Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 2:

Reny Rahayu 4411416023


Siti Afifah Fitriana 4411416068
Mumtaz Ammarul Haq 4411416066

Jawaban Soal No.4

Hubungan Penyakit Obesitas terhadap Penyakit Degeneratif

Obesitas merupakan kelebihan lemak dalam tubuh, umumnya ditimbun dalam


jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam
jaringan organ (Guyton dan Hall, 2012). Obesitas dari segi kesehatan merupakan salah satu
bentuk malnutrisi sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya
(Lebowitz, 2012). Obesitas diketahui menjadi salah satu faktor risiko munculnya berbagai
penyakit degeneratif seperti penyakit jantung (Thomsen dan Nordestgaard, 2015), stroke
(Haley dan Lawrence, 2016), diabetes melitus dan hipertensi (Lebowitz, 2012). Penyakit-
penyakit tersebut merupakan penyebab kematian terbesar penduduk dunia, terutama pada
kelompok usia lanjut (WHO, 2017). Selain penyakit tersebut, obesitas pada lansia juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada tulang dan sendi sehingga dapat
meningkatkan risiko terjadinya jatuh atau kecelakaan (Rontoyani et al, 2017).

Obesitas dapat diderita oleh semua jenis kelamin dari berbagai usia. Baik perempuan
dan laki-laki, baik di usia lanjut, di usia produktif, di usia remaja, bahkan saat di usia balita.
Namun, penyebab masing-masing golongan usia dapat berbeda-beda. Pada usia produktif,
obesitas dapat terjadi akibat faktor gaya hidup yang  tidak sehat. Obesitas di usia produktif
terkait beberapa faktor yang saling berkaitan. Dimulai dari faktor kemampuan ekonomi yang
memungkinan mampu membeli aneka makanan dan minuman, faktor lingkungan yang
didukung sepenuhnya oleh tekhnologi yang pada akhirnya menyebabkan gaya hidup
sedentari yang kurang aktifitas fisik. Sedangkan penderita obesitas di usia remaja dan di usia
balita bisa disebabkan oleh faktor lingkungan keluarga atau pola pengasuhan keluarga. Pola
makan yang buruk dan kurangnya aktifitas fisik pada anak menyebabkan mereka mengalami
obesitas di usia dini.

Berbeda dengan overweight (kelebihan berat badan dari berat badan ideal yang


biasanya disebabkan oleh timbunan jaringan lemak maupun non lemak yang ada di dalam
tubuh), obesitas dapat dikatakan sebagai tingkatan yang lebih parah kondisinya karena tidak
lagi membuat seseorang kurang sedap dipandang namun yang jauh lebih signifikan: obesitas
dapat mencederai kualitas kesehatan dan merupakan awal dari hampir seluruh penyakit
degeneratif. Penyakit-penyakit degeneratif yang awalnya dipicu karena obesitas. Overweight
dan Obesitas adalah suatu kondisi kronik yang sangat erat hubungannya dengan peningkatan resiko
sejumlah penyakit Degeneratif. Penyakit Degeneratif adalah suatu kondisi penyakit yang muncul
akibat proses kemunduran fungsi sel-sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk dan
berlangsung secara kronis. Penyakit yang termasuk dalam kelompok ini adalah Diabetes Melitus Type
II, Stroke, Hipertensi, Penyakit Kardiovaskular, Dislipidemia, dsb. Penyakit Degeneratif yang paling
sering menyertai Obesitas adalah Diabetes melitus Type II, Hipertensi dan Hiperkolesterolemia
(Dislipidemia).

Obesitas penyebab diabetes melitus tipe II

Obesitas membuat insulin yang dihasilkan oleh pankreasnya tidak bekerja normal,
komplikasi-komplikasi obesitas menyebabkan insulin-insulin tersebut tidak dapat membantu
sel tubuh dalam menyerap glukosa. Karena insulin tidak dapat bekerja efektif dalam
membantu penyerapan glukosa, pankreas akan berusaha menghasilkan lebih banyak lagi
insulin. Jika berlangsung lama kinerja pankreas dalam menghasilkan insulin akan menurun,
pada saat inilah penderita rentan terkena diabetes melitus tipe II. Untuk menghindarinya,
maka harus menjaga pola makan dan jangan olahraga secara rutin. 

