Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permintaan ikan hias setiap tahun meningkat, tetapi produksi benih ikan
hias belum terpenuhi. Pasar ekspor ikan hias di dunia sangat luas, namun jika hanya
mengandalkan tangkapan alam tidak mungkin memenuhi permintaan pasar, apalagi
perdagangan ikan hias tangkapan alam sudah dilarang. Indonesia termasuk dalam
lima besar negara-negara pengekspor ikan hias bersama dengan Ceko, Thailand,
Jepang, dan Singapura. Khusus untuk Singapura, sebagian besar ikan hias asal
negeri ini dipasok dari Indonesia.

Indonesia memiliki 700 spesies ikan hias air laut dan 200 spesies di
antaranya sudah diperdagangkan. Pangsa pasar ikan hias Indonesia secara global
mencapai 20 persen. Dari jumlah itu, 95 persen masih ditangkap dari laut lepas dan
hanya 5 persen yang dibudidayakan, sedangkan jumlah spesies ikan hias air tawar
Indonesia mencapai 450 spesies dari 1.100 spesies yang diperdagangkan secara
global. Namun, baru sekitar 90 jenis yang dibudidayakan secara meluas di
masyarakat.

Ikan louhan menjadi salah satu jenis ikan hias yang dibudidayakan. Ikan
louhan memiliki keistimewaan yang membuatnya berbeda dari ikan-ikan hias
lainnya. Hal ini menyebabkan ikan louhan banyak diminati oleh orang-orang,
terutama pencinta ikan hias. Meskipun, ikan hias Louhan bukanlah ikan hias murni
yang memiliki bentuk fisik indah dengan sendirinya.

Ikan ini adalah hasil dari perkawinan silang antara ikan-ikan Cichlid yang
berasal dari Amerika. Dari hasil persilangan itu didapat beberapa jenis ikan Louhan
yang ada seperti saat ini. diantaranya adalah Chencu/ Zhen Zhu yang merupakan
hasil persilangan dari Trimac Cichlid, Kamfa hasil persilangan dari genus Vieja,
dan Red Texas louhan hasil dari persilangan antara Kingkong Parrots dan Green
Texas Cichlid.

1
Ikan louhan tetap menjadi prospek yang menjajikan harganya pun masih
sangat sangat mahal. Ikan louhan yang warnanya indah dan jika kepalanya
menonjol besar atau jenong sangat besar maka harganya semakin mahal.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana karakteristik ikan louhan?


2. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi yang dibutuhkan dan kapan
terjadi break event point saat budidaya ikan louhan?
3. Bagaimana pengemasan ikan louhan?
4. Bagaimana cara pemasaran ikan louhan dan siapa saja target pasar penjualan
ikan louhan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui karakteristik ikan louhan


2. Mengetahui perhitungan harga pokok produksi dan penentuan break even point
saat budidaya ikan louhan
3. Mengetahui cara pengemasan ikan louhan
4. Mengetahui cara pemasaran ikan louhan dan target pasar penjualan ikan louhan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Ikan Louhan

a. Ciri-ciri Ikan Louhan


Secara umum, ciri-ciri ikan louhan bisa dilihat secara langsung,
sebagai berikut.
 Ikan louhan memiliki jidat nonong (benjolan) di kepala
 Ikan louhan mempunyai sisik dengan motif warna beragam
 Ikan louhan memiliki sirip dan ekor merekah melebar dan utuh seperti ikan
mujair
 Ikan louhan identik dengan bintik-bintik kecil di seluruh tubuhnya
 Ikan louhan memiliki bibir lebih besar dibanding ikan lainnya
Adapun beberapa cara untuk membedakan antara ikan louhan jantan
dan ikan louhan betina, sebagai berikut.
1. Nonong (jenong) ikan louhan
Perbedaan pertama yang paling menonjol yaitu di bagian nonong
(jenong) yang berada di atas kepala si louhan. Umumnya ukuran nonong
ikan louhan jantan lebih besar dibandingkan nonong betina. Tapi untuk
membedakannya harus mencari yang seusia, dan tidak lebih tua atau lebih
muda.
2. Bentuk tubuh ikan louhan
Ikan louhan yang lebih besar adalah louhan jantan dan yang lebih
kecil adalah louhan betina. Untuk mengukurnya bisa dilihat dari akuarium
atau langsung diambil dengan jaring ikan. Kemudian cermati baik-baik
mana yang lebih besar tubuhnya. Namun harus yang seumuran dan kalau
bisa yang sudah besar.
3. Bentuk perut ikan louhan
Jika perutnya ramping dan tidak gendut berarti ikan louhan
tersebut berjenis kelamin jantan. Namun sebaliknya jika perutnya besar atau
gemuk berarti dia itu betina.
4. Vent ikan louhan

