BIOTEKNOLOGI
PEMANFAATAN RAGI TEMPE PADA PEMBUATAN TEMPE
Oleh:
INTAN FITRIASARI
10416004
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengatahui cara pembuatan tempe dengan baik dan benar dan
karakteristik tempe kualitas yang baik.
1.3.2 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi.
1.3.3 Mengetahui pengaruh secara terbuka dan tertutup terhadap proses
fermentasi.
1.4 Manfaat
1.4.1 Mahasiswa mengetahui cara pembuatan tempe yang baik dan benar
dan karakteristik tempe kualitas yang baik.
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi =
penerapan) dan logos (ilmu). Bioteknologi adalah bidang penerapan biosains dan
teknologi yang menyangkut penerapan praktis organisme hidup atau komponen
subsellulernya pada industri jasa dan manufaktur serta pengelolaan lingkungan.
Atau dapat pula di definisikan sebagai teknologi yang menggunakan sistem hayati
(prosesproses biologi) untuk mendapatkan barang dan jasa yang berguna bagi
kesejahteraan manusia. Bioteknologi memanfaatkan: bakteri, ragi, kapang, alga,
sel tumbuhan atau sel hewan yang dibiakkan sebagai konstituen berbagai proses
industri (Niemann dan Kues, 2000).
Inokulum tempe yang telah dikenal masyarakat saat ini adalah usar
(biasanya menempel di daun waru) dan inokulum bubuk buatan LIPI. Usar
banyak mengandung bakteri kontaminan karena pada pembuatannya kurang
memperhatikan kondisi yang aseptis dan jenis kapang pada usar juga bervariasi
seperti Rhizopus sp dan mikroorganisme lain. Inokulum bubuk yang telah ada
sebelumnya dibuat dari kapang R Uji Coba Penggunaan Inokulum Tempe
(Sarwono, 2004).
2.4 KALSIFIKASI
Kingdom : Fungi
Diviso : Zygomycota
Class : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Familia : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
Species : Rhizopus oryzae
Pada pembuatan suatu tempe atau saat proses fermentasi tempe pasti
dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk menghasilkan tempe yang berkualitas dan
terjamin mutunya. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi proses
fermentasi dalam pembuatan tempe yaitu :
1. Oksigen
2. Uap air
3. Suhu
4. Keaktifan Laru (inokulum atau ragi tempe) (Suprapti, 2003).
BAB III
METODOLOGI
3.1 ALAT DAN BAHAN
Alat:
- Sendok
- Pelubang plastik (jarum besar)
- Timbangan (neraca)
Bahan:
- Kedelai
- Ragi tempe
- Kantong plastik
5.2 SARAN
Untuk kedelai atau bahan pembutan tempe sebaiknya memilih yang kualitasnya
baik dan unggul. Ragi atau inokulum tempe yang digunakan jangan terlalu banyak
karena bisa menyebabkan bau amoniak pada tempe.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, M. dan Sudarmadji. 1997. Contribution of tempe for the economy and
health of indonesian in reinventing the hidden miracle of tempe.
Proceedings International Tempe Symposium di Bali, Indonesia. Publiced
by Indonesian Tempe Foundation.
Sarwono, B. 2004. Membuat Tempe dan Oncom. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Widianti, Tuti, Bintari, S. Harnina dan Iswari, Retno Sri. 2014. Dasar-Dasar
Bioteknologi. Jurusan Biologi: Semarang.
Winarno FG. 1993. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Utama Pustaka. Jakarta.