INDUSTRI
“ANALISIS BAHAN-BAHAN DALAM PROSES
PEMBUATAN KERTAS TULIS”
DI SUSUN OLEH:
KIMIA SAINS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TA 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari Analisis
kimia bahan industri dengan judul “Analisis Bahan-Bahan Dalam Proses
Pembuatan Kertas Tulis”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada Dosen dari pembelajaran ini yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima kasih.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
A. Pengertian dan Manfaat Kertas............................................................... 3
B. Proses Pembuatan Kertas........................................................................ 5
C. Analisis Bahan-Bahan Dalam Proses Pembuatan Kertas ………...…... 11
BAB III PENUTUP............................................................................................ 12
A. Kesimpulan................................................................................................... 12
B. Saran.............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kertas merupakan salah satu bahan pokok atau telah menjadi
kebutuhan utama baik dalam bidang pendidikan maupun non-pendidikan
yang telahdikenal oleh seluruh masyarakat diduniakarena memiliki fungsi
yang beraneka ragam, misalnya untuk menulis, mencetak, menggambar dan
membungkus. Kertas sangat berguna bagi banyak orang seperti seorang
pelajar yang membutuhkan kertas atau buku untuk belajar/menulis.Seorang
penjual buku yang membutuhkan kertas sebagai bahan dasar, agar dia
mendapatkan uang.Dan bahkan uang yang menjadi alat pembayaran diseluruh
muka bumi inipun juga terbuat dari kertas.
Hingga pada tahun 2019 ini penggunaan kertas telah mencapai angka
yang sangat tinggi. Ada beberapa jenis kertas antara lain kertas HVS, kertas
tissu, kertas minyak, dan kertas seni (art paper).Produsen pulp dan kertas di
tanah air pada umumnya menggunakan kayu hutan sebagai bahan baku.
Simajuntak (1994) mengemukakan 90% pulp dan kertas yang dihasilkan
menggunakan bahan baku kayu sebagai sumber bahan berserat selulosa.
Untuk penggunaan kertas, dibutuhkan bahan bakudan proses yang
baik agar kertas yang diperoleh memiliki mutu yang baik. Bahan baku kertas
berasal dari selulosa yang bisa kita peroleh dari beberapa tumbuhan seperti
kayu, batang pisang, kulit jagung, jerami dan lain-lain. Dalam hal ini akan
akan membahas proses pembuatan kertas dari bahan baku selulosa yang
berasal dari kayu mangium (Acacia Mangium Willd) dan kayu pohon pinus
merkusii . Hasil penelitian menunjukkan bahwa bertambahnya umur kayu
cenderung menaikkan berat jenis kayu dan kadar pentosan dengan nilai
berkisar antara 0.47-0.56 dan 16.69% - 17.84%. Sedangkan untuk kadar
selulosa (52.12% - 50.53%), kadar lignin (29.81% - 28.51%), kelarutan
dalam alkohol-benzena (6. 77% -4.38%), kelarutan dalam air dingin
(4.85% -3.44%) dan derajat keasaman (6. 7 -5. 7) cenderung turun.
1
Bertambahnya umur kayu memberikan nilai yang ber- fluktuatif untuk
kelarutan dalam air panas (4. 74% - 5.50%), kelarutan dalam NaOH
(16.25% - 18.94%), kadar abu (0.31% - 0.83%) dan kadar silika (0.06%-
0.46%). Kayu mangium sebagai bahan baku pulp pada umur 6 dan 12
tahun menghasilkan komponen kimia lebih baik dari pada kayu umur 7, /0
dan 11 tahun. Tetapi apabila ditinjau dari kandungan selulosa dan daurnya
maka kayu umur 6 tahun adalah yang terbaik (Siagian, dkk, 1999). Untuk
pohon pinus mersukii kadar alpha selulosanya yaitu 43,1-52%, kadar
hemiselulosa yaitu 27,25-26,5%, kadar lignin yaitu 25,607-30,985% dan
kadar zat ekstraktif yaitu 4,238-4,632% (Amin, Yusup dkk, 2017)
Untuk mutu kertas yang baik, harus diperhatikan bagaimana
penentuan bahan-bahan yang tepat yang digunakan untuk membuat kertas.
