Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH PEMBERIAN JUS Persea americana , JUS Pyrus dan

KOMBINASINYA TERHADAP KADAR KOLESTROL TOTAL PADA TIKUS


JANTAN WISTAR

Oleh:

SAFITRI FATIKASARI

10416007

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI


FAKULTAS SAINS, TEKNOLOGI DAN ANALISIS
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2018
BAB I

` PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penyakit jantung koroner (PJK atau ischemic heart disease) merupakan
penyakit jantung yang disebabkan karena adanya obstruksi atau stenosis dari
satu atau lebih arteri koroner akibat plak atheromatosa (Boden,
2012).Berbagai faktor yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner
seperti dislipidemia terutama hiperkolesterolemia, hipertensi, diabeuji melitus,
kurang aktivitas, kebiasaan merokok, dll (Kumar & Clark, 2009).
Hiperkolesterolemia merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung
koroner yang dapat dimodifikasi. Pengobatan untuk mengatasi
hiperkolesterolemia pada penderita PJK dapat berupa pengobatan
farmakologis, diet, dan perubahan gaya hidup. Secara farmakologis, obat yang
digunakan untuk penderita hiperkolesterolemia adalah obat golongan statin
(HMG-CoA-reductase inhibitor), cholesterol absorption inhibitor, asam
nicotinat, asam fibrat, dan sekuestran asam empedu (Citkowitz, 2012). Banyak
tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan hiperkolesterolemia, salah
satunya adalah buah alpukat yang sudah sering digunakan sebagai penurun
kolesterol. Selain buah alpukat, juga terdapat buah tomat yg memiliki khasiat
dalam menurunkan kadar kolesterol(Dalimartha & Adrian, 2013).
Buah alpukat (Persea americana) adalah buah yang berasal dari Amerika
Tengah. Buah alpukat selain bisa digunakan sebagai bahan makanan, juga
memiliki berbagai macam manfaaat, salah satunya dalam menurunkan kadar
kolesterol. Kandungan yang berperan dalam menurunkan kolesterol adalah
beta-sitosterol, niasin (Vitamin B3), serat, asam lemak tak jenuh tunggal
(monounsaturated fatty acid = MUFA), vitamin C,E, dan glutathione
(Dalimartha & Adrian, 2013). Berdasarkan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Meisya Fitri, pemberian jus buah alpukat dengan dosis 272
gram perhari dapat memberikan perbedaan bermakna antara rerata kadar
kolesterol total, HDL, dan LDL sebelum dan sesudah perlakuan pada
manusia(Fitri, 2013).

Pir ( Pyrus ) termasuk buah yang tinggi serat alami. Satu buah pir ukuran
sedang dapat mencukupi 16% kebutuhan serat harian Anda. Bahkan, nilai serat
buah pir lebih tinggi daripada apel. Jenis serat yang terdapat dalam pir adalah
pektin. Pektin mengikat kolesterol dan mengangkutnya keluar dari tubuh
sehingga kadar kolesterol jahat LDL dalam tubuh bisa menurun.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis hendak melakukan penelitian
mengenai pengaruh pemberian jus buah alpukat (Persea americana), jus buah
pir (Pyrus ), terhadap kadar kolesterol total tikus Wistar Jantan yang diinduksi
pakan tinggi lemak.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apakah jus buah alpukat (Persea americana) menurunkan kadar kolesterol
total tikus jantan Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak ?
b. Apakah jus buah pir (Pyrus) menurunkan kadar kolesterol total pada tikus
jantan Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak ?
c. Apakah kombinasi jus buah alpukat (Persea americana) dan jus buah pir
(Pyrus) menurunkan kadar kolesterol total pada tikus jantan Wistar yang
diinduksi pakan tinggi lemak?
d. Apakah kombinasi jus buah alpukat (Persea americana Mill) dan jus buah
tomat (Lycopersicum esculentum Mill) lebih baik dibandingkan bentuk
tunggalnya dalammenurunkan kadar kolesterol total pada tikus jantan
Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak?
1.3. Tujuan Penelitian
a. Jus buah alpukat (Persea americanal) menurunkan kadar kolesterol total
tikus jantan Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.
b. Jus buah pir (Pyrus) menurunkan kadar kolesterol total pada tikus jantan
Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.
c. Kombinasi jus buah alpukat (Persea americana) dan jus buah pir (Pyrus)
menurunkan kadar kolesterol total pada tikus jantan Wistar yang diinduksi
pakan tinggi lemak.
d. Kombinasi jus buah alpukat (Persea americana) dan jus buah pir (Pyrus)
lebih baik dibandingkan bentuk tunggalnya dalam menurunkan kadar
kolesterol total pada tikus jantan Wistar yang diinduksi pakan tinggi
lemak.

