BIDANG KEGIATAN:
PKM- PE
Diusulkan oleh:
Maulida Rahmi 1604103010019 (2016)
Heda Heldiana 1604103010060 (2016)
Aisyah Protonia Tanjung 1404103010057 (2014)
iii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kertas merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sering kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari dan tersusun dari lembaran tipis yang dihasilkan
melalui penyusun ikatan serat yang berasal dari dehidrasi suspense pulp dan
memanfaatkan selulosa sebagai bahan bakunya (Syamsul, 2014).
Produksi pulp dan kertas sendiri telah menjadi salah satu industri dunia
terbesar yang paling banyak mengkonsumsi energi (Toczyłowska, 2017). Dengan
meningkatnya populasi penduduk dunia berdampak pada meningkatnya
kebutuhan kertas. Pada tahun 2020 diperkirakan kebutuhan kertas meningkat
sebesar 77% . Meningkatnya kebutuhan konsumsi kertas dunia menyebabkan
sering dilakukan penebangan hutan secara liar tanpa penanaman kembali karena
sekarang ini diperkirakan sekitar 95 % kertas di dunia berasal dari bahan baku
kayu yang diperoleh dari hutan (Apriani dan Ilham, 2017). Berdasarkan data
Badan Statistik Kehutanan Indonesia, luas hutan di Indonesia sebesar 99,6 juta
hektar atau 52,3% luas wilayah Indonesia . Setiap hektar hutan dapat
menghasilkan 160 meter kubik kayu, dan setiap industri pulp memerlukan 4,6
meter kubik kayu untuk memproduksi sejumlah 1,2 ton kertas (Kurniawan, 2017).
Untuk meminimalisir penebangan hutan yang dapat mengakibatkan
terganggunya kestabilan lingkungan, perlu dicari alternatif untuk mengganti
penggunaan kayu hutan sebagai bahan baku pembuatan kertas (Asngad, 2016).
Bahan alternatif yang dapat digunakan adalah kulit nangka karena kulit nangka
merupakan bagian dari buah nangka yang dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan
apabila mengkonsumsi nangka (Injilauddin, 2015).
Salah satu buah yang mempunyai limbah kulit yang biasa dikatakan besar
adalah nangka. Nangka dengan komposisi yang terdiri dari kulit, daging buah,
serta biji buah yang selama ini banyak di konsumsi hanyalah daging
buahnya saja, sedangkan kulit serta bijinya dibuang begitu saja dan belum
ada yang sempat untuk memanfaatkannya. Semakin banyaknya produk dari
nangka maka semakin besar pula intensitas dari limbah kulit nangka tersebut.
Maka dari pada itu dilakukan pengolahan lebih lanjut agar kulit nagka mempunyai
kualitas serta tidak mencemarkan lingkungan (Panaungi, 2016).
Kulit nangka merupakan biomassa yang mengandung komponen
pati/selulosa (Karim, 2013). Selulosa adalah bahan utama yang biasa digunakan
dalam pembuatan pulp pada kertas (Bahri, 2015). Selain dari kulit nangka sumber
serat lainnya untuk pembuatan kertas dapat diperoleh dari kertas bekas. Menurut
Apriani (2016) pada penelitiannnya tentang pembuatan kertas dari limbah batang
jangung dan kertas bekas, penggunaan serat dari kertas bekas memberikan
beberapa keuntungan yaitu harga terjangkau, stabilitas dimensi tinggi dan formasi
lembaran kertas yang dihasilkan akan lebih baik dari kertas yang tidak
menggunakan serat sekunder.
2
Pada usulan penelitian ini akan dilakukan proses pembuatan kertas dengan
paduan antara serat limbah kulit nangka dengan kertas bekas. Kemudian metode
yang digunakan dalam proses pembuatan pulp pada kertas secara kimia yaitu
dengan proses organosolv pulping sehingga permasalahan lingkungan yang
dialami oleh industri pulp dan kertas dapat diatasi karena proses ini lebih aman
terhadap lingkungan, dan dapat menghasilkan by-product berupa lignin dan
hemiselulosa dengan tingkat kemurnian yang tinggi (Purnawan, 2016). Kelebihan
dari proses organosolv diantaranya adalah berdampak kecil bagi lingkungan yaitu
tidak menimbulkan pencemaran seperti gas - gas berbau yang disebabkan oleh
belerang seperti pada proses kraft sehingga lebih ramah lingkungan serta cairan
pemasaknya lebih mudah untuk dimurnikan kembali (Muis, 2013).
