Anda di halaman 1dari 25

Sifat Kimiawi Asam, Basa, dan Buffer pada

Sistem Biologis
Kelompok 2
dr. A. Rianti
Rahmah Apriyani Rasyid
Nurma Andi Malli
dr. M. Rizki Lamatengo
Surahmat

2
Apa yang dimaksud Asam,
Basa dan buffer?
Teori Arrhenius
1. Asam merupakan suatu zat yang mengandung hidrogen terdisosiasi
atau terurai apabila berada di dalam larutan untuk membebaskan ion H+

1 (ion hidronium H3O+) dan anion (ion negatif). Contohnya HCl akan
terdisosiasi menjadi ion H+ dan Cl- sebagaimana reaksi berikut:
HCl (s) →H+ (aq) + Cl- (aq)

2. Basa merupakan suatu zat yang melepaskan ion OH - di dalam larutan.


Sebagai contoh NaOH akan terdisosiasi menjadi ion Na+ dan ion OH-
di dalam suatu larutan. sebagaimana reaksi berikut:
NaOH (s)→ Na+ (aq) + OH- (aq).
3. Bila asam dan basa Arrhenius bereaksi dalam reaksi netralisasi menghasilkan
garam dan air. Beberapa asam Arrhenius adalah HCl, HNO3, dan HCN,
sedangkan basanya adalah NaOH, KOH, dan Ba(OH)2.

HCl (aq) + NaOH (aq) → NaCl (aq) + H2O (ℓ)


2 HNO3 (aq) + Fe(OH)2 (s) → Fe(NO3)2 (aq) + 2 H2O (ℓ)

4
Apa yang dimaksud Asam,
Basa dan buffer?
Teori Bronsted-Lowry
1. Bronsted-Lowry : asam merupakan suatu zat yang dapat
memberikan/donor proton

2
2. Bronsted-Lowry : basa merupakan suatu zat
yang dapat menerima/akseptor proton


6
3. Reaksi asam – basa Bronsted – Lowry berlangsung melalui pembentukan
basa dan asam konjugasinya


◇ Asam-asam seperti HF, HCl, dan CH3COOH (asam asetat) semua dapat
memberikan satu proton dan disebut asam monoprotik. Asam-asam lain yang
dapat memberikan dua atau lebih proton disebut asam-asam poliprotik,
misalnya H2SO4 dan H3PO4.
◇ Basa-basa poliprotik dapat menerima lebih dari satu proton. Anion dari asam-
asam poliprotik adalah basa-basa poliprotik misalnya SO4 2- , PO43- , CO32- ,
dan C2O42-

7
Kemampuan terdisosiasi

Asam lemah Asam kuat,


basa lemah Basa kuat,

8
BUFFER
Buffer merupakan kombinasi suatu zat yang bekerja
bersama untuk mencegah perubahan pH secara drastis
dengan cara menambahkan sejumlah kecil asam atau
basa. Secara umum, buffer merupakan campuran antara
asam lemah atau basa lemah dengan asam atau basa
konjugasinya (garam).

9
Lanjutan
 Buffer diperlukan untuk mempertahankan homeostasis pH
 Nilai pH tubuh berkisar antara 7,35-7,45.
 Darah arteri secara normal memiliki pH 7,45
 Darah vena memiliki pH 7,35
 Kondisi di mana pH kurang dari 7,35 akan menyebabkan
terjadinya asidosis dan kondisi di mana pH lebih dari 7,45 akan
mengakibatkan alkalosis
 Terdapat 2 buffer sistem (sistem dapar) didalam tubuh untuk
mempertahankan pH yaitu: dapar kimia dan dapar fisiologis.
BUFFER KIMIA
Buffer ini bekerja sebagai lini pertama dalam mempertahankan homeostasis
pH tubuh. Kerja buffer kimia ini cepat, namun sementara. Prinsip yang
digunakan adalah neutralisasi bukan eliminasi ion H+

Buffer fosfat
Buffer asam
(NaH2PO4
karbonat- Buffer
bikarbonat asam dan
protein
(H2CO3:HCO3-) NaH2PO4
basa)

11
Buffer asam karbonat-bikarbonat
(H2CO3:HCO3-)

◇ Buffer ini merupakan buffer terpenting untuk


mempertahankan nilai pH Cairan Ekstraseluler (CES) dan
diatur secara ketat oleh ginjal dan sistem pernapasan.
◇ HCO3- diatur oleh ginjal, sedangkan CO2 diatur oleh sistem
pernapasan yang menghasilkan H2CO3 dengan bantuan
enzim karbonik anhidrase melalui reaksi berikut:
CO2 + H2O → H2CO3 →H+ + HCO3-
◇ Sistem buffer ini hanya dapat menyangga peningkatan atau
penurunan H+ yang diakibatkan oleh mekanisme lain di
luar sistem ini.

12
Buffer fosfat (NaH2PO4 asam dan
NaH2PO4 basa)
 NaH2PO4 yang bersifat asam akan mendonasikan H+ bebas
ketika [H+] turun, sedangkan NaH2PO4 yang bersifat basa
akan menerima H+ bebas ketika [H+] naik. Secara reaksi
kimia, hal ini dinyatakan sebagai berikut.
NaH2PO4 + H+ → NaH2PO4 + Na+

 Buffer fosfat efektif untuk menyangga pH CIS.


 Sistem buffer ini merupakan sistem yang penting untuk
menyangga pH urin karena fosfat tidak akan direabsorpsi
dan tetap berada di dalam cairan tubulus untuk
diekskresikan.

13
Buffer Protein
Buffer ini terdiri dari buffer asam amino, buffer Hb, dan buffer protein
plasma.
Buffer Asam amino Buffer Hemoglobin Buffer Plasma
Buffer ini merupakan buffer Buffer yang dapat mengikat Mekanisme buffer plasma
memiliki sifat amfoter yakni kelebihan CO2 di dalam yaitu jika pH CES turun,
dapat bereaksi dengan asam kapiler. CO2 dihasilkan dari maka H+ akan dipompa dari
maupun basa. Sifat inilah sisa oksidasi sel yang berdifusi CES menuju CIS dan akan
yang dapat menetralkan ke kapiler. Di sini CO2 akan dibuffer oleh protein CIS,
perubahan pH CIS dengan berekasi dengan H2O dengan sedangkan jika pH CES naik,
cara menyerap maupun bantuan karbonik anhidrase, maka H+ akan dipompa dari
melepaskan [H+]. sehingga reaksi bergeser ke CIS ke CES. Perpindahan H+
kanan dan [H+] meningkat. akan digantikan oleh K+.
Untuk mengkompensasi hal
ini, Hb akan mengikat ion H+ ,
sehingga [H+] menurun dan
tidak lagi berkontribusi dalam
keasaman cairan tubuh

14
BUFFER
FISIOLOGIS
Buffer fisiologis merupakan lini terakhir dalam menjaga homeostasis tubuh.
Kerja buffer fisiologis ini lambat, namun bersifat lama. Prinsip yang
digunakan adalah eliminasi ion H+. Di dalam tubuh, sistem ini dikontrol
oleh sistem respirasi dan ginjal.

SISTEM
RESPIRASI GINJAL

15
SISTEM RESPIRASI
• Sistem respirasi menjaga homeostasis pH tubuh dengan cara mengatur
[H+] melalui kontrol laju pengeluaran CO2.

CO2 + H2O → H2CO3 →H+ + HCO3-

1 • Jika ↑ H+ pada arteri maka pusat respirasi di batang otak untuk


meningkatkan ventilasi paru, sehingga CO2 banyak dihembuskan
keluar.
• Jika konsentrasi CO2 terlalu rendah, maka kemoreseptor sentral akan
mendeteksinya dan memberikan refleks ke pusat respirasi di batang otak
untuk menurunkan ventilasi paru.
• Ketika [H+] arteri turun, ventilasi paru akan melambat, akibatnya
akumulasi CO2 di dalam darah lebih cepat daripada pengeluaran CO2
tersebut melalui paru
GINJAL
Dalam menjaga homeostasis pH cairan tubuh, ginjal menyesuaikan tiga
faktor yang saling berkaitan yaitu ekskresi H+, ekskresi HCO 3- dan sekresi amonia.

ASAM
TUBULUS

PROKSIMAL

2
H+
SEL PRINSIPAL
TUBULUS DISTAL
SEL INTERKALASI
& KOLIGEN
A
SEL INTERKALASI

SEL INTERKALASI

B

18

19
Asidosis dan Alkalosis
Asidosis merupakan kondisi pH cairan tubuh yang kurang dari 7,35,
sedangkan alkalosis adalah kondisi di mana pH cairan tubuh lebih dari 7,45.
Asidosis dan alkalosis dibedakan menjadi respiratorik dan metabolik.
Respiratorik jika penyebabnya karena sistem respirasi, seperti hipoventilasi
dan hiperventilasi, metabolik jika penyebabnya karena produk metabolisme,
seperti benda keton, dan lain-lain
◇ Asidosis respiratorik disebabkan oleh semua kondisi yang
menyebabkan hipoventilasi, sehingga konsentrasi CO2 meningkat,
akibatnya [H+] meningkat. Contoh, penyakit paru seperti emfisema,
asma, depresi pusat pernapasan oleh pengaruh obat atau penyakit,
gangguan saraf atau otot pernapasan, atau bahkan menahan napas.
◇ Asidosis metabolik disebabkan oleh adanya peningkatan kadar asam
di dalam darah akibaat metabolisme tubuh yang tidak dapat
dikompensasi karena jumlahnya terlalu besar. Contoh penyebabnya
adalah diare berat yang mengeluarkan HCO3-, diabetes melitus di
mana benda keton banyak diproduksi, olahraga berat yang
menyababkan penumpukan asam laktat, dan asidosisuremik karena
gagal ginjal

21
◇ Alkalosis respiratorik disebabkan oleh semua kondisi yang menyebabkan
hiperventilasi, sehingga konsentrasi CO2 menurun, akibatnya [H+] menurun.
Contoh penyebabnya seperti demam, rasa cemas, keracunan aspirin, dan
lainlain


◇ Alkalosis metabolik disebabkan oleh adanya peningkatan kadar alkali di
dalam darah akibaat metabolisme tubuh yang tidak dapat dikompensasi karena
jumlahnya terlalu besar. Contoh penyebabnya adalah muntah yang
menyebabkan hilangnya asam lambung dan kelebihan ingesti obat-obatan
alkali.

22
23
KESIMPULAN
◇ Asam merupakan suatu zat yang mengandung hidrogen terdisosiasi
atau terurai apabila berada di dalam larutan untuk membebaskan ion H +
dan anion.
◇ Basa merupakan suatu zat yang melepaskan ion OH- di dalam larutan
◇ Buffer merupakan kombinasi suatu zat yang bekerja bersama untuk
mencegah perubahan pH secara drastis dengan cara menambahkan
sejumlah kecil asam atau basa
◇ Tubuh manusia memiliki mekanisme i berupa sistem buffer untuk
menjaga keseimbangan asam dan basa agar tidak terjadi asidosis dan
alkalosis.

24
Thanks!

25

Anda mungkin juga menyukai