rasa sakit di bagian perut, mengurangi stress, dan meningkatkan fungsi pencernaan. Abdominal
massage merupakan salah satu tehnik massage yang didesain oleh berbagai kebudayaan di
dunia ini, bertujuan untuk membantu mengatasi berbagai penyakit khusus serta menjaga
sirkulasi yang baik pada organ viseral (Shandu, 2011). Pada abdomen terdapat area refleks
yang dapat dilakukan massage untuk meningkatkan refleks colon. Area-area tersebut
diantaranya garis vertikal antara processus xiphoideus dan umbilikus, garis oblique dari puting
sebelah kiri menuju bawah umbilikus sebelah kiri, garis lengkung transversal berawal dari
limpa menuju kanan bawah umbilikus, dua garis oblique berawal dari iliak fossa turun hingga
pubis, dan terakhir adalah permukaan melingkar di daerah processus xiphoideus (Marza-
Danila, 2011).
Abdominal massage memiliki efek terukur pada sembelit, baik bagian yang sedikit otot
melalui stimulasi, atau bagian otot spasmodik melalui relaksasi. Namun, efek baik ini akan
menghasilkan tinja yang di dorong secara manual di sepanjang saluran pencernaan menuju
rektum. Abdominal massage mengurangi waktu transit colon, meningkatkan frekuensi buang
air besar pada pasien sembelit, dan mengurangi perasaan tidak nyaman dan nyeri yang
menyertainya. Pada colon, mulai terjadi kontraksi otot dengan gerakan meremas ini bertujuan
untuk mengeluarkan air dari feces dan mempertahankan bentuk feses. Gerakan mendorong
feses terjadi saat terjadi gerakan peristaltik terjadi, yaitu sekitar 1-4 kali sehari umumnya
setelah waktu makan. Kondisi ini terjadi kontraksi pada sekum dan colon yang menghasilkan
tekanan sebesar 100 mgHg. Tekanan ini membantu mendorong feses dari sekum menuju colon
asenden, kemudian berjalan ke colon tranversal dan berakhir pada colon desenden dan rektum
(Sinclair, 2010).
Gerakan peristaltik pada colon sigmoid dan distensi pada bagian distal menstimulasi
kontraksi otot besar pada rektum. Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan rectal dan
menstimulasi relaksasi pada sfinkter internal dan eksternal. Otot dinding abdomen yang secara
normal berkontraksi untuk meningkatkan tekanan intra abdomen selama pergerakan usus, juga
membantu selama proses defekasi dengan melakukan gerakan masuk dan keluar pada feses.
Berdasarkan fakta inilah, penekanan menggunakan tangan dengan kekuatan sedang pada
abdomen bagian bawah akan memicu terjadinya gelombang yang terukur untuk memicu
kontraksi otot rektal pada pasien dalam 10 detik (Sakakibara, 2009 dalam Sinclair, 2010).
Abdominal massage juga sudah banyak diterapkan untuk mengatasi konstipasi. Adapun
1. Tahap orientasi
c. Mempersiapan bahan dan instrumen massage, meliputi lotion, handuk, selimut, dan
jam tangan.
e. Mencuci tangan.
2. Persiapan pasien
d. Letakkan telapak tangan diatas perut dan mulai pemijatan di bagian atas perut.
h. Satu tangan melakukan gerakan sirkuler dan diikuti gerakan tangan yang satu turun
ke perut.
j. Ulangi gerakan tangan ke bawah dan naik secara bersamaan, lakukan 3 sampai 4 kali.
m. Akhiri usapan dengan gerakan memanjang dan beritahu klien bahwa pemijatan telah
selesai.
4. Tahap terminasi
LID TLG PINDAHKAN GAMBAR ABDOMINAL MASSAGE DISINI DARI EMAIL PAK
dalam mengurangi resiko terjadinya konstipasi. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh
Marza – Danila (2011). Penelitian ini menggunakan reflex massage untuk mengatasi
gangguan refleks melalui reflex massage yang diberikan. Penelitian dilakukan dalam waktu 2-
3 minggu. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah semua subjek yang diberikan
treatment reflexl massage sembuh dari konstipasi. Semua subjek memilki waktu transit colon
yang normal.
Penelitian tersebut didukung oleh penelitian Nuran Turan et al. (2016) yang dilakukan
abdominal massage yang diterapkan pada pasien yang didiagnosis konstipasi pasca operasi
dapat mengurangi sembelit, menurunkan interval waktu antara buang air besar dan
Penelitian lain mengenai abdominal massage juga dilakukan oleh Lamas et al.
(2009). Dalam penelitiaannya, abdominal massage hanya sebagai tambahan terapi untuk
mengatasi konstipasi, bukan terapi utama. Penelitian ini dilakukan di swedia dengan partisipan
60 orang yang mengalami sembelit, 30 orang diberikan obat pencahar dan abdominal massage,
30 orang hanya diberikan obat pencahar tanpa abdominal massage. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui efek abdominal massage pada fungsi gastrointestinal dan asupan pencahar pada
meliputi regresi linier, uji Wilcoxon, dan uji Mann-Whitney U-test. Hasil penelitiannya
gastrointestinal yang dinilai dengan GSRS sesuai dengan skor total (p = 0,003), sindrom
sembelit (p = .013), dan sindrom nyeri perut (p = .19). Kelompok intervensi juga mengalami
peningkatan yang signifikan dari pergerakan usus dibandingkan kelompok kontrol (p = 0,016).
Tidak ada perbedaan signifikan dalam perubahan jumlah asupan pencahar setelah 8 minggu.
Kesimpulan dari penelitian ini, abdominal massage menurunkan tingkat keparahan gejala
gastrointestinal, terutama konstipasi dan sindrom nyeri perut, dan peningkatan pergerakan
usus. Abdominal massage tidak menyebabkan penurunan asupan pencahar. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa abdominal massage bisa menjadi pelengkap obat pencahar bukan
pengganti.
Penelitian tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mc Clug et al. (2016)
pada pasien parkinson. Penelitian ini dilakukan di Inggris, melibatkan 32 pasien parkinson
yang mengalami sembelit, dengan 16 pasien yang dilakukan intervensi dan 16 pasien sebagai
menawarkan intervensi yang dapat diterima dan berpotensi menguntungkan pada pasien
Parkinson.
SUMMARY ARTIKEL ABDOMINAL MASSAGE
Turan,N., & Ast, TA (2016) The Effect of Abdominal Massage on Constipation and Quality of Life.
Gastroenterol Nurs. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26825564
2. Effect of Abdominal Massage in Management of Constipation—a randomized controlled
trial
Lamas,K., Lindholm, L., Stenlund, H., Engstrom, B., Jacobsson, c. (2009) Effect of Abdominal Massage
in Management of Constipation—a randomized controlled trial. Int J Nurs Stud. https
://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19217105
3. Abdominal Massage for the Alleviation of Symptoms of Constipation in People with
Parkinsons : a randomised controlled pilot study.
McClurg, D., Hagen, S., Jamieson, K., Dickinson, L., Paul, L., Cunnington, A. (2016). Abdominal
Massage for the Alleviation of Symptoms of Constipation in People with Parkinsons : a randomised
controlled pilot study. Age Ageing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26826459
Marza-Danila, D. (2011). The Effectiveness of Using Certain Combine Reflex Massage Methods in
Treating Functional Constipation. Journal of Physical Education and Sport, 74-78. No. 1. Vol XII