jumlah limbah cair industri tahu perkilogram kedelai yang diolah adalah 17±3 L
(Romli,2009). Karakteristik limbah cair tahu sebagian besar terdiri dari polutan organik
dengan nilai yang cukup tinggi sehingga dibutuhkan pengolahan limbah yang efisien
dan relatif murah.
Limbah kertas merupakan sumber selulosa yang sangat melimpah. Hal ini
terlihat dari besarnya tingkat konsumsi kertas di Indonesia meningkat 1 kg per kapita
per tahun atau mencapai 220 ribu ton per tahun (Mansur,2008). Hal ini harus dijadikan
sebagai suatu peluang dalam memanfaatkan limbah tersebut dan menjadikannya sesuatu
yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi guna memberikan kontribusi bagi
kesejahteraan masyarakat. Ditambah lagi munculnya gelombang krisis ekonomi global
yang mengharuskan Indonesia tetap bertahan ditengah krisis yang menyulitkan.
Pemanfaatan limbah kertas saat ini terbatas untuk menghasilkan produk-produk kertas
daur ulang, pengganti media tanam, dan barang-barang kerajinan. Padahal jika dilihat
dari komponen penyusunnya, kertas merupakan limbah yang sangat berharga karena
terdiri dari sebagian besar selulosa. Selulosa merupakan suatu polimer yang dapat
dimodifikasi dari segi strukturnya sehingga dapat menghasilkan produk polimer yang
dikehendaki.
Melihat potensi dari limbah cair tahu dan kertas bekas yang melimpah dan
belum termanfaatkan secara maksimal maka potensi pemanfaatan sebagai kertas ramah
lingkungan sangat besar. Limbah cair tahu dapat dibuat sebagai nata de-soya sebagai
sumber selulosa murni dengan kombinasi pemanfaatan kertas bekas untuk membuat
produk kertas ramah lingkungan yang berkualitas. Pembuatan kertas ramah lingkungan
dari limbah cair tahu sebagai nata de-soya dan penambahan kertas bekas belum
diketahui penambahan konsentrasi nata de-soya dan kertas re-use. Pada penelitian ini
akan dicari konsentrasi perlakuan penambahan kertas re-use dan nata de soya dalam
pembuatan kertas seni dengan cara mengamati sifat fisik bahan dan mengukur
rendemen kertas tersebut. Hasil penelitian diharapkan dapat diperoleh suatu formula
penambahan konsentrasi yang tepat untuk menghasilkan kertas seni ramah lingkungan
yang berkualitas sehingga dapat menjadi alternatif pemanfaatan limbah cair tahu dan
alternatif bahan baku industri kertas untuk mengurangi eksploitasi kayu hutan.
3
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh perbandingan konsentrasi kertas re-use dan nata de soya
dalam pembuatan kertas seni ramah lingkungan?
2. Bagaimana kualitas kertas seni pada penambahan kertas re-use dan nata de soya
dalam pembuatan kertas seni ramah lingkungan terhadap (SNI 14- 0436-1989) ?
3. Berapa konsentrasi optimum untuk menghasilkan kertas seni ramah lingkungan
sesuai dengan standart SNI 14- 0436-1989?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh perbandingan konsentrasi penambahan kertas re-use dan
nata de soya dalam pembuatan kertas seni.
2. Mengetahui kualitas kertas seni dari penambahan nata kertas re-use dan nata
desoya dalam pembuatan kertas seni terhadap (SNI 14- 0436-1989).
3. Mengetahui konsentrasi optimum untuk menghasilkan kertas seni sesuai dengan
standart SNI 14- 0436-1989
E. KEGUNAAN
Kegunaan program ini adalah untuk memberikan informasi tentang produk
kertas ramah lingkungan yang menggunakan serat nata desoya sehingga mengurangi
penggunaan kayu.