Seperti bahan bakunya yaitu kayu akasia mangium dan kayu pohon pinus
mekusii maupun air dan bahan-bahan tambahan dalam proses pembuatan
kertas seperti bahan pemutih, bahan penghancur kayu, bahan pengisi serta
bahan perekat. Maka diperlukan analisis bahan-bahan tersebut untuk
mencapai mutu kertas tulis yang baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan manfaat dari kertas?
2. Bagaimana analisis bahan-bahan dalam proses pembuatan kertas?
C. TujuanMasalah
1. Untuk mengetahui pengertian dan manfaat dari kertas.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan kertas.
3. Untuk mengetahui mutu bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
kertas.
4.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a. sebagai alat tulis
b. sebagai pembungkus makanan
c. sebagai bahan media cetak seperti koran
d. sebagai bahan utama produk kertas seperti kalender, buku,
e. sebagai bahan untuk media pemasaran misalnya pamflet dan banner.
f. sebagai dokumentasi suatu peristiwa
g. sebagai bahan utama untuk pendidikan dan pengajaran seperti kertas lipat
dan karton
h. sebagai bahan pembuatan karya seni seperti origami
i. sebagai bahan pelindung untuk pengiriman barang seperti kardus
4
B. Proses Pembuatan Kertas
1. Alat
a. Pemotong Kayu (Gergaji mesin)
b. Alat Penampung
c. Mesin pengupas kulit kayu (De- Barker)
d. Mesin penyerpihan (Chipping)
e. Mesin pemasak (Digester)
f. Mesin pencucian (washing)
g. Mesin pemurnian (Refining)
h. Mesin kertas (Paper machine)
i. Stock preparation
j. Cleaner
k. Pemanas (Headboox)
l. Press part
m. Dryer
n. Gulungan besar (Paper roll)
o. Calenders
2. Bahan
Bahan utama:
a. Kayu pohon mangium (Acacia Mangium Willd)
b. Kayu pohon pinus merkusii
Bahan Pembantu:
a. Air
b. Cairan pemasak (NaOH dan Na2S)
c. Bahan pemutih (Hidrogen peroksida/H2O2)
d. Bahan penghancur kayu (asam sulfat/H2SO4)
e. Bahan Pewarna (Warna putih)
Bahan Pelengkap:
a. Bahan pengisi (kaolin)
b. Bahan perekat (perekat arpus)
5
3. Proses Pembuatan
a. Proses pengambilan bahan baku / bahan utama
pemutihan (Bleaching)
Proses pembuatan kertas
c.
6
Persiapan pulp (stock preparation) Pembersih (Cleaner) penyaringan (Screening)
7
process,mechanical pulpingprocessdan semimechanical pulping
process. Hasil dari digester ini disebut pulp (bubur kertas). Proses yang
digunakan disini adalah proses kimia. Proses kimia adalah proses
pembuatan pulp yang melibatkan bahan kimia sebagai bahan untuk
melarutkan bagian-bagian kayu yang tidak diinginkan, sehingga pulp
berkadar selulosa tinggi. Proses ini terdapat tiga macam proses, tapi
yang digunakan yaitu proses sulfat (kraft) dengan bahan kimia yaitu
cairan pemasak NaOH dan Na2S. Proses pemasakan ini dilakukan pada
suhu dan tekanan tertentu (170-180)oC dengan waktu pemasakan lebih
kurang 120-180 menit.Keuntungan dari proses ini yaitu dapat
digunakan pada semua jenis bahan baku, kekuatan pulp lebih tinggi,
derajat keputihan tinggi, kualitas kertas yang dihasilkan lebih tinggi,
serta bahan kimia natrium yang digunakan lebih murah dan dapat
didaur ulang dengan efisiensi tinggi tapi pulp ini akan di bleaching
karena hasil pulp yang diperoleh agak berwarna gelap.
