Anda di halaman 1dari 31

AGD DAN

KESEIMBANGA
N ASAM BASA
BIMBINGAN ILMIAH 1.0
DEFINISI

Analisis gas darah adalah pemeriksaan laboratorium darah arteri


untuk menilai fungsi respirasi dan mengetahui gangguan asam
basa.
Analisis gas darah biasanya mengukur PH , base excess (BE),
tekanan parsial CO2 (PCO2), tekanan parsial Oksigen (PO2),
HCO3, Saturasi Oksigen (SaO2).
Tujuan utama dari pengambilan AGD ialah menilai status
oksigenasi dan gangguan asam basa
3 KESEIMBANGAN ASAM BASA

• Keseimbangan asam-basa  pengaturan konsentrasi ion H+


dalam cairan tubuh
• Ion H+ sbg hasil dari metabolisme:
C6H12O6 + O2  CO2 + H2O  H2CO3  H+ + HCO3-

• [H+] dlm plasma  pH plasma darah = 7,4


• Sistem dapar (buffer) menghambat perubahan pH yang
besar jika ada penambahan asam atau basa
FISIOLOGI ASAM-BASA

• pH arteri adalah indikator utama asam basa dan direfleksikan dengan konsentrasi ion (H + )
dalam darah
• pH dipertahankan antara 7.35 sampai dengan 7.45.
• pH areteri dipengaruhi oleh asam (zat yang mampu mengeluarkan ion H + ) dan basa (zat
yang dapat menerima ion H + )
• Jika ion H + meningkat dalam darah → pH akan berkurang.
• Jika ion H + menurun pH akan meningkat
• Mempertahankan konsentrasi H + normal dikontrol oleh sistem buffer dalam ginjal yang
mengatur karbon – asam - bikarbonat, sistem akan mempertahankan rasio asam :
bikarbonat = 20:1
• Fungsi utama paru-paru dalam mengatur keseimbangan asam basa adalah mengatur
PCO2

• Perubahan pH, PO 2 , atau PCO 2 memicu stimulasi kemoreseptor, yang


menyebabkan peningkatan atau penurunan rata-rata dan kedalaman ventilasi

• Hipo atau hiperventilasi akan terjadi dalam upaya untuk mengembalikan pH


ke normal

• CO 2 diubah menjadi asam karbonat (gas) dan dikeluarkan dari paru-paru.

• Paru-paru akan berespon dalam beberapa menit setelah terjadinya gangguan asam
basa
• Fungsi utama ginjal Homeostasis asam basa → mempertahankan keseimbangan antara
reabsorbsi dan eksresi bikarbonat, dan mengeluarkan NH4 di distal tubulus sehingga
memfasilitasi pengeluaran H+ . Ginjal melakukan kompensasi beberapa jam setelah adanya
gangguan asam basa dan membutuhkan waktu 3-5 hari untuk bisa melakukan kompensasi
penuh

• Sodium phosphate (NaHPO 4 ), hemoglobin (Hgb), and serum protein (albumin) juga
berfungsi sebagai buffers. Serum protein berperan dalam melepas dan mengikat H + untuk
mempertahankan homeostasis. Hgb, protein di dalam sel darah merah, berperan buffer asam
dengan SDM, dengan cara yang sama dengan protein dengan membawa CO2
KESEIMBANGAN ION H+
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006

