Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH ANALISIS BAHAN

INDUSTRI
“ANALISIS BAHAN-BAHAN DALAM PROSES
PEMBUATAN KERTAS TULIS”

DI SUSUN OLEH:

Amirah Mardiyah Lestari (1713141005)


Wiwik Dayanti (1713140005)
Musdalifah (1713141007)

KIMIA SAINS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TA 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari Analisis
kimia bahan industri dengan judul “Analisis Bahan-Bahan Dalam Proses
Pembuatan Kertas Tulis”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Dosen dari pembelajaran ini yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima kasih.

Makassar, September 2019

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
A. Pengertian dan Manfaat Kertas............................................................... 3
B. Proses Pembuatan Kertas........................................................................ 5
C. Analisis Bahan-Bahan Dalam Proses Pembuatan Kertas ………...…... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................ 12
A. Kesimpulan................................................................................................... 12
B. Saran.............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kertas merupakan salah satu bahan pokok atau telah menjadi
kebutuhan utama baik dalam bidang pendidikan maupun non-pendidikan
yang telahdikenal oleh seluruh masyarakat diduniakarena memiliki fungsi
yang beraneka ragam, misalnya untuk menulis, mencetak, menggambar dan
membungkus. Kertas sangat berguna bagi banyak orang seperti seorang
pelajar yang membutuhkan kertas atau buku untuk belajar/menulis.Seorang
penjual buku yang membutuhkan kertas sebagai bahan dasar, agar dia
mendapatkan uang.Dan bahkan uang yang menjadi alat pembayaran diseluruh
muka bumi inipun juga terbuat dari kertas.
Hingga pada tahun 2019 ini penggunaan kertas telah mencapai angka
yang sangat tinggi. Ada beberapa jenis kertas antara lain kertas HVS, kertas
tissu, kertas minyak, dan kertas seni (art paper).Produsen pulp dan kertas di
tanah air pada umumnya menggunakan kayu hutan sebagai bahan baku.
Simajuntak (1994) mengemukakan 90% pulp dan kertas yang dihasilkan
menggunakan bahan baku kayu sebagai sumber bahan berserat selulosa.
Untuk penggunaan kertas, dibutuhkan bahan bakudan proses yang
baik agar kertas yang diperoleh memiliki mutu yang baik. Bahan baku kertas
berasal dari selulosa yang bisa kita peroleh dari beberapa tumbuhan seperti
kayu, batang pisang, kulit jagung, jerami dan lain-lain. Dalam hal ini akan
akan membahas proses pembuatan kertas dari bahan baku selulosa yang
berasal dari kayu mangium (Acacia Mangium Willd) dan kayu pohon pinus
merkusii . Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa  bertambahnya  umur  kayu
cenderung menaikkan  berat jenis kayu dan kadar pentosan  dengan nilai
berkisar antara 0.47-0.56  dan 16.69%  - 17.84%.   Sedangkan untuk kadar
selulosa (52.12% - 50.53%), kadar lignin  (29.81%   -  28.51%), kelarutan    
dalam alkohol-benzena  (6. 77%  -4.38%),  kelarutan  dalam air dingin 
(4.85% -3.44%)  dan derajat  keasaman  (6. 7 -5. 7)  cenderung turun. 

1
Bertambahnya  umur  kayu  memberikan  nilai  yang  ber- fluktuatif  untuk 
kelarutan   dalam  air panas  (4. 74%  -  5.50%),   kelarutan  dalam NaOH 
(16.25% - 18.94%),  kadar  abu (0.31%  - 0.83%)  dan kadar silika (0.06%-
0.46%). Kayu  mangium  sebagai   bahan  baku  pulp  pada   umur  6  dan  12 
tahun  menghasilkan  komponen kimia lebih baik dari pada kayu umur 7, /0
dan 11 tahun. Tetapi apabila  ditinjau dari kandungan selulosa  dan daurnya
maka  kayu umur 6 tahun adalah yang terbaik (Siagian, dkk, 1999). Untuk
pohon pinus mersukii kadar alpha selulosanya yaitu 43,1-52%, kadar
hemiselulosa yaitu 27,25-26,5%, kadar lignin yaitu 25,607-30,985% dan
kadar zat ekstraktif yaitu 4,238-4,632% (Amin, Yusup dkk, 2017)
Untuk mutu kertas yang baik, harus diperhatikan bagaimana
penentuan bahan-bahan yang tepat yang digunakan untuk membuat kertas.
Seperti bahan bakunya yaitu kayu akasia mangium dan kayu pohon pinus
mekusii maupun air dan bahan-bahan tambahan dalam proses pembuatan
kertas seperti bahan pemutih, bahan penghancur kayu, bahan pengisi serta
bahan perekat. Maka diperlukan analisis bahan-bahan tersebut untuk
mencapai mutu kertas tulis yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan manfaat dari kertas?
2. Bagaimana analisis bahan-bahan dalam proses pembuatan kertas?

