Anda di halaman 1dari 7

LUARAN TAMABAHAN

PENELITIAN PENINGKATAN KAPASITAS

JUDUL PENELITIAN

ISOLASI DAN UJI AKTIFITAS MIKROBA PEMECAH LEMAK


DARI TEMPE, AVOKADO, KELAPA DAN JAMBE

Oleh:

Dr. PRAPTI SEDIJANI, M.Sc. (Ketua)


NIP: 196208111987032001

Dra. KUSMIYATI, M.Si. Anggota)


NIP: 196604191992032011

Dra. DEWA AYU CITRA RASMI, M.Si. (Anggota)


NIP: 196312011987032001

Dibiayai dari Sumber Dana DIPA/BLU (PNBP) Universitas


Mataram Tahun Anggaran 2020

KELOMPOK PENELITI BIDANG ILMU


BIOLOGI DAN PEMBELAJARANNYA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA ASYARAKAT


UNIVERSITAS MATARAM
2020
Petunjuk Praktikum Mikrobiologi
Dan Biokimia

Isolasi Jamur Pemecah Lemak dari Air Kelapa dan dari Bahan Pilihan Anda Sendiri

Latar Belakang

Lipase termasuk enzim hydrolase, esterase, alkoholisis yang mengkonversi berbagai substrat yang
berminyak seperti, kolesterol, trigliserida, lilin, diasil gliseril, monoasil gliserol. Kemampuanya
mengkonversi berbagai substrat, lipase banyak digunakan di berbagai bidang, industry, Kesehatan,
kecantikan, pembersih dll.

Lipase untuk kepentingan industri pada umumnya diproduksi oleh mikroba karena dapat
diproduksi pada substrat yang murah sehingga ongkos produksinya murah, sifatnya enzim lebih stabil
(Guerrand, 2017) dengan mudah dan dapat diproduksi dalam skala besar (Pratush, et al., 2013), dalam
waktu yang singkat dan tidak tergantung musim tidak seperti enzim yang di ekstrak dari tumbuhan
(Wiseman, 1995).

Pengunaan lipase yang cukup luas, memerlukan kharakter lipase yang berbeda sesuai dengan
peruntukanya. Lipase sebagai bahan campuran detergen, misalnya lebih efektif jika lipase dapat bekerja
pada pH dan suhu tinggi. Lipase untuk keperluan yang berbeda membutuhkan kondisi yang berbeda
pula. Semakin luas toleransi mikroba/lipase terhadap rentang kondisi lingkungan semakin luas
pemanfaatan mikroba/enzim tersebut. Untuk itu pencarian cadidat mikroba penghasil lipase baru perlu
dilakukan dan dikarakteisasi utuk dapat dimanfaatkan sesuai dengan karakternya masing-masing.

Enzim lipase banyak ditemukan pada berbagai organisme, termasuk hewan, tumbuhan, bakteri
dan jamur. Pada praktikum ini, Anda akan mengisolasi mikroba dari daging kelapa dan satu bahan
pilihan Anda sendiri.

Aktifitas lipolitik mikroba pada rentang suhu dan pH Uji ketahanan isolat terhadap rentang
suhudan pH penting untuk dilakukan guna mendapatkan isolat dengan potensi yang sesuai dengan
peruntukannya, sebagai contoh untuk campuran detergen, lipase harus mampu bekerja pada pH dan
suhu tinggi. Isolat yang sudah murni ditumbuhkan pada medium SDA untuk jamur atau medium NA
untuk bakteri seperti pada medium isolasi, namun dengan rentang pH dan suhu yang telah ditentukan.
Isolat yang potensial disimpan dalam agar miring 4 oC, glycerol pada suhu minus 20oC digunakan
selanjutnya atau pada medium tanah steril untuk digunakan selanjutnya.

Alat yang digunakan:

Pisau, cawan petri, tabung reaksi, rak tabung reaksi, autoclave, spreader, beaker glas, gelas
ukur, botol kaca, erlinmeyer, pisau, pengaduk, penangas, kompor, Bunsen, panci

Bahan yang digunakan:

Medium NA, Medium SDA, alcohol, tissue, kelapa, tusuk gigi, aquadest

Prosedur Keja:

1. Sterilkan semua peralatan sebagaimana praktiku sebelumnya


2. Buat medium NA untuk bakteri dan SDA untuk jamur seperti biasa, tetapi masing-masing
medium ditambahkan 10ml/L minyak zaitun, 10 gram emulsifier dan 2 tetes tween 80.
3. Sterilkan daging buah kelapa pada permukaan yangakan digunakan. Potongan kelapa cungkil
dicuci dengan sabun dan disikat hingga sangat bersih dibilah dengan air
4. Keringkan permukaan luar daging menggunakan tissue, kemudian usap beberapa kali dengan
tissue yang telah dibasahai dengan ethanol 70% kemudian dibiarkan kering di dalam laminar
flow.
5. Menggunakan pisau steril, buka bagian bagian luar yang telah diusap dengan ethanol.
6. Menggunakan pisau steril yang lain (jangan menggunakan yang sudah dipakai sebelumnya)
potong kecil-kecil daging kelapa dan masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 9 ml
garam fisiologi steril, aduk hingga larutan berwarna putih (santan).
7. Tebar sebanyak 20 mL santan ke dalam medium NA (5 g peptone, 3 g yeast extract) dan pada
medium SDA untuk fungi (Mobarak et al 2011) yang dimodifikasi.
8. Inkubasikan pada suhu 30oC selama 72-hingga satu minggu untuk jamur.
9. Zona bening disekitar koloni menunjukkan adanya kemampuan koloni dalam mendegradasi
lemak. Ambil perwakilan masing-masing koloni yang berbeda jenis diambil untuk ditumbuhkan
pada medium baru dengan menggores untuk dimurnikan.
10. Ukur zona bening yang terbentuk dengan mengukur diameter dari zona bening termasuk koloni
didalamnya
11. Uji ketahanan isolat terhadap rentang suhu (40, 50 dan 60 oC) dan rentang pH (pH 7, 8, 9 dan 10)
12. Isoalt yang potensial disimpan dalam agar miring pada 4 oC, dan pada glycerol pada suhu minus
20oC digunakan selanjutnya atau pada medium tanah steril untuk digunakan selanjutnya.

Diskusi:

Cermati data,

1. Studi literatur pemanfaatan lipase!


2. Diskusikan dapat dimanfaatkan untuk apa saja isolate yang Anda peroleh sesuai dengan
kharakter masing-masing
Petunjