Anda di halaman 1dari 3

KETIDAKSEIMBANGAN ASAM-BASA

Penyimpangan dari status normal asam-basa dibagi menjadi empat kategori, bergantung pada
sumber dan arah perubahan abnormal [H+].

Kategori-kategori tersebut adalah

 Asidosis respiratorik
 Alkalosis respiratorik
 Asidosis metabolik
 Alkalosis metabolik

Karena hubungan antara [H+] dan konsentrasi anggota-anggota pasangan basa, maka perubahan
pada [H+] tercermin oleh perubahan rasio [HCO3] terhadap [CO2]. Ingatlah bahwa rasio normal adalah
20/1. Aturan-aturan berikut berlaku ketika kita meneliti ketidakseimbangan asam-basa sebelum terjadi
kompensasi apapun:

1. Perubahan pH yang disebabkan oleh faktor pernapasan berkaitan dengan kelainan [CO2],
menyebabkan perubahan H+ yang dihasilkan dari asam karbonat.
2. Setiap kali rasio [HCO3-]/[CO2] turun dibawah 20/1; timbul aldosis.

Berikut kedua pokok yang dimaksud diatas:

 Asidosis respiratorik memiliki rasio kurang dari 20/1 yang berasal dari peningkatan [CO2].
 Alkalosis respiratorik memiliki rasio lebih dari 20/1 karena berkurangnya [CO2].
 Asidosis metabolik memiliki rasio kurang dari 20/1 yang berkaitan dengan penurunan
[HCO3-].
 Alkalosis metabolik memiliki rasio lebih dari 20/1 yang berasal dari peningkatan [HCO3-].

 Asidosis respiratorik terjadi karena peningkatan [CO2]

Asidosi respiratorik adalah akibat dari retensi abnormal CO2 karena hipoventilasi.
Karena CO2 yang keluar dari paru lebih sedikit daripada normal maka peningkatan
pembentukan dan pengurangan H2CO3 yang terjadi menyebabkan peningkatan [H+].

PENYEBAB ASIDOSIS RESPIRATORIK

Kemungkinan penyebab mencakup penyakit paru, depresi pusat pernapasan oleh obat
atau penyakit, gangguan saraf atau otot yang mengurangi kemampuan bernapas, atau (secara
sementara) bahkan hanya tindakan menahan napas.

Pada asidosis respiratorik tak terkompensasi meningkat (dalam contoh ini, menjadi
dua kali lipat), dimana [HCO3-] normal, sehingga rasio menjadi 20/2 (10/1) dan pH
berkurang.

KOMPENSASI UNTUK ASIDOSIS RESPIRATORIK

Tindakan kompenasi bekerja untuk memulihkan pH ke normal:

o Dapar kimiawi segera menyerap kelebihan H+


o Mekanisme pernapasan biasanya tidak dapat merespons dengan meningkatkan
ventilasi karena masalah respirasi justru menjadi penyebab.
o Karena itu, ginjal menjadi sangat penting dalam tindakan kompensasi terhadap
asidosis respiratorik. Organ ini menahan semua HCO3- yang difiltrasi dan
menambahkan HCO3- baru ke plasma sembari secara bersamaan mensekresi dan,
kemudian, mengekskresi lebih banyak H+

 Alkalosis respiratorik terjadi karena penurunan [CO2]

Alkalosis respiratorik adalah pengeluaran berlebihan CO2 dari tubuh akibat


hiperventilasi. Jika ventilasi paru meningkat melebihi laju produksi CO2 maka CO2 yang
keluar akan terlalu banyak. Akibatnya, H2CO3 yang terbentuk berkurang dan [H+] menurun.

PENYEBAB ALKALOSIS RESPIRATORIK

Kemungkinan penyebab alkalosis respiratorik mencakup rasa demam, rasa demam,


dam keracunan aspirin, yang semuanya merangsang ventilasi secara berlebihan tanpa
mempertimbangkan status O2, CO2, atau H+ di cairan tubuh. Alkalosis respiratorik juga
terjadi karena mekanisme fisiologik di tempat yang tinggi.

KOMPENSASI UNTUK ALKALOSIS RESPIRATORIK

Tindakan kompensasi bekera untuk menggeser pH kembali ke normal:

o Sistem dapar kimiawi membebaskan H+ untuk mengurangi keparahan alkalosis


o Sewaktu [CO2] dan [H+] plasma turun di bawah normal akibat ventilasi berlebihan,
dua dari perangsang kuat untuk mendorong ventilasi lenyap. Efek inni cenderung
“mengerem” dorongan yang ditimbulkan oleh faktor nonrespirasi, misalnya demam
atau rasa cemas, terhadap ventilasi. Karena itu, hiperventilasi tidak berlanjut tanpa
kendali
o Jika situasi berlanjut selama beberapa hari maka ginjal melakukan kompensasi dengan
menahan H+ dan mengeksresi untuk mengompensasi berkurangnya CO2.

 Asidosis metabolik berkaitan dengan penurunan [HCO3-]

Asidosis Metabolik (juga dikenal sebagai asidosis non respiratorik) mencakup semua
asidosis selain yang disebabkan oleh kelebihan CO2 di cairan tubuh. Pada keadaan tak
terkompensasi, asidosis metabolik selalu ditandai oleh penurunan [HCO3-] plasma, sementara
[CO2] normal sehingga membentuk rasio asidotik 10/1. Masalah dapat timbul karena
pengeluaran cairan kaya HCO3- berlebihan dari tubuh atau karena akumulasi asam
nonkarbonat. Pada kasus yang terakhir, HCO3- plasma digunakan untuk mendapar H+
tambahan tersebut
PENYEBAB ASIDOSIS METABOLIK

1. Diare berat
2. Diabetes melitus
3. Olahraga berat
4. Asidosis uremik

KOMPENSASI UNTUK ASIDOSIS METABOLIK

o Penyangga menyerap kelebihan H+.


o Paru mengeluarkan lebih banyak CO2 penghasil H+.
o Ginjal mengekskresikan H+ lebih banyak dan menahan HCO3- lebih banyak.

Tindakan-tindakan kompensasi ini memulihkan rasio ke normal dengan mengurangi


[CO2] menjadi 75% dari normal dan dengan meningkatkan [HCO3-] separuh jalan menuju ke
normal (naik dari 50% menjadi 75% nilai normal). Hal ini membawa rasio menjadi 15/0,75
(ekivalen dengan 20/1)

 Alkalosis metabolik berkaitan dengan peningkatan [HCO3-]

Alkalosis metabolik adalah penurunan [H+] plasma akibat defisiensi relatif asam-asam
nonkarbonat. Gangguan asam-basa ini berkaitan dengan peningkatan [HCO3-] yang, pada
keadaan tak terkompensasi, tidak disertai oleh perubahan [CO2].

PENYEBAB ALKALOSIS METABOLIK

1. Muntah menyebabkan pengeluaran abnormal H+ dari tubuh akibat hilangnya getah


lambung yang asam.
2. Ingesti obat Alkali dapat menyebabkan alkalosis, misalnya saat soda kue (NaHCO3,
yang terurai menjadi Na+ dan HCO3- dalam larutan) digunakan sendiri sebagai
hiperasiditas lambung.

KOMPENSASI UNTUK ALKALOSIS METABOLIK

o Pada alkalosis metabolik, sistem dapar kimiawi segera membebaskan H+.


o Ventilasi berkurang sehingga CO2 penghasil H+ tertahan di cairan tubuh.
o Jika keadaan menetap beberapa hari maka ginjal akan menahan H+ dan
mengekskresikan lebih banyak HCO3- di urin.

Anda mungkin juga menyukai