DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Khusus Riset.................................................................................2
1.4 Manfaat Riset............................................................................................2
1.5 Urgensi Riset.............................................................................................2
1.6 Temuan yang ditargetkan..........................................................................2
1.7 Kontribusi Riset.........................................................................................2
1.8 Luaran Riset..............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
BAB III METODE RISET.......................................................................................5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN......................................................8
4.1 Anggaran Biaya.........................................................................................8
4.2 Jadwal Kegiatan........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping.......1Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan.......................................................17
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas...........19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.................................................21
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan permasalahan sampah yang
semakin meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. berdasarkan data dari Sistem
Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Indonesia menghasilkan
17.441.415,28 ton sampah selama tahun 2023 dengan sampah plastik sebagai
produsen terbanyak kedua setelah sampah sisa makanan dengan persentase
18,75% (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2023). Plastik
merupakan senyawa polimer sintetik yang sulit terurai oleh mikroorganisme.
Penguraian plastik membutuhkan waktu sampai 1000 tahun (Rahmi & Selvi,
2020). Kesulitan penguraian inilah yang menjadi penyebab penumpukan sampah
yang semakin banyak. Oleh karena itu, dibutuhkan plastik yang biodegradable,
yaitu plastik yang terbuat dari biopolimer yang dapat terurai secara alami oleh
mikroorganisme (Hidayat et al., 2020).
Plastik biodegradable merupakan plastik ramah lingkungan yang terbuat
dari biopolimer yang dapat terurai oleh aktivitas mikroba dalam tanah. Plastik
biodegradable memiliki fungsi dan menghasilkan kekuatan yang sama dengan
plastik konvensional. Pengembangan plastik biodegradable dapat dilakukan
melalui beberapa cara, salah satunya dengan memanfaatkan bahan yang
mengandung pati atau selulosa (Nafianto, 2019). Plastik biodegradable berbahan
dasar pati memiliki sifat mekanik yang buruk sehingga perlu adanya penambahan
bahan lain seperti selulosa. Selulosa pada plastik biodegradable membantu
meningkatkan daya tahan tarik dan elongasi plastik biodegradable (Budianto et
al., 2019).
Selulosa adalah polimer organik yang biokompatibel dan ramah
lingkungan karena memiliki sifat biodegradable, tidak beracun, dan dapat
diperbaharui (Rahmasari, 2022). Selulosa termasuk homopolisakarida dengan
rumus molekul (C6H10O5)n. Homopolisakarida terdiri dari unit monomer D-
glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4-glikosidik. Selulosa dapat ditemukan
pada banyak bahan alami, salah satunya sabut kelapa muda. Satu butir kelapa
muda dapat menghasilkan 0,4 kg yang mengandung 30% serat (Yustinah et al.,
2023), 27% selulosa, dan 18% hemiselulosa. Selain itu, sabut kelapa muda
mengandung 41% lignin yang dapat dihidrolisis menjadi selulosa untuk
meningkatkan kandungan selulosa dari sabut kelapa muda (Nurwidiani, 2022).
Kitosan adalah polisakarida yang berasal dari kitin yang telah mengalami
proses deasetilasi (Kanani et al., 2023). Pada penelitian ini, kitosan digunakan
sebagai plasticizer untuk meningkatkan elastisitas, daya tarik, dan kekuatan
plastik biodegradable. Penelitian ini memanfaatkan jamur lingzhi (Ganoderma
lucidum) sebagai sumber kitin untuk pembentukan kitosan. Kandungan kitosan
yang dihasilkan oleh jamur ini sebesar 8,33% dari bobot kering jamur
(Kusumawati et al., 2023).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Plastik Biodegradable
Plastik biodegradable adalah plastik yang diproduksi dengan bahan
bakunya diperoleh dari bahan organik seperti kandungan pati sehingga dapat
terurai oleh mikroorganisme (Fitryanti and Wahyudi, 2021). Plastik
biodegradable ini dapat didaur ulang karena mengandung bahan seperti pati,
selulosa, dan lignin. Selain itu, terdapat berbagai jenis polimer alam yang dapat
dijadikan bahan pembuatan plastik biodegradable seperti tapioka dan kitosan
yang biasanya memerlukan penambahan senyawa lain untuk meningkatkan sifat
mekaniknya. Produksi plastik biodegradable memerlukan penambahan kitosan
dan amilosa dari pati untuk mendapatkan plastik yang lebih kuat, lebih plastis, dan
lebih licin. Kitosan yang ditambahkan selama produksi plastik biodegradable
dapat mempengaruhi jumlah porositas didalam strukturnya. Pori tersebutlah yang
menyebabkan plastik bersifat hidrofilik karena mudah menyerap air (Sasria et al,
2020).