2) Pencucian (washing)
Pulp yang dihasilkan dari proses digester kemudian di bersihkan
atau dicuci (claning/washing) menggunakan air biasa. Pencucian pulp
secara efisien sangat penting dilakukan untuk memastikan kebutuhan
maksimal zat kimia dalam proses pulping dan mengurangi jumlah
limbah organik yang terbawa oleh pulp dalam proses pemutihan. pulp
yang kurang tercuci membutuhkan dosis zat pemutih yang lebih
besar. Pencucian pulp dilakukan mengikuti masing-masing proses
untuk menghilangkan materi yang tidak diinginkan dalam pulp. Hasil
samping berupa black liquor, debu, lignin, dan pemutih dihilangkan
setelah tiap tahapan proses selesai. Efisiensi pencucian diukur
berdasarkan tingkat kebersihan bubur kertas dan jumlah air yang
digunakan untuk mencapai tingkat kebersihan tersebut.
3) Penyaringan (Screening)
8
Proses selanjutnya pulp di saring (screening) agar terbebas dari
bahan-bahan pengotor yang dapat mengurangi kualitas pulp.
4) Pemurnian (Refining)
Refining adalah proses penggilingan bubur serat lebih lanjut
untuk menghasilkan bubur serat yang lebih halus. Setelah itu bubur
serat tersebut diolah kembali dengan cara dipotong dan digiling dengan
menggunakan 2 buah pisau pemotong yang berbentuk disc plate. Serat
dipotong dengan panjang yang seragam dan diperlakukan untuk
memperbaiki ikatan dan kekuatan produk akhir kertas.
5) Oksigen Delignification
Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan
natrium hidroksida (NaOH) di dalam delignification tower sebelum di
cuci didalam tangki pencuci. Tujuan dari pencampuran ini adalah untuk
mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia pada tahap pengelantangan
(bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan pulp.
Dengan mengurangi lignin (delignification) akan dihasilkan bubur kayu
yang lebih putih. Senyawa lignin akan lepas dan dihilangkan dengan
pencucian dan ekstraksi. Oksigen delignification juga akan mengurangi
jumlah klorin yang dibutuhkan dalam proses pemutihan (bleaching).
Pulp yang sudah jadi dikeluarkan dan dicuci dengan air dalam tanki
pencuci sehingga liquornya akan terpisah. Liquor yang dihasilkan
dimasukkan dalam tanki penampung untuk direcovery. Pulp yang sudah
dicuci disaring lagi dengan saringan rotary drum filter.
6) Pemutihan (Bleaching)
Bubur kayu yang menggunakan soda natron dan asam sulfat
membutuhkan tahap pemutihan jika ingin membuat kertas putih sebab
pencampuran bubur kayu dengan soda natron dan asam sulfat membuat
warna selolusa agak gelap. Pemutihan menggunakan H2O2 yang
berfungsi untuk mengikat zat-zat orgnik dan kandungan lignin dalam
pulp serta mempertahankan ikatan sellulosa.
9
7) Pulp ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas (paper
machine).
c. Pembuatan kertas
1) Pulp diolah dibagian stock preparation. Bagian ini berfungsi untuk
meramu bahanbaku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas
(dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi
pori - pori diantara serat kayu), dll. Bahan yang keluar dari bagian
ini disebut stock (campuran pulp, bahan kimia, dan air)
2) Dari stock preparation masuk ke pembersihan dengan alat yang
disebut cleaner.
3) Dari cleaner stock masuk ke headbox yang berfungsi untuk
membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier
table.Hasil yang keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar
padatnya sekitar 20 %.
4) Kemudian masuk ke press part berfungsi untuk membuang air dari
web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Cara kerja press part
ini adalah kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu roll
bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web.
5) Terakhir ke dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga
kadar airnya mencapai 6 %.
d. Finishing
Akhirnya, kertas yang kering dililitkan pada gulungan besar
(paper roll), di mana akan diproses lebih lanjut tergantung
penggunaannya akhir. Kertas diratakan dan dipadatkan lebih jauh
dengan melewati rol logam yang disebut dengan calenders.
