Anda di halaman 1dari 13

BIOPlastik

Kel 1:
Aldo Fauzia Rahman Islami 191910401081
Diah Sri Umpati I0518023
Monica Tashya Putri I0518060
Yunita Aprillia I0518091
Plastik
Istilah '' plastik '' berasal dari kata Yunani
'' plastikos '', yang berarti cocok untuk
cetakan. Ini mengacu pada kelenturan
bahan, atau plastisitas selama pembuatan,
yang memungkinkannya untuk dicetak,
ditekan, atau diekstrusi menjadi berbagai
bentuk.

Plastik adalah bahan sintetis atau semi


sintetis yang menggunakan polimer
sebagai bahan utamanya.
Jenis-jenis

PET HDPE pvc


(polyethylene terephthalate) (High Density Polyethylene) aman (polyvinylchloride), yang
hanya digunakan satu kali. digunakan karena dapat mencegah mengandung DEHA tidak cocok
reaksi kimia yang membuatnya untuk kemasan makanan
cocok untuk botol susu cair, botol
obat, botol kosmetik dan tabung
pelumas.
Perkembangan
Plastik merupakan material yang secara luas dikembangkan dan
digunakan sejak abad ke-20. 

J.Whyat (Inggris)
menemuka karet
SELULOID
1869 1970
Bahan plastik
01 02 03 04 dikembangkan oleh
industri di Indonesia
(sebagai pengganti gelas,
1839 1909 kayu, dan logam)
L.H Baekland
Charles Goodyear meneliti bahan karet
(Inggris) menemukan menjadi bahan karet
karet keras yang disebut sintesis
EBONIT
Plastik yang pertama kali dikomersialkan adalah nutriselulosa.
Pemanfaatan material plastik berkembang pesat diberbagai
bidang seperti elektronika, pertanian, tekstil, transportasi,
furniture, konstruksi, kemasan kosmetik, mainan anak-anak,
dan produk industri lainnya
Permasalahan Plastik
di Indonesia
Indonesia merupakan penghasil sampah plastik laut
terbesar kedua di dunia. (Sumber: Jambeck (2015))

• Sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses


pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat
karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila
terurai secara alami.
• Sangat riskan terbuang dan mencemari laut.
• Peningkatan konsumsi plastik yang tinggi dan tidak ada
perubahan signifikan pada aksi daur ulang.
• Sistem pengelolaan sampah yang buruk.
Bioplastic
Bioplastik merupakan salah satu jenis plastik yang hampir
keseluruhannya terbuat dari bahan yang dapat diperbarui dan mudah
terdegradasi oleh tanah (Rahman,2016). Bioplastik dapat terbuat dari
bahan polimer alami seperti pati, selulosa, galaktomanan, dan lain-lain
(Kamsiati,dkk). 
Bahan utama yang sering digunakan dalam pembuatan plastik
biodegradable adalah pati dan Poly Lactic Acid (PLA). (Coniwantiet
al.2014; Yuniartiet al. 2014; Susantiet al. 2015)
Bioplastik memiliki keunggulan:
• Kompostable dan mudah terurai (biodegradable):+- 90
hari penguraian 
• Dapat didaur ulang
 PLA dapat didaur ulang kembali menjadi Asam Laktat melalui
hidrolisis 
 Setelah diubah menjadi Asam Laktat, dapat dibuat ulang
menjadi PLA kembali 
•Biocompatible dan Bioresorbable
• Berbahan dasar nabati sehingga mengurangi
penggunaan minyak bumi
(Sumber: Saptorahardjo,2019) 
Pebandingan Plastik Konvensional
dengan Bioplastik
Aspek Plastik Bioplastik
Konvensional
Bahan Baku Minyak Bumi Bahan Alam
(nabati)
Teknologi Sudah Mapan Sudah terdapat
produsen namun
masih terus
dikembangkan
Sosial BAnyak dikenal Belum terlalu
dan digunakan familiar
masyarakat dimasyarakat
Ekonomi Harga murah Harga sedikit
lebih mahal
Lingkungan Tidak ramah Ramah
lingkungan lingkungan
Perlu ratusan Mudah terurai (3-
tahun untuk 6 bulan) 
terurai Emisi karbon lebih
rendah
Keterbatasan Bioplastik
Bioplastik memiliki beberapa
keterbatasan, sehingga mendorong untuk
terus dilakukannnya penelitian dan
inovasi lebih lanjut. Beberapa kekurangan
bioplastik yaitu:
• Kekuatan impak dan pemuluran putus
yang lebih rendah
• Processability: Melt Strength dan
kemampuan alir rendah
• Mudah terdegradasi secara termal
• Hanya bertahan pada suhu rendah
hingga sedang untuk digunakan
Hasil Penelitian dalam Pembuatan Plastik
Biodegradable dari beberapa sumber pati

Bahan baku Pemlastis Bahan Tambahan Sumber

Pati ubi kayu + kitosan Gliserol Asam asetat Lazuardi dan


glasial Cahyaningrum
2013
Pati sagu Gliserol Asam asetat Yuniarti et al. 2014

Pati sagu + kitosan Gelatin   Pulungan et al.


2015
Pati sorgum + kitosan Sorbitol    Darni dan Utami
2010
Tapioka + selulosa Gliserin   Susanti et al. 2015
serat bambu

Tapung nasi aking + Gliserol   Kumoro dan


tapioka Purbasari 2014

Pati kulit singkong Gliserol   Anita et al. 2013

Pati tapioka + nano     Wicaksono et al.


serat selulosa 2013
Sifat mekanis plastik Biodegradable dari
berbagai bahan baku dibandingkan dengan
plastik sintesis
Tahapan Proses
Pembuatan
Bioplastik

Anda mungkin juga menyukai