Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FISIOLOGI HEWAN REPRODUKSI KUDA LAUT (Hippocampus sp.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 : 1. Bq. Viona Senja 2. Malika Rohmani 3. Yusran Al-Farisi 4. Miatul Hasanah 5. Kadek Lilik Novianti 6. Nurfani Andriani 7. Camalia Oktamisari Abdi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2013

Reproduksi Kuda Laut (Hippocampus sp. )


Makhluk hidup dapat menjaga kelanjutan generasinya melalui sistem reproduksi yang berfungsi secara sempurna. Selain memiliki system reproduksi, hewan juga memiliki naluri khusus yang membuat proses produksi menjadi suatu hal yang penting dan menarik untuk dilakukan. Salah satu hewan yang memiliki proses reproduksi yang cukup menarik adalah kuda laut. Taksonomi

Taksonomi Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Gasterosteiformes Famili : Syngnathidae Genus : Hippocampus Spesies : Hippocampus sp.

Gambar. Kuda laut dan taksonominya

Kuda laut terdapat di daerah tropis maupun subtropis dengan perairan dangkal yang banyak terdapat padang lamun, karang, rumput laut, dan mangrove. Sebagian besar kuda laut berada pada kedalaman kurang dari 20 meter. Ada beberapa spesies yang mampu hidup di estuarine dengan salinitas yang fluktuatif dan biasanya akan mati jika ada banjir air tawar. Kuda laut bergerak dengan sirip dorsal, sedangkan sirip pektoralnya (dada) digunakan sebagai keseimbangan. Kuda laut termasuk ke dalam jenis ikan yang memiliki struktur dan penampilan khusus (berbeda dengan jenis ikan lainnya). Kepala kuda laut berbentuk segitiga menyerupai kuda, mulutnya panjang dan runcing membentuk sudut 90 dari badannya, ekornya panjang meruncing di bagian ujung. Ekornya berfungsi untuk mengaitkan tubuhnya pada suatu substrat seperti rumput laut, terumbu karang, atau benda-benda lain yang ada di lingkungan.

Ukuran kuda laut berkisar antara 1,5 inci hingga 14 inci. Bagian tubuh kuda laut tertutup oleh keping tulang yang berlapis-lapis menyerupai perisai. Jenis kelamin kuda laut dapat dibedakan dari dua hal, yaitu ukuran tubuh dan kantung telur. Ukuran kuda laut jantan lebih besar daripada betina. Selain itu, kuda laut jantan memiliki kantung telur di bagian bawah perut. Fungsi kantung telur itu adalah untuk mengasuh anak-anaknya. Hingga saat ini terdapat 25 spesies kuda laut yang tersebar merata di seluruh dunia Siklus Hidup

Sebagian

besar

spesies

kuda

laut

seperti

Hippocampus

abdominalis,

Hippocampus comes, Hippocampus erectus, Hippocampus fuscus, Hippocampus quthulatus, Hippocampus whitei diperkirakan matang telur pada umur enam sampai dua belas bulan. Sedangkan untuk Hippocampus zostera matang telur pada usia yang sangat pendek, yaitu sekitar tiga bulan. Sebagian besar kuda laut menghasilkan telur sekitar 100-120 butir bahkan ada yang mencapai 1.000 butir. Perbandingan kuda laut jantan dan betina di alam pada umumnya memiliki jumlah yang seimbang. Juvenil jantan dan betina masih sulit dibedakan, namun setelah dewasa dapat dibedakan dengan jelas karena terdapat pada kuda laut jantan memiliki kantong telur pada bagian abdomennya, sementara pada kuda laut betina tidak.

perbedaan jantan dan betina kuda laut

Proses reproduksi kuda laut dapat dijelaskan dalam beberapa tahapan, antara lain : Musim Kawin Sebagian besar kuda laut memiliki musim kawin sepanjang tahun. Biasanya mereka kawin pada pagi atau sore hari. Ada beberapa spesies yang memiliki musim kawin antara bulan Agustus hingga Oktober. Ada pula spesies yang musim kawinnya pada saat bulan purnama. Ritual Khusus Sebelum Perkawinan Pada musim kawin, kuda laut jantan dengan kantung telur yang kosong siap melakukan pemijahan. Biasanya kuda laut akan mencari tempat di dekat rerumputan untuk melakukan perkawinan. Pasangan kuda laut akan saling menahan satu sama lain dengan ekornya sehingga membentuk suatu formasi seperti huruf V. Kemudian mereka menari dan saling mengelilingi satu sama lain selama beberapa menit, bahkan dapat mencapai beberapa jam. Ritual ini sangat penting bagi jantan untuk menjaga agar betina tetap fokus padanya. Perhatian kuda laut betina mudah teralihkan oleh jantan yang lain ataupun oleh makanan. Pada saat menari tersebut, kuda laut menawarkan kantung telurnya kepada betina secara berulang-ulang. Gerakan yang berulang-ulang dan adanya arus air menginduksi kantung telur kuda laut jantan untuk terbuka.

