Anda di halaman 1dari 20

Mengenal kegawatdaruratan

pada Anak
dr. Mohammad Rizal SpA
SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD
Kajen kab Pekalongan
APRC 2017
APRC 2017
APRC 2017
Penatalaksanaan Syok
• •Patensi jalan nafas
• •Berikan oksigen
• •Akses vena secepatnya
• •Tentukan apakah perlu diberikan resusitasi
cairan atau obat vasoaktif
• •Monitoring TTV, oksigenasi, produksi urin
SYOK
Gangguan perfusi jaringan  akibat adanya
ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke sel
dengan kebutuhan oksigen dari sel tersebut.
TIPE SYOK
Target Resusitasi Cairan
• Denyut Jantung normal
• Waktu pengisian kapiler < 2
detik
• Ekstremitas hangat
• Produksi urine > 1 ml/kg/jam
• Kesadaran baik
• Kualitas nadi normal
• Tekanan Darah normal
TATALAKSANA
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
(Fluid and electrolytes management)
PENDAHULUAN

 Tatalaksana cairan & elektrolit :


– ENTERAL
– PARENTERAL Kondisi kritis
 RESUSITASI
 PASCA RESUSITASI / STABILISASI
 Outline
 Fisiologi keseimbangan cairan dan elektrolit
 Prinsip tatalaksana cairan dan elektrolit
 Tatalaksana elektrolit: Na, K, Ca

13
Fisiologi Keseimbangan Cairan ……….

285

Osmolality
mOsm

0
Adapted from:
Connective tissue, bone Lobo DN, Lewington AJP, Allison SP. Basic Concepts
(8% body weight) of Fluid and Electrolyte Therapy, 2013
and Edelman IS, Leidman J: Am J Med 27:256, 1959
Slowly Exchangeable

14
Fisiologi Keseimbangan Cairan……….

Kebutuhan Cairan
Maintenance = IWL + Urine output + Stool
– 1 day of age = 50 ml H2O/kgBW/day.
– 2 days of age = 75 ml H2O/kgBW/day.
– > 3 days of age= 100 ml H2O/kgBW/day.
– < 10 kg = 100 ml H2O/kgBW/day.
– 10 – 20 kg = 1000 ml + 50 ml H2O/kgBW/day
for every kg over 10 kg.
– > 20 kg = 1500 ml + 20 ml H2O/kgBW/day
for every kg over 20 kg.
Kebutuhan Elektrolit
 Sodium = 2 - 4 mEq/100 ml H2O/day.
 Potassium = 1 - 2 mEq/100 ml H2O/day.
 Chloride = 2 - 4 mEq/100 ml H2O/day.
15
PRINSIP TATALAKSANA CAIRAN & ELEKTROLIT

Lobo DN, Lewington AJP, Allison SP. Basic Concepts of Fluid and Electrolyte Therapy, 2013
Prinsip Tatalaksana Cairan……….

Langkah-langkah:
Berat badan :
Perubahan BB yg cepat  perubahan cairan tubuh total.
Anamnesis :
o Kehilangan cairan : muntah, diare, perdarahan, luka bakar,
drainase bedah (banyak, sering).
o Masukan cairan : jenis, banyak, keberhasilannya.
o Produksi urin.
Pemeriksaan fisik : mental, TD, N, HR, mukosa, turgor,
warna kulit, perabaan perifer, CRT.
Laboratorium : kimia serum, HCT, urin lengkap.

17
Prinsip Tatalaksana Cairan……….

Pemberian cairan intravena


Sebelum volume sirkulasi efektif tercapai:
Perbaiki volume sirkulasi efektif.
o Jenis cairan: isotonis
• Ringer’s Lactate, Ringer’s Asetate, Ringer’s Asetate-
Malate, dan NaCl 0,9%.
• Bila karena perdarahan   darah, koloid.
o Jumlah:
• 10-20 ml/kg BB secepatnya (10-30 mnt), bisa diulang.
• Bila belum baik setelah 60 ml/kgBB   CVP.

18
Prinsip Tatalaksana Cairan……….

 Setelah volume sirkulasi efektif tercapai:


Bila belum mungkin peroral, total kebutuhan diberikan
intravena dengan pertimbangan:
o Sisa defisit (air maupun elektrolitnya):
Volume : Bandingkan BB dg sebelum sakit.
Hitung jumlah cairan resusitasi.
Natrium : Bila hipoNa, hitung defisit Na.
Air : Bila hiperNa, hitung defisit air.
o Ongoing losses: Volume & komposisi elektrolitnya.
o Kebutuhan rumatan:
Air & elektrolit (kondisi yang me/me kebutuhan).

19
Ringkasan
 Pada kondisi kritis sering terjadi gangguan metabolisme
air dan elektrolit.
 Perburukan maupun perbaikan klinis berjalan paralel
dengan perubahan variabel fisiologis, TETAPI
tatalaksananya tidak sama dengan sekedar membuat
nomal semua variabel fisiologisnya.
 Anak bukanlah miniatur dewasa, tatalaksana cairan dan
elektrolit pada anak memerlukan penguasaan prinsip-
prinsip fisiologi sesuai tahapan tumbuh kembangnya dan
patofisiologinya.

K a s i h
Terima 20

Anda mungkin juga menyukai