3
Louhan jantan ditandai dengan bentuk kelamin atau venting yang
menonjol keluar dan lancip. Sedangkan untuk louhan betina ditandai oleh
adanya kelamin yang berbentuk cekung atau agak bulat dan tidak begitu
lancip.
b. Habitat Ikan Louhan
Ikan louhan akan hidup alami di habitat air tawar. Ikan Louhan
biasanya hidup pada suhu air 80–85 °F, dan pH kurang dari 7.4–8.0. Ikan
louhan suka air yang berada dalam kondisi jernih dan memiliki kandungan
oksigen yang lancar. Dengan begitu, ikan louhan dapat hidup dengan sehat dan
tidak mudah sakit.
c. Keistimewaan Ikan Louhan
Keistimewaan ikan louhan dibandingkan dengan ikan hias lainnya,
yaitu :
1. Adanya benjolan dikepala yang tidak dimiliki ikan lain
2. Memiliki motif tubuh yang indah
3. Harganya mahal dari pada ikan biasanya
4. Dapat mengembangkan hobi dan penghasilan
5. Dipercaya bisa membawa keberuntungan
d. Cara Budidaya Ikan Louhan
Cara budidaya ikan louhan di aquarium sebagai berikut.
1. Siapkan akuarium dan perlengkapannya
 Volume akuarium tergantung ukuran, ikan lou han kecil 5-7,5 cm bisa
menggunakan akuarium 20x30 cm², sebesar akuarium ikan cupang.
 Ikan louhan sebeesar 10-15 cm memerlukan akuarium yang lebih besar,
sekitar 40x60 cm².
 Ikan louhan berukuran di atas 25 cm gunakan akuarium 60x120 cm².
 Ikan louhan berukuran 40 cm dpt bergerak bebas, akuariumnya 80x166-
180 cm².
Sementara itu, untuk alat-alat perlengkapan yang harus disiapkan
sebagai berikut.
 Lampu UV, selain sebagai pencahayaan, lampu juga berguna untuk
memenuhi kebutuhan cahaya kolam terpenuhi.
 Filter sebagai penyaring air dan pengontrol kebersihan akuarium.
 Aerator untuk mengatur oksigen di dalam akuarium.

