Pr
Prooduk bioteknologi konvensional
Dosen pembimbing:
Drs. Khoiron Nazip, M.Si.
Meilinda, S.Pd, M.Pd.
Oleh:
Kelompok 5
Redita Alvionita (06111009001)
Sella Wahidah ( 06111009003 )
M. Akid M. A ( 0611100902 6)
Westy Aqmarcellia R ( 06111009038)
Giani Tri Utari ( 06111009043)
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mikroorganisme seperti bakteri dan jamur seringkali dianggap hal yang
merugikan bagi manusia, namun ada beberapa jenis mikroorganisme yang dapat
memberikan keuntungan bagi manusia. Mikroorganisme dapat dimanfaatkan oleh
manusia dengan prinsip-prinsip ilmiah dengan harapan akan memberikan
kesejahteraan kehidupan manusia. Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah
yang menggunakan makhluk hidup atau organisme untuk menghasilkan produk
dan jasa guna kepentingan manusia disebut bioteknologi.
Bioteknologi dibagi menjadi dua jenis yaitu, bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional merupakanbioteknologi yang
memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula,
atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Bioteknologi
modern praktik bioteknologi yang ditandai dengan teknik rekayasa genetika.
Penerapan bioteknologi yang sering dijumpai di lingkungan masyarakat adalah
contoh bioteknologi konvensional.
Penerapan bioteknologi konvensional sebenarnya tidak asing lagi bagi
masyarakat namun masyarakat tidak menyadari bahwa proses yang dilakukannya
dinamakan bioteknologi. Penerapan bioteknologi konvensional yang paling sering
ditemuin dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk makanan.
Makanan yang merupakan produk bioteknologi konvensional dapat dibuat
dalam skala lokal seperti produk hasil bioteknologi khas suatu daerah, contohnya
tempoyak sebagai makanan khas Sumatera Selatan. Produk hasil bioteknologi
dalam skala nasional biasanya hampir di semua tempat bisa membuat produk
tersebut dan biasanya sebagai makanan khas suatu negara, contohnya tempe yang
merupakan makanan khas Indonesia. Produk hasil bioteknologi dalam skala
internasional merupakan produk yang dikenal secara luas dan lintas negara,
seperti makgeolli sebagai makanan khas dari Korea Selatan yang telah
dikonsumsi di negara lain.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui tinjauan umum, proses fermentasi, dan mikroorganisme i
yang terlibat dalam proses pembuatan tempoyak?
2. Mengetahui tinjauan umum, proses fermentasi, dan mikroorganisme
yang terlibat dalam proses pembuatan tempe?
3. Mengetahui tinjauan umum, proses fermentasi, dan mikroorganisme
yang terlibat dalam proses pembuatan Makgeolli ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Produk Bioteknologi Konvensional khas Sumatera Selatan
Gambar2. Tempe
Tempe yang baik bentuknya keras dan kering serta didalamnya tidak
mengandungkotoran dan campuran bahan-bahan lain. Tetapi sayangnya tempe
tidak dapat disimpanlama, maksimal tahan selama 2 x 24 jam. Setelah lewat masa
itu kapang tempe akan mati,selanjutnya akan tumbuh jamur dna bakteri-bakteri
lain yang dapat merobak proteinsehingga tempe menjadi busuk.
Sumber: http://www.scribd.com/
Makgeolli, juga dikenal sebagai Makkoli atau Makuly (takju) (dan disebut
dalam bahasa Inggris sebagai "anggur berasKorea"), adalah sebuah minuman
beralkohol asli Korea. Minuman ini dibuat dari beras yang dikukus dan
difermentasi. Warnanya putih keruh dan masih mengandung ampas beras karena
minuman ini tidak disaring. Hal ini dibuat dengan memfermentasi campurannasi,
gandum dan air, dan alkohol sekitar 6-8% volume. Saat ini Makgeolli kebanyakan
berisi beras, namun beberapa merekmengandung gandum bukan beras. Minuman
ini pada awalnya populer di kalangan petani, dengan nama nongju, yang
berarti"arak petani". Namun, baru-baru ini mulai menjadi lebih populerdi kota-
kota, terutama dengan generasi muda.
Gambar4. Makgeolli
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Makgeolli
Warna makgeolli ini putih seperti susu, rasanya sedikit berkarbonasi dan
menyegarkan tapi sewaktu kita telan,rasanya lembut seperti susu atau yogurt,
setelah meminumnya, perut terasa terasa enak dan penuh energi.Makgeolli lebih
merupakan produk musiman yang lebih banyak dijual selama musim dingin
karena tidak tahan lama disimpan. Makgeolli paling umum tersedia dalam botol
plastik atau wadah kotak aseptik. Secara tradisional, disajikan dalam logam besar
atau mangkuk kayu lalu dituangkan dalam cangkir-cangkir dan mangkuk yang
diisi dengan menggunakan sendok.Karena merupakan minuman tanpa filter,
makgeolli umumnyadikocok atau diaduk sebelum dikonsumsi, sebagai bagian
putihberawan cenderung untuk menetap ke bawah, meninggalkan cairan kuning
pucat-jelas di atas. Makgeolli digunakan selama upacaraleluhur di Korea.
2. Campurkan ragi gandumserta ragi instan kering dengan nasi yang telah
dimasak.
4. Tutupi tempayan dengan kain kasa lalu biarkan selama 7 sampai 10 hari.
DAFTAR PUSTAKA