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari kegiatan penelitian ini berupa konsep inovasi
teknologi produksi kertas berkualitas dari kombinasi limbah kulit nangka dan
kertas bekas sebagai bahan baku alternatif untuk mengurangi pemakaian serat
kayu hutan. Selanjutnya data hasil penelitian direncanakan akan dipublikasikan
pada jurnal terakreditasi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia).
3
2.2 Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang berfungsi untuk memberikan
perlindungan bentuk, dan penyangga terhadap sel serta jaringan dan tersusun atas
ribuan unit D-glukosa yang bergabung dengan β(1,4)-glukosida seperti terlihat
pada Gambar 2.2. Serat seluosa tersebut dapat digunakan salah satunya sebagai
bahan baku untuk memproduksi kertas (Kartika, 2013 ).
2.4 Perekat PV Ac
Menurut Apriani (2016), penambahan perekat bertujuan untuk memperkuat
ikatan antar serat dan mengawetkan kertas, sehingga diperoleh kertas dengan tear
resistance yang tinggi. Salah satu jenis perekat yang dapat digunkan dalam
pembuatan kertas yaitu polivinil asetat (PVAc). PVAc memiliki potensi sebagai
bahan perekat dalam pembuatan kertas karena memiliki kelebihan, yaitu mudah
dalam penggunaannya, tahan terhadap mikroorganisme dan tidak menimbulkan
bercak-bercak noda saat kertas sudah kering. Sedangkan menurut Sriyanti dan
Leni (2014) mengemukakan bahwa PVAc memiliki sifat tidak berbau, tidak
mudah terbakar,dan lebih cepat solid.
2.5 Kertas
Kertas merupakan suatu lembaran tipis yang rata dan biasanya terbuat dari
kayu yang sering digunakan oleh masyarakat untuk menulis, menggambar,
mencetak, membungkus, kerajinan, dan menjadi salah satu kebutuhan manusia
dalam kegiatan sehari-hari (Asngad, 2016).
Kualitas lembaran kertas yang dihasilkan pada dasarnya dipengaruhi oleh
sifat-sifat bahan bakunya terutama berat jenis, dimensi serat dan turunannya serta
komponen kimianya. Parameter kualitas kertas cetak yang dapat digunakan harus
sesuai berdasarkan SNI 7274,2008 yang dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Parameter syarat kertas cetak yang dapat digunakan menurut SNI
7274 -2008
No Parameter Satuan Persyaratan
1 Komposisi lembaran % mengandung pulp mekanis max 15
2
2 Gramatur g/m 50-100
3
3 Bulk cm /g maks 1.5
o
4 Derajat putih (d/0 ) % ISO min 75
o
5 Opasitas Cetak (d/0 ) % 80-95
6 Penetrasi Minyak, (IGT) 1000/m maks 30
7 Ketahanan cabut, (IGT) P.m/s min 3000
8 Ketahanan Tarik, (AM) kN/m min 2.0
9 Daya regang , SM % maks 4.0
10 Kekasaran mL/mnt 120-300
11 Kadar Air % 4.5 – 6.0
5
Tahapan penelitian yang telah diuraikan diatas dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Kertas Bekas
Pengayakan
Perendaman
Bubur
kertas
Proses pemasakan dengan Penghalusan
variasi zat pemasak
Penyaringan
Proses pencetakan
pulp kulit nangka dan
Uji lignin dan selulosa
pulp kertas
Uji kekuatan
tarik kertas
Gambar 3.1 Diagram alir pembuatan kertas limbah kulit nangka dan kertas bekas
8
DAFTAR PUSTAKA
Apriani. E.2016. Pengaruh Komposisi Bahan Baku dan Lama Waktu Pemasakan
terhadap Kekuatan Tarik pada Pembuatan Kertas Seni Dari Limbah Batang
Jangung dan Kertas Bekas. Jurnal Mekanika dan Sistem Termal. 1(2): 38-
42.