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat akademis penelitian ini yaitu untuk mendapatkan informasi
tentang pengaruh Jus buah alpukat, jus buah pir, dan kombinasinya terhadap
kadar kolesterol total. Sedangkan manfaat praktis penelitian ini yaitu
memberikan informasi mengenai manfaat penggunaan Jus buah alpukat, jus
buah pir, dan kombinasinya dalam menurunkan kadar kolesterol total.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis


1.5.1. Kerangka Pemikiran
Buah alpukat (Persea americana Mill) memiliki berbagai kandungan
yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol, seperti
beta-sitosterol, niasin (Vitamin B3), serat, asam lemak tak jenuh tunggal
(monounsaturated fatty acid = MUFA), vitamin C,E, dan glutathione.
Beta-sitosterol bekerja menurunkan kadar kolesterol dengan mengurangi
penyerapan kolesterol di usus. Niasin dapat mempengaruhi aktivitas
lipoprotein lipase sehingga terjadi penurunan produksi VLDL di hati yang
mengakibatkan penurunan kadar kolesterol total, kolesterol-LDL, dan
trigliserida, serta dapat meningkatkan kadar kolesterol-HDL (Hochholzer,
Berg, & Giugliano, 2011).

Serat berfungsi menyerap asam empedu dan membuangnya bersama feses


sehingga tubuh akan menarik lemak dari dalam darah untuk diubah menjadi
asam empedu di hepar, sehingga kadar kolesterol dalam darah akan menurun
(Winarsi, 2007). Asam lemak tak jenuh tunggal berpengaruh menurunkan kadar
kolesterol darah bila digunakan sebagai pengganti asam lemak jenuh. Asam
lemak ini dapat menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kolesterol HDL
(Muller, Lindman, Brantsaeter, & Pedersen, 2003; Sartika, 2008).

Vitamin C berperan untuk meningkatkan jumlah kolesterol yang diubah


menjadi asam empedu sehingga kadar kolesterol dalam darah menurun
(Strengler, 2003). Vitamin E menurunkan kolestrol dengan cara yang sama
seperti obat golongan statin yaitu menghambat kerja enzim HMG-CoA
reduktase (Litwack, 2007). Glutathione menurunkan kolesterol dengan
merangsang aktivitas ezim 7 -hydroxilase, enzim yang berfungsi mensintesis
asam empedu dari kolesterol sehingga jumlah kolesterol dalam darah menurun
(Gutman, 2002)

.Pir ( Pyrus ) termasuk buah yang tinggi serat alami. Satu buah pir ukuran
sedang dapat mencukupi 16% kebutuhan serat harian Anda. Bahkan, nilai serat
buah pir lebih tinggi daripada apel. Jenis serat yang terdapat dalam pir adalah
pektin. Pektin mengikat kolesterol dan mengangkutnya keluar dari tubuh
sehingga kadar kolesterol jahat LDL dalam tubuh bisa menurun.

1.5.2. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran, hipotesis penelitian ini yaitu :
a. Jus buah alpukat (Persea americana) menurunkan kadar kolesterol total
tikus jantan Wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak.
b. Jus buah Pir ( Pyrus ) menurunkan kadar kolesterol total pada tikus Wistar
Jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.
c. Kombinasi jus buah alpukat (Persea americana ) dan jus buah Pir ( Pyrus )
menurunkan kadar kolesterol total pada tikus Wistar Jantan yang diinduksi
pakan tinggi lemak.
d. Kombinasi jus buah alpukat (Persea americana) dan jus buah Pir ( Pyrus )
lebih baik dibandingkan bentuk tunggalnya dalam menurunkan kadar
kolesterol total pada tikus Wistar Jantan yang diinduksi pakan tinggi
lemak.
e. H0 : Tidak ada pengaruh pemberian jus buah alpukat (Persea americana)
dan jus buah Pir ( Pyrus ) terhadap penurunan kadar kolestrol.
f. H1 : Ada pengaruh pemberian jus buah alpukat (Persea americana) dan jus
buah Pir ( Pyrus ) terhadap penurunan kadar kolestrol.