4
2. Siapkan air untuk akuarium
Cek pH air terlebih dahulu atau bisa juga menggunakan metode
memberikan air endapan terlebih dahulu. pH normal untuk ikan louhan yaitu
sekitar 6,5-7,5. Cara memberikan air endapan adalah dengan memasukkan
air ke dalam akuarium kemudian biarkan selama satu hari. Metode ini
dilakukan untuk menstabilkan pH air, jika satu hari terlalu lama, Anda dapat
menambahkan larutan trisufat 5 ppm atau menggunakan garam khusus ikan
hias. Sementara untuk suhu idealnya antara 32-35℃.
3. Pakan
Pemberian pakan yang baik tentunya hal yang sangat penting
dalam budidaya ikan louhan. Sehingga jangan memberikan pakan
sembarangan dan berikan pakan yang berkualitas agar mendapatkan ikan
yang berkualitas. Pakan yang berkualitas juga mempengaruhi keberhasilan
budidaya louhan terlebih lagi saat 2 minggu pertama sebelum
dibudidayakan.
Untuk pakan yang direkomendasikan adalah jenis pakan alami
antara lain udang kecil, jangkring, dan cacing karena pakan tersebut
mengandung nutrisi yang sangat baik untuk louhan. Penting untuk diingat
bahwa jangan memberikan pakan buatan karena biasanya mengandung zat
pewarna berbahaya.
4. Pilih indukan yang berkualitas
Kualitas anakan ikan tentunya sangat dipengaruhi oleh
indukannya. Cara mendapatkan indukan berkualitas adalah dengan membeli
ikan louhan yang berharga mahal(tentunya memperhatikan banyak faktor),
langkah ini juga akan menguntungkan apabila indukan dijual lagi. Untuk
memperoleh indukan berkualitas, begini ciri-cirinya :
 Anggota tubuh lengkap, tidak cacat dan tidak bengkok.
 Memiliki jenong.
 Ikan sudah memiliki jenong saat berukuran 10 cm dan sudah terlihat
corak mutiara di jenongnya.
Cara lain untuk mendapatkan indukan adalah dengan
mengawinkan indukan ikan jantan dan betina. Caranya adalah dengan
menyiapkan ikan jantan dan betina dalam satu akuarium dan berikan
penyekat di tengah akuarium, ini sebagai pendekatan. Jika keduanya terlihat
seperti akan bertengkar, segera tutup sekat tersebut.
5
Tunggu sampai keduanya mulai mengenal dan akrab. Jika kondisi
sudah membaik, buka lagi sekatnya dan amati pergerakan keduanya. Ciri-
ciri ikan louhan yang sudah akan kawin adalah dengan menggesek-gesekkan
badannya dan menggoyangkan ekornya. Saat keduanya sudah siap kawin,
tutup akuarium dengan kertas berwarna gelap dan jangan lupa berikan
makan yang banyak. Biarkan ikan louhan melakukan perkawinan dan
lepaskan penutup setelah 1-2 hari karena di waktu tersebut ikan biasanya
melakukan perkawinan.
5. Pemijahan telur
Proses perkawinan terjadi sekitar 1-2 hari, kemudian telur akan
mulai terlihat di bagian bawah akuarium. Tidak semua telur berhasil dibuahi
sehingga perhatikan telur-telur yang gagal dibuahi yaitu yang berwarna
putih susu. Sedangkan telur yang berhasil dibuahi berwarna kuning dengan
bintik hitam.
Biarkan indukan tetap berada di akuarium karena keduanya akan
memberikan sirkulasi pada telurnya dengan cara mengipasi dengan siripnya.
Jangan lupa untuk tetap memberikan makan. Sekitar 2 hari, telur akan mulai
menetas, saat ini sebaiknya pindahkan indukan ikan louhan agar tak
mengancam anaknya.
6. Perawatan larva ikan louhan
 Setelah bertelur pisahkan indukan jantan, dan biarkan indukan betina.
 Telur akan menetas 48-50 jam setelah dipisahkan dari induknya.
 Benih yang telah menetas akan berkumpul di dasar akuarium sekitar
telur. Untuk mencegah benih tersedot ke dalamnya, sebaiknya filter
dimatikan. Selama 2-3 hari burayak tidak perlu diberi pakan karena
masih mempunyai cadangan makanan di dalam kantung telur (yolk
sack).
 Pada hari ke-4 setelah menetas, Benih sudah bisa diberi pakan berupa
kutu air putih, Rotifera (Branchionus plicatilis) atau kutu air merah
(Moina sp) yang telah disaring.
 Jika Benih sudah diberi pakan, filter penyaring bisa dihidupkan kembali
untuk menjaga kebersihan air, tetapi pralon penyedotnya di pasang
sampai ke dasar dan harus di tutup dengan kain basa agar Benih tidak
tersedot.