2.2 Sabut Kelapa Muda
Pohon kelapa biasanya dikenal dengan pohon serbaguna, seluruh bagian
pohon kelapa mulai dari akar hingga daun dapat dimanfaatkan. Komponen buah
kelapa terdiri dari daging buah kelapa, air kelapa, tempurung kelapa dan sabut
kelapa. Sabut kelapa merupakan limbah dari sisa buah kelapa yang tidak terpakai,
sabut kelapa ini juga merupakan bagian terluar dari buah kelapa. Sabut kelapa
berfungsi untuk membungkus tempurung kelapa dan mempunyai ketebalan kira-
kira sekitar 5-6 cm. Lapisan yang berada paling luar dari sabut kelapa disebut
exocarpium dan lapisan yang berada paling dalam disebut endocarpium. Satu
buah kelapa dapat menghasilkan 0,4 kg sabut yang mengandung 30% serat
(Yustinah et al., 2023).
2.3 Jamur Lingzhi (Ganoderma Lucidum)
Ganoderma lucidum dalam bahasa China sering dikenal dengan “Ling-
zhi”, sedangkan dalam bahasa Jepang sering dikenal dengan “Reishi”, dan dalam
bahasa Korea sering dikenal dengan “Yeongji”. Jamur ini ialah jamur busuk putih
basidiomycete yang sudah digunakan sebagai agen pemeliharaan kesehatan dan
terapi. Ganoderma lucidum merupakan jamur busuk putih yang sudah banyak
digunakan sebagai tonik untuk meningkatkan umur panjang dan kesehatan.
Ganoderma lucidum mengandung banyak berbagai molekul bioaktif, diantaranya
yaitu triterpenoid, polisakarida, nukleotida, asam lemak, glikoprotein, sterol,
steroid, protein dan peptida (Ma et al., 2015). Jamur dari Ganoderma lucidum ini
berbentuk seperti kipas, dan memiliki diameter sekitar 5-8 cm. Bentuk tubuh dari
jamur ini memiliki permukaan yang tidak rata dengan tepi yang bergelombang
(Bella et al., 2022).
4
BAB III
METODE RISET
3.1 Waktu dan Tempat Riset
Pelaksanaan riset dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Syiah Kuala selama 4 bulan.
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik,
oven, hotplate, gelas kimia, blender, gelas ukur, labu ukur, erlenmeyer,
plat kaca, kertas saring Whatman, serbet, saringan, pengaduk magnet,
pipet tetes, kertas laminating, FTIR, mikro pipet, dan pH meter.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sabut kelapa muda,
aquades, NaOH 50%, asam asetat glasial, NaOCL 0,315%, H 2SO4,
anhidrida asetat, jamur lingzhi, aseton, asam asetat, HCl 0,2 M, dan
H2O2 10%.
3.3 Variabel Riset
a. Variabel bebas: Konsentrasi kitosan yang ditambahkan ke dalam
plastik biodegradable
b. Variabel terikat: Plastik biodegradable yang dihasilkan dari sabut
kelapa muda
c. Variabel kontrol: Plastik biodegradable tanpa adanya penambahan
kitosan
3.4 Prosedur Riset
3.4.1 Proses pembuatan selulosa dari serbuk sabut kelapa muda
3.4.1.1 Proses persiapan sabut kelapa
Langkah pertama keluarkan sabut kelapa dari gabus. Sabut kelapa tersebut
kemudian dijemur dibawah sinar matahari selama kurang lebih 2 minggu
hingga kering. Sabut kelapa yang telah dikeringkan kemudian dihaluskan
dan diayak hingga diperoleh serbuk sabut kelapa dengan ukuran yang
sama.
3.4.1.2 Proses Prehidrolisis
Campurkan 50 gram serbuk sabut kelapa dengan aquades dengan
perbandingan 1:18. Panaskan campuran pada suhu 100ºC selama 1 jam
sambil diaduk. Selanjutnya saring campuran untuk menghilangkan
padatan. Padatan tersebut kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu
100ºC.
3.4.1.3 Proses Delignifikasi
Tambahkan NaOH 5% pada serbuk sabut kelapa hasil prehidrolisis hingga
tenggelam. Kemudian panaskan pada suhu 60ºC selama 3 jam sambil
diaduk. Campuran kemudian disaring untuk menghilangkan padatan. Cuci
6
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Table 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No Bulan
Jenis Kegiatan Penanggung Jawab
. 1 2 3 4
1. Studi literatur Ayu Fadhilah
2. Penyusunan proposal Cut Nurul Aklana Bintan
Perizinan dan
3. Fauzan Zaki Irsandi
administrasi penelitian
Perencanaan dan
Muhammad ‘Ariq
4. persiapan alat dan
Athallah
bahan penelitian
Preparasi sampel dan
5. sintesis plastik Fauzan Zaki Irsandi
biodegradable
Karakterisasi plastik
6. Ayu Fadhilah
biodegradable
Evaluasi dan analisis Muhammad ‘Ariq
7.
data Athallah
8. Penyusunan laporan Cut Nurul Aklana Bintan
8
DAFTAR PUSTAKA
Bella, I. C., Rondonuwu, S., & Tangapo, A. M. 2022. Inventarisasi jamur
makroskopis di perkebunan kelapa tengatuel desa tokin baru kecamatan
Motoling Timur. Journal of Biotechnology And Conservation In
Wallacea. 2 (1):16-28.
