Pengertian
Kegiatan untuk menginterpretasi hasil analisa sampel darah arteri melalui
kompenen-komponen gas yang terdapat pada sampel darah arteri
2. Tujuan
a. Untuk mengetahui kondisi keseimbangan komponen-komponen gas dalam arteri
b. Evaluasi diagnostik pada pemberian terapi oksigen
3. Gambaran interpretasi
2. Lihat CO2
Langkah kedua adalah lihat kadar pCO2. Kadar pCO2 normal adalah 35-45 mmHg. Di
bawah 35 adalah alkalosis, di atas 45 asidosis.
3. Lihat HCO3
Langkah ketiga adalah lihat kadar HCO3. Kadar normal HCO3 adalah 22-26 mEq/L. Di
bawah 22 adalah asidosis, dan di atas 26 alkalosis.
4. Bandingkan CO2 atau HCO3 dengan pH
Langkah selanjutnya adalah bandingkan kadar pCO2 atau HCO3 dengan pH untuk menentukan
jenis kelainan asam basanya. Contohnya, jika pH asidosis dan CO2 asidosis, maka kelainannya
disebabkan oleh sistem pernapasan, sehingga disebut asidosis respiratorik. Contoh lain jika pH
alkalosis dan HCO3 alkalosis, maka kelainan asam basanya disebabkan oleh sistem metabolik
(atau sistem renal) sehingga disebut metabolik alkalosis.
Untuk memudahkan mengingat mana yang searah dengan pH dan mana yang berlawanan,
maka kita bisa menggunakan akronim ROME.
Respiratory Opposite : pCO2 di atas normal berarti pH semakin rendah (asidosis) dan
sebaliknya.Metabolic Equal : HCO3 di atas normal berarti pH semakin tinggi (alkalosis)
dan sebaliknya.
Kompensasi adalah usaha tubuh untuk menjaga homeostasis dengan mengoreksi pH. Sistem
yang berlawanan akan melakukan hal ini.
Komponen sistem pernafasan untuk menyeimbangkan pH adalah CO2 yang diproduksi melalui
proses seluler dan dibuang oleh paru.
Komponen sistem renal untuk menyeimbangkan pH adalah bikabonat (HCO3) yang dihasilkan
ginjal. Ginjal juga mengontrol pH dengan mengeliminasi ion hidrogen (H+). Kedua sistem ini
berinteraksi melalui formasi carbonic acid(H2CO3).
Sistem pernafasan menyeimbangkan pH dengan meningkatkan atau mengurangi respiratory
rate (RR), dengan cara memanipulasi level CO2. Nafas cepat dan dalam untuk mengeluarkan
CO2, nafas pelan dan dangkal untuk menyimpan CO2.
Jika pH imbalans karena gangguan sistem pernafasan, maka sistem renal akan mengoreksinya,
demikian juga sebaliknya. Proses ini disebut kompensasi. Kompensasi mungkin tidak selalu
komplit. Kompensasi yang komplit mengembalikan keseimbangan pH ke nilai normal.
Kadang-kadang imbalans terlalu jauh untuk dikompensasi mengembalikan pH menjadi normal,
ini disebut kompensasi parsial.
Contoh kasus :
Hasil AGD :
1. pH asidosis
2. CO2 asidosis
3. HCO3 normal
4. CO2 sesuai pH sama-sama asidosis sehingga imbalans berupa respiratory acidosis
5. HCO3 normal maka tidak ada kompensasi
6. pO2 dan O2 sat rendah berarti hypoxemia
Diagnosis BGA : uncompensated respiratory acidosis with hypoxemia