C. TujuanMasalah
1. Untuk mengetahui pengertian dan manfaat dari kertas.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan kertas.
3. Untuk mengetahui mutu bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
kertas.
4.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Manfaat Kertas


1. Pengertian Kertas
Kertas adalah bahan yang tipis, yang dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp.Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa (Wikipedia).Keberadaan kertas
merupakan sarana yang tergolong cukup penting dalam peradaban manusia
dan kebutuhannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004
kebutuhan konsumsi kertas mencapai 5,40 juta ton, sedangkan pada tahun
2005 konsumsi kertas dapat mencapai 6,45 juta ton. Pertumbuhan dalam
dekade berikutnya diperkirakan 2%-3,5% per tahun atau membutuhkan kayu
log dari lahan seluas 1-2 juta hektar per tahun (Pusat Grafika Indonesia,
2007).
Menurut Departemen Perindustrian (1982), kertas merupakan
lembaran yangterdiri dai serat-serat selulosa yang saling jalin-menjalin dan
dihasilkan darikompresi serat dari pulp. Pulp adalah hasil dari serat-serat
selulosa dari kayu atau non kayu yangdiproses dengan cara melarutkan lignin
semaksimal mungkin. Tujuan utama dariproses pulp adalah mendapatkan
serat sebanyak mungkin yang diindikasikandengan nilai rendemen yang
tinggi dengan kandungan lignin seminimal mungkin,Pada saat proses pulp,
lignin akan terdegradasi oleh larutan pemasak menjadimolekul yang lebih
kecil yang dapat larut dalam lindi hitam. Peristiwa ini disebutdelignifikasi
(Saenah, 2002).
2. Manfaat Kertas
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta
melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas
misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan,
kebersihan ataupun keperluan toilet (Wikipedia). Manfaat kertas dalam
kehidupan sehari-hari:

3
a. sebagai alat tulis
b. sebagai pembungkus makanan
c. sebagai bahan media cetak seperti koran
d. sebagai bahan utama produk kertas seperti kalender, buku,
e. sebagai bahan untuk media pemasaran misalnya pamflet dan banner.
f. sebagai dokumentasi suatu peristiwa
g. sebagai bahan utama untuk pendidikan dan pengajaran seperti kertas lipat
dan karton
h. sebagai bahan pembuatan karya seni seperti origami
i. sebagai bahan pelindung untuk pengiriman barang seperti kardus

Industri pembuat kertas


PT.Surya Rengo Containers
PT . INDAH KIAT PULP & PAPER CORPORATION
PT. Tjiwi Kimia
PT. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry
PT PINDO DELI PULP & PAPER MILLS
P.T. Riau Andalan Pulp
P.T. Riau Andalan Kertas
PT. Toba Pulp Lestari Tbk (d/h PT Inti Indorayon Utama Tbk.)
PT. Aspex Paper
PT. Pura Group
PT. Tanjung Enim Lestari Pulp & Paper (PT TEL)
PT. SLIONTEC EKADHARMA INDONESIA
PT. Evergreen internasional paper
PT. ECO paper Indonesia
PT. Alkindo Narayana
PT. Adiprima suraprinta
King paper PT
Pabrik kertas PT. Papyrus sakti
PT. Pabrik kertas Norwegia Indonesia

4
B. Proses Pembuatan Kertas
1. Alat
a. Pemotong Kayu (Gergaji mesin)
b. Alat Penampung
c. Mesin pengupas kulit kayu (De- Barker)
d. Mesin penyerpihan (Chipping)
e. Mesin pemasak (Digester)
f. Mesin pencucian (washing)
g. Mesin pemurnian (Refining)
h. Mesin kertas (Paper machine)
i. Stock preparation
j. Cleaner
k. Pemanas (Headboox)
l. Press part
m. Dryer
n. Gulungan besar (Paper roll)
o. Calenders
2. Bahan
Bahan utama:
a. Kayu pohon mangium (Acacia Mangium Willd)
b. Kayu pohon pinus merkusii
Bahan Pembantu:
a. Air
b. Cairan pemasak (NaOH dan Na2S)
c. Bahan pemutih (Hidrogen peroksida/H2O2)
d. Bahan penghancur kayu (asam sulfat/H2SO4)
e. Bahan Pewarna (Warna putih)
Bahan Pelengkap:
a. Bahan pengisi (kaolin)
b. Bahan perekat (perekat arpus)

5
3. Proses Pembuatan
a. Proses pengambilan bahan baku / bahan utama

pengambilan pohon pemotongan(logs) Pengelupasan (debarking)

pemotongan kecil (chipping)

b. Proses pembuatan pulp

Chip pemasakan (degister) pencucian (washing/cleaning)

pemutihan oxygen delignification pemurnian (Refining) pengeringan (screening)

pemutihan (Bleaching)
Proses pembuatan kertas
c.

