Anda di halaman 1dari 3

Laporan penentuan viskositas

Tujuan Percobaan : Menentukan viskositas (kekentalan) relative suatu zat


cair dengan menggunakan viscometer brookfield
Teori dasar

Viscositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran
yang diberikan oleh suatu cairan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan
dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu
mengalir cepat maka berarti viskositas dari cairan itu rendah (misalnya air). Dan
bila cairan itu mengalir lambat, maka dikatakan cairan itu viskositas tinggi.
Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung
silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat
digunakan baik untuk cairan maupun gas. Menurut poiseulle, jumlah volume
cairan yang mengalir melalui pipa per satuan waktu. Macam- macam
viskositas
menurut Lewis (1987):
1. Viskositas dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan shear rate. Viskositas
dinamik disebut juga koefisien viskositas.
2. Viskositas kinematik, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan densitasnya.
Viskositas ini dinyatakan dalam satuan stoke (St) pada cgs dan m/s pada SI.
3. Viskositas relatif dan spesifik, pada pengukuran viskositas suatu emulsi atau
suspensi biasanya dilakukan dengan membandingkannya dengan larutan murni.
Untuk mengukur besarnya viskositas menggunakan alat viskometer. Berbagai
tipe viskometer dikelompokkan menurut prinsip kerjanya (Bourne,1982):
Viskometer Brookfield
Pada viscometer ini nilai viskositas didapatkan dengan mengukur gaya puntir
sebuah rotor silinder (spindle) yang dicelupkan ke dalam sample. Viskometer
Brookfield memungkinkan untuk mengukur viskositas dengan menggunakan
teknik dalam viscometry. Alat ukur kekentalan (yang juga dapat disebut
viscosimeters) dapatmengukur viskositas melalui kondisi aliran berbagai bahan
sampel yang diuji. Untuk dapat mengukur viskositas sampel dalam viskometer
Brookfield, bahan harus diam didalam wadah sementara poros bergerak sambil
direndam dalam cairan.
Pada metode ini sebuah spindle dicelupkan ke dalam cairan yang akan diukur
viskositasnya. Gaya gesek antara permukaan spindle dengan cairan akan
menentukan tingkat viskositas cairan.

Seperti tampak pada gambar di atas, sebuah spindle dimasukkan ke dalam


cairan dan diputar dengan kecepatan tertentu. Bentuk dari spindle dan
kecepatan putarnya inilah yang menentukan Shear Rate. Oleh karena itu untuk
membuat sebuah hasil viskositas dengan methode pengukuran Rotational harus
dipenuhi beberapa hal sbb. :

Jenis Spindle

Kecepatan putar Spindle

Type Viscometer

Suhu sample

Shear Rate (bila diketahui)

Lama waktu pengukuran (bila jenis sample-nya Time Dependent)

Viskometer Brookfield merupakan salah satu viscometer yang menggunakan


gasing atau kumparan yang dicelupkan kedalam zat uji dan mengukur tahanan
gerak dari bagian yang berputar. Tersedia kumparan yang berbeda untuk
rentang kekentalan tertentu, dan umumnya dilengkapi dengan kecepatan rotasi.
(FI IV,1038). Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini adalah semakin kuat
putaran semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar.
Adapun beberapa viscometer yang sering digunakan untuk mengatur viskositas
suatu larutan, yaitu:
1. Viskometer Oswald : Pada viscometer ini yang diukur adalah waktu yang
dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa
kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu sendiri.
Didalam percobaan diukur waktu aliran untuk volume V (antara tanda a
dan b) melalui pipa kapiler yang vertical. Jumlah tekanan (P) dalam hokum
Poiseuille adalah perbedaan tekanan antara permukaan cairan, dan
berbanding lurus dengan r.
2. Viskometer Hoppler : Yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh
sebuah bola untuk melewati cairan pada jarak atau tinggi tertentu. Karena
adanya gravitasi benda yang jatuh melalui medium yang berviskositas
dengan kecepatan yang semakin besar sampai mencapai kecepatan
maksimum. Kecepatan maksimum akan dicapai jika gaya gravitasi (g)
sama dengan gaya tahan medium (f) besarnya gaya tahan (frictional
resistance) untuk benda yang berbentuk bola stokes.
3. Viskometer Cup dan Bob : Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan
antaradinding lua r dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob
masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah
terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi di
sepanjangkeliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan
konsentrasi. Penurunan konsentras ini menyebabkab bagian tengah zat
yang ditekan keluar memadat. Hal ini disebut aliran sumbat
(Moechtar,1990)
4. Viskometer Cone dan Plate : Cara pemakaiannya adalah sampel
ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi di
bawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam

kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang semitransparan yang


diam dan kemudian kerucut yang berputar (Moechtar,1990).
Pembahasan
Pada percobaan ini, dilakukan pengukuran viskositas dari air gula dari berbagai
konsentrasi yaitu 20%, 40%, 60% menggunakan viscometer Brookfield dalam
suhu yang tetap. Pada viskometer digital, viskositas air gula di tentukan dengan
cara mengaduk larutan air gula dengan pengaduk yang telah ada pada alat
tersebut, semakin kental suatu larutan maka semakin kecil ukuran pengaduk
yang digunakan. Semakin kental suatu zat cair, maka semakin sulit dilakukan
pengadukan. Sehingga bila semakin kental suatu zat, maka harus digunakkan
ukuran pengadukan yang kecil. Hal ini dikarenakan, pada larutan yang memiliki
viskositas yang tinggi, bila diaduk menggunakan pengaduk dengan ukuran besar
maka akan dibutuhkan gaya yang lebih besar pula. Hal ini akan menyebabkan
sulitnya pengaduk untuk berputar sehingga tidak terbacanya nilai viskositas
suatu zat cait pada alat. Sehingga pengaduk ukuran besar digunakan untuk
mengukur viskositas cairan yang memiliki viskositas yang kecil, sedangkan
pengaduk ukuran kecil digunakan untuk mengukur viskositas yang besar.
Viskositas cairan yang diukur pada percobaan, ditentukan dengan cara
mengkalikan hasil pembacaan viskometer digital dengan faktor findernya, yang
dipengaruhi oleh ukuran pengaduk yang digunakan dan kecepatan pengadukan,
faktor finder tersebut telah tersedia didalam buku panduan alat viskometer
digital tersebut.
Ada dua macam viskositas, yaitu viskositas kinematik dan viskositas dinamik.
Viskositas Kinematik adalah perbandingan viskositas dinaik terhadap kerapatan
(density) massa jenis dari fluida tersebut. Nilai viskositas kinematik air pada
temperatur standar (27oC) adalah 8,7 x 10-7 m2/s. Satuan untuk Viskositas
Kinematik adalah Stoke (m2/s). Sedangkan Viskositas dinamik adalah
perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besarnya nilai
viskositas dinamik tergantung dari factor-faktor konsentrasi, bentuk partikel, dll.,
untuk viskositas dinamik air pada temperature standar lingkungan (27 oC) adalah
8,6 x 10-4 kg/m.s .
Dari percobaan ini, air gula diukur menggunakan visksometer brookfield. Dari
hasil pengukuran ini, hasil viskositas dari ketiga air gula yang diukur, viskositas
semakin menigkat seiring bertambahnya konsentrasi. Dari hasil percobaan,
didapat viskositas air gula 20% adalah sebesar 9,6, viskositas air gula 40%
adalah sebesar 12,6 sedangkan viskositas air gula 60% adalah sebesar 15,4. Hal
ini sesuai dengan teori bahwa semakin meningkatnya suhu, maka viskositas
semakin meningkat.

Anda mungkin juga menyukai