F. TINJAUAN PUSTAKA
F.1 Limbah Cair Tahu
Tahu merupakan suatu produk yang terbuatdari hasil pengumpulan protein
kedelai. Dalam proses pembuatan tahu, kecuali kedelai,juga diperlukan air dalam
jumlah yang cukup banyak. Hasil samping yang belum dimanfaatkan secara maksimum
adalah limbah cair. Limbah cair yang dihasilkan cukup banyak dan memberi adil yang
besar pada pencemaran lingkungan. Karena limbah cair masih mengandung bahan-
bahan organik yang bisa diolah menjadi produk yang lain. Selain itu limbah cair sangat
mudah di dapatkan, karena limbah cair yang dihasilkan dari pengolahan 1 kg kedelai
4
untuk untuk pembuatan tahu diperoleh 19 liter limbah cair. Serta pada limbah tahu
(whey tahu) masih mengandung zat-zat yang terdapat pada kedelai, diantaranya protein
9%, gula oligosakarida 60-80%, dan sedikit lemak (Darmajana, 1995).
F.2 Nata De Soya
Adanya pemanfaatan air sisa pembuatan tahu (whey tahu) dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan nata yang mempunyai nilai ekonomi dan mengurangi
pencemaran lingkungan. Menurut Muljoharjdo dalam Suharsini (2010), Nata adalah
selulosa hasil sisntesis gula oleh bakteri Acetobacter xylinum berbentuk agar, berwarna
putih dan mengandung air sekitar 98%. Nata tergolong makanan yang berkalori rendah
karena mengandung serat pangan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk proses
pencernaan makanan yang terjadi dalam usus dan penyerapan air dalam usus besar.
Menurut (Misgiyarta, 2007) Nata merupakan produk fermentasi dari bakteri
Acetobacter xylinum yang berupa lembaran selulosa dari pengubahan gula yang terdapat
pada substrat (umumnya air kelapa tetapi dapat pula dari bahan lain) menjadi pelikel
selulosa.
Nata yang terbuat dari bahan dasar limbah cair disebut Nata De Soya. Nata de
Soya adalah suatu produk bahan pangan hasil fermentasi dari limbah tempe yang
dibantu oleh bakteri Acetobacter xylinum. Bahan makanan ini berbentuk padat, kokoh
kuat, berwarna putih keruh keabu-abuan, kenyal, mirip kolang-kaling. Makanan ini
termasuk makanan khas tradisional dari Filipina. Nata de soya dapat digunakan sebagai
makanan alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan protein, terutama untuk menangani
masalah gizi yang terjadi sekarang ini pada anak-anak yang sekaligus bisa dipergunakan
untuk penyumbang protein nabati.
F. 4 Kertas
Kertas adalah lembaran tipis yang terdiri dari serat selulosa alam atau buatan yang
telah mengalami penggilingan ditambah beberapa bahan penolong yang saling
menempel dan jalin menjalin ( Yani, 1993). Proses pembuatan kertas dibagi menjadi
dua tahap, yaitu pembuatan pulp dan pembuatan kertas dari pulp. Berdasarkan
penggunaanya kertas digolongkan atas tiga yaitu cultural paper (kertas budaya), yang
terdiri dari jenis kertas koran, kertas cetak, tulis dankeperluan bisnis. Kertas industri
yang sering digunakan terdiri dari pembungkus,kemasan dan kraft, papan, kertas rokok
dan kertas khusus. Kertas untuk pemanfaatan lainnya misalnya tisu.
1 Finlandia 368,6
2 Amerika Serikat 288
3 Jepang 245,5
4 Kanada 206
5 Italia 204,6
6 Taiwan 204
7 Singapura 197,7
8 Malaysia 110,8
9 Indonesia 26
10 Mesir 20
11 Philippina 17,4
Sumber: Departemen Perindustrian, 2009
G. METODE PELAKSANAAN
G.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Agrokimia Jurusan
Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Malang. Analisis fisik kertas dilakukan di PT. Surabaya Agung Industri Pulp dan
Kertas, Gresik. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 4 bulan dimulai bulan Februari
2013 – Mei 2013.
G.2 Alat dan Bahan Penelitian
G.2.1 Alat
Alat yang digunakan untuk pembuatan kertas seni dari nata de soya dan kertas
re-use adalah, pisau, gunting, timbangan digital, gelas ukur, blender, bak/ember, screen
60 mesh ukuran 20 cm × 15 cm, kain saring, pengepres manual, loyang, triplek, busa,
stirer, dan oven. Sedangkan alat yang digunakan untuk pengujian kekuatan fisik kertas
meliputi Elmendorf Tearing Tester (uji ketahanan sobek) dan Paper Tensile Strength
Tester (uji ketahanan tarik).
G.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada proses pembuatan kertas seni adalah pulp re-use, pulp
nata de soya dan air.
G.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
7
1. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kertas seni adalah kertas Re-Use
dengan ciri kertas bekas print yang diperoleh dari penjual kertas bekas Merjosari
Kabupaten Malang,Jawa Timur.
2. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium.
3. Bahan baku yang digunakan adalah pulp kertas dari proses pulping secara fisis
dengan menggunakan air hangat.
4. Produk akhir berupa kertas seni yang berbentuk lembaran diukur dengan uji fisik
(ketahanan sobek, ketahan tarik dan gramatur) dan uji sensoris (warna, tekstur
permukaan, dan kenampakan serat).
5. Nata yang digunakan adalah hasil dari pengolahan limbah cair tahu
G.4 Rancangan Penelitian
Alur kerja pelaksanaan penelitian dilakukan dengan beberapa tahap yang
tercantum pada Gambar 3.
Mulai
Perumusan Masalah
Studi Literatur
Penelitian Pendahuluan
Pelaksanaan Penelitian
Uji Organoleptik
Uji Fisik
Kesimpulan
Gambar 3. Alur Kerja Pelaksanaan Penelitian
8
Penimbangan 20 gr
Pencucian
Air Air
kotor
Penghalusan, blender
(5 menit)
nata de soya
(20% dan 25%(b/b)) Pemblenderan ± 3 menit
Penirisan
Uji Sensoris;
Pengeringan suhu 800C selama 1. Warna
± 45 menit 2. Tekstur
3. Kenampakan Serat
Kertas Seni Analisa Fisik;
1. Ketahanan Tarik
2. Ketahanan Sobek
Kertas Seni 3. Gramatur
4. Kadar Air
H. JADWAL KEGIATAN
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Penelitian Laboratorium
Uji Produk
Analisa Data dan Hasil Uji
Penulisan Laporan
I. RANCANGAN BIAYA
1. Bahan habis pakai
Jenis Bahan Biaya satuan Kebutuhan Jumlah
1. Bahan Utama
- kertas bekas Rp. 20.000/liter 2 kg Rp. 40.000,00
2. Bahan Tambahan
- Acetobacter xylinum Rp 30.000/botol 5 botol Rp 150.000.00
- Sukrosa Rp. 13.000/kg 5 kg Rp. 65.000,00
3. Analisa Fisik
- analisa kekuatan tarik Rp. 65.000/sampel 18 sampel Rp 1.170.000,00
- analisa daya sobek Rp. 70.000/sampel 18 sampel Rp 1.260.000,00
11
Total Rp 5.205.000,00
5. Total Biaya
12
J. DAFTAR PUSTAKA
Casey, J.P. 1981. Pulp and Paper,vol II Second Ed. Internasional Publisher Inc. New
York.
Darmajana, D. A. 1995. Studi Pemanfaatan Limbah Cair Tahu Untuk Pembuatan
Nata De Soya. Makalah disajikan dalam Seminar Ilmiah Hasil Penelitian dan
Pengembangan Bidang Fisika Terapan.
Joedibroto. 1983. Prospek Pemanfatan Enceng Gondok dalam Industri Pulp dan
Kertas. Berita Selulosa. Edisi Maret 1983. Volume XIX No.1 Balai Penelitian
Pulp. Balai Besar Selulosa. Bandung.
M. Zulfikar T, Sri Kumalaningsih, Susingggih Wijana.2010. Teknologi Produksi Pulp
dari Serat dan Daun Nenas (Kajian Variasi Pelarut CaO,Suhu dan waktu
pemasakan). Halaman 1
Mahyar. 2001. Membuat Kertas Daur Ulang Berwawasan Lingkungan. Puspaswara.