7
NILAI NORMAL
KONSEP KESEIMBANGAN

• Jumlah suatu bahan dalam tubuh harus tetap, makan


pemasukannya(ingesti/produksi metabolik) dan
pengeluarannya (ekskresi) harus seimbang
• Istilah asam basa merujuk pada regulasi konsentrasi ion
hidrogen bebas (H⁺) dalam cairan tubuh.
ASIDOSIS DAN ALKALOSIS
DALAM TUBUH
• pH darah arteri normal adalah 7,45 dan vena 7,35. pH vena
cenderung lebih rendah karena darah disana dihasilkan ion
[H⁺] dari pembentukan H2CO3 dari CO2 yg diserap di
jaringan
• Terjadi Asidosis jika pH darah berada <7,35
• Terjadi Alkalosis jika pH darah berada >7,45
EFEK KLINIS PERUBAHAN
KONSENTRASI [H⁺]
• Perubahan Eksitabilitas sel saraf dan otot
• Efek klinis utama asidosis adalah depresi SSP. Pasien asidosis mengalami
disorientasi, dan pada kasus yg parah akhirnya bisa meninggal dalam keadaan
koma.
• Jika terjadi penurunan [H⁺]/alkalosis adalah eksitabilitas berlebih dari SST
kemudian menuju SSP. Saraf perifer akan memberi sinyal meskipun tak ada
rangsangan

• [H⁺] menimbulkan pengaruh nyata pada enzim


• Hanya penyimpangan ringan saja dapat mengubah bentuk dan aktivitas
protein

• Kadar [H⁺] mempengaruhi kadar K⁺


SUMBER [H⁺] DALAM TUBUH

• Pembentukan asam karbonat


• Oksidasi nutrien di sel menghasilkan energi disertai CO2 dan H2O sebagai
produk akhir
• Dikatalis oleh enzim karbonat anhidrase CO2 dan H20 akan membentuk asam
karbonat, dan terdisosiasi menjadi karbonat dan [H ⁺]

• Asam inorganik yg diproduksi selama penguraian nutrien


• Protein dalam daging mengandung sejumlah besar sulfur dan fosfor. Ketika
terurai, molekul ini akan membentuk asam sebagai produk sampingan

• Asam organik yg berasal dari metabolisme antara


• Dihasilkannya asam lemak dari metabolisme lemak, dan asam laktat ketika
berolahraga
PERTAHANAN TUBUH
TERHADAP PERUBAHAN [H⁺]
• Ada 3 cara tubuh bertahan dari peningkatan konsentrasi
[H⁺] dalam tubuh agar menghindari asidosis
• Sistem dapar kimiawi
• Kontrol respirasi atas pH
• Kontrol Ginjal atas pH
SISTEM DAPAR KIMIAWI

• Sistem dapar kimiawi adalah campuran larutan dua


senyawa yang meminimalkan perubahan pH ketika asam
atau basa ditambahkan atau dikeluarkan dari larutan
tersebut
• Terdapat 4 sistem dapar dalam tubuh
• Dapar H2CO3:HCO3
• Dapar protein
• Dapar hemoglobin
• Dapar fosfat
SISTEM DAPAR H2CO3:HCO3

• Merupakan sistem dapar terpenting di CES utk menyangga


perubahan pH akibat fluktuasi diluar H2CO3 yg dihasilkan
CO2
• Paling efektif karena banyak ditemukan di CES dan diatur
sangat ketat. H2CO3 oleh ginjal dan CO2 oleh Respirasi
SISTEM DAPAR PROTEIN

• Merupakan Sistem dapar yang berperan penting di dalam


sel
• Protein adalah penyangga yang baik karena mengandung
gugus asam dan basa yang dapat melepas atau menyerap
[H⁺]
SISTEM DAPAR HEMOGLOBIN

• Hemoglobin menyangga [H⁺] yang dihasilkan dari CO2 yg


diproduksi dalam transit jaringan dan paru
• Sebagian besar CO2 akan membentuk H2CO3 dan akan
terurai menjadi H⁺+HCO3-.
• Sebagian besar [H⁺] yang dihasilkan akan terikat dengan
Hb dan tereduksi sehingga tidak terjadi perubahan pH.
SISTEM DAPAR FOSFAT

• Merupakan sistem dapar yang berperan penting dalam penyangga di urin


• Terdiri dari garam fosfat (NaH2PO4) yang asam dan dapat melepas [H⁺]
bebas ketika [H⁺] menurun
• Terdapat juga garam fosfat basa (Na2HPO4) yang dapat menerima [H⁺]
• Konsentrasi di CES rendah, sehingga kurang penting sebagai penyangga
CES
• Fosfat yg melewati ginjal tidak direabsorpsi dan akan menuju urin
sebagai pendapar.
KONTROL RESPIRASI