10
C. Analisis Bahan-Bahan dalam Proses Pembuatan Kertas
1. Kayu pohon akasia mangium (Acacia Mangium Willd)
Kertas umumnya tersusun atas campuran kayu keras dan kayu lunak
untuk mencapai kekuatan dan permukaan cetak yang diinginkan
pembeli.Kayu Akasia mangium merupakan salah satu jenis kayu serat pendek
yang telah banyak ditanam sebagai hutan tanaman industr ikelas perusahaan
kayu serat. Kayu ini juga merupakan kayu daun lebar (kayu keras) yang biasa
digunakan pada pembuatan kertas . Ciri-ciri dan kelebihan kertas:
- Tinggi pohon mencapai 25-30 meter dengan diameter hingga 1 meter.
- Umur kayu mangium sebagai bahan baku pulp pada umur 6 dan 12
tahun menghasilkan komponen kimia lebih baik dari pada kayu umur 7,
10 dan 11 tahun. Tetapi apabila ditinjau dari kandungan selulosa dan
daurnya maka kayu umur 6 tahun adalah yang terbaik (Siagian, dkk,
1999).
- Kayu teras berwarna dari coklat muda hingga coklat tua kehijauan. Kayu
Gubal (sapwood) berwarna krem keputihan, sangat jelas dan mudah
dibedakan dengan kayu terasnya.
- Kadar selulosa (52.12% - 50.53%),
- Densitasnya pada level MC 12% densitas sekitar 450 - 600 kg/m3. bagian
dan jenis tertentu bisa mencapai hingga 800 kg/m3.
- Keawetannya termasuk pada kayu kelas awet 3, cukup tahan terhadap
cuaca dan kondisi normal akan tetapi akan mudah terserang jamur dan
serangga apabila diletakkan pada kondisi luar ruangan yang terlalu basah.
Kurang baik untuk pemakaian yang langsung diletakkan di atas tanah.
- Pengeringannya membutuhkan waktu cukup lama pada pengeringan yaitu
antara 45-60 hari terutama untuk ketebalan kayu di atas 2,5 cm. Kayu tipis
bisa dilakukan tidak lebih dari 30 hari. Sifat penyusutan kayu Akasi juga
cukup besar, mudah melengkung terutama apabila peletakan di dalam Kiln
Dry (konvensional) kurang tepat.
- Lebih halus dan kompak sehingga menghasilkan permukaan kertas yang
halus sehingga mudah diproses dalam mesin. Daya ikatnya terhdapa
11
sekrup dan paku juga sangat baik. Namun harus berhati-hati pada
ketebalan yang kecil karena Akasi termasuk mudah pecah. Penetrasi lem
ke dalam kayu juga sangat baik.
- Lebih mudah diputihkan hingga warnanya lebih terang karena memiliki
lebih sedikit lignin.
12
- Pohon pinus biasanya dipanen pada umur 30 tahun, sedangkan untuk
produksi pulp dan kertas bisa dipanen pada umur 15 tahun (Daud, 2010).
- Pinus merkusii dapat tumbuh di tanah kurang subur, tanah berpasir, dan
tanah berbatu, dengan curah hujan tipe A-C pada ketinggian 200-1.700 m
diatas permukaan laut (Harahap dan Izudin, 2002).
- Kayu pinus memiliki kekuatan struktur yang lebih lunak daripada jenis
kayu lainnya.
- Mudah diproses dan dibentuk karenaKayu pinus memiliki serat yang halus
dan berbobot ringan.
- Meskipun ringan, kayu pinus termasuk kayu yang kuat dan tahan lama.
Dua hal ini didukung dengan teksturnya yang kaku.
- Harga terjangkau ini dikarenakan pertumbuhan kayu pinus yang cukup
cepat. Tinggi rendahnya harga juga dipengaruhi oleh wilayah di mana
kayu pinus ditanam.
3. Air
Air, air diperlukan sebagai pelarut dan pencuci. Biasanya air yang
digunakan dalam proses pembuatan kertas sangat banyak, sehingga
kebanyakan pabrik kertas berlokasi dekat dengan sumber air besih.
13
bercampur dengan air dalam berbagai komposisi (Jones, 1999).Hidrogen
peroksida bersifat asam yang sangat lemah dan mempunyai kemampuan sifat
oksidator yang sangat kuat. Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan bahan
pemutih yang bisa digunakan untuk proses pemutihan dengan konsep Totally
Chlorine Free (TCF).
Hidrogen peroksida ini memiliki suhu optimum yaitu 80-85 0C. Bila
suhu pada saat proses kurang dari 80 0C maka proses akan berjalan lambat,
sedangkan kalau lebih dari 85 0C hasil proses tidak sempurna (Karmayn dkk,
1978). Bila dipanaskan mudah terurai dan melepaskan gas oksigen.Karena
kemampuannya melepaskan oksigen maka sangat efektif dipakai sebagai
bahan pemutih.
H2O2 H2O + O2
O2 yang terjadi akan bekerja sebagai oksidator untuk memutihkan bahan.
14
6. Bahan penghancur kayu (asam sulfat/H2SO4)
Bahan penghancur kayu, diperlukan untuk menghancurkan kayu tidak
dengan cara mekanis tetapi bahan reaksi kimia. Bahan penghancur tersebut
adalah asam sulfat/H2SO4.Digunakan asam sulfat sebagai bahan penghancur
karena merupakan asam kuat sehingga mampu menghancurkan chip-chip
(kayu) dengan cepat atau mudah.
15
- Mengatur berat dasar kertas yang akan dibuat
- Memperbaiki sifat daya cetak (Printability)
- Meningkatkan opasitas kertas
- Menambah derajat putih kertas (Brightness)
- Mengurangi daya tembus tinta
- Mempermudah kertas menerima tinta
Adapun efek negatif dari penggunaan bahan pengisi yang berlebihan, adalah
sebagai berikut :
- Mengurangi kekuatan kertas, sehingga kertas menjadi rapuh
- Kertas akan mudah mengalami pendebuan serta pecah ataupun retak
- Kertas akan menjadi kaku
16
Bahan yang dipergunakan untuk perekat ini adalah kanji dari tepung
kentang dan tapioka, Carboxy Methyl Cellulose (CMC), Poly Vynil Alkohol
(PVC), dan gelatin.
Bahan perekat yang digunakan dalam hal ini adalah perekat arpus
dimana perekat ini lebih baik dalam mengikat serat/selulosa kayu agar lebih
kuat dan kokoh.
17
Instrumen menggunakan bidang integral untuk mengukur reflektansi
reflektansi spektral absolut, dan prinsip optiknya adalah bahwa cahaya biru yang
dipancarkan dari sumber cahaya semikonduktor secara langsung memasuki
bidang pengintegrasian, cahaya biru setelah integrasi refleksi difusi dinding
bagian dalam, iradiasi di Uji mulut sampel, dari permukaan sampel yang
dipantulkan oleh spektrum kondensor, kolom cahaya, kelompok filter dari sel
cahaya silikon yang diterima untuk diubah menjadi sinyal listrik; Amplifikasi
sinyal dua arah, dan dengan pemrosesan satu chip, realisasi otomatis sekolah 0,
kerja kalibrasi Whiteboard, fungsi sistem pengujian sampel, pengguna bisa sangat
mudah menggunakan instrumen untuk berbagai sampel tes keputihan.
2. Basis Weight
Dikenal pula dengan istilah grammature atau grammage, yakni berat kertas
per meter persegi.Hampir sebagian besar dari kita terbiasa mendengar istilah HVS
70.Pengertian 70 dari istilah tersebut adalah gramature kertas 70 gram per meter
persegi dengan jenis kertasnya HVS. Jadi selembar kertas HVS70 ukuran kuarto
kalau ditimbang tidak akan menunjukkan angka 70 gram karena luas dari
selembar HVS Kuarto kurang dari satu meter persegi.