Apriani, R. dan Ilham, Z. 2017. Sifat Pulp Berbahan Baku Alga Merah Gracilaria
Sp. Dan Eucheuma Sp.Jurnal Selulosa. 7(1): 27-28
Asngad, A. Inna, S. Suci, S. 2016. Pemanfaatan Kulit Kacang Dan Bulu Ayam
Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Kertas Melalui Chemical Pulping
Dengan Menggunakan NaOH Dan CaO. Bioeksperimen. 2(1): 25- 26
Bahri, S. 2015. Pembuatan Pulp dari Batang Pisang. Jurnal Teknologi Kimia
Unimal.4(2) ,36-50.
Effendi, D,B. Rosyid, N,H. Nandiyanto, A,B. Mudzakir, A.2015. Review Sintesis
Nano Selulosa. Jurnal Integrasi Proses. 5(2): 61-74
Injilauddin, A.S. Musthofa. Lutfi. dan Wahyunanto, A.N. 2015. Pengaruh Suhu
dan Waktu pada Proses Ekstraksi Pektin Dari Kulit Buah Nangka
(Artocarpus heterophyllus). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan
Biosistem. 3(3): 280-286.
Karim, A. dan Dwi, H, S. 2013. Uji Kinerja Mesin 4 Langkah Berbahan Bakar
Bioethanol Dari Limbah Kulit Jerami Nangka Sebagai Campuran Premium.
Jurnal Teknik Mesin. 1(2) : 146-153
Mardhiah, A., dan Misbahul, J. 2016. Pembuatan Kertas Kraft dari Ampas
Tebu (Saccaharum oficinarum). Jurnal Edukasi Kimia. 1(1), 1-5.
10
Sriyanti, I. dan Leni, M. 2014. Pengaruh Polyvinyl Acetate (PVAc) terhadap Kuat
Tekan Material Nanokomposit dari Tandan Kelapa Sawit. Jurnal Inovasi
dan Pembelajaran Fisika. Vol. 1 (1) : 69-70
Syamsu1,K. Han, R. Krishna, P,C. Akbar,J,A. 2014. Kajian Proses Produksi Pulp
Dan Kertas Ramah Lingkungan. Jurnal Teknologi Pertanian. 9(1): 16-25.
Toczyłowska, R. dan Mamińska. 2017. Limits and perspectives of pulp and paper
industry wastewater treatment–A review Renewable and Sustainable
Energy Reviews. 78: 764 –772
14
B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Perguruan Universitas Institut Teknologi Kobe University,
Tinggi Syiah Kuala Sepuluh Japan
Nopember
Bidang Ilmu Teknik Kimia Teknik Teknik Kimia /
Lingkungan Teknik Membran
Tahun lulus - lulus 1991 - 1997 1999 - 2002 2005 – 2008
penelitian
Ember Beli alat 2 buah 20.000 40.000
penunjang
penelitian
Sewa Alat Sewa alat 3.000.000
Laboratorium Penunjang
Lain-lain Laboratorium
SUB TOTAL (Rp) 5.141.000
3.Perjalanan
Justifikasi Harga Jumlah Biaya
Material Perjalanan Volume satuan (Rp) (Rp)
Transportasi Pengecekan 3 orang 300.000 900.000
Banda Aceh- Limbah Kulit Pulang-
19
4.Lain-lain
Justifikasi Harga Jumlah
Material Pemakaian Volume Satuan Biaya (Rp)
(Rp)
Alat Tulis Dokumentasi dan 3 50.000 150.000
Pencatatan Data Set
Uji Tensile Analisis Sampel 16 100.000 1.600.000
Strength sampel
Uji SEM Analisis Sampel 3 200.000 600.000
sampel
Pembuatan Pengolahan Data 1 300.000 300.000
Laporan dan pembuatan Kegiatan
laporan
Utilitas Bayar Listrik/air 1 200.000 200.000
dan peralatan Lab Kegiatan
via manajemen
jurusan
APD
1.Kacamata 40.000 120.000
2.Masker NP 3 50.000 150.000
305 Alat Pelindung Diri orang
3.Sarung 25.000 75.000
Tangan
Karet
Industri
Biaya tak Pembelian Bahan, 500.000 500.000
terduga penggadaan alat,
transportasi, dll
SUB TOTAL (Rp) 3.695.000