Dapar ICF
paling
penting
Sistem Dapar Bikarbonat
berionisasi
• Protein merupakan dapar paling kuat dlm
tubuh karena konsentrasinya tinggi, terutama
di dalam sel
• Dapar dalam sel darah merah adalah
hemoglobin
• Garis pertahanan kedua: sistem pernafasan
• Bekerja dalam beberapa menit utk
mengeluarkan CO₂ dan H₂CO₃ dari tubuh
• Bila kecepatan pembentukan CO₂ metabolik
meningkat→PCO₂ ECF↑
• Sebaliknya penurunan kecepatan metabolik→
↓PCO₂
• Bila kecepatan ventilasi paru↑→CO₂
dihembuskan keluar dari paru dan PCO₂ dlm
ECF↓
• Jadi: Perubahan ventilasi paru atau perubahan
kecepatan pembentukan CO₂ oleh jaringan dpt
mengubah PCO₂ ECF
• Kedua garis pertahanan ini (sistem dapar &
pernafasan) menjaga konsentrasi H⁺ dari
perubahan yang terlalu banyak
Pengaturan pernafasan terhadap
keseimbangan asam basa
pengaturan konsentrasi CO₂ cairan ekstra sel oleh
paru
Peningkatan ventilasi akan mengeluarkan CO₂ dari
cairan ekstra sel→mengurangi konsentrasi H⁺
Penurunan ventilasi→meningkatkan CO₂→
meningkatkan konsentrasi H⁺ dalam cairan ekstra
sel
• Sistem pernafasan bekerja sbg pengatur
umpan balik negatif utk konsentrasi H⁺ sbb:
konsentrasi H⁺↑ diatas normal→merangsang
sistem pernafasan & ventilasi alveolus↑ →
menurunkan PCO₂ cairan ekstra sel &
mengurangi konsentrasi H⁺ →normal
• Efektifitas mekanisme pernafasan utk
mengatur konsentrasi H⁺ adlh antara 50% -
75% →respon ini tjd dlm waktu 3-12 menit
• Garis pertahanan tiga: ginjal
• Bekerja lambat
• Mengeluarkan kelebihan asam atau basa dari
tubuh
• Merupakan sistem pengatur asam basa yang
paling kuat selama beberapa jam sampai
beberapa hari
Pengaturan keseimbangan asam basa oleh
ginjal
• Ginjal mengatur keseimbangan asam basa dgn
mengekskresikan urin yg asam atau basa
Asidosis Alkalosis
3) Metabolisme
Sampel darah msh mrpkn jaringan yg hidup. Jaringan
hidup membutuhkan O₂ & menghslkan CO₂. Jadi
sebaiknya sampel diperiksa dlm 20 menit stlh
pengambilan. Jika tdk langsung diperiksa, dpt disimpan
dlm kamar pendingin slma bbrp jam
4) Suhu
Terdpt hubungan langsung antara suhu &
tekanan yg menyebabkan tingginya PO₂ dan
PCO₂. Nilai pH mengikuti perubahan PCO₂.
Nilai pH darah abnormal disebut asidosis atau
alkalosis, sedangkan nilai PO₂ abnormal tjd pd
keadaan hipo atau hiperventilasi. Hubungan
tekanan & saturasi O₂ mrpkn faktor penting pd
nilai oksigenasi darah
Hal-hal yg perlu diperhatikan
• Tindakan pungsi arteri harus dilakukan oleh
oleh perawat yg sdh terlatih
• Spuit yg digunakan utk mengambil darah
sblmnya diberi heparin utk mencegah darah
membeku
• Kaji ambang nyeri klien, bila klien tdk mampu
mentoleransi nyeri, berikan anestesi lokal
• Bila menggunakan arteri radialis, lakukan tes
allen utk mengetahui kepatenan arteri
• Utk memastikan apkh yg keluar darah vena atau
arteri, lihat darah yg keluar, apabila keluar sendiri
tanpa ditarik berarti darah arteri
• Apabila darah sdh berhasil diambil, goyangkan
spuit shg darah tercampur rata & tdk membeku
• Keluarkan udara dari spuit & tutup ujung jarum
dgn karet gabus
• Lakukan penekanan yg lama pd bekas area insersi
• Ukur tanda vital (terutama suhu) sblm darah
diambil
• Segera kirim ke laboratorium
Analisa gas darah & manajemen asam basa:
akibat ggn keseimbangan asam basa
1. Asidosis akn meningkatkan konsentrasi K dlm
darah shg fungsi sel & enzim tubuh
memburuk→mengakibatkan aritmia
ventrikuler
2. Alkalosis akn menurunkankonsentrasi K dlm
darah sgh afinitas Hb-O₂↑, akibatnya
pelepasan O₂ ke jaringan sulit→tjd
hipoksemia
3. Kenaikan pCO₂ (80-100 mmHg)mengakibatkan
koma & aritmia serta vasodilatasi
pemb.darah. Bila tjd di otak maka aliran
darah ke otak meningkat & mengakibatkan
kenaikan TIK
4. Penurunan pCO₂ (<25 mmHg) mengakibatkan
vaso konstriksi pemb.darah shg aliran darah
ke jaringan turun. Bila terjadi di otak→tjd
hipoksemia otak
Manajemen gangguan asam basa
• Pemberian bikarbonat
• Terapi oksigen:
non rebreathing mask (NRM) bila pCO₂↑
rebreathing mask (RM) bila pCO₂↓
ventilator bila pCO₂>60 mmHg atau pO₂<60
mmHg
Nilai pemeriksaan normal
pH darah arteri atau ion H⁺: menggambarkan apkh psn 7.35 – 7.45
mengalami asidosis atau alkalosis
Pa O₂: bila rendah menggambarkan hipoksmia & psn tdk 80 – 100 mmHg
bernafas dgn adekuat
Pa CO₂: menggambarkan ggn pernafasan. PCO₂ yg tinggi 35 – 45 mmHg
menandakan hipoventilasi dan sebaliknya.