6
Persiapan pulp (stock preparation) Pembersih (Cleaner) penyaringan (Screening)

pengeringan (drying) membuang air (press part) membentuk formasi (headbox)

jumbo roll paper

a. Pengambilan bahan baku/bahan utama


1) Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong - potong atau
lebih dikenal dengan log. Log disimpan ditempat penampungan
beberapa bulan sebelum diolah dengan tujuan untuk melunkan log.
2) Kayu dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah de
- barker.
3) Kayu dipotong - potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin
chipping. Chip yang sesuai ukuran diambil dan yang tidak sesuai
diproses ulang.

b. Pembuatan pulp/bubur kertas


1) Pembuburan kayu (pulping)
Chip dimasak didalam digester untuk memisahkan serat kayu
(bahan yang diunakan untuk membuat kertas) dengan lignin. Proses
pemasakan ini ada tiga macam yaitu chemical pulping

7
process,mechanical pulpingprocessdan semimechanical pulping
process. Hasil dari digester ini disebut pulp (bubur kertas). Proses yang
digunakan disini adalah proses kimia. Proses kimia adalah proses
pembuatan pulp yang melibatkan bahan kimia sebagai bahan untuk
melarutkan bagian-bagian kayu yang tidak diinginkan, sehingga pulp
berkadar selulosa tinggi. Proses ini terdapat tiga macam proses, tapi
yang digunakan yaitu proses sulfat (kraft) dengan bahan kimia yaitu
cairan pemasak NaOH dan Na2S. Proses pemasakan ini dilakukan pada
suhu dan tekanan tertentu (170-180)oC dengan waktu pemasakan lebih
kurang 120-180 menit.Keuntungan dari proses ini yaitu dapat
digunakan pada semua jenis bahan baku, kekuatan pulp lebih tinggi,
derajat keputihan tinggi, kualitas kertas yang dihasilkan lebih tinggi,
serta bahan kimia natrium yang digunakan lebih murah dan dapat
didaur ulang dengan efisiensi tinggi tapi pulp ini akan di bleaching
karena hasil pulp yang diperoleh agak berwarna gelap.
2) Pencucian (washing)
Pulp yang dihasilkan dari proses digester kemudian di bersihkan
atau dicuci (claning/washing) menggunakan air biasa. Pencucian pulp
secara efisien sangat penting dilakukan untuk memastikan kebutuhan
maksimal zat kimia dalam proses pulping dan mengurangi jumlah
limbah organik yang terbawa oleh pulp dalam proses pemutihan. pulp
yang kurang tercuci membutuhkan dosis zat pemutih yang lebih
besar. Pencucian pulp dilakukan mengikuti masing-masing proses
untuk menghilangkan materi yang tidak diinginkan dalam pulp. Hasil
samping berupa black liquor, debu, lignin, dan pemutih dihilangkan
setelah tiap tahapan proses selesai. Efisiensi pencucian diukur
berdasarkan tingkat kebersihan bubur kertas dan jumlah air yang
digunakan untuk mencapai tingkat kebersihan tersebut.

3) Penyaringan (Screening)

8
Proses selanjutnya pulp di saring (screening) agar terbebas dari
bahan-bahan pengotor yang dapat mengurangi kualitas pulp.
4) Pemurnian (Refining)
Refining adalah proses penggilingan bubur serat lebih lanjut
untuk menghasilkan bubur serat yang lebih halus. Setelah itu bubur
serat tersebut diolah kembali dengan cara dipotong dan digiling dengan
menggunakan 2 buah pisau pemotong yang berbentuk disc plate. Serat
dipotong dengan panjang yang seragam dan diperlakukan untuk
memperbaiki ikatan dan kekuatan produk akhir kertas.
5) Oksigen Delignification
Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan
natrium hidroksida (NaOH) di dalam delignification tower sebelum di
cuci didalam tangki pencuci. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk
mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia pada tahap pengelantangan
(bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan pulp.
Dengan mengurangi lignin (delignification) akan dihasilkan bubur kayu
yang lebih putih. Senyawa lignin akan lepas dan dihilangkan dengan
pencucian dan ekstraksi. Oksigen delignification juga akan mengurangi
jumlah klorin yang dibutuhkan dalam proses pemutihan (bleaching).
Pulp yang sudah jadi dikeluarkan dan dicuci dengan air dalam tanki
pencuci sehingga liquornya akan terpisah. Liquor yang dihasilkan
dimasukkan dalam tanki penampung untuk direcovery. Pulp yang sudah
dicuci disaring lagi dengan saringan rotary drum filter.
6) Pemutihan (Bleaching)
Bubur kayu yang menggunakan soda natron dan asam sulfat
membutuhkan tahap pemutihan jika ingin membuat kertas putih sebab
pencampuran bubur kayu dengan soda natron dan asam sulfat membuat
warna selolusa agak gelap. Pemutihan menggunakan H2O2 yang
berfungsi untuk mengikat zat-zat orgnik dan kandungan lignin dalam
pulp serta mempertahankan ikatan sellulosa.