Obesitas dapat menyebabkan kanker

Kelebihan lemak di dalam tubuh akan memberikan dampak yang buruk yaitu dengan
memproduksi hormon dan faktor pertumbuhan yang mempengaruhi sel dalam bekerja.
Beberapa mekanisme dari hormon sehingga dapat meningkatkan risiko kanker yaitu:
1. Jaringan lemak memproduksi estrogen dalam jumlah yang banyak, tingginya estrogen
ini berhubungan dengan risiko kanker payudara, kanker endometrium, dan beberapa
kanker lainnya.
2. Pada orang obesitas sering memiliki insulin dan Insulin-like growth factor-1 (IGF-1)
di dalam darah dalam jumlah yang tinggi, dimana hal ini akan memicu tumor.
3. Sel lemak akan memproduksi hormon, yang disebut adipokine, yang akan
menstimulasi atau menghambat pertumbuhan sel. Contohnya leptin, yang jumlahnya
meningkat pada orang obesitas, dan memiliki fungsi untuk memicu pertumbuhan sel.
Sedangkan adiponektin yang memiliki efek anti pertumbuhan sel, jumlahnya menurun
pada obesitas
4. Orang obesitas sering memiliki inflamasi yang kronis, yang berhubungan dengan
peningkatan risiko kanker.
Menurut cancer research UK, sejumlah kanker yang dapat disebabkan oleh obesitas yaitu
meningioma (salah satu tipe kanker otak), kanker tiroid, kanker esophagus, kanker
payudara, kanker hati, kanker lambung bagian atas, kanker kantong empedu, kanker
pankeas, kanker ginjal, kanker usus, kanker ovarium, kanker rahim, dan myeloma (salah
satu tipe kanker darah)

Obesitas dapat menyebabkan penyakit jantung coroner (PJK)

Obesitas dapat menyebabkan penyakit jantung akibat penyumbatan pada jaringan


pembuluh darah jantung oleh lemak yang menumpuk, sehingga jantung kekurangan pasukan
oksigen dari darah. Penyakit jantung koroner biasanya disebabkan pembentukan plak atau
padatan keras pada pembuluh darah. Padatan ini menyebabkan arteri koroner (pembuluh nadi
atau arteri pada jantung) menyempit, membatasi aliran darah ke jantung. Akibatnya, sel-sel
jantung akan kekurangan oksigen yang disuplai darah. Ini akan menyebabkan rasa nyeri di
jantung, juga dapat menyebabkan rasa pusing, pingsan hingga kematian mendadak.
Penebalan dan pengerasan pembuluh nadi pada jantung ini salah satu penyebabnya adalah
penimbunan kolesterol dan lemak, di dalam pembuluh arteri.  Ini timbul terutama pada orang
yang mengalami obesitas, atau kegemukan dengan kelebihan lemak dalam tubuhnya.

Obesitas dapat menyebabkan hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia pada obesitas disebabkan oleh banyak faktor diantaranya tingginya


kadar asetil KoA dalam sel hati untuk menghasilkan kolesterol atau seringnya mengonsumsi
makanan yang mengandung kadar kolesterol yang tinggi dan rendahnya aktifitas fisik. Jika
keadaan ini melampaui batas, mekanisme kompensasi tubuh dalam metabolism lemak
tentunya akan menyebabkan terjadinya peningkatan kadar kolesterol secara keseluruhan atau
hiperkolesterolemia.

Obesitas dapat menyebabkan Aterosklerosis

Aterosklerosis merupakan suatu proses penyakit degeneratif pada semua manusia yang
dimulai sejak masa anak namun perjalanan hingga timbul manifestasi klinis terjadi dalam
rentang beberapa tahun. Manifestasi awal dari aterosklerosis berupa fatty streak yang berupa
akumulasi lipid dan makrofag pada tunika intima arteri. Akumulasi lipid yang terjadi terus
menerus menyebabkan proliferasi makrofag dan otot polos serta perkembangan plak fibrous.
Plak akan berkembang dalam beberapa tahun dan menyebabkan nekrosis, perdarahan atau
terjadi rupture plak. Perkembangan plak menyebabkan penyempitan lumen yang progresif
dan mengakibatkan terjadinya oklusi pada pembuluh darah distal akibat embolisasi plak.

Anda mungkin juga menyukai