Gambar. Pasangan kuda laut menuju

Gambar. Ritual menari

rerumputan

Proses pemijahan Untuk melakukan pemijahan masing-masing kuda laut mencari pasangannya. Induk jantan yang matang kelamin aktif mencari induk betina, begitu pula sebaliknya apabila ikan betina siap memijah akan berusaha menemukan pasangan yang cocok. Ciri-ciri induk yang matang kelamin dan siap memijah adalah sebagai berikut : Jantan : - Mengejar betina sambil menekuk ekor dan menggembungkan kantung pengeraman. - Warna tubuh berubah menjadi cerah Betina : - Bagian perut membesar, urogenital berwarna kemerah-merahan - Apabila disorot cahaya, bagian dalam perut berwarna kemerah-merahan sehingga warna tubuh berubah menjadi cerah - Bila dililit oleh ekor kuda laut jantan tidak berusaha melepaskan diri. Induk betina yang siap memijah akan memberikan respon pemijahan terhadap jantan yang mendekat dengan cumbuan yang menarik. Induk jantan dan betina saling mengait satu sama lain, berhadapan dan berenang bersama-sama. Gerakan percumbuan dapat terjadi berkali-kali sampai akhirnya induk betina benar-benar siap memijah. Pada puncak pemijahan ekor jantan dan betina pada posisi lurus, moncong saling menekan, secara berpasangan berenang menuju ke permukaan dengan posisi lubang kelamin betina diarahkan ke broodpouch (lubang kantung pengeraman) jantan. Kemudian, 5 6 detik telur betina dikeluarkan dalam bentuk gumpalan berwarna kemerah-merahan dan segera dimasukan ke kantung pengeraman.

Perkawinan Setelah masuk ke kantung telur jantan, betina mulai mengeluarkan sel telurnya. Adanya sel telur ini menginduksi jantan mengeluarkan sperma. Saat proses ini berlangsung, jantan menggoyang-goyangkan kantung telurnya agar telur terdistribusi

secara merata. Setelah beberapa saat, keduanya berpisah dan jantan menuju ke daerah rerumputan untuk memberikan kenyamanan kepada telur-telurnya.

Gambar. Kuda laut betina memasukkan sirip dubur ke kantung telur jantan Pengeraman Pengeraman dilakukan oleh kuda laut jantan di dalam kantung penetasan. Kantung ini dilapisi jaringan yang lembut dengan lekuk-lekuk kecil dimana telur diletakkan, pembuluh darah dalam jaringan tersebut membesar dan mengubah kantung tersebut menjadi seperti ovarium pada mamalia yang bentuknya menyerupai sepon.

Induk betina dewasa dengan panjang tubuh antara 10 14 cm dapat memproduksi telur 300 600 butir. Jika ukuran jantan dan betina seimbang, pada proses pemasukan telur ke dalam kantong pengeraman, telur dapat masuk seluruhnya. Namun demikian apabila ukuran si jantan lebih kecil dari pada induk betina, sering terjadi sebagian telur tidak masuk ke dalam kantung jantan dan berhamburan di dasar bak. Telur yang tidak berhasil masuk ke dalam kantung akan mati, sedangkan telurtelur yang berhasil dimasukan akan menetas menjadi larva pada hari ke lima. Larva

akan berada dalam kantung pengeraman hingga berubah menjadi juwana, yaitu sekitar 10 hari, kemudian juwana akan dilepaskan/dilahirkan ke dalam air media pemeliharaan.

Kelahiran Kuda laut jantan mengalami kehamilan selama 2-3 minggu. Dalam sekali fertilisasi bisa terdapat sekitar 50-1500 anak kuda laut yang berkembang di dalam kantung telur jantan. Di dalam kantung telur jantan terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen kepada anak-anak kuda laut. Pada saat jantan siap melahirkan, kantung telurnya memanjang dan berbentuk seperti elips. Kemudian terjadi tegangan otot dan kantung telur mulai bergerak ke depan dan ke belakang, baru kemudian anak kuda laut lahir. Kelahiran atau proses pengeluaran juwana merupakan proses yang sangat meletihkan bagi kuda laut jantan. Induk jantan berpegang kuat-kuat atau berenang mondar-mandir dan menggosok-gosokan kantungnya pada dasar bak. Dengan cara menekuk tubuh dan membuka lubang kantungnya, disertai kontraksi kantung pengeraman maka juwana disemprotkan keluar dari kantung. Proses kelahiran juwana dilakukan secara bertahap. Setelah melahirkan, induk jantan diam dan beristirahat untuk beberapa jam.

Gambar. Induk kuda laut jantan Hippocampus sp. saat melahirkan anak kuda laut melakukan gerakan ke depan dan ke belakang. Setelah melahirkan ada beberapa kuda laut jantan yang mengalami kematian akibat adanya pembusukan sisa bayi yang tidak berhasil dikeluarkan di dalam kantung. Bangkainya tentu saja mengundang infeksi bakteri yang dapat membuat kuda laut jantan meninggal. Untuk kuda laut jantan yang berhasil hidup, kantung telurnya akan kembali ke ukuran semula setelah melahirkan dan kemudian siap untuk kawin kembali. Ukuran bayi-bayi kuda laut yang baru lahir sekitar beberapa milimeter dan bantuknya sudah menyerupai kuda laut dewasa. Mereka akan segera menjelajah lingkungan hidupnya begitu keluar dari kantung telur. Setelah 4 bulan, ukurannya akan bertambah menjadi 2.5 inchi. Pertumbuhannya ini sangat dipengaruhi oleh kemampuannya mencari makan.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/102113683/kuda-laut http://www.scribd.com/doc/102408113/Makalah-Kuda-Laut http://www.scribd.com/doc/142532170/Kuda-Laut http://www.scribd.com/doc/106709258/20635055-MAKALAH-Teknologi-Pemijahan-KudaLaut

Anda mungkin juga menyukai