Jakarta
Malo, 2004. Membuat Kertas dari Pelepah Pisang. Kanisius. Yogyakarta.
Mansur HM. 2008. Asosiasi: Indonesia Perlu Satu Pabrik Kertas Baru Setiap
Tahun. (http://www.antara.co.id diakses tanggal 17 September 2012).
Misgiyarta, 2007. Teknologi Pembuatan Nata de Coco. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor.
Novrischa, Dinda. 2010. Nata Daging Buah Semangka (Nata De Citrullus) Sebagai
Alternatif Makanan Sehat Penderita Hipertensi, (Online),
(http://community.um.ac.id/showthread.php?95842-Nata-daging-buah-
semangka-%28nata-de-citrullus%29-sebagai-alternatif-makanan-sehat-
penderita-hipertensi, diakses 17 September 2012)
Romli, Muhammad & Suprihatin. 2009. Beban Pencemaran Limbah Cair Industri
Tahu dan Analisis Alternatif Strategi Pengelolaannya. Jurnal Purifikasi, 10:
2, 141–154.
Smook,G.A. 1994. Handbook for Pulp and Paper Technologists. 2nd Edition. Angus
Wilde Publications Inc. Vancover.
Soekardi dan Wijana. 2007. Teknologi Serat Alam. Fakultas Teknologi Pertanian.
Universitas Brawijaya Malang
Suharsini, Endang. 2010. Bioremediasi Limbah Cair Nanas Sebagai Bahan Baku
Pembuatan Nata De Pina. Malang. FMIPA UM.
Yani, I.M. 1993. Kajian Deingking Kertas Bekas Sebagai Agen Bahan Baku
Industri Kertas Budaya. (Laporan Penelitian) Fakultas Pertanian. IPB. Bogor
13
K. LAMPIRAN
K.1 Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
a. Ketua Kelompok
Nama : Rohmad Eko Prayitno
NIM : 105100300111017
Tempat, tanggal lahir : Kediri, 21 September 1991
Fakultas/Jurusan : Teknologi Pertanian/ TIP
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya Malang
Waktu untuk Kegiatan PKM : 20 jam/minggu
Alamat : Dsn.Kembangsore RT/RW : 001/004
Desa : Mojosari Kec.Kras Kab.Kediri
No. Telepon : 085856063898
Organisasi yang Pernah Diikuti : Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi
Pertanian
Malang, 9 Oktober 2012
b. Anggota Kelompok 1
Nama : Mahmud Nasapi
NIM : 105100300111019
Tempat, tanggal lahir : Probolinggo, 20 Agustus 1991
Fakultas/Jurusan : Teknologi Pertanian/ TIP
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya Malang
Waktu untuk Kegiatan PKM : 20 jam/minggu
Alamat : Jalan Cokroaminoto IV/121 Probolinggo
No. Telepon : 085791198346
Organisasi yang Pernah Diikuti : ESP
Malang, 9 Oktober 2012
(Mahmud Nasapi)
c. Anggota Kelompok 3
Nama : Hana Afifah
NIM : 115100301111011
Tempat, tanggal lahir : Malang, 19 April 1993
Fakultas/Jurusan : Teknologi Pertanian/ TIP
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya Malang
Waktu untuk Kegiatan PKM : 20 jam/minggu
14
(Hana Afifah)
d. Anggota Kelompok 4
Nama : Aisah Normalasari
NIM : 115100301111047
Tempat, tanggal lahir : Malang, 14 September 1992
Fakultas/Jurusan : Teknologi Pertanian/ TIP
Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya Malang
Waktu untuk Kegiatan PKM : 20 jam/minggu
Alamat :Jalan Raya Tlogomas No.86 RT.03 RW.07
Malang
No. Telepon : 087859935827
Organisasi yang Pernah Diikuti : Agritech Research Study Club (ARSC)
Malang, 9 Oktober 2012
(Aisah Normalasari)