9
7) Pulp ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas (paper
machine).

c. Pembuatan kertas
1) Pulp diolah dibagian stock preparation. Bagian ini berfungsi untuk
meramu bahanbaku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas
(dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi
pori - pori diantara serat kayu), dll. Bahan yang keluar dari bagian
ini disebut stock (campuran pulp, bahan kimia, dan air)
2) Dari stock preparation masuk ke pembersihan dengan alat yang
disebut cleaner.
3) Dari cleaner stock masuk ke headbox yang berfungsi untuk
membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier
table.Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar
padatnya sekitar 20 %.
4) Kemudian masuk ke press part berfungsi untuk membuang air dari
web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Cara kerja press part
ini adalah kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll
bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web.
5) Terakhir ke dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga
kadar airnya mencapai 6 %.

d. Finishing
Akhirnya, kertas yang kering dililitkan pada gulungan besar
(paper roll), di mana akan diproses lebih lanjut tergantung
penggunaannya akhir. Kertas diratakan dan dipadatkan lebih jauh
dengan melewati rol logam yang disebut dengan calenders.

10
C. Analisis Bahan-Bahan dalam Proses Pembuatan Kertas
1. Kayu pohon akasia mangium (Acacia Mangium Willd)
Kertas umumnya tersusun atas campuran kayu keras dan kayu lunak
untuk mencapai kekuatan dan permukaan cetak yang diinginkan
pembeli.Kayu Akasia mangium merupakan salah satu jenis kayu serat pendek
yang telah banyak ditanam sebagai hutan tanaman industr ikelas perusahaan
kayu serat. Kayu ini juga merupakan kayu daun lebar (kayu keras) yang biasa
digunakan pada pembuatan kertas . Ciri-ciri dan kelebihan kertas:
- Tinggi pohon mencapai 25-30 meter dengan diameter hingga 1 meter.
- Umur kayu mangium  sebagai   bahan  baku  pulp  pada   umur  6  dan  12 
tahun  menghasilkan  komponen kimia lebih baik dari pada kayu umur 7,
10 dan 11 tahun. Tetapi apabila  ditinjau dari kandungan selulosa  dan
daurnya maka  kayu umur 6 tahun adalah yang terbaik (Siagian, dkk,
1999).
- Kayu teras berwarna dari coklat muda hingga coklat tua kehijauan. Kayu
Gubal (sapwood) berwarna krem keputihan, sangat jelas dan mudah
dibedakan dengan kayu terasnya.
- Kadar selulosa (52.12% - 50.53%),
- Densitasnya pada level MC 12% densitas sekitar 450 - 600 kg/m3. bagian
dan jenis tertentu bisa mencapai hingga 800 kg/m3.
- Keawetannya termasuk pada kayu kelas awet 3, cukup tahan terhadap
cuaca dan kondisi normal akan tetapi akan mudah terserang jamur dan
serangga apabila diletakkan pada kondisi luar ruangan yang terlalu basah.
Kurang baik untuk pemakaian yang langsung diletakkan di atas tanah.
- Pengeringannya membutuhkan waktu cukup lama pada pengeringan yaitu
antara 45-60 hari terutama untuk ketebalan kayu di atas 2,5 cm. Kayu tipis
bisa dilakukan tidak lebih dari 30 hari. Sifat penyusutan kayu Akasi juga
cukup besar, mudah melengkung terutama apabila peletakan di dalam Kiln
Dry (konvensional) kurang tepat.
- Lebih halus dan kompak sehingga menghasilkan permukaan kertas yang
halus sehingga mudah diproses dalam mesin. Daya ikatnya terhdapa

11
sekrup dan paku juga sangat baik. Namun harus berhati-hati pada
ketebalan yang kecil karena Akasi termasuk mudah pecah. Penetrasi lem
ke dalam kayu juga sangat baik.
- Lebih mudah diputihkan hingga warnanya lebih terang karena memiliki
lebih sedikit lignin.

2. Kayu pohon pinus merkusii


Kertas yang sering kita gunakan umumnya terbuat umumnya terbuat
dari kayu atau lebih tepatnya dari serat kayu dicampur dengan bahan-bahan
kimia sebagai pengisi dan penguat kertas.Kayu yang digunakan di Indonesia
umumnya jenis pinus.Di mesin pembuat kertas, serat kayu ini dicampur
dengan kayu yang berserat panjang contohnya pohon pinus.Pinus merkusii
merupakan satu-satunya jenis pinus yang tumbuh asli di Indonesia. P.
merkusii termasuk dalam jenis pohon serba guna yang terusmenerus
dikembangkan dan diperluas penanamannya pada masa mendatang untuk
penghasil kayu, produksi getah, dan konservasi lahan. Di Pulau Jawa, pinus
atau tusam dikenal sebagai penghasil kayu, resin dan gondorukem yang dapat
diolah lanjut sehingga mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi (Siregar
2005).Kayu pinus adalah salah satu jenis kayu khas dari daerah tropis yang
bernilai komersial cukup baik di pasaran, kayu ini merupakan kayu daun
jarum (kayu lunak).Kayu lunak yang memiliki panjang dan kekasaran lebih
besar digunakan untuk memberi kekuatan pada kertas. Ciri-ciri dan kelebihan
kayu pohon pinus:
- Kayu pinus berwarna coklat-kuning muda,
- Pohon Pinus merkusii dapat mencapai tinggi 20–40 m, dengan panjang
batang bebas cabang berkisar antara 2-25 m, dan diameter bisa mencapai
100 cm (Martawijaya et al. 1989).Memiliki serat yang panjang
- Berat jenis rata-rata 0,55 dan termasuk kelas kuat III serta kelas awet IV
(Siregar 2005).
- Kadar Alpha-selulosa 43,1%-52%

12
- Pohon pinus biasanya dipanen pada umur 30 tahun, sedangkan untuk
produksi pulp dan kertas bisa dipanen pada umur 15 tahun (Daud, 2010).
- Pinus merkusii dapat tumbuh di tanah kurang subur, tanah berpasir, dan
tanah berbatu, dengan curah hujan tipe A-C pada ketinggian 200-1.700 m
diatas permukaan laut (Harahap dan Izudin, 2002).
- Kayu pinus memiliki kekuatan struktur yang lebih lunak daripada jenis
kayu lainnya.
- Mudah diproses dan dibentuk karenaKayu pinus memiliki serat yang halus
dan berbobot ringan.
- Meskipun ringan, kayu pinus termasuk kayu yang kuat dan tahan lama.
Dua hal ini didukung dengan teksturnya yang kaku.
- Harga terjangkau ini dikarenakan pertumbuhan kayu pinus yang cukup
cepat. Tinggi rendahnya harga juga dipengaruhi oleh wilayah di mana
kayu pinus ditanam.

3. Air
Air, air diperlukan sebagai pelarut dan pencuci. Biasanya air yang
digunakan dalam proses pembuatan kertas sangat banyak, sehingga
kebanyakan pabrik kertas berlokasi dekat dengan sumber air besih.

4. NaOH dan Na2S


Natrium hidroksida merupakan bahan kimia pemasak utama yang
berfungsi untuk mempercepat kelarutan lignin dan Natrium sulfida
merupakan komponen aktif tumbuhan yang berfungsi untuk menggantikan
bahan alkali yang hilang selama proses pemasakan sehingga konsentrasi
larutan pemasak alkali tetap stabil.

5. Bahan pemutih (Hidrogen peroksida/H2O2)


Bahan pemutih, bahan ini diperlukan untuk membuat kertas menjadi
putih bersih, karena bahan baku kertas tidak berwarna. Hidogen peroksida
berbentuk cairan tidak berwarna, sedikit lebih kental dari air dan dapat

13
bercampur dengan air dalam berbagai komposisi (Jones, 1999).Hidrogen
peroksida bersifat asam yang sangat lemah dan mempunyai kemampuan sifat
oksidator yang sangat kuat. Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan bahan
pemutih yang bisa digunakan untuk proses pemutihan dengan konsep Totally
Chlorine Free (TCF).
Hidrogen peroksida ini memiliki suhu optimum yaitu 80-85 0C. Bila
suhu pada saat proses kurang dari 80 0C maka proses akan berjalan lambat,
sedangkan kalau lebih dari 85 0C hasil proses tidak sempurna (Karmayn dkk,
1978). Bila dipanaskan mudah terurai dan melepaskan gas oksigen.Karena
kemampuannya melepaskan oksigen maka sangat efektif dipakai sebagai
bahan pemutih.
H2O2                 H2O + O2
O2 yang terjadi akan bekerja sebagai oksidator untuk memutihkan bahan.

