Anda di halaman 1dari 3

Hubungan Penyakit Obesitas terhadap Penyakit Degeneratif

Obesitas merupakan kelebihan lemak dalam tubuh, umumnya ditimbun dalam


jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam
jaringan organ (Guyton dan Hall, 2012). Obesitas dari segi kesehatan merupakan salah satu
bentuk malnutrisi sebagai akibat konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhannya
(Lebowitz, 2012). Obesitas diketahui menjadi salah satu faktor risiko munculnya berbagai
penyakit degeneratif seperti penyakit jantung (Thomsen dan Nordestgaard, 2015), stroke
(Haley dan Lawrence, 2016), diabetes melitus dan hipertensi (Lebowitz, 2012). Penyakit-
penyakit tersebut merupakan penyebab kematian terbesar penduduk dunia, terutama pada
kelompok usia lanjut (WHO, 2017). Selain penyakit tersebut, obesitas pada lansia juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya kerusakan pada tulang dan sendi sehingga dapat
meningkatkan risiko terjadinya jatuh atau kecelakaan (Rontoyani et al, 2017).

Obesitas dapat diderita oleh semua jenis kelamin dari berbagai usia. Baik perempuan
dan laki-laki, baik di usia lanjut, di usia produktif, di usia remaja, bahkan saat di usia balita.
Namun, penyebab masing-masing golongan usia dapat berbeda-beda.

Pada usia produktif, obesitas dapat terjadi akibat faktor gaya hidup yang  tidak sehat.
Obesitas di usia produktif terkait beberapa faktor yang saling berkaitan. Dimulai dari faktor
kemampuan ekonomi yang memungkinan mampu membeli aneka makanan dan minuman,
faktor lingkungan yang didukung sepenuhnya oleh tekhnologi yang pada akhirnya
menyebabkan gaya hidup sedentari yang kurang aktifitas fisik.

Sedangkan menderita obesitas di usia remaja dan di usia balita bisa disebabkan oleh
faktor lingkungan keluarga atau pola pengasuhan keluarga. Pola makan yang buruk dan
kurangnya aktifitas fisik pada anak menyebabkan mereka mengalami obesitas di usia dini.

Berbeda dengan overweight (kelebihan berat badan dari berat badan ideal yang


biasanya disebabkan oleh timbunan jaringan lemak maupun non lemak yang ada di dalam
tubuh), obesitas dapat dikatakan sebagai tingkatan yang lebih parah kondisinya karena tidak
lagi membuat seseorang kurang sedap dipandang namun yang jauh lebih signifikan: obesitas
dapat mencederai kualitas kesehatan dan merupakan awal dari hampir seluruh penyakit
degeneratif dan kronis.

Penyakit-penyakit degeneratif dan kronis yang awalnya dipicu karena obesitas.


Penyakit Degeneratif adalah suatu kondisi penyakit yang muncul akibat proses kemunduran
fungsi sel-sel tubuh yaitu dari keadaan normal menjadi lebih buruk dan berlangsung secara
kronis. Hal ini dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, serangan jantung atau stroke dan
hipertensi.

Obesitas meningkatkan kolesterol

Lemak ini berperan penting dalam meningkatkan kolesterol dalam aliran darah.
Kolesterol ini disimpan dalam pembuluh darah penting yang mengarah ke jantung,
menghambat aliran darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Obesitas penyebab diabetes melitus tipe II

Obesitas membuat insulin yang dihasilkan oleh pankreasnya tidak bekerja normal,
komplikasi-komplikasi obesitas menyebabkan insulin-insulin tersebut tidak dapat membantu
sel tubuh dalam menyerap glukosa. Karena insulin tidak dapat bekerja efektif dalam
membantu penyerapan glukosa, pankreas akan berusaha menghasilkan lebih banyak lagi
insulin.

Jika berlangsung lama kinerja pankreas dalam menghasilkan insulin akan menurun,
pada saat inilah penderita rentan terkena diabetes melitus tipe II. Untuk menghindarinya,
maka harus menjaga pola makan dan jangan olahraga secara rutin. (mdk/vic)

Anda mungkin juga menyukai