UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI JURUSAN
INFORMATIKA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunianya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah dengan
tepat waktu. Makalah yang berjudul “Pencemaran limbah pertanian” ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Legal Aspek kimia.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
dengan kerendahan hati saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
makalah ini dan saya berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
dapat menyempurnakan makalah. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Limbah 3
2.2 Pengertian PencemaranLimbah Pertanian 3
2.3 Solusi yang dapat dilakukan untuk 4
mengurangi pencemaran limbah pertanian
2
BAB I PENDAHULUAN
Selama ini media yang digunakan dalam budidaya jamur tiram yaitu serbuk
gergaji yang dapat kita cari dipabrik pengolahan kayu. Akan timbul masalah
apabila dimasa yang akan datang serbuk gergaji sukar di dapatkan.
Berkurangnya cadangan serbuk gergaji lambat tahun akan berdampak pada
petani budidaya jamur tiram. Untuk mengatasi terjadinya kelangkaan serbuk
gergaji di masa yang akan datang ada beberapa alternatif yang dapat
digunakan sebagai media tanam jamur tiram yaitu batang dan tongkol jagung
sebagai alternatif campuran serbuk gergaji.
Limbah tanaman jagung yang dapat dimanfaatkan sebagai media
tanam jamur merang yaitu batang dan tongkol jagung. Bagian tongkol
jagung lebih baik digunakan sebagai media tanam jamur merang, karena pada
bagian tongkol memiliki serat yang tidak terlalu keras dan mudah diurai.
Selain itu, sisa kulit biji jagung yang tertinggal di tongkol akan memberikan
tambahan nutrisi bagi pertumbuhan jamur. Biji jagung mengandung kalori
2
dan beta-karoten yang cukup tinggi yang mudah dicerna oleh jamur untuk
pertumbuhannya. Seperti halnya jerami padi, limbah jagung memiliki daya
simpan yang baik, harga murah, dan jumlahnya melimpah. Kondisi ini sangat
bermanfaat bagi petani, terutama waktu pemanfaatan yang bisa digunakan
kapan saja. Pola petani Indonesia yang hanya menanam jagung sebagai
2
1.2 TUJUAN PENULISAN
Memahami,dan menjelaskan konsep pencemaran limbah pertan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pendahuluan
Produk sampingan yang muncul dapat berupa energi yang hilang, berupa panas,
suara atau kebisingan, berupa buangan (solid waste) dan berupa limbah serta
kotoran yang mencemarkan lingkungan. Dalam hal ini yang penting adalah
pemanfaatan limbah-limbah ini, sehingga yang semula bernilai negatif menjadi
positif. Misalnya pemanfaatan sampah bagi penimbunan tanah berawa-rawa, tanah
3
tidak datar, atau lingkungan tanah kritis. Hal ini akan memperoleh hasil yang lebih
besar bila ditingkatkan melalui pengurukan dan sanitary landfill. Sampah dapat
pula didaur ulang (recycling) untuk bahan baku produksi. Demikian pula limbah
industri seperti limbah tapioka (onggok), limbah padi, kedelai, dan lain-lain dapat
dimanfaatkan menjadi makanan ternak atau bahan makanan untuk manusia.
Untuk itu Anda sebagai penyuluh pertanian, hendaknya dapat mengajak petani dan
masyarakat lain untuk memanfaatkan limbah pertanian sedemikian rupa sehingga
menjadi bahan yang bernilai positif.
Kompetensi umum yang ingin dicapai setelah Anda mempelajari mata kuliah ini, adalah
Anda dapat menjelaskan pengertian dan ruang lingkup limbah pertanian serta potensinya
Limbah hasil pertanian adalah bahan yang merupakan buangan dari proses perlakuan atau
pengolahan dalam memperoleh hasil utama dan hasil samping. Namun, dalam materi
pokok ini yang dimaksud dengan limbah meliputi juga hasil samping, karena masih sulit
memberi garis pemisah yang jelas antara limbah dan hasil samping.
Ada lagi pengertian lain yaitu limbah industri hasil pertanian adalah produk suatu proses
industri yang belum mempunyai nilai ekonomis, yang dibatasi oleh ruang dan waktu.