18
Pengukuran basis weight sangat sederhana dan mudah dilakukan. Kertas
yang akan di uji dipotong dengan ukuran 10cm x 10cm atau setara dengan 0,01
meter persegi. Potongan tersebut kemudian ditimbang menggunakan timbangan
khusus yang ketelitiannya sesuai. Nilai berat dari sample tersebut dibagi dengan
luasan potongan sampel supaya setara dengan satu meter persegi.
19
Keterangan gambar:
A Pendulum
B Jarum penunjuk
C Penahan pendulum (stopper)
D Penahan pendulum yang dapat diatur
E Kaitan pendulum
F Skala
G Pisau
H Penjepit statis
I Penjepit pada pendulum
CATATAN Ukuran contoh uji tergantung dari disain penjepit yang digunakan.
Dimensi lebar dan panjang contoh uji adalah 50 mm x 63 mm, 50 mm x 65 mm
atau 63 mm x 76 mm.
20
Prosedur
a) Pastikan alat uji sudah terkalibrasi.
b) Siapkan sektor pendulum pada kedudukan awal dan jarum penunjuk pada titik
nol.
c) Pasang 4 lembar contoh uji pada alat penjepit dengan posisi vertikal searah
lebar contoh uji.
d) Lakukan penyobekan awal dengan mempergunakan pisau yang tersedia pada
alat uji hingga jarak sobek yang tersisa 43,0 mm ± 0,5 mm.
e) Tekan alat penahan sektor pendulum sedemikian rupa sehingga pendulum
mengayun bebas.
f) Tahan pendulum setelah sobekan menyeluruh dan kembalikan pada kedudukan
awal tanpa mengganggu kedudukan jarum penunjuk.
g) Catat angka pada skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk. Bila arah
sobekan menyimpang tegak lurus ke arah garis sobek, hasil uji dibatalkan dan
pengujian diulang. Bila yang demikian terjadi lebih dari sepertiga jumlah
pengukuran maka hasil uji sobek untuk silang mesin tidak berlaku.
h) Lakukan pengujian 10 kali dengan contoh uji yang sama masing-masing untuk
arah mesin dan silang mesin.
dengan pengertian:
X adalah ketahanan sobek dinyatakan dalam milinewton (mN);
21
F adalah pembacaan skala rata-rata, dinyatakan dalam milinewton (mN);
n adalah jumlah lembar contoh uji;
p adalah faktor pendulum (biasanya 2, 4, 8, 16, 32, 64).
dengan pengertian:
Y : adalah indek sobek dinyatakan dalam milinewton meterpersegi per gram (mN
m2/g),
X : adalah ketahanan sobek dinyatakan dalam milinewton (mN).
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kertas adalah bahan yang tipis, yang dihasilkan dengan kompresi serat
yang berasal dari pulp.Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa.Kandungan selulosa banyak terdapat pada
kayu. Kayu yang digunakan ada dua jenis kayu yaitu kayu yang berserat pendek
yaitu kayu mangium(Acacia Mangium Willd) dan kayu yang beserat panjang
yaitu kayu pohon pinus merkusii. Adapun terdapat beberapa bahan tambahan
dalam proses pembuatan kertas yaitu air, bahan pemutih (H2O2), bahan pemasak
(NaOH, Na2S), bahan penghancur kayu (H2SO4), bahan pewarna, bahan perekat
dan bahan pengisi. Bahan-bahan tersebut digunakan bahan-bahan yang memiliki
keunggulan-keunggulan daripada bahan-bahan lainnya dalam menjamin mutu
kertas baik secara fisik maupun efisiensinya.
B. Saran
Dalam proses pembuatan kertas ini, diharapkan untuk menggunakan bahan
dan dengan kadar yang tepat serta alat yang baik dalam proses pembuatannya
diperoleh hasil kertas yang baik dan memiliki mutu yang baik dalam segi bahan
alat maupun produk yang dihasilkan.
23
9