• Jika terjadi penyimpangan [H ⁺] maka penyesuaian dalam ventilasi


akan mengoreksi penyimpangan jika kontrol dapar tidak bekerja
• Sistem pernapasan dapat mengembalikan pH antara 50-75% dari
penyimpangan
• Ketika mendeteksi peningkatan [H ⁺] arteri, kemoreseptor perifer
secara refleks merangsang pusat napas untuk meningkatkan
ventilasi  CO2 dibuang, namun karena kadar CO2 yg menurun
drastis, maka SSP akan menghambat pusat napas, sehingga pH
tidak dapat normal maksimal.
KONTROL GINJAL

• Ginjal merupakan Kontrol lini ke 3 dalam perubahan


konsentrasi [H⁺] darah
• Ginjal memerlukan waktu beberapa jam untuk
mengkompensasi kadar [H⁺], ginjal akan mengeluarkan
semua [H⁺] dari sumber non-H2CO3. ginjal juga dapat
mengatur konsentrasi HCO3 di cairan tubuh.
• Ginjal mengkompensasi asidosis dengan mengeluarkan
[H⁺] di urin, dan menambahkan jumlah dapar HCO3
ASIDOSIS RESPIRATORIK

• Asidosis yagn diakibatkan retensi CO2 akibat


Hipoventilasi.
• Kompensasi:
• Dapar Kimiawi akan menyerap kelebihan [H⁺]
• Mekanisme pernapasan tidak bekerja
• Ginjal berperan penting, ginjal akan menahan semua HCO3 yg
difiltrasi dan menambah HCO3 baru ke plasma sembari mensekresi
[H⁺] lebih banyak.
PENATALAKSANAAN ASIDOSIS
RESPIRATORIK
• Tatalaksana penyakit penyebab

• Pemberian oksigen untuk mengurangi hipoksemia Vs hiperkapnia → stimulasi


pernapasan

• Mengembalikan PO2 yang tinggi → meningkatkan ventilasi alveolus. Usaha ini juga harus
bersamaan dengan mengatasi penyakit penyebab. Misalnya asma → bronkodilator
dansteroid, overdosis narkotika → naloxone

• Tindakan intubasi untuk mengatasi hiperkapnia progresif, hipoksemiaberat, atau depresi


pusat pernapasan → memerlukan penilaian klinis yang baik
ALKALOSIS RESPIRATORIK

• Alkalosis yang diakibatkan Pengeluaran Berlebihan CO2


akibat Hiperventilasi.
• Kompensasi:
• Sistem dapar melepas [H⁺] untuk mengasamkan pH
• Sewaktu CO dan H plasma turun, dua perangsang kuat pendorong
ventilasi lenyap  menghentikan hiperventilasi
• Jika situasi berlanjut beberapa hari, maka ginjal akan kompensasi
dengan menahan [H⁺] dan mengekskresi HCO3 banyak
TATALAKSANA
ALKALOSIS
RESPIRATORIK
• Koreksi penyakit penyebab hiperventilasi

• Ventilasi mekanik dengan seting high minute volume untuk mencapai tidal volume
pasien
ASIDOSIS METABOLIK

• Merupakan seluruh asidosis kecualim yang disebabkan oleh kelebihan


CO2 di cairan tubuh.
• Penyebab :
• Diare berat
• DM
• Olahraga berat
• Asidosis Uremik