Pemutihan dengan H2O2 ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu :


- Waktu pengerjaannya singkat, karena pada saat proses pengerjaan dengan
menaikkan suhu hingga 85 0C secara konstan selama ± 1 jam, maka serat
akan lebih cepat diputihkan.
- Hasil pemutihan baik dan rata, dengan menggunakan proses pemanasan
maka warna asli pada serat dapat terurai dan bahan menjadi lebih putih dan
rata. Hasil derajat putih yang dihasilkan juga stabil, tidak mudah menjadi
kuning.
- Kemungkinan kerusakan kecil, karena daya oksidasi Hidrogen peroksida
lebih kecil, kerusakan yang dihasilkan juga kecil. Demikian juga karena
pengaruh penggunaan Natrium silikat sebagai stabilisator yang
memperlambat penguraian dari Hidrogen peroksida sehingga kerusakan
lebih kecil (Karmayn, 1978).
- Sifatnya lebih ramah lingkungan dibandingkan oksidator lain karena
peruraiannya hanya menghasilkan air dan oksigen (Filho, 2002).

14
6. Bahan penghancur kayu (asam sulfat/H2SO4)
Bahan penghancur kayu, diperlukan untuk menghancurkan kayu tidak
dengan cara mekanis tetapi bahan reaksi kimia. Bahan penghancur tersebut
adalah asam sulfat/H2SO4.Digunakan asam sulfat sebagai bahan penghancur
karena merupakan asam kuat sehingga mampu menghancurkan chip-chip
(kayu) dengan cepat atau mudah.

7. Bahan pengisi (kaolin)


Bahan pengisi adalah bahan untuk menutupi lubang-lubang halus pada
permukaan kertas. Sehingga diperoleh kertas yang halus dan rata. Bahan yang
digunakan sebagai pengisi disini adalah kaolin. Kaolin merupakan masa
batuan yang tersusun dari material lempung yang berwarna putih atau agak
keputihan. Menurut Kunrat dan Suhala (1995), kaolin mempunyai komposisi
hidrous aluminiumsilikat (2H2OAl2O32SiO2) dan mineral lainnya. Komposisi
mineral yangtermasuk kedalam kaolin antara lain kaolinit, nakrit dan halloysit
(mineralutama, Al2(OH)4SiO52H2O), mempunyai kandungan air yang lebih
besar. Sifat fisik kaolin lainnya seperti kekerasan antara 2-2,5 (skala Mohs),
berat jenis 2,60-2,63, daya hantar panas dan listrik rendah serta kadar asam
(pH) yang bervariasi. Kaolin banyak digunakan pada industri kertas. Pada
industri kertas ini kaolin berfungsi seabagai bahan pengisi pulp dimana
dengan adanya kaolin pada kertas akan menambah berat, lebih putih, tidak
transparan dan tidak mudah koyak. Pada kertas dengan kualitas yang baik
mengandung kaolin sampai 30%.
Syarat-syarat bahan pengisi :
- Harus dalam keadaan baik dan bersih (murni)
- Kadar besi rendah (untuk menghindari perubahan warna kertas)
- Memberi warna dan kecerahan yang baik
- Tidak bereaksi terhadap bahan lain yang ada dalam pembuatan pulp.

Fungsi bahan pengisi adalah :


- Memperbaiki kerataan permukaan kertas

15
- Mengatur berat dasar kertas yang akan dibuat
- Memperbaiki sifat daya cetak (Printability)
- Meningkatkan opasitas kertas
- Menambah derajat putih kertas (Brightness)
- Mengurangi daya tembus tinta
- Mempermudah kertas menerima tinta

Adapun efek negatif dari penggunaan bahan pengisi yang berlebihan, adalah
sebagai berikut :
- Mengurangi kekuatan kertas, sehingga kertas menjadi rapuh
- Kertas akan mudah mengalami pendebuan serta pecah ataupun retak
- Kertas akan menjadi kaku

8. Bahan perekat (perekat arpus).


Bahan perekat yaitu bahan untuk merekatkan kayu atau selolusa agar
lebih kuat dan kokoh.Tujuan pemberian bahan perekat adalah untuk
merekatkan bahan pengisi dengan serat, serat dengan serat sehingga terjadi
jalinan yang kompak dan kuat.
- Perekat Dalam
Disebut perekat dalam karena pemberian perekatannya dilakukan pada
waktu proses pembuatan pulp (sebelum pembentukan lembaran kertas).
Perekat dalam berfungsi untuk membuat kertas lebih tahan air,
menambah kekuatan kertas, dan menambah daya lipat. Bahan yang digunakan
untuk perekat jenis ini adalah Rosin, Tapioka, dan Arpus.
- Perekat Luar
Perekat luar adalah perekat yang diberikan setelah lembaran-lembaran
kertas terbentuk, dan dilakukan pada mesin perekat. Perekat ini diberikan
pada jenis kertas tertentu yang memerlukan kelicinan permukaan yang tinggi.
Fungsi perekat luar diantaranya adalah, memperbaiki sifat permukaan
kertas, menambahan ketahanan cabut (picking), membuat kertas lebih tahan
air, serta mengurangi pendebuan pada kertas.