6
7. Penyortiran ikan louhan
 Setelah benih berumur 20 hari dilakukan peyortiran ukuran ikan.
 Umur 2 bulan ikan louhan akan mulai di sortir berdasarkan grade-nya,
yaitu :
a. Grade A bila corak hitam ikan dari pangkal ekor sampai ke
operkulum atau lebih dengan badan pendek,
b. Grade B apabila corak smpai setengah badan, sedangkan
c. Grade C apabila corak hanya di pangkal ekor. Corak setengah badan
juga bias masuk kategori C jika berbadan panjang.
 Kegiatan peyortiran dilakukan setiap 2 minggu. Setelah lebih dari 20
hari benih diberi pakan berupa kutu air (Daphnia, Moina), nauplii
Artemia, dan cacing rambut sebanyak 3 kali sehari.
e. Aquascape
Aquascape adalah seni mengatur tanaman air dan batu, batu karang,
koral, atau kayu apung, secara alami dan indah di dalam akuarium sehingga
memberikan efek seperti berkebun di bawah air.
Aquascape berkembang begitu pesat dan saat ini ada berbagai gaya
desain yang berbeda dalam penampilan serta jenis bahan dan ornamen yang
digunakan. Setiap gaya tentu memiliki variasi dan itu sepenuhnya bergantung
pada selera pribadi jenis apa yang paling Anda sukai. Berikut adalah dua belas
gaya aquascaping :
1. Dutch Style (Gaya Belanda)
Dutch Style ini merupakan gaya atau aliran aquascape tertua, yaitu
dari tahun 1930. Pada masa itu, gaya ini dipakai oleh seluruh aquarist
Belanda. Dutch style ini biasanya tidak menggunakan hardscape seperti batu
atau kayu apung, melainkan fokus dalam penanaman dan penempatan
berbagai jenis tanaman sitem.
Biasanya gaya ini, menggunakan 10 – 12 jenis tanaman stem
dengan warna yang berbeda – beda. Semakin rumit penempatan
tanamannya, semakin menambah nilai estetis dalam gaya ini. Formasi
penempatan tanamannya juga, biasanya ditempatkan dari belakang menuju
ke depan.
2. Iwagumi Style (Gaya Iwagumi)
Iwagumi Style di perkenalkan oleh mastah dari Jepang, yaitu
Takashi Amano. Secara garis besar, gaya iwagumi ini mewakili masyarakat
7
Jepang yang suka dengan keindahan, spiritualistis, serta kesederhana. Oleh
karena itu, gaya iwagumi ini hanya menggunakan batu sebagai hardscape
nya dan hanya satu jenis tanaman (biasanya tanaman karpet). Ikan yang
digunakan dalam gaya iwagumi ini juga biasanya hanya terdiri dari satu
jenis ikan (selain ikan pembersih).
3. Taiwanese Style (Gaya Taiwan)
Secara keseluruhan, gaya taiwan ini menggambarkan kehidupan
atau lingkungan manusia di darat. Gaya Taiwan ini bisanya menggunakan
aksersoris – aksesoris seperti replika rumah – rumahan, boneka atau orang –
orangan, jembatan, jalan, pokoknya seperti lingkungan manusia di daratan
deh.
4. Nature Style (Gaya Alami)
Sering kali disebut dengan gaya natural, seperti arti dari kata
natural yaitu asli. Nature style ini merupakan konsep aquascape yang
bertema dari alam, seperti pemandangan di alam sekitar. Hingga saat ini,
gaya ini merupakan gaya yang populer bagi aquascaper di dunia, dan gaya
ini terinspirasi dari konsep berkebun Wabi Sabi di Jepang.
Pada dasarnya nature style ini menggambarkan miniatur di alam
sekitar, seperti pengunungan, hutan hujan, bukit atau lembah. Perpaduan
antara batu, kayu apung, dan jenis tanaman harus diperhatikan dalam gaya
ini.
5. Gaya Biotope
Gaya Aquascape Biotope memiliki kemiripan dengan lingkungan
alami nyata dan hardscape menampilkan berbagai macam batu, kayu, kayu
apung, flora serta fauna. Paling sering desain aquascape seperti ini terlihat di
berbagai museum dan sangat menarik.
6. Gaya Hutan (Collectoritis Style)
Biasnya orang menyebutnya dengan gaya hutan belantara. Karena
gaya ini tidak memiliki konsep apapun. Hanya menambahkan berbagai jenis
tanaman tanpa memperhatikan penempatan dan pengelompokkannya.
Namun perlu diperhatikan bahwa desain aquascape hutan paling
baik di letakan pada aquarium besar karena dengan beragam spesies
tanaman air dan beragam jenis ikan. Akqarium gaya hutan juga sangat
populer karena membutuhkan sedikit perawatan yang relatif rendah dan
vegetasi menjadi sangat lebat.
8
7. Aquascape Alam
Aquascape alam merupakan gaya aquascape dengan desain yang
paling spektakuler dan menakjubkan. Sesuai namanya, gaya alami desain
nya identik sering menggambarkan versi miniatur hutan tropis, lengkap
dengan gunung, bukit, dan lembah.
Gaya aquascape jenis ini diperkenalkan oleh Takashi Amano pada
1990-an dan dipengaruhi oleh desain taman Jepang yang megah.
Penggunaan bahan Hardscape, kayu, batu, dan lain nya, akan memainkan
peran yang sama pentingnya dalam menemukan keseimbangan paa
aquarium. Dengan tujuan untuk membentuk ekosistem yang tampak seperti
alami, seimbang dan harmonis.
8. Aquascape Walstad
Gaya aquascape walstad mirip dengan gaya biotope dan natural
namun,pada gaya aquascape walstad tidak menekankan kemiripan dari
sebuah area atau tempat tertentu. Sifatnya lebih acak karena tujuan akan
gaya ini adalah untuk membuat akuarium yang alami apa adanya. Tanaman
dan komponen lain diletakkan begitu saja tanpa ada rancangan.
9. Gaya Wabi-Kusa
Gaya Wabi-kusa ini berasal dari negara Jepang dan pertama kali
diperkenalkan oleh aquascaper Jepang. Gaya ini berfokus pada menemukan
keindahan dalam keanggunan dan kesederhanaan tanaman, dalam ketidak
sempurnaan dan bahkan dalam desain yang agak kacau.
10. Gaya Jerman (Gaya Terbuka)
Aquascaping gaya Jerman (gaya terbuka) menampilkan gaya
desain emersed atau submersed dan juga dikenal sebagai biotipe atau sejenis
paludarium.
Paludarium merupakan jenis vivarium yang menggabungkan
berbagai elemen terestrial dan element akuatik dan seringkali fitur setup
tanaman air yang tumbuh terendam dan tanaman yang tumbuh muncul di
luar akuarium menyerupai hutan hujan, tepi sungai, dan lain sebagainya.
11. Aquascape Zen Garden
Aquascape zen garden menciptakan suasana dan perasaan
kedamaian serta ketenangan dan sering dibandingkan dengan desain
aquascape gaya Alam yang, sebenarnya, mengambil dan mengembangkan
gaya zen.
9
Aquarium zen sangat menarik dan anggun, dan semua elemen –
tanaman air dan hardscapes – diatur sedemikian rupa untuk membentuk tata
ruang alami mengikuti prinsip-prinsip lansekap taman zen Jepang seperti
penentuan posisi bebatuan.
12. Aquascape Air Asin
Aquascape air asin, juga disebut aquarium laut atau aquarium
karang, memiliki beberapa jenis variasi dan dapat diatur sebagai ikan saja,
hanya karang, atau menggabungkan keduanya. Jenis aquascaping adalah
yang paling mahal karena memerlukan peralatan pemeliharaan khusus,
spesies ikan dan terumbu.
Selain itu, untuk membuat aquarium yang terlihat seperti terumbu
karang yang nyata dan pada saat yang sama menjaga lingkungan alami yang
sehat untuk semua penghuni media aquascapes tidak hanya membutuhkan
kreativitas dan imajinasi yang tinggi, namun juga pengetahuan yang luas
tentang flora dan fauna karang.

