jawab semua pihak yang rangka meningkatkan daya saing
terkait dalam lingkungan tenaga kerja Indonesia di pasar
perusahaan, khususnya adalah ASEAN. Tidak hanya dari segi
setiap pribadi staf itu sendiri. kemampuan pendidikan, keahlian, dan
produktifitas namun yang tidak kalah
3.7. Strategi Peningkatan penting adalah pembekalan
Kompetensi SDM TIK kemampuan penguasaan bahasa asing
bagi tenaga kerja Indonesia. Seperti
Menurut Pramudyo (2014) sudah banyak diberitakan bahwa
Salah satu hal yang juga perlu untuk negara – negara di ASEAN seperti
diwaspadai atau diperhatikan dari Thailand bahkan Australia sudah
pemberlakuan MEA ini adalah tentang mengadakan pelajaran Bahasa
bebasnya aliran dari tenaga kerja ahli. Indonesia pada pendidikannya. Hal
Tenaga kerja ahli yang dapat dengan tersebut dapat menjadi ancaman bagi
bebas dipertukarkan pada MEA di pasar tenaga kerja lokal dari serbuan
tahun 2015 mengacu pada persetujuan tenaga kerja asing.
MRA (Mutual Recognition Agreement) Menghadapi dampak yang akan
yang telah disepakati oleh negara- ditimbulkan dari berlaku nya MEA
2015 maka tenaga kerja baik yang 2015. Indonesia mau tidak mau harus
meliputi angkatan kerja dan tenaga siap untuk menghadapinya, terutama
kerja atau yang sedang bekerja, perlu kesiapan di bidang sumber daya
untuk meningkatkan keterampilan atau manusia (SDM). Menghadapi
keunggulan kompetitif mereka agar kompetisi regional di seluruh wilayah
tetap dapat bersaing dan diterima di ASEAN, Sumber Daya Manusia
dunia kerja. Peningatan keterampilan Indonesia di bidang Teknologi
(skill upgrading) merupakan tanggung Informasi dan Komunikasi (TIK) harus
jawab bersama baik pemerintah memiliki keunggulan kompetitif
maupun pengusaha. (Fahmi, 2014) dibandingkan dengan sumber daya
Peningkatan kualitas atau daya manusia dari negara lain. Oleh karena
saing SDM merupakan langkah penting itu, dibutuhkan strategi yang tepat
yang harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan keunggulan
terhadap tenaga kerja. Hal ini untuk kompetitif sumber daya manusia
dapat memanfaatkan peluang yang Indoneisa di bidang khusus dengan
sebesar-besarnya dan dapat karakter khusus yang dimilikinya.
mengimbangi persaingan arus tenga Strategi-strategi tersebut diantaranya
kerja terampil dari luar negeri. Maka adalah Strategi dalam mempersiapkan
dari itu, tenaga kerja Indonesia harus SDM Bidang TIK, Strategi
meningkatkan keterampilannya sesuai Peningkatan Aspek Dimensi SDM
dengan MRA yang telah disetujui, TIK, Strategi Peningkatan Kualitas
sehingga dapat memenuhi kebutuhan SDM Bidang TIK, Strategi
lapangan kerja dan dapat terserap di Memotivasi SDM Bidang TIK, Strategi
lapangan kerja digunakan baik di Penanganan Kendala SDM Bidang TI,
dalam negeri maupun di Negara-negara Strategi Peningkatan Kreatifitas dan
ASEAN lainnya. Serta mengantisipasi Inovasi SDM Bidang TI, Strategi
lonjakan tenaga kerja terampil dari luar Peningkatan Kompetensi SDM TIK.
ke Indonesia. MRA merupakan Dengan strategi untuk meningkatkan
kesepakatan diantara dua pihak atau advantag kompetitif yang tepat, sumber
lebih untuk saling mengakui atau daya manusia Indonesia di bidang TIK
menerima beberapa atau keseluruhan. diharapkan mampu bersaing di era
Adapun tujuan MRA adalah MEA.
memfasilitasi perdagangan dan
menstimulir aktifitas ekonomi antar DAFTAR PUSTAKA
berbagai pihak melalui keberterimaan Anatan, Lina dan Lena Ellitan. 2009.
kompetensi SDM dalam hal satu Manajemen Sumber Daya
standar, satu pengujian, satu sertifikasi Manusia dalam Bisnis
dan apabila sesuai, satu penandaan. Modern. Bandung: Penerbit
(Fahmi, 2014) Alfabeta.