Budianto, A., Ayu, D. F., & Johan, V. S. 2019. Pemanfaatan pati kulit ubi kayu
dan selulosa kulit kacang tanah pada pembuatan plastik biodegradable.
Sagu. 18 (2):11-18.
Fitriyanti, R., & Wahyudi, A. 2021. Pemanfaatan limbah biji durian (Durio
zibethinus murr) sebagai bahan baku pembuatan plastik biodegradable.
Jurnal Redoks. 6 (2):157-165.
Hidayat, F., Syaubari, S., & Salima, R. 2020. Pemanfaatan pati tapioka dan
kitosan dalam pembuatan plastik biodegradable dengan penambahan
gliserol sebagai plasticizer. Jurnal Litbang Industri. 10 (1):33-38.
Kanani, N., Wardhono, E. Y., Adiwibowo, M. T., Pinem, M. P., Wardalia, W.,
Demustila, H., & Anwari, R. 2023. Ekstraksi kitosan berbasis cangkang
keong mas (Pomacea canaliculata) menggunakan gelombang
ultrasonikasi. Jurnal Integrasi Proses. 12 (2):73-80.
Kusumawati, E., Syabila, M. R., Febrianti, P., & Hidayatulloh, I. 2023. Uji kinerja
biokoagulan kitin dan kitosan dalam jamur merang pada air limbah
laundry. In Prosiding Industrial Research Workshop And National
Seminar. 14 (1):321-327.
Lismeri, L., Zari, P. M., Novarani, T., & Darni, Y. 2016. Sintesis selulosa asetat
dari limbah batang ubi kayu. Jurnal Rekayasa Kimia & Lingkungan. 11
(2):82-91.
Ma, H. T, Sieh, J. F., & Chen, S. T. 2015. Efek anti-diabetes dari Ganoderma
lucidum. Fitokimia. 114:109-113.
Nafianto, I. 2019. Pembuatan plastik biodegradable dari limbah bonggol pisang
kepok dengan plasticizer gliserol dari minyak jelantah dan ko. Integrated
Lab Journal. 7 (1):75-89.
Nainggolan, K. N. 2023. Ekstraksi enzimatik kitin dan kitosan dari limbah udang.
Manfish Journal. 4 (1):50-71.
Nurwidiyani, R., & Triawan, D. A. 2022. Sintesis bioplastik ramah lingkungan
berbasis pati biji durian dengan filler selulosa sabut kelapa. Kovalen:
Jurnal Riset Kimia, 8 (1):32-38.
Rahmasari, E., Zamhari, M., & Silviyati, I. 2022. Plastik biodegradable berbasis
carboxymethyl cellulose dari ampas tebu. Jurnal Pendidikan Dan
Teknologi Indonesia. 2 (2):385-391.
Rahmi, N., & Selvi, S. 2021. Pemungutan cukai plastik sebagai upaya
pengurangan sampah plastik. Jurnal Pajak Vokasi. 2 (2):66-69.
Sasria, N., Asrilsyah, A., Lubis, M. P. D., Zulfikar, A., & Tanjung, R. A. 2020.
Sintesis dan karakterisasi plastik biodegradable berbasis pati nasi aking
10
500.000/
Analisis SEM 1 sampel 500.000
sampel
SUB TOTAL 970.000
3 Perjalanan Lokal (maks.30%)
Transportasi pengambilan
4 orang 240.000/orang 960.000
sampel
SUB TOTAL 960.000
4 Lain-lain (maks.15%)
Masker mulut 1 kotak 80.000/kotak 80.000
Sarung tangan 1 kotak 50.000/kotak 50.000
150.000/
Analisa FTIR 4 sampel 600.000
sampel
150.000/
Analisa uji daya Tarik 5 sampel 750.000
sampel
SUB TOTAL 1.480.000
GRAND TOTAL 7.280.000
GRAND TOTAL (Terbilang tujuh juta dua ratus delapan puluh ribu rupiah)
18
19
membantu
jalannya
penelitian,
mendokumenta
sikan
penelitian, dan
meng-upload
dokumentasi
ke sosial media
4 Ayu S-1 Kimia Biokimia 20 jam/minggu Membantu
Fadhilah/210 jalannya
8103010031 penelitian,
menghubungi
dosen
pembimbing
tentang
perkembangan
penelitian, dan
penanggung
jawab alat,
bahan, serta
sampel
penelitian