Keduanya mempunyai pengertian yang sama sebab buangan berarti tidak/belum
mempunyai nilai ekonomis.
Masalah-masalah limbah yang dihadapi sekarang ini adalah sebagai berikut:
4
Jenis-Jenis Limbah Pertanian
Secara garis besar limbah pertanian dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu limbah pra panen, limbah
saat panen, dan limbah pasca panen.
5
Limbah pertanian yang mengalami proses pelapukan atau fermentasi, baik secara alami
maupun melalui bantuan aktivator–zat yang menstimulasi proses dekomposisi akan
menghasilkan pupuk organik. Lebih lanjut, Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Jawa Tengah Bukit Tegalepek Sri Karyaningsih, Isnani Herianti, dan Tota Suhendrata
(2008) menjelaskan bahwa pupuk organik ini merupakan pupuk yang lengkap dengan
kandungan unsur makro dan mikro sebagaimana dibutuhkan tanaman, meskipun dalam
jumlah yang kecil. Dengan kandungan tersebut, pupuk organik dapat memperbaiki struktur
tanah dan dapat meningkatkan produktivitas lahan. Maka, ketersediaan pupuk organik
sebagai hasil olahan limbah pertanian dalam jumlah dan kualitas yang memadai dapat
menjadi dasar bagi pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Adapun penggunaan pupuk
hasil proses limbah pertanian ini memerlukan pengetahuan yang mumpuni agar
pemanfaatannya tepat guna. Apabila penggunaannya menyalahi ketentuan, limbah pertanian
dapat mencemari tanah, sebagaimana dijelaskan oleh Wahono Widodo, dkk. dalam buku
Ilmu Pengetahuan Alam (2017). Misalnya, pada pemanfaatan pupuk urea dan pestisida
untuk memberantas hama tanaman, jika digunakan secara terus-menerus akan merusak
struktur tanah. Tingkat kesuburan tanah akan menurun hingga tidak dapat ditanami jenis
tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Hal tersebut terjadi sebab
penggunaan pestisida bukan hanya mematikan hama tanaman, melainkan juga
mikroorganisme yang dibutuhkan oleh tanah. Padahal, kesuburan tanah tergantung pada
jumlah organisme di dalamnya. Dalam jangka panjang, penggunaan pestisida pun akan
mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut. Selain itu, pencemaran air
juga dapat terjadi karena penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu yang
berlebihan, seperti insektisida dan herbisida. Pemberian pupuk yang berlebih tidak akan
terserap oleh tumbuhan, sehingga terbuang menuju perairan. Akibatnya, terjadi blooming
algae atau tumbuh suburnya ganggang di atas permukaan air. Tanaman ganggang ini dapat
menutupi seluruh permukaan air, sehingga mengurangi kadar sinar matahari yang masuk ke
dalam perairan tersebut. Akibatnya, proses fotosintesis fitoplankton terganggu karena kadar
oksigen yang terlarut dalam air menurun. Hal ini merugikan makhluk hidup lain yang berada
di dalamnya, baik yang ada di perairan kolam, sungai, waduk, maupun danau.
6
2.3 Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran
limbah pertanian
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pencemaran limbah pertanian dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan manusia,
hewan, dan lingkungan. Sumber pencemaran limbah pertanian berasal dari penggunaan
pestisida, penggunaan pupuk, dan limbah ternak. Untuk mengurangi pencemaran limbah
pertanian, diperlukan upaya yang berkelanjutan, seperti penggunaan pestisida yang
bijaksana, penggunaan pupuk yang tepat dosis, serta pengelolaan limbah ternak yang baik.
Dengan demikian, kegiatan pertanian dapat dilakukan secara berkelanjutan dan tidak
menimbulkan dampak negatif pada lingkungan.
8
DAFTAR PUSTAKA
Bolan, N. S., Adriano, D. C., & Curtin, D. (2003). Soil acidification and liming
interactions with nutrient and heavy metal transformation and
bioavailability. Advances in Agronomy, 78, 215-272.