• Kompensasi
• Sistem dapar menyerap kelebihan [H⁺]
• Paru mengeluarkan banyak CO (kussmaul breath)
• Ginjal Eksresi [H⁺] banyak dan menahan HCO3
PENATALAKSANAAN ASIDOSIS
METABOLIK
Penyebab Penatalaksanaan
Ketoasidosis diabetikum Insulin, infus NaCL
Acute renal failure Dialisis
Intoksikasi salisilate Diuresis, alakalinization urine, dialisis
Starvation ketosis (krn kelaparan, hipoglikemia) Refeeding (Glukosa dan thiamine) , elektrolit
Methanol (kasus bunih diri) Infus ethanol, dialisis
Ketoasidosis alkohol Pemberianglukosa, thiamine, elektrolit
Ethylene glycol (kasus bunuh diri) Infus ethanol, dialisis
Asidosis laktat (kondisi syok sepsis, kadiogenik Koreksi penyebab
atau hipovolemik)
TERAPI BIKARBONAT UNTUK
ASIDOSIS METABOLIK
• Pemberian bikarbonat → tindakan kontroversional →
penatalaksanaan sesuai penyebab sdh diberikan, support ventilasi
→ kompensasi respirasi
• Penatalaksanaan pada severe metabolic acidosis (pH < 6.90
hingga
7.10 dan kadar HCO3 - level < 8 hingga 10 mEq/L), dan
dapat
diberikan untuk of acute kidney injury atau chronic kidney disease
• Tujuan pemberian untuk mengurangi dampak atau efek lanjut dari
acidemia pada kardiovaskuler memperbaiki hemodinamik, dan
memberikan waktu untuk mengatasi penyakit penyebab
• Efek samping pemberian bikarbonat: overload volume,
hiperosmolaritas, “overshoot” alkalosis metabolik, dan penurunan
oksigen dalam Hb
ALKALOSIS METABOLIK

• Terjadi akibat penurunan kadar [H⁺] plasma akibat


defisiensi relatif asam nonkarbonat
• Kompensasi
• Sistem Dapar kimiawi akan segera membebaskan [H ⁺]
• Ventilasi Berkurang sehingga CO2 akan diretensi
• Jika keadaan menetap, maka ginjal akan menahan [H ⁺] dan
mengekskresikan HCO3 di urin
PENATALAKSANAAN
ALKALOSIS METABOLIK
• Stop penyebab vomit, stop penghisapan NGT dan kurangi pemberian diuretik atau
pertimbangkan
diuretik dengan jenis save Kalium

• Pergantian cairan dengan NaCL 0,9%, , penambahan klorida dalam bentuk NaCl atau KCl

• Pada kasus hypovolemia, defisiensi klorida, → ginjal akan reaborsi sodium, namun
karena kekurangan klorida → sodium yang direabsorbsi adalah sodium bikarbonat
→ menambah parah alkalosis. Untuk itu penting untuk pemberian klorida →
ginjal reabsobsi NaCl, dan eksresi HCO3-
Jenis gangguan pH pCO2 HCO3
Murni ¯ ↑ N
Terkompensasi sebag. ¯ ↑ ↑
Asidosis Respiratorik
Terkompensasi penuh N ↑ ↑

Murni ¯ N ¯
Terkompensasi sebag. ¯ ¯ ¯
Asidosis Metabolik
Terkompensasi penuh N ¯ ¯

Asidosis respiratorik + metabolik ¯¯ ↑ ¯


Murni ↑ ¯ N
Terkompensasi sebag. ↑ ¯ ¯
Alkalosis Respiratorik
Terkompensasi penuh N ¯ ¯

Murni ↑ N ↑
Terkompensasi sebag. ↑ ↑ ↑
Alkalosis Metabolik
Terkompensasi penuh N ↑ ↑

Alkalosis respiratorik +
metabolik ↑↑ ¯ ↑
INTERPRETASI AGD
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006

31
Lihat pH darah

pH < 7,35 pH > 7,45

ASIDOSIS ALKALOSIS

Lihat pCO2 Lihat HCO3-

< 40mmHg > 40 mmHg < 24 mM > 24 mM

METABOLIK RESPIRATORIK RESPIRATORIK METABOLIK

Anda mungkin juga menyukai