Manfaat dari aquascape tidak hanya mempercantik ruangan, keberadaan


aquascape juga menambah kesan hidup di dalam ruangan. Ruangan akan terlihat
lebih fresh dengan adanya unsur-unsur alam dari aquascape yang dapat
menyegarkan pandangan.

Manfaat lainnya, keberadaan aquascape di dalam ruangan rumah juga


mampu membuat pikiran jadi tenang. Ketika pikiran sedang kacau, coba saja duduk
manis sembari melihat keindahan aquascape hal tersebut dapat menetralkan pikiran.

2.2 HPP dan BEP Ikan Louhan

a. Harga Pokok Produksi


 Investasi Alat

10
No. Investasi Harga Alat Waktu Harga Penyusutan
Alat (Rupiah) Penggunaan (Rupiah)
1. Serok ikan 20.000 12 bulan 1.667
2. Filter 150.000 12 bulan 12.500
3. Aerator 80.000 9 bulan 8.889
4. Akuarium 300.000 14 bulan 21.428
5. Peralatan pakan 7.000 6 bulan 1.167
6. Bak 90.000 9 bulan 10.000
penampungan
7. Lampu UV 40.000 8 bulan 5.000
8. Parameter ikan 150.000 12 bulan 12.500
9. Kolam terpal 350.000 24 bulan 14.583
10. Kardus bekas 70.000 13 bulan 5.385
11. Plastik kemasan 70.000 12 bulan 5.833
12. Solasi coklat 40.000 4 bulan 10.000
13. Gunting 12.000 16 bulan 750
14. Styrofoam 100.000 6 bulan 16.667
Jumlah 135.258

 Fixed Cost (Biaya Tetap)


Pada umumnya ikan louhan dipanen setelah 5 bulan dibudidayakan. Jadi
biaya yang dikeluarkan untuk investasi alat Rp 135.258/bulan. Dalam 5
bulan Rp 135.258 x 5 = Rp 676.290
 Variable Cost (Biaya Tidak Tetap)
170 ekor benih ikan louhan = Rp 76.500.000
Pakan ikan = Rp 750.000/lima bulan
Listrik keperluan budidaya = Rp 500.000/lima bulan
Dalam satu kali produksi, HPP = Rp 77.750.000
HPP + fixed cost = Rp 77.750.000 + Rp 676.290 = Rp 78.426.290
170 : 2 ekor ikan louhan = 85 pair (85 pasang ikan louhan)
Rp 78.426.290 : 85 pair = Rp 922.662/pair

11
Patokan harga jual = Rp 922.662/pair
Harga jual = Rp 1.000.000/pair
Keuntungan = Rp 77.338/pair (1 ekor = Rp 38.669)
b. Break Even Point
HPP = Rp 77.750.000
Unit = 170 ekor
HPP : unit = Rp 77.750.000 : 170 = Rp 457.353/ekor
Harga jual = Rp 500.000
Laba = Rp 42.647
Laba keseluruhan = Rp 42.647 x 170 = Rp 7.249.990
Bep unit = HPP : laba/unit = Rp 77.750.000 : Rp 42.647 = 1823 ekor
Bep waktu = 11 x 5 bulan

2.3 Pengemasan Ikan Louhan

Fungsi dari kemasan itu sendiri adalah untuk menampung dan melindungi
pruduk, kemasan juga berfungsi untuk sarana pemasaran untuk menarik pembeli
dan meyakinkan bahwa produk akan tetap aman dengan kemasan tersebut, karena
jika produk tidak diberi kemasan produk akan cepat rusak dan orang yang membeli
produk juga akan bingung bagaimana cara untuk membawa produk jika tidak ada
kemasan.

Bagi sebagian pengusaha ikan louhan, teknik pengangkutan masih


merupakan kendala. Padahal dengan memperhatikan syarat pengirimannya, ikan
bisa selamat sampai tujuan. Dalam budidaya ikan louhan, salah satu faktor penting
yang perlu mendapat perhatian adalah teknik pengangkutannya. Pengusaha ikan
louhan sering mengalami kerugian karena kesalahan teknik pengaangkutan. Untuk
mengatasi hal ini, dalam pengangkutan, bukan hanya jarak tempuh dan alat angkut
yang diperhitungkan, ternyata masih banyak segi yang harus dipertimbangkan.

Berikut merupakan cara pengemasan dan pengangkutan ikan louhan:

1. Diberokkan
Berbeda dengan pengiriman produk ikan yang mati, dalam pengiriman
ikan louhan, selain harus tepat waktu ikan juga harus tetap hidup dan sehat
sampai tujuan. Prinsipnya ada 2 kegiatan dalam pengiriman ikan louhan yaitu

12
pengemasan dan pemberangkatan. Keduanya harus dilakukan dengan cepat dan
tepat, sesuai dengan syarat pengiriman ikan.
Untuk memperlancar pengiriman, sebelum pengemasan dilakukan,
ikan harus sudah diseleksi lebih dahulu. Seleksinya meliputi jenis, ukuran, dan
kesehatan ikan. Sehingga ikan yang dikirim benar benar hanya ikan yang
sejenis, seragam, dan sehat sesuai permintaan pembeli. Selain seleksi, satu
kegiatan penting yang harus dilakukan sebelum ikan dikemas adalah
memberokkan ikan. Pemberokkan adalah suatu perlakuan untuk
mengistirahatkan ikan setelah mendapat penanganan tertentu ditempat
pemeliharaan agar ikan kondisinya lebih baik, dan tidak stress selama
diperjalanan (minimum bisa dikurangi).
Pemberokkan dilakukan dalam air bersih yang sudah disterilkan,
selama 2-3 hari. Selama pemberokkan ikan tidak diberi pakan, namun kondisi
kesehatan ikan tetap terus dijaga. Kandungan oksigen (O2) dalam air harus
cukup, sebaiknya tidak kurang dari 8 ppm, dan kandungan amoniak (NH4) tidak
melebihi 0.1 ppm. Bersamaan dengan pemberokkan dilakukan juga seleksi
kesehatan, serta penghitungan jumlah ikan. Ikan sehat, dan normal siap dikirim.
2. Disesuaikan dengan daya tampung
Alat tempat pengiriman (pengemasan) ikan louhan hidup biasanya
menggunakan kantong plastik. Kantong plastik dipilih yang kuat dan rangkap
dua untuk menghindari kebocoran. Untuk keselamatan ikan, jumlah ikan yang
dimasukkan dalam kantong plastik harus disesuaikan dengan kemampuan daya
tampungnya. Selain itu perbandingan isi ikan dengan jumlah air, dan oksigen
juga harus sesuai. Sebaiknya kantong plastik hanya diisi air 1/4 bagian.
Air yang dimasukkan dalam kantong plastik harus steril dan sudah
difiltrasi terlebih dahulu. Setelah kantong plastik diisi air maka ikan dimasukkan
kedalamnya. Berat/jumlah ikan yang dimasukkan sebaiknya sama
perbandingannya dengan berat/volume air. Cara menghitung perbandingannya
dapat dilakukan dengan menimbang atau menghitung jumlah ikan. Baru
kemudian, sisa isi kantong plastik diisi oksigen, dan diikat kuat agar oksigen
tidak keluar atau bocor. Sebelum ditransportasikan agar lebih aman, plastik
berisi ikan dikemas terlebih dahulu dengan menggunakan kardus bekas dan
styrofoam. Kardus bekas yang digunakan harus kuat sehingga tidak mudah
rusak saat penanganan dan selama dalam perjalanan.
3. Pengangkutan
13
Dalam pengangkutannya selain keselamatan, tepat waktu perlu juga
diperhatikan. Untuk itu alat transportasi yang digunakan perlu dipertimbangkan.
Pengangkutan dapat melalui darat, dapat juga melalui air, atau udara
disesuaikan dengan jarak, dan kemudahan pengiriman. Untuk pengiriman
berjarak tempuh kurang dari 24 jam, dan dapat dilalui mobil, pengirimannya
dapat melalui darat. Sedangkan untuk daerah dengan jarak pengiriman lebih dari
24 jam, dapat menggunakan pesawat terbang. Namun apabila daerah
pengiriman tidak mungkin melalui darat dan udara, maka pengirimannya bisa
melalui air menggunakan kapal.
Selain alat transportasi, lamanya perjalanan juga harus diketahui secara
tepat. Jika hal ini tidak diketahui secara tepat, maka sulit memperkirakan
perbandingan jumlah oksigen yang harus diberikan, akibatnya juga
membahayakan keselamatan ikan yang dikirim. Namun apabila semua
persyaratan pengiriman sudah diperhitungkan dengan baik, maka keberhasilan
pengiriman ikan hias ini pasti didapat.

2.4 Pemasaran Ikan Louhan

Pemasaran ikan louhan hasil budidaya ini menggunakan 2 cara, yaitu


pemasaran secara online dan secara offline. Saat ini, media sosial lebih banyak
digunakan oleh masyarakat umum seperti instagram, twitter, tiktok, whatsapp, dan
aplikasi aplikasi lainnya yang dapat dibuat untuk pemasaran produk.

Penggunaan media sosial (online) seperti instagram, twitter, tiktok, dan


whatsapp dapat dimanfaatkan dengan mengunggah poster pemasaran ikan louhan
dan menampilkan video-video promosi ikan louhan yang menarik pada media sosial
tersebut. Sehingga, target pemasaran lebih mudah dijangkau.

Pada pemasaran offline, dilakukan dengan mencetak brosur promosi ikan


louhan lalu dibagikan kepada orang-orang yang sedang lewat, menyebarkan katalog
promosi ikan louhan di pusat perkulakan ikan hias, pemasaran atau promosi dari
mulut ke mulut, mendatangi langsung konsumen yang potensial, serta memasang
papan iklan di reklame, halte bus, dan tempat-tempat strategis yang menarik
pelanggan.

14
Pemasaran ikan louhan ditargetkan pada orang yang memiliki hobi
budidaya ikan hias, pengolexy ikan louhan, dan pencinta ikan louhan serta orang-
orang, baik orang tua maupun remaja yang tertarik terhadap ikan hias.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ikan louhan adalah ikan yang hidup alami di habitat air tawar. Ikan louhan
merupakan salah jenis ikan hias yang memiliki keistimewaan khusus yang tidak
dimiliki oleh ikan hias lainnya. Hal ini yang menyebabkan peminat ikan louhan
terus bertambah.

Dalam budidaya ikan louhan ditemukan harga pokok produksi yang


dibutuhkan dalam 1 kali produksi yaitu 5 bulan adalah Rp 77.750.000 . Sedangkan,
break event point didapatkan saat produksi kesebelas.

Kemasan ikan louhan hidup biasanya menggunakan kantong plastik.


Kantong plastik dipilih yang kuat dan rangkap dua untuk menghindari kebocoran.
Plastik berisi ikan dikemas terlebih dahulu dengan menggunakan kardus bekas dan
styrofoam. Kardus bekas dan styrofoam yang digunakan harus kuat sehingga tidak
mudah rusak.

Pemasaran ikan louhan hasil budidaya ini menggunakan 2 cara, yaitu


pemasaran secara online dan secara offline. Pemasaran ikan louhan ditargetkan
pada orang yang memiliki hobi budidaya ikan hias, pengolexy ikan louhan, dan
pencinta ikan louhan serta orang-orang, baik orang tua maupun remaja yang tertarik
terhadap ikan hias.

15
3.2 Saran

Pada saat budidaya ikan louhan, pilihlah indukan ikan louhan yang
berkualitas. Sehingga, hasil benih ikan louhan dapat lebih berkualitas pula. Pada
saat pembudidayaan, perlu melakukan pengawasan yang serius dan khusus
mengenai kebersihan tempat budidaya ikan dan suhu air. Selain itu, pakan ikan
louhan harus terpenuhi nutrisinya.

DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, Annisa. 2022. Ikan Hias Louhan. Diakses tanggal 19 Januari 2023 pada :
https://www.pinhome.id/blog/ikan-hias-louhan/

Lutfi. 5 Manfaat Aquascape Bukan Sekedar Penghias Interior Rumah. Diakses tanggal
18 Januari 2023 pada : https://narmadi.com/properti/manfaat-aquascape/

Payara. 2022. Cara Pembenihan Budidaya Ikan LouHan. Diakses tanggal 18 Januari
2023 pada : https://www.alamikan.com/2014/05/cara-pembenihan-budidaya-ikan-lou-
han.html?m=1

Rys. 2018. 12 Jenis Gaya Aquascape Untuk Ide Konsep dan Model. Diakses tanggal 18
Januari 2023 pada : https://rekreartive.com/jenis-gaya-aquascape-lengkap/amp/

Setyowati, Indah dkk. 2017. Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI Edisi Revisi 2017.
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

16
LAMPIRAN

Ikan Louhan Jantan

Ikan Louhan Betina

17
Budidaya Ikan Louhan di Dalam Akuarium

Aquascape

18
Kemasan Ikan Louhan

19

Anda mungkin juga menyukai