Anda di halaman 1dari 53

Sumber : Brownell & Young. 1959. Process Equipment design.

USA : Jon Wiley


&Sons, Inc. Chapter 3, hal : 36-57

3
Abdul Wahid Surhim
*
*Vessel merupakan perlengkapan paling dasar dari industri kimia dan
petrokimia
*Digunakan sebagai tempat penyimpanan, maupun proses dari
berbagai macam gas, cairan, dan padatan
*Pendesainannya mencakup dasar desain perlengkapan lainnya yang
lebih kompleks
*Diatur dalam API Standard 12 C [USA]
*
*Biasanya dibuat dari logam, alloy, clad-metals
*

*Tangki Penampungan
merupakan salah satu
investasi yang signifikan
*Tangki yang lebih besar
menghasilkan biaya
yang lebih rendah per
volume cairan yang
disimpan
*
* Diameter standar dari steel tanks pada tekanan
atmosferik adalah 10 – 220 ft dengan tinggi 6 – 64 ft
* Rasio antara tinggi dan diameter dipengaruhi oleh
proses yang terjadi, luas lahan, dan juga batasan tinggi
* Ukuran tank juga dipengaruhi oleh kapasitas produksi
ataupun seasonal variations
* Proporsi optimum dari D dan H terdapat diantara 2
batasan
* Batas bawah terjadi ketika nilai dari shell, bottom, dan
roof per satuan luas tidak dipengaruhi nilai D dan H
* Batas atas terjadi ketika ketebalan shell dipengaruhi
oleh D dan H
*Menyederhanakan persamaan dengan substitusi H dalam
bentuk D akan diperoleh:

*Untuk menentukan proporsi optimum tank menggunakan


persamaan 3.3, perlu ditentukan variabel harga untuk
diferensiasi
*

*Karena alasan stabilitas elastisitas, ketebalan


dinding minimal untuk tanki ≥45ft = 3/16 in,
sedangkan yang ukurannya lebih besar tebalnya ¼ in.
Sehingga tangki dengan tebal dinding ≥¼ in
dianggap bebas dari D dan H. Substitusi ¼ in ke
persamaan 3.18 dan 3.19:
*Dengan menggunakan Persamaan 3.3 dan
mendiferensiasi biaya total C terhadap diameter vessel
D, dengan volume V diketahi dan faktor biaya c1, c2, c3,
c4, dan c5 sebagai konstanta diketahui akan diperoleh:

*Untuk biaya minimum, dC/dD=0 sehingga:


*

* Biaya tangki ini merupakan fungsi D dan H


sebagai berikut:

* Setelah dilakukan penurunan rumus akan


diperoleh:
*

*Biasanya dibuat dari pelat tunggal baja dengan proporsi


D= H
*Tebal pelat antara 3/16 in atau ¼ in dengan lebar
kurang dari 60 in
*Baja ringan SA-7, SA-283, Grade C or D
*
Mayoritas berbentuk silinder karena struktur
yang kuat dan mudah dibentuk. Beberapa jenis
stress dapat terjadi pada silinder ini antara
lain:
*Longitudinal > tekanan dari dalam tangki
*Circumferensial> tekanan dari dalam tangki
*Residual weld> panas terlokalisir
*Stress akibat angin, salju, dan es, peralatan
tambahan dan dampak masukan
*Stress karena perbedaan suhu
*
*
* Untuk double-welded butt-joint:

* Untuk konstruksi lap-welded:


*Butt-Welding vs Lap-Welding

*
*
*Pilih butt atau lap-welding tergantung bagaimana desain
dan analisa keekonomian dalam pembuatan tangki
*Untuk tipe lap-welded horizontal joint, tebal maksimum
lempengan adalah 5/8 inci.
*Untuk tipe lap-welded vertical joint, tebal maksimum
lempengan adalah 3/8 inci.
*
* Pengelasan tipe butt-welded joints bisa dilakukan pada
lempengan dengan berbagai ketebalan sampai dengan 1,5 inci
untuk yang berbahan carbon-steel
* Pengelasan tipe butt-welded joints juga bisa dilakukan pada
lempengan dengan berbagai ketebalan sampai dengan 13 16
inci untuk yang berbahan low-alloy high-strength steel
* Pengelasan butt-welding lempengannya harus dibentuk
persegi terlebih dahulu, sedangkan lap-welding tidak perlu
* Karena hal tersebut lap-welding terbilang lebih murah,
namun pemasangan butt-welding sedikit lebih cepat
*
*Struktur single-bevel double-welded butt joint
merupakan struktur pengelasan tangki yang kuat
menahan angin (cocok untuk tangki yang tinggi)
*Struktur square-groove double-welded butt joint dan
double-bevel double-welded butt joint dipilih untuk
pengelasan tangki standar karena lebih ekonomis
*Panjang tumpukan pada lap-welding
sekurang-kurangnya adalah 5 kali tebal
lempeng di mana dalam prakteknya
tidak ada yang panjangnya kurang dari 1
inci

5t
*
*
* Adalah pipa pendek yang dilas pada tangki yang
berguna sebagai lubang masuk atau keluarnya
fluida menuju atau keluar tangki
* Nozzle jenis ulir biasa digunakan bila
disambungkan dengan pipa berdiameter maksimal
3 inci
* Nozzle rata (tak berulir) digunakan untuk pipa
berdiameter di atas 3 inci
* Letak nozzle keluaran biasanya terletak sedikit di
atas dasar tangki yang bertujuan agar endapan
tidak ikut terbawa fluida
* Di dasar tangki biasanya ada nozzle tambahan
untuk menguras tangki
*
*
*
*
 Adalah lubang
yang biasanya ada
pada tangki
ukuran besar
untuk keluar
masuknya orang
dalam rangka
mengamati kondisi
ataupun
membersihkan
tangki
*
*Semua asesoris yang “terbuka” seperti nozzle dan
manhole dengan diameter di atas 2 inci yang dipasang
pada tangki harus diberi lempeng penguat
*Lempeng penguat ini berfungsi untuk mencegah
terjadinya kelebihan tekanan (overstressing) di
sekeliling bagian yang terbuka tersebut
*

Cincin penguat
(stiffening
rings)
http://www.mixtecna.com/products/mixers/1000-series-top-entry-open-tank-mixers
* Mengapa perlu struktur penguat?
* Pada tangki besar biasanya rentan terjadi pembengkokan pelat
tangki, biasanya terjadi karena faktor alam seperti angin atau
gempa
* Struktur penguat pada tangki besar terbuka biasanya berupa logam
berbentuk balok cincin yang dipasang mengelilingi tangki di bagian
agak atas tangki (seperti terlihat pada gambar sebelumnya)
* Sebenarnya ada 2 cara untuk membuat tangki besar menjadi kokoh:
1. Memberi cincin penguat seperti disebutkan di atas
2. Menambah ketebalan tangki
* Lebih dipilih poin 1 karena bila menambah ketebalan tangki
biayanya lebih mahal
Top Angle Curb Angle One Angle Two Angles Formed Plate

*
*Untuk mendesain cincin
penguat, bisa melihat
tabel yang telah dibuat
oleh API (American
Petroleum Institute) di
samping
*Kita perlu tahu nilai
Section Modulus (akan
dijelaskan pada slide
selanjutnya)
*
* Section Modulus bisa dinyatakan secara langsung sebagai
kemampuan/daya tahan suatu balok terhadap pembebanan
(Tui, 2010)
* Karena pada dasarnya cincin penguat adalah balok yang
dibentuk melingkar, kita perlu mencari nilai Section Modulus
dalam mendesainnya sebagai struktur penguat
* Persamaan untuk mencari nilai Section Modulus pada cincin
penguat adalah sebagai berikut:

di mana:
z = Section Modulus (inci3)
D = diameter tangki (ft)
H = tinggi tangki (ft)
* Dengan memperoleh nilai Section Modulus ini kita bisa
langsung melihat tabel sebelumnya untuk mengetahui berapa
ukuran dari cincin penguat yang dikehendaki
*

*Diketahui:
*Diameter tangki = 80 ft
*Tinggi tangki = 40 ft
*Ingin dipasang cincin penguat jenis
Formed Plate
*Cincin penguat dibuat dari 20 buah balok
*Ditanya: Bagaimana desainnya?
* Jawab:
* Desain Formed Plate:

* Mencari nilai Section Modulus:

* Lihat Tabel:
* Tiap balok akan memenuhi sudut lingkaran tangki sebesar: 360o/20 = 18o
* Desainnya seperti
gambar di samping
* Menentukan nilai x:

* Panjang inside chord


untuk 2 balok:
* Panjang outside chord untuk 2 balok:

* Panjang 1 balok:

* Jadi, dibutuhkan 20 balok dengan panjang masing-masing + 12 ft untuk


membuat cincin penguat dengan lebar + 12 inci
*

*Tangki tertutup mempunyai struktur tambahan di bagian


atas, sehingga hanya memerlukan cincin penguat
berukuran kecil.
Diameter Penyangga Kolom (ft) Ukuran minimum sudut
penguat (in)

Kurang dari 35 2 1 2 𝑥2 1 2 𝑥 1 4

35-60 2 1 2 𝑥2 1 2 𝑥 5 16

Diatas 60 3𝑥3𝑥3 8
*
*Self- supporting roof adalah atap yang
hanya disangga hanya pada lingkaran luar
tanpa adanya tambahan penyangga
terstruktur.
*Jenis atap ini menyebabkan tegangan pada
lapisan atap dan juga pada shell, maka dari
itu diperlukan sudut penguat pada bagian
persimpangan atap dan shell untuk
menyerap tegangan.
Keterangan :

𝛼 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑐𝑖𝑛𝑐𝑖𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡 𝑖𝑛2


𝐷 = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑘𝑖 𝑓𝑡
𝜃 = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙 °
𝑙𝑏
𝑃 = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑝
𝑓𝑡 2
𝑙𝑏
𝑇1 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑟𝑒𝑠𝑖𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑝𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝑟 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡
𝑖𝑛
𝑙𝑏
𝑇2 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑝𝑒𝑟 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 ( )
𝑖𝑛
𝑙𝑏
𝑇3 = 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙𝑇1 ( )
𝑖𝑛
𝐹 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑐𝑖𝑛𝑐𝑖𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑎𝑡 𝑙𝑏
𝜋𝐷2
Gambar 3.19 Beban diatap kerucut 𝑊 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑝 𝑙𝑏 . = 𝑃
4
𝑙𝑏
𝑓 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑎𝑟𝑖𝑘
𝑖𝑛2
*

API Standard 12 C
merekomendasikan Eq. 3.23 u/
menentukan luas penguat yang (3.23)
dibutuhkan
*

Dik :
- tangki steel dengan kapasitas minyak
sebesar 55,000 bbl.
- Beratap kerucut yang disangga dengan
kolom internal, balok, dan kasau.
Dit : Perhitungan desain tangki dan
gambarnya
Jawab:
*
Asumsi :
* Biaya shell per luas area (𝐶1) = 2x biaya dasar perluas area (𝐶2)
* Biaya atap (𝐶3) = 1,8 𝐶2
* Biaya lahan (𝐶4) dan persiapan (𝐶5) = 0.4 𝐶2

Substitusi ke pers 3.9


D = 2.5 H

Substitusi ke persamaan 3.1


Jadi,tangki ini akan dibuat
dengan diameter 100 ft dan
tinggi 40 ft
*
Tebal dasar shell (pers 3.18)

Sedangkan tebal 𝑡3 dengan H= 24 ft adalah:

𝒕𝟏 = 𝟎. 𝟓𝟕 𝒊𝒏
Digunakan 10 pirirngan dengan tebal 𝒕𝟑 = 𝟎. 𝟑𝟒 𝒊𝒏
sambungan lasnya adalah 5/32 in.
panjang pusat masing-masing piring :

Tebal 𝑡4 dengan H= 15 ft adalah:

𝒕𝟒 = 𝟎. 𝟐𝟓 𝒊𝒏
Tinggi piringan shell adalah 8ft (sesuai
standar)
Tebal shell kulit (pers 3.18) dengan
tinggi 40 ft – 8 ft = 32 ft.
𝒕𝟓 = 𝟎. 𝟐𝟓 𝒊𝒏

𝒕𝟏 = 𝟎. 𝟒𝟔 𝒊𝒏
Gambar 3.21. Detail shell untuk contoh desain 3.23
*
* Dengan menggunakan 10 kali panjang sudut atas, maka panjang setiap bagian
sudut adalah :

Gambar 3.20 Tampilan elevasi shell


untuk contoh desain 3.2

Anda mungkin juga menyukai