1.6 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang nilainya
bervariasi antara satu objek keobjek lainnya.

1.6.1 Variabel Bebas

Adalah variabel yang variasi nilainya dapat mempengaruhi variabel lain.


Variabel bebas dari penelitian ini adalah jus buah alpukat (Persea americana) dan
jus buah Pir ( Pyrus ).

1.6.2 Variabel Terikat


Adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kadar kolestrol pada tikus
jantan wistar.
1.7 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau
tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Untuk membatasi ruang
lingkup yang diamati akan dijadikan sebagai batasan atau definisi operasional.
Berikut pada tabel dibawah ini :

Variabel Definisi Operasional Parameter Skala


Jus buah Buah alpukat (Persea americana K1 (jus buah Nominal
alpukat (Persea Mill) memiliki berbagai alpukat), K2
americana) dan kandungan yang bermanfaat (jus buah
jus buah Pir untuk menurunkan kadar tomat), K3 (jus
( Pyrus ). kolesterol, seperti beta-sitosterol, buah alpukat

niasin (Vitamin B3), serat, asam dan tomat), KP


lemak tak tunggal (Simvastatin),
jenuh
(monounsaturated fatty acid = KN (aquades),
MUFA), vitamin C,E, dan diinduksi pakan
glutathione. Beta-sitosterol tinggi
bekerja menurunkan kadar lemak/PTL.
kolesterol dengan mengurangi
penyerapan kolesterol di usus.
Niasin dapat mempengaruhi
aktivitas lipoprotein lipase
sehingga terjadi penurunan
produksi VLDL di hati yang
mengakibatkan penurunan kadar
kolesterol total, kolesterol-LDL,
dan trigliserida, serta dapat
meningkatkan kadar
kolesterol-HDL serta .Pir
( Pyrus ) termasuk buah yang
tinggi serat alami. Satu buah pir
ukuran sedang dapat mencukupi
16% kebutuhan serat harian
Anda. Bahkan, nilai serat buah
pir lebih tinggi daripada apel.
Jenis serat yang terdapat dalam
pir adalah pektin. Pektin
mengikat kolesterol dan
mengangkutnya keluar dari
tubuh sehingga kadar kolesterol
jahat LDL dalam tubuh bisa
menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Citkowitz, E. (2012). Polygenic Hypercholesterolemia. MedScape.


Dalimartha, S., & Adrian, F. (2013). Fakta Ilmiah Buah dan Sayur. Penebar
Swadaya.
Fitri, M. (2013). Efek Jus Alpukat terhadap Kadar Kolesterol pada Pasien
Hipertensi yang Obesitas dan Non-obesitas. Academia.
Gutman, J. (2002). GSH Your Body's Most Powerful Protector GLUTATHIONE,
3rd Edition. Montreal: Communication Kudo.ca Inc.
Hochholzer, W., Berg, D., & Giugliano, R. (2011). The Facts Behind Niacin.
Medscape, 2.

Kumar, P., & Clark, M. (2009). Kumar and Clark's Clinical Medicine 7th Edition.
Elsevier.
Litwack, G. (2007). Vitamin and Hormones Vol 76 : Vitamin E. Philadelphia:
Elsevier. Retrieved from Progressive Health.
Muller, H., Lindman, A., Brantsaeter, A., & Pedersen, J. (2003). The Serum
LDL/HDL Cholesterol Ratio is Influenced More Favorably by Exchanging
Saturated with Unsaturated Fat than by Reducing Saturated Fat in the Diet of
Woman. J Nutr.
Sartika, R. A. (2008). Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam
Lemak Trans terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 196-197.
Strengler, M. (2003). User's Guide to Policosanol and Other Natural Ways to
Lower Cholesterol. Basic Health Publications.
Winarsi, H. (2007). Antioksidan Alami dan Radikal Bebas: Potensi dan
Aplikasinya dalam Kesehatan. Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai