Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

BABI .PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................... 2
1.5 Target Luaran .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 3
2.1 Pengertian Bahan Komposit Hibrida .............................................................. 3
2.2 Pembuatan Pulp............................................................................................... 3
2.3 Pembuatan Kertas............................................................................................ 4
2.4 Pengertian Edible Film.................................................................................... 4
2.5 Pengertian Kemasan ........................................................................................ 5

BAB III TAHAP PELAKSANAAN ..................................................................... 6


3.1 Pengumpulan Bahan........................................................................................ 6
3.2 Proses Pembuatan Kerta .................................................................................. 6
3.4 Pembuatan Edible Film ................................................................................... 7
3.5 Pembuatan Kemasan ....................................................................................... 7
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Akan dikembangkan

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampai pada tahun 2012, total terdapat 103 kontainer penuh sampah plastik
yang diimpor dari berbagai negara ke Indonesia. Umumnya negara pengekspor,
yang juga merupakan negara industri, mengekspor sampah plastik mereka ke
negara Dunia Ketiga guna menghilangkan sampah tersebut dari negara mereka.
(Mei Isyrin, 2020) Plastik merupakan bahan yang sering dipakai dalam berbagai
kebutuhan karena praktis dan menarik. Pada hampir seluruh lapisan masyarakat,
plastik digunakan sebagai alat kebutuhan yang selalu tersedia. Padahal, plastik
adalah material yang tidak bisa terurai. Sebanyak 33% dari plastik di dunia
berbentuk botol, kantong dan sedotan sekali pakai dan memiliki dampak buruk bagi
lingkungan, tak terkecuali bagi tubuh. Sampah-sampah plastik tersebut tidak
semuanya sampai ke tempat pembuangan untuk didaur ulang, namun justru
terhampar berserakan dimana-mana.
Menurut dirjen Pengelolaan Sampah, Tuti Hendrawati menyebut total
sampah di Indonesia akan mencapai 68 juta ton di tahun 2019. Dan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyebutkan data timbunan sampah di
Indonesia di 2020 mencapai 67,8 ton. Produksi sampah plastik masih berpotensi
terus mengalami kenaikan karena berbagai faktor. Terlebih lagi, jumlah produksi
sampah terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan
pertumbuhan sektor industri di Indonesia. Terlebih lagi selama masa pandemi
Covid-19, sampah menjadi permasalahan baru yang muncul di lingkungan. Dilansir
dari BBC Indonesia (2020), jumlah layanan GoFood meningkat hingga 20%,
sementara GrabFood juga mengalami peningkatan sebesar 4% yang meningkatkan
jumlah sampah kemasan plastik. Pengemasan digunakan untuk melindungi
makanan dari interaksi dengan lingkungan yang dapat merusak kualitas dan
mengurangi umur simpan produk. Jenis pengemas yang lebih ramah lingkungan
dan aman adalah edible film. Edible film memiliki beberapa keunggulan yaitu
murah, dapat diuraikan oleh mikroorganisme dan dapat dimakan (Jaya, 2010).
Selain sampah plastik, Indonesia dihadapkan dengan penggundulan hutan,
yang antara lain digunakan untuk pembuatan kertas. Penggunaan kertas bukan
hanya untuk tulis menulis, namun juga untuk kemasan makanan, karena dianggap
lebih aman bagi kesehatan dan lingkungan. Padahal penggunaan kemasan makanan
yang dilapisi dengan plastik, justru akan memperumit masalah sampah karena
banyak orang yang menganggap sampah kertas berlapis plastik merupakan sampah
yang bisa didaur ulang, padahal yang terjadi justru sebaliknya (Eni Saeni,2020).
Maka dari itu sampah yang berhubungan dengan plastik dapat diganti dengan edible
film. Sedangkan bahan baku kertas dapat dicarikan alternatif lain, misalnya dari
rumput sehingga bisa lebih aman dan ramah lingkungan. Perpaduan antara edible
film dan kertas yang barbahan baku limbah rumput dapat mengganti kemasan
produk yang terbuat dari plastik dan kertas yang dapat mencemarkan lingkungan.
2

Edible film yang ada saat ini masih memiliki kelemahan, yaitu tidak tahan
air, sehingga tidak mungkin untuk digunakan sebagai kemasan makanan ataupun
minuman. Penelitian dari Lee et al (2020), telah mendapatkan edible film yang
tahan terhadap air. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat material komposit hidrid
dengan memadukan kertas yang terbuat dari rumput dengan edible film yang tahan
air, dan menggunakannya sebagai kemasan makanan dan minuman.

1.2 Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk:
1. Pembuatan bungkus makanan dan minuman yang berbahan kertas yang
terbuat dari rumput yang dilapisi edible film dan tidak kalah dengan
ketahanan bungkus makanan atau minuman pada umumnya

1.3 Manfaat
Manfaat dari kegiatan ini adalah mendapatkan alternatif pembuatan
bungkus makanan dan minuman yang terbuat dari kertas dan dilapisi edible film
sehingga mudah terurai.

1.4 Target Luaran


1. Laporan Kemajuan
2. Laporan Akhir
3. Kemasan makanan berbahan kertas dan edible film yang tahan air
4. Karya Tulis Ilmiah
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bahan Komposit Hibrida

Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari penggabungan atau


kombinasi dua atau lebih material pembentuknya melalui campuran yang tidak
homogen, dimana sifat Material komposit merupakan gabungan lebih dari 1 jenis
material. Contoh yang paling umum adalah fiberglass, yang terdiri atas serat gelas
(keramik) sebagai penguat di dalam material polimer(Sarudin et al., 2019)

Pada komposit hibrid ini, dalam satu matriks memungkinkan adanya dua
atau lebih partikel penguat. Sehingga memungkinkan juga terjadinya interaksi
maupun proses penguatan yang lebih kompleks, baik terhadap matriks itu sendiri
maupun kepada penguat lain dalam satu matriks tersebut. Pada komposit hibrid,
perubahan yang signifikan akan sangat terlihat ketika material komposit tersebut
dilakukan pembebanan. Kerusakan pada komposit hibrid ini biasanya terjadi secara
bertahap (noncatastrophic)(Nurmawati, 2008)

2.2 Pembuatan Pulp


Pulp adalah Campuran bahan selulosa, seperti kayu, kertas, kain bekas yang
di lumatkan dan dimasukkan ke dalam air untuk membuat kertas Pulp sendiri terdiri
dari serat-serat (selulosa dan hemiselulosa) sebagai bahan baku kertas.Kayu yang
dibutuhkan adalah berbagai jenis kayu, diutamakan yang berserat pendek (kurang
dari 2mm), seperti Pinus merkusii, Agathis loranthiafolia,shorea spp, Eucalyptus
deglupta. (Haroen, 2016)
Serat pulp diperoleh dari hasil pemisahan serat selulosa berasal dari bahan
baku kayu maupun bukan kayu melalui proses pulping secara kimia, semikimia,
mekanis atau biologi. Serat pulp terdiri dari selulosa dan hemiselulosa sebagai
bahan utama pada pembuatan kertas atau rayon. Perkembangan teknologi serat pulp
saat ini dapat dijadikan sebagai bahan produk lainnya yang memiliki nilai manfaat
lebih tinggi, namun penggunaan seratnya lebih sedikit sebagai bahan pengisi atau
lainnya. Produk serat pulp selain untuk kertas menjadi produk lainnya selanjutnya
disebut diversifikasi produk serat pulp.(Mei Isyrin, 2020)

2.3 Pembuatan Kertas


Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan
kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah
alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta
melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas.
4

Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan
kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang
dibakar (Abdul Rajab Rahman,2018,)
. Pulp yang mengandung air 96% dan bahan padat 4% dimasukkan ke dalam
alat pengaduk, sehingga terjadi pemisahan antara serat dan fibril yang disebut
proses fibrilisasi, yaitu proses pecahnya lapisan kambium yang mengelilingi serat
karena serat-serat membesar dan fibril membuka. Pengadukan yang sedikit akan
menghasilkan kertas dengan daya serap tinggi dan daya robek tinggi, dan jika
pengadukan dilanjutkan maka kertas menjadi lebih padat tapi daya robek menurun.
Penambahan bahan perekat seperti resin, pati dan tawas ke dalam alat pengaduk
bertujuan untuk meningkatkan daya tahan air dan daya ikat tinta dari kertas
sehingga kertas dapat dicetak, serta mempengaruhi sifat adhesif yang berperan
dalam pembuatan kemasan. Bahan-bahan lain yang ditambahkan adalah pewarna,
bahan untuk kecerahan dan kekakuan, seperti titanium d ioksida, sodium silikat,
tanah diatom, kasein, lilin dan kapur. Setelah dari pengaduk, maka campuran pulp
dan bahan-bahan tambahan tadi dijernihkan pada refiner jordan, kemudian dibawa
ke silinder penyadap yang terdiri dari seperangkat pisau-pisau tertutup rapat
berputar dengan cepat bersama-saam memecah serat. Campuran ini kemudian
dimasukkan ke dalam headbox untuk dimasukkan pada mesin pembuat kertas
(A.N. Laksono,2015)

2.4 Edible Film


Edible film adalah lapisan tipis dan kontinyu terbuat dari bahan-bahan yang
dapat dimakan, dibentuk melapisi komponen makanan (coating) atau diletakkan
diantara komponen makanan (film) yang berfungsi sebagai barrier terhadap transfer
massa (misalnya kelembaban, oksigen, lipid, cahaya dan zat terlarut), dan atau
sebagai carrier bahan makanan dan bahan tambahan, serta untuk mempermudah
penanganan makanan. Edible film diaplikasikan pada makanan dengan cara
pembungkusan, pencelupan, penyikatan atau penyemprotan(Kawijia et al., 2017).
Komponen utama penyusun edible film ada tiga kelompok yaitu
hidrokoloid, lemak, dan komposit. Kelompok hidrokoloid meliputi
protein, derivate sellulosa, alginate, pektin, dan polisakarida lain. Kelompok lemak
meliputi wax, asilgliserol, dan asam lemak; sedangkan kelompok komposit
mengandung campuran kelompok hidrokoloid dan lemak. edible film dari pati
bersifat non isotropik, tak beracun, tak berasa, tak berbau, transparan, dan
biodegradable. Edible film dari pati bersifat rapuh. Untuk memperbaiki sifat rapuh
dan meningkatkan kelenturan dari edible film dapat dilakukan penambahan
plasticizer (Hijriawati & Febriana, 2013) Namun edible film dan coating dari pati
memiliki permeabilitas air yang tinggi karena sifat pati yang hidrofilik (Pareta dan
Edi- risinghe, 2006). Perbaikan sifat hidrofilik dan higroskopis dari pati dapat
dilakukan modifikasi kimia seperti cross-linking (Kawijia et al., 2017)
5

Hasil penelitian dari Lee , sudah mendapatkan edible film yang tahan
terhadap air. Edible film tersebut dibuat dari perpaduan pati dari kacang hijau, guar
gum, gliserol dan minyak biji bunga matahari mampu meningkatkan ketahanan
terhadap air namun menurunkan kekuatan mekanik dari edible film.(Lee et al.,
2020)

2.6 Pengertian kemasan makanan


Kemasan atau packaging adalah suatu wadah yang menempati suatu barang
agar aman, menarik, mempunyai daya pikat dari seorang yang ingin membeli suatu
produk. Dapat juga menjadi media komunikasi antara produsen dengan calom
konsumen, sehingga didalam desain kemasan tercantum informasi-informasi yang
harus diketahui oleh calon konsumen, agar calon konsumen merasa tidak asing
dengan produk yang di kemas. Semakin lengkap informasi yang tertera dikemasan
persepsi dari calon pembeli semakin tau dan meyakinkan terhadap produk yang di
jual yang akan dibelinya (Mei Isyrin, 2020)
pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau
bungkus sebagai sebuah produk. Pengemasan adalah aktivitas merancang dan
memproduksi kemasan atau pembungkus untuk produk. Biasanya fungsi utama dari
kemasan adalah untuk menjaga produk. Namun, sekarang kemasan menjadi faktor
yang cukup penting sebagai alat pemasaran
Menurut Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasnova (2006)
menyatakan mengemas adalah tindakan membungkus atau menutup suatu barang.
Definisi lain yang diungkapkan oleh Kothler dan Amstrong (2007) adalah kegiatan
merancang desain dan memproduksi wadah atau pembungkus produk. Menurut
Marianne Rosner Klimchuk dan Sandra A. Krasovec (2006) menyatakan desain
kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna,
citra, tipologi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk
dapat dipasarkan . Desain kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi,
mengirim, mengelarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah
produk dipasar. (Mukhtar & Nurif, 2015)
6

BAB 3. TAHAP PELAKSANAAN

3.1 Pengumpulan Bahan


bahan utama yang dibutukan dalam pembuatan kertas ini adalah limbah
rumput atau jerami yang sudah di potong dan dikumpulkan menjadi satu disuatu
tempat sehingga mudah untuk diolah menjadi kertas. Dan pati singkong yang
berguna sebagai bahan utama pembuatan edible film.

3.2 Proses Pembuatan Kertas

Tahap pertama adalah tahap pencucian dengan menggunakan baking soda guna
untuk menghilangkan kaustik ringan yang memecah bagian non selulosa tanaman,
Setelah itu proses penimbangan yaitu menimbang dan memasukkan 100g soda dan
ditambah dengan 300g rumput Setelah di timbang dan dimasukkan kedalam panci
lalu proses perebusan dengan merebus di dalam 12 liter air selama 90 menit, Lalu
dilanjutkan dengan proses penyaringan antara rumput dengan airnya Lalu
pembilasan dengan membilas dengan air dan dipotong menggunakan blender
sehingga rumput berubah menjadi serat serat pencetakan yang dilakukan setelah
rumput diblender dan menjadi serat lalu di cetak di tempat cetakan Tahap yang
terakhir adalah pengeringan ,setelah serat rumput di cetak lalu dikeringkan sampai
benar benar kering
7

3.3 Proses pembuatan material komposit (Perpaduan Kertas dan Edible


Film)

Pembuatan edible film dilakukan dengan cara mencampurkan pati kacang


hijau dengan guar gum dan gliserol, setelah itu dimasukkan minyak bunga
matahari, setelah semua tercampur lalu di homogenkan dengan menggunakan
homogenizing dan di vakum, setelah di vakum lalu dituangkan ke atas kertas
rumput pada proses sebelumnya dan dikeringkan.

3.4 Proses Pembuatan Kemasan


Setelah kertas dan edible film selesai maka langkah selanjutnya adalah
perpaduan antara keduanya, antara edible film yang menjadi pencegahan absorbsi
air agar kertas tidak mudah rusak, dan peran kertas sebagai lapisan terluar. Denan
membentuk seperti gambar di bawah untuk menghasilkan kemasan produk
minuman atau paper cup dan food box kertas.
8

3.5 Evaluasi
Evaluasi pada kegiatan ini akan dilakukan setelah uji coba produk meliputi
fungsional dari material komposit sebagai kemasan makanan dan minuman.
Terutama pada ketahanan kemasan makanan dan minuman terhadap air,
kemungkinan untuk produksi produk fungsional dalam jumlah besar dan
kemungkinan untuk pengajuan HKI
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan Penunjang 3.515.000
2 Bahan Habis Pakai 4.541.500
3 Perjalanan 200.000
4 Lain-lain 1.730.000
Jumlah 9.986.500

4.1 Jadwal Kegiatan

Person
Jenis Kegiatan Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan-3
No. Penanggungjawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Observasi Muhammad
1
Rihal Jinan
Pengumpulan
2 Bahan Arif Syahdani

Pengolahan Baariq Allam


3 Bahan Nabawi

Pemanfaatan Alief Fathin


4 Bahan Nurrohman

Implementasi
Muhammad
5 Program
Rihal Jinan

Abdullah Syafiq
6 Penulisan KTI
Jauhary
Evaluasi Muhammad
7
Rihal Jinan
10

DAFTAR PUSTAKA

Haroen, W. K. (2016). Diversifikasi serat pulp untuk produk inovatif. Journal of


Lignocellulose Technology, 01, 15–25.
Hijriawati, M., & Febriana, E. (2013). Review : Edible Film Antimikroba.
Farmaka, 14(1), 1–15.
Kawijia, Windi, A., & Sri, L. (2017). Studi karakteristik pati singkong utuh berbasis
edible film dengan modifikasi cross-lingking asam sitrat. Jurnal Teknologi
Pertanian, 18 No. 2(2), 143–152.
https://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/645/930
Lee, J. S., Lee, E. sil, & Han, J. (2020). Enhancement of the water-resistance
properties of an edible film prepared from mung bean starch via the
incorporation of sunflower seed oil. Scientific Reports, 10(1), 1–15.
https://doi.org/10.1038/s41598-020-70651-5
Mei Isyrin. (2020). Analisis Dampak Impor Sampah Plastik Terhadap Masyarakat
dan Lingkungan Hidup di Indonesia. ResearchGate, March, 1–10.
https://www.researchgate.net/publication/339603074_ANALISIS_DAMPA
K_IMPOR_SAMPAH_PLASTIK_TERHADAP_MASYARAKAT_DAN_L
INGKUNGAN_HIDUP_DI_INDONESIA
Mukhtar, S., & Nurif, M. (2015). Peranan Packaging Dalam Meningkatkan Hasil
Produksi Terhadap Konsumen. Jurnal Sosial Humaniora, 8(2), 181.
https://doi.org/10.12962/j24433527.v8i2.1251
Nurmawati. (2008). Pengaruh Waktu Sintar dan Fraksi Volume Penguat Al2O3
terhadap karakteristik komposit laminat hibrid Al/Sic-Al/Al2O3 Produk
Metalurgi Serbuk. 5–28.
Sarudin, Sudarsono, & Yuspian, G. (2019). Karakteristik Kekuatan Tarik pada
Komposit Hybrid , Serat Rami , Fiberglass , dan Resin Polyester. ETHALPHY:
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin, 4(4), 124–128.
11

LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
Biodata Ketua Tim
12

Biodata Anggota 1
13

Biodata Anggota 2
14

Biodata Anggota 3
15

Biodata Anggota 4
16

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Niken Trisnaningrum, S.P.,M.Si.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Agroteknologi
4 NIDN 0731088101
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bondowoso, 31 Agustus 1981
6 E-Mail niken.trisnangrum@unida.gontor.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 08155158104

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Institusi Universitas Brawijaya Institut Pertanian Bogor
Jurusan Budaya Pertanian Bioteknologi
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2009

C. Rekam Jejak Tri Darma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/pilihan SKS
1 Biokimia Tanaman wajib 3
2 Genetika Tumbuhan wajib 3
3. Pemuliaan Tanaman wajib 3
4 Teknologi Benih wajib 3
5 Kultur Jaringan pilihan 3
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang dana tahun
1 Morphological variation of early days Universitas 2017
to flowering on local rice accessions Darussalam
collected from ponorogo Gontor
2 POTENSI Azotobacteria sp. DAN Kemenristek 2018
MIKORIZA UNTUK dikti
MENINGKATAN PRODUKSI
BAWANG MERAH (Allium cepa L.
Aggregatum group)
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang dana tahun
1 PPK GONTOR AGROTECH KEMENRISTEK 2018
TRAINING CENTRE DI DIKTI
UNIVERSITAS DARUSSALAM
GONTOR
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran

Peralatan Penunjang Volume Harga Satuan Nilai


Screen Sablon 30x40 3 55.000 155.000
Paper Blender 1 600.000 600.000
Mesin Penepung 1 700.00 700.000
Talenan 3 10.000 30.000
Box Penyimpan 1 300.000 300.000
Pisau 5 20.000 100.000
Pisau Pond 5 300.000 1.500.000
Gunting 5 10.000 50.000
Nampan 4 20.000 80.000
SUB TOTAL 3.515.000
Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan Nilai
Natrium Carbonate 10 Kg 24.000 240.000
Mung Bean 6 Kg 130.000 780.000
Sun Flower Seed Oil 10 L 160.000 1.600.000
Guar Gum 6 Kg 100.000 600.000
PVAC Glue 5 Kg 26.500 132.500
Pati Singkong 10Kg 40.000 400.000
Aquadest 10 L 100.000 100.000
CMCFood Grade 8 Kg 70.500 564.000
Gliserol 3 Kg 100.000 100.000
Asam Sitrat 1Kg 25.000 25.000
SUB TOTAL 4.541.500
Perjalanan Volume Harga Satuan Nilai
Transportasi 5 40.000 200.000
-
SUB TOTAL 200.000
Lain – Lain Volume Harga Satuan Nilai
Kertas Rim 2 Rim 50.000 100.000
Jilid Laporan 2 Ex 10.000 20.000
Kemajuan
Jilid laporan Hasil 2 Ex 10.000 20.000
Sewa Lab dan alat 1 kali 1.500.000 1.500.000
Tinta 1 Botol 90.000 90.000
SUB TOTAL 1.730.000
TOTAL 1 + 2 + 3 + 4 9.986.500
(Terbilang Sembilan Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Enam
Ribu Lima Ratus Rupiah)
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas


Alokasi Waktu Pembagian
No. Nama Program Studi Bidang Ilmu
Jam/minggu Tugas
Koordinasi
Muhammad.Rihal Kegiatan,
1 Agroteknologi Agroteknologi 6 jam/ minggu
Jinan Pembuatan
Laporan,
2 Arif Syahdani Agroteknologi Agroteknologi 6 jam/minggu Produksi Kertas
Baariq Allam Produksi Edible
3 Agroteknologi Agroteknologi 6 jam/minggu
Nabawi Film
Teknologi
Alief Teknologi Industri
4 Industri 5jam/minggu Sekertaris
Fathin.Nurrohman Pertanian
Pertanian
Abdullah
5 Agroteknologi Agroteknologi 5jam/minggu Bendahara
Syafiq.Jauhary
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


21

Lampiran 5. Gambaran Teknlogi yang Akan diterapkembangkan

1. Pembuatan kertas yang berbahan baku limbah rumput


2. Pembuatan Edible film yang tahan air dan terbuat dari biji kacang hijau
3. Perpaduan Hybrid antara kertas dari limbah rumpt dan edible film yang
tahan air
4. Pembuatan kemasan makanan dan minuman dari perpaduan hybrid antara
keduanya
Maka dari itu dengan penerapan teknologi yang sederhana ini tapi memiliki
banyak manfaat bagi alam dan seisinya serta bisa membantu manusia memenuhi
kebutuhannya
22

Anda mungkin juga menyukai