16
Bahan yang dipergunakan untuk perekat ini adalah kanji dari tepung
kentang dan tapioka, Carboxy Methyl Cellulose (CMC), Poly Vynil Alkohol
(PVC), dan gelatin.
Bahan perekat yang digunakan dalam hal ini adalah perekat arpus
dimana perekat ini lebih baik dalam mengikat serat/selulosa kayu agar lebih
kuat dan kokoh.

9. Bahan Pewarna (Warna putih)


Bahan pewarna berfungsi untuk memproduksi kertas berwarna,
membuat kertas yang kekuningan tampak lebih putih, dan meningkatkan
derajat putih (brightness).

D. QUALITY CONTROL (QC)


Proses pengendalian kualitas atau Quality Control (QC) adalah proses
untuk memastikan semua pihak yang berkepentingan tersebut mengikuti dan
mematuhi standar dan prosedur yang ditentukan. Tujuan utama pengendalian
kualitas atau Quality Control adalah memastikan bahwa produk yang akan
dikirimkan ke pelanggan adalah bebas dari cacat dan dapat diterima sesuai dengan
persyaratan kualitas yang ditentukan.

1. Derajat putih (d/0°)


Derajat putih adalah perbandingan antara intensitas cahaya biru dengan
panjang gelombang 457 nm.Faktor pantul yang diukur pada panjang gelombang
457 nm dengan pencahayaan baur dan sudut pengamatan nol derajat, diukur pada
kondisi standar.Whiteness Meter derajat putih instrumen Alat Uji & Ukur dengan
tampilan digital terutama berlaku untuk pengukuran tingkat keputihan pada
permukaan objek atau bubuk dalam warna putih dan warna dekat dengan putih.
Derajat keputihan dapat secara akurat diukur dengan konsisten dengan tingkat
visual. Tingkat opacity kertas juga dapat diukur secara akurat.

17
Instrumen menggunakan bidang integral untuk mengukur reflektansi
reflektansi spektral absolut, dan prinsip optiknya adalah bahwa cahaya biru yang
dipancarkan dari sumber cahaya semikonduktor secara langsung memasuki
bidang pengintegrasian, cahaya biru setelah integrasi refleksi difusi dinding
bagian dalam, iradiasi di Uji mulut sampel, dari permukaan sampel yang
dipantulkan oleh spektrum kondensor, kolom cahaya, kelompok filter dari sel
cahaya silikon yang diterima untuk diubah menjadi sinyal listrik; Amplifikasi
sinyal dua arah, dan dengan pemrosesan satu chip, realisasi otomatis sekolah 0,
kerja kalibrasi Whiteboard, fungsi sistem pengujian sampel, pengguna bisa sangat
mudah menggunakan instrumen untuk berbagai sampel tes keputihan.

2. Basis Weight
Dikenal pula dengan istilah grammature atau grammage, yakni berat kertas
per meter persegi.Hampir sebagian besar dari kita terbiasa mendengar istilah HVS
70.Pengertian 70 dari istilah tersebut adalah gramature kertas 70 gram per meter
persegi dengan jenis kertasnya HVS. Jadi selembar kertas HVS70 ukuran kuarto
kalau ditimbang tidak akan menunjukkan angka 70 gram karena luas dari
selembar HVS Kuarto kurang dari satu meter persegi.

18
Pengukuran basis weight sangat sederhana dan mudah dilakukan. Kertas
yang akan di uji dipotong dengan ukuran 10cm x 10cm atau setara dengan 0,01
meter persegi. Potongan tersebut kemudian ditimbang menggunakan timbangan
khusus yang ketelitiannya sesuai. Nilai berat dari sample tersebut dibagi dengan
luasan potongan sampel supaya setara dengan satu meter persegi.

3. Cara uji ketahanan sobek


Ketahanan sobek adalah gaya dalam milinewton (mN) yang diperlukan
untuk menyobek kertas pada kondisi standard. Setumpuk lembaran contoh uji,
yang sudah mengalami penyobekan awal kemudian disobek menggunakan
pendulum pada jarak tertentu.Gaya sobek yang ditimbulkan oleh pendulum
bergerak dalam bidang yang tegak lurus terhadap bidang contoh uji.Usaha untuk
menyobek contoh uji diindikasikan dengan hilangnya energi potensial dari
pendulum.
Alat uji ketahanan sobek metode Elmendorf dengan perlengkapan sebagai
berikut.
a) Alat penjepit yang terdiri dari sebuah penjepit statis dan sebuah penjepit yang
dapat bergerak bersama sektor pendulum.
b) Sektor pendulum dengan kapasitas 2000 mN, 4000 mN, 8000 mN, 16000 mN,
32000 mN, 64000 mN (200 gf, 400 gf, 800 gf,1600 gf, 3200 gf, 6400 gf).
c) Alat penahan sektor pendulum.
d) Jarum penunjuk dan skala.
e) Pisau