1. Asidosis respiratorik ↓ ↑
2. Asidosis metabolik ↓ ↓
3. Alkalosis respiratorik ↑ ↓
4. Alkalosis metabolik ↑ ↑
5. Asidosis respiratorik kompensasi sebagian ↓ ↑ ↑
6. Asidosis metabolik kompensasi sebagian ↓ ↓ ↓
7. Alkalosis respiratorik kompensasi sebagian ↑ ↓ ↓
8. Alkalosis metabolik kompensasi sebagian ↑ ↑ ↑
1. Asidosis respiratorik
• Penyebab: over dosis obat, trauma dada dan
kepala, edema paru-paru, obstruksi jalan
nafas, PPOM
• Manifestasi klinis:
pusing, bingung letargi, muntah akibat ↓CO₂
dan H⁺, dpt tjd edema otak, pernafasan
dangkal dan lambat, penurunan kesadaran,
aritmia, hiperkalemia
2. Alkalosis respiratorik
• Sebab dasar: hiperventilasi, yaitu
a. perangsangan sentral thd pernafasan:
hiperventilasi psikogenik yg disebabkan stres
emosional, hipermetabolik (demam,
tirotoksikosis), ggn SSP, cedera kepala atau ggn
pemb darah otak, tumor otak, intoksikasi salisilat
b. Hipoksia: pneumonia, asma, udem paru, gagal
jantung kongestif, tinggal di tempat yg tinggi
c. ventilasi mekanik yg berlebihan
d. Mekanisme yg belum jelas
e. ggn asam basa campuran
• Manifestasi klinis: frek denyut
jantung naik tanpa peningkatan
tek darah, perubahan EKG,
kelelahan,kecemasan, dispnea,
keringat dingin, pernafasan
cheyne stokes, pusing,
kesemutan, kejang, hiperfleksi,
koma
3. Asidosis metabolik
• Kadar bikarbonat plasma↑, hiperventilasi
• Kondisi diare, ileotomi, ureterosigmoidostomi,
asidosis tubulus proksimal ginjal, inhibitor
karbonik anhidrase (asetazolamid),
hipoaldosteronisme , pemberian iv larutan garam
secara cepat
• Pada keadaan ketosis:
• ggn metabolisme→metabolisme lemak↑
sehingga terbentuk benda keton yg bersifat asam
• Muntah yg banyak & lama→cadangan hidrat
arang↓
4. Alkalosis metabolik
• Etiologi: tertahannya HCO₃ dlm plasma→
kelebihan bikarbonat
• Penyebab: muntah, pengeluaran cairan
lambung, over dosis NaHCO₃, terapi diuretik
berlebihan dgn kehilangan asam
Cara mudah membaca analisa gas darah
1. Lihat pH. Jika pH<7.35 berarti asidosis dan
pH>7.45 berarti alkalosis
2. Lihat CO₂. Bila CO₂<35 adlh alkalosis dan >45
adlh asidosis
3. Lihat HCO₃. Bila <22 berarti asidosis dan >26
berarti alkalosis
4. Bandingkan CO₂ atau HCO₃ dgn pH. Jika pH
asidosis dan CO₂ asidosis, maka kelainan
disebabkan oleh sistem pernafasan (asidosis
respiratorik). Jika pH alkalosis dan HCO₃
alkalosis, maka disebabkan oleh sistem
metabolik (alkalosis metabolik)
5. Apakah CO₂ atau HCO₃ berlawanan dgn pH.
Bila ada yg berlawanan, maka terdapat
kompensasi dari salah satu sistem pernafsan
atau metabolik. Jika pH asidosis, CO₂
asidosis dan HCO₃ alkalosis. CO2 cocok dgn
pH shg kelainan primernya asidosis
respiratorik. Sedangkan HCO3 berlawanan
dgn pH menunjukkan adanya kompensasi
dari sistem metabolik.
6. Lihat pO₂ dan saturasi O₂