0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Video menjelaskan tentang peningkatan populasi manusia yang menyebabkan permintaan protein dan pangan yang lebih besar. Teknologi single cell protein diusulkan sebagai alternatif sumber protein yang ramah lingkungan karena dapat dibuat dari mikroba tanpa membutuhkan lahan atau sumber daya alam banyak. Eduwisata Lontar Sewu di Gresik memiliki daya dukung yang kuat untuk menerapkan teknologi ini dengan memanfaatkan air pohon siw
Video menjelaskan tentang peningkatan populasi manusia yang menyebabkan permintaan protein dan pangan yang lebih besar. Teknologi single cell protein diusulkan sebagai alternatif sumber protein yang ramah lingkungan karena dapat dibuat dari mikroba tanpa membutuhkan lahan atau sumber daya alam banyak. Eduwisata Lontar Sewu di Gresik memiliki daya dukung yang kuat untuk menerapkan teknologi ini dengan memanfaatkan air pohon siw
Video menjelaskan tentang peningkatan populasi manusia yang menyebabkan permintaan protein dan pangan yang lebih besar. Teknologi single cell protein diusulkan sebagai alternatif sumber protein yang ramah lingkungan karena dapat dibuat dari mikroba tanpa membutuhkan lahan atau sumber daya alam banyak. Eduwisata Lontar Sewu di Gresik memiliki daya dukung yang kuat untuk menerapkan teknologi ini dengan memanfaatkan air pohon siw
https://www.youtube.com/watch?v=YQ6leA5_gq8 https://www.youtube.com/watch?v=kPti-FI29-8 Selanjutnya, ubahlah informasi visual tersebut ke dalam bentuk informasi deskriptif dalam bentuk rangkuman. Selanjutnya analisislah dengan mempertimbangkan daya dukung di sekitar wilayah Saudara, apakah saran Saudara untuk menjadikan teknologi ini dapat diterapkan di wilayah Saudara. Jawaban: a) Rangkuman video Meningkatnya populasi manusia yang sangat pesat di dunia turut menyebabkan peningkatan kebutuhan akan pangan. Sedangkan hasil produksi pertanian konvensional seperti biji-bijian, sayur dan buah tidak bisa memenuhi angka permintaan pangan dan sumber daya. Selain dari hasil pertanian, sumber protein sebenarnya juga bisa diperoleh dari hasil perikanan. Namun hingga saat ini konsumsi protein oleh manusia terus mengalami peningkatan. Sehingga mengakibatkan permintaan ikan yang menyediakan kandungan protein tinggi (salmon, tuna, kod, tengiri ) juga meningkat dan menyebabkan sektor perikanan berada diambang “overfishing”. Apabila hal tersebut dibiarkan tidak terkendali, ikan pun bisa punah karena penangkapan berlebihan. Adanya kasus ini mengakibatkan sekitar ¼ populasi manusia di dunia menderita kelaparan dan kekurangan gizi (mall nutrition). Oleh karena itu, jenis protein baru dicari sebagai pengganti protein nabati dan hewani sehingga seseorang masih bisa menerima asupan protein mereka tanpa memulai persaingan sumber daya apapun. Single Cell Protein (SCP) atau Protein Sel Tunggal (PST) merupakan produk biomassa berkadar protein tinggi yang berasal dari mikroba atau alga. Keunggulan dari protein jenis protein ini bisa menjadi salah satu alternatif atau solusi untuk mengatasi kasus kekurangan pangan. Bakteri seperti Methylophilus methylotropus atau Methylococcus capsulatus merupakan contoh mikroorganisme yang dapat berfungsi sebagai sumber protein sel tunggal karena mikroorganisme tersebut memiliki kandungan sekitar 80% dari massa tubuhnya. Pemanfaatan teknologi dan pembuatan PST ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga tidak membutuhkan lahan dan pupuk yang banyak dibandingkan dengan perkebunan kedelai. Selain itu mikroba ini tidak membutuhkan pestisida dan air dalam jumlah banyak untuk mempercepat pertumbuhannya. b) Saran Adanya eduwisata Lontar Sewu di Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Gresik menjadi daya dukung yang sangat kuat untuk menerapkan teknologi pemanfaatan PST. Eduwisata lontar sewu merupakan salah satu sentra penghasil legen, minuman khas Gresik yang berasal dari pohon Siwalan. Terdapat ribuan pohon siwalan/lontar tumbuh subur di sana diatas lahan seluas berkisar 9,5 hektare. Masyarakat sekitar sampai saat ini hanya memanfaatkan air pohon siwalan menjadi minuman legen. Namun jika dikaji ulang dengan melimpahnya jumlah tersebut kita dapat mengoptimalkan pemanfaatan air pohon siwalan atau legen menjadi produk yang bernilai jual tinggi dan turut menarik wisatawan datang dengan adanya variasi produk yang dijajakan di eduwisata tersebut, terlebih ini berasal dari kearifan lokal masyarakat. Legen dapat dimanfaatkan sebagai sumber pembuatan nata de coco dengan menambahkan PST dari biakan bakteri Acetobacter xylinum karena dalam legen memiliki komposisi yang hampir sama dengan air kelapa tua, yaitu mengandung karbohidrat dan air yang tinggi. Sehingga memungkinkan legen dapat difermentasi juga untuk menghasilkan nata. Agar teknologi ini dapat diterapkan di wilayah saya perlu adanya sosialisasi atau kegiatan pelatihan pembuatan Nata dengan bahan dasar legen kepada para petani legen di Gresik demi meningkatkan pemanfaatan dan harga jual legen sebagai produk yang bernilai ekonomis dan halal. Pelatihan pembuatan Nata dari bahan Legen ini diawali dengan membeli starter Acetobacter xylinum yang dapat dengan mudah dibeli secara online di beberapa marketplace. Kemudian dilakukan kegiatan pelatihan pembuatan nata dari legen (nata de legen) dengan bahan utama legen, PST biakan Acetobacter xylinum, gula pasir, cuka, dan amonium sulfat (ZA). Adapun alat yang digunakan yaitu jerigen atau ember bertutup untuk wadah legen, alat masak berupa dandang, kompor dan pengaduk, nampan plastik, kertas koran, alat pemotong dan alat pencuci. Penerapan teknologi ini dapat dilakukan dengan mudah di masyarakat karena adanya daya dukung memadai serta bahan dan alat yang sangat mudah dijumpai. Dengan reaslilasi kegiatan ini dapat berpotensi baik terhadap pengembangan kearifan lokal daerah Gresik. 4. Energi yang berasal dari pengolahan fossil dapat menyumbang gas rumah kaca berupa gas karbondioksida. Untuk itu banyak alternatif energi yang beralih dari pemanfaatan bahan fossil ke pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi. Hal ini disebabkan karena diyakini bahwa dalam pembentukan bioenergi, biomassa tidak menyumbang gas rumah kaca dan bersifat karbon netral. Jelaskan apakah benar bahwa biomassa yang dimanfaatkan sebagai energi tidak menyumbang gas rumah kaca! Jawaban: Pemanfaatan biomassa sebagai energi tidak tutut menyumbang gas rumah kaca karena biomassa merupakan bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintesis, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja, dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk bahan pangan, pakan ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Prinsip Dasar Pada Biomassa yaitu tanaman akan meyerap energi dari matahari melalui proses fotosintesis dengan memanfaatkan air dan unsur hara dari dalam tanah serta CO2 dari atmosfer yang akan menghasilkan bahan organik untuk memperkuat jaringan dan membentuk daun, bunga atau buah. Pada saat biomassa diubah menjadi energi CO2 akan dilepaskan ke atmosfer. Yangmana dalam hal ini siklus CO 2 akan menjadi lebih pendek dibandingkan dengan yang dihasilkan dari pembakaran minyak bumi atau gas alam. Ini berarti CO2 yang dihasilkan tersebut tidak memiliki efek terhadap kesetimbangan CO2 di atmosfer sehingga tidak menyumbang gas rumah kaca. Kelebihan inilah yang dimanfaatkan untuk mendukung terciptanya energi yang berkelanjutan. Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan sumber energi secara berkesinambungan (sustainable) dan bersifat karbon (C) netral sehingga tidak mengakibatkan efek gas rumah kaca.