Fahmi, Muhammad. 2014.
IV. PENUTUP Optimalisasi Kebijakan
Ketenagakerjaan dalam
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Menghadapi Mayarakat
telah diberberlakukan pada akhir tahun Ekonomi ASEAN 2015.
Jurnal Rechts Vinding, Media Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen
pembinaan Hukum Nasional. Sumber Daya Manusia.
. Volume 3 Nomor 2, Agustus Yogyakarta: Center for
2014. Academic Publishing Service.
Indrajit, Richardus Eko. 2000. Utomo, Pudjo. 2014. Persiapan Sumber
Pengantar Konsep Dasar Daya Manusia (Tenaga Kerja)
Manajemen Sistem Informasi Bidang Konstruksi di
dan Teknologi Informasi. Indonesia Menghadapi
Jakarta : Elex Media Masyarakat Ekonomi
Komputindo. ASEAN. Jurnal Ilmiah Ilmu
Oetomo, Budi Sutedjo D. 2002. Hukum QISTIE Vol. 7 No. 2
Perencanaan dan Nov 2014
Pembangunan Sistem Wibowo, Bambang Kristianto.
Informasi. Yogyakarta: 2015.Peranan Manajer
Penerbit Andi. Sumber Daya Manusia
Prasetyo, Bagus. 2014. Menilik (SDM) dalam Penarikan
Kesiapan Dunia (Rekruitmen) di Era
Ketenagakerjaan Indonesia Masyarakat Ekonomi Asean
Menghadapi MEA. Jurnal (MEA). Jurnal STIE
Rechts Vinding Online, Semarang, Vol. 7, No. 3,
Media Pembinaan Hukum Edisi Oktober 2015. ISSN:
Nasional. 2251-826.
Pramudyo, Anung. 2014. Wuryandani, Dewi. 2014. Peluang dan
Mempersiapkan Sember Daya Tantangan SDM Indonesia
Manusia Indonesia dalam Menyongsong Era
menghadapi Masyarakat Masyarakat Ekonomi
Ekonomi ASEAN Tahun ASEAN. Jurnal Info Singkat
2015. JBMA – Vol. II, No. 2, Ekonomi dan Kebijakan
September 2014, ISSN : Publik Vol. VI, No.
2252-548. 17/I/P3DI/September/2014.
Siagian, S.P 2004. Manajemen Sumber BIODATA
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Ahmad Setiadi, M.Kom, lahir di
Aksara Tangerang pada tanggal 1 Mei 1975.
Sujanto, Alex. 2015. Analisis Tamat pendidikan Strata satu dari
Kesesuaian Standar STMIK (Sekarang Universitas) Budi
Kompetensi Pengelola Kursus Luhur pada tahun 1988 dengan
dengan Tuntutan Kompetensi menyandang gelar Sarjana Komputer
Tenaga Kerja pada Era (S.Kom) dan tamat pendidikan Strata
Masyarakat Ekonomi Dua dari STMIK Nusa Mandiri Jakarta
ASEAN (MEA) 2015. Jurnal dengan menyandang gelar Magister
INFOKAM Nomor I/Th. ilmu Komputer (M.Kom) pada tahun
XI/Maret/15. 2012. Sejak tahun 1999 menjadi dosen
tetap pada Akademi Bina Sarana
Informatika.

Anda mungkin juga menyukai