OLEH :
B. Latar Belakang
Beberapa tahun terakhir ini, energi menjadi permasalahan
yang sangat krusial. Energi mempunyai peranan yang penting dalam
berbagai kegiatan dalam masyarakat. Saat ini semua kegiatan
menggunakan energi, bisa dikatakan masyarakat sudah
ketergantungan dengan energi. Semua aktivitas manusia
membutuhkan energi, seperti alat-alat rumah tangga, mesin industri,
alat penerang, motor, mobil, dan lain sebagainya.
Sejak dahulu pemanfaatan energi matahari, angin, air, minyak
bumi, batubara sudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Namun menggunakan energi yang tidak dapat diperbaharui secara
terus-menerus dapat memicu krisis energi. Hal ini dapat dilihat dari
fenomena yang terjadi dalam waktu dekat ini yaitu kelangkaan gas
LPG.
Fenomena ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, kita sebagai
manusia harus bisa memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang ada
untuk tetap bertahan hidup. Salah satunya adalah limbah kulit nanas,
banyak ditemui limbah kulit nanas yang dibuang begitu saja tanpa
dimanfaatkan.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh peneliti pada beberapa
toko kue di kabupaten karanganyar, yaitu di toko cookietale by the
sisters dan keyavi food, mereka banyak sekali membuah limbah kulit
nanas. Terutama ketika menjelang hari raya idul fitri, kue khas
lebaran atau kue nastar yang menggunakan nanas sebagai selai di
dalamnya tentunya menimbulkan banyaknya limbah kulit nanas.
Pemanfaat limbah kulit nanas sebagai biobriket merupakan solusi
dari dua fenomena yang terjadi di atas. Biobriket sebagai bahan bakar
alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar fosil karena energi
ini bersifat dapat diperbaharui.
1. Harga
Harga 1 kg biobriket dari limbah kulit nanas ini lebih
terjangkau dibandingkan dengan harga 1 kg gas LPG.
2. Rendah Risiko
Biobriket dari limbah kulit nanas ini memiliki resiko yang
lebih rendah daripada penggunaan gas LPG karena gas LPG
dapat meledak sedangkan biobriket dari limbah kulit nanas ini
tidak berisiko untuk meledak.
3. Ramah lingkungan
Biobriket dari limbah kulit nanas ini merupakan bahan
bakar yang ramah lingkungan karena bahan baku yang
digunakan merupakan limbah yang jika tidak ditangani dapat
mencemari lingkungan dan diolah tanpa mengandung bahan
kimia serta abu hasil pembakaran biobriket dari limbah kulit
nanas ini tidak beterbangan dan menghasilkan asap yang
sangat sedikit.
Perbedaan dari produk biobriket sebelumnya yaitu dari bahan baku yang
digunakan untuk membuat biobriket tersebut. Biasanya biobriket yang dijual
di pasaran menggunakan tempurung kelapa, namun kreasi ini mencoba
menghasilkan biobriket dari limbah kulit nanas yang kurang dilirik leh
masyarakat.
G. Penerapan Temuan
Penerapan kreasi biobriket dari limbah kulit nanas digunakan
sebagai sumber energi aternatif pengganti minyak bumi yang berguna
oleh masyarakat. Jika usaha industri biobriket dari limbah organik kulit
nanas terwujud maka dapat terbukanya lapangan pekerjaan dan
pengurangan tingkat pengangguran terutama di Kabupaten
Karanganyar.
Pemakaian limbah kulit nanas sebagai biobriket ini dapat menjaga
kelestarian lingkungan dan memberikan pandangan kepada
masyarakat bahwa limbah kulit nanas dapat dimanfaatkan menjadi
sesuatu yang bermanfaat bagi jangka panjang.
Bahan Harga
Kulit nanas Rp 0,-
Tepung Tapioka (100 gram) Rp 1.400,-
Arang halus (200 gram) Rp 25,-
Air (100 ml) Rp 250,-
Minyak goreng (10 ml) Rp 15,-
Jumlah Rp 1.690,-
I. Lampiran
- Biodata peserta
- Fotokopi kartu pelajar
- Surat pengantar dari sekolah
- Surat pernyataan keaslian