19
Keterangan gambar:
A Pendulum
B Jarum penunjuk
C Penahan pendulum (stopper)
D Penahan pendulum yang dapat diatur
E Kaitan pendulum
F Skala
G Pisau
H Penjepit statis
I Penjepit pada pendulum

Persiapan contoh uji


a) Simpan contoh uji pada kondisi ruang pengujian sesuai dengan SNI 0402.
b) Siapkan 40 lembar contoh uji berbentuk empat persegipanjang dengan ukuran
antara 50 mm ± 2 mm dan 76 mm ± 2 mm, masing-masing untuk arah mesin dan
silang mesin.

CATATAN Ukuran contoh uji tergantung dari disain penjepit yang digunakan.
Dimensi lebar dan panjang contoh uji adalah 50 mm x 63 mm, 50 mm x 65 mm
atau 63 mm x 76 mm.

20
Prosedur
a) Pastikan alat uji sudah terkalibrasi.
b) Siapkan sektor pendulum pada kedudukan awal dan jarum penunjuk pada titik
nol.
c) Pasang 4 lembar contoh uji pada alat penjepit dengan posisi vertikal searah
lebar contoh uji.
d) Lakukan penyobekan awal dengan mempergunakan pisau yang tersedia pada
alat uji hingga jarak sobek yang tersisa 43,0 mm ± 0,5 mm.
e) Tekan alat penahan sektor pendulum sedemikian rupa sehingga pendulum
mengayun bebas.
f) Tahan pendulum setelah sobekan menyeluruh dan kembalikan pada kedudukan
awal tanpa mengganggu kedudukan jarum penunjuk.
g) Catat angka pada skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Bila arah
sobekan menyimpang tegak lurus ke arah garis sobek, hasil uji dibatalkan dan
pengujian diulang. Bila yang demikian terjadi lebih dari sepertiga jumlah
pengukuran maka hasil uji sobek untuk silang mesin tidak berlaku.
h) Lakukan pengujian 10 kali dengan contoh uji yang sama masing-masing untuk
arah mesin dan silang mesin.

CATATAN Lakukan pengujian seperti prosedur di atas, hingga pembacaan


berada antara 20% sampai 80% dari pembacaan skala penuh. Apabila pembacaan
lebih besar dari 80% maka kapasitas sektor pendulum diganti dengan yang lebih
besar, demikian juga untuk pembacaan lebih kecil dari 20% kapasitas sektor
pendulum diganti dengan yang lebih kecil.

Ketahanan sobek dihitung dengan rumus sebagai berikut.

dengan pengertian:
X adalah ketahanan sobek dinyatakan dalam milinewton (mN);

21
F adalah pembacaan skala rata-rata, dinyatakan dalam milinewton (mN);
n adalah jumlah lembar contoh uji;
p adalah faktor pendulum (biasanya 2, 4, 8, 16, 32, 64).

Indek sobek dihitung dengan rumus sebagai berikut.

dengan pengertian:
Y : adalah indek sobek dinyatakan dalam milinewton meterpersegi per gram (mN
m2/g),
X : adalah ketahanan sobek dinyatakan dalam milinewton (mN).

Laporan hasil uji


Pada laporan dicatat:
a) Ketahanan sobek untuk arah mesin dan silang mesin
b) Gramatur contoh uji

22
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kertas adalah bahan yang tipis, yang dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp.Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa.Kandungan selulosa banyak terdapat pada
kayu. Kayu yang digunakan ada dua jenis kayu yaitu kayu yang berserat pendek
yaitu kayu mangium(Acacia Mangium Willd) dan kayu yang beserat panjang
yaitu kayu pohon pinus merkusii. Adapun terdapat beberapa bahan tambahan
dalam proses pembuatan kertas yaitu air, bahan pemutih (H2O2), bahan pemasak
(NaOH, Na2S), bahan penghancur kayu (H2SO4), bahan pewarna, bahan perekat
dan bahan pengisi. Bahan-bahan tersebut digunakan bahan-bahan yang memiliki
keunggulan-keunggulan daripada bahan-bahan lainnya dalam menjamin mutu
kertas baik secara fisik maupun efisiensinya.

B. Saran
Dalam proses pembuatan kertas ini, diharapkan untuk menggunakan bahan
dan dengan kadar yang tepat serta alat yang baik dalam proses pembuatannya
diperoleh hasil kertas yang baik dan memiliki mutu yang baik dalam segi bahan
alat maupun produk yang dihasilkan.

23
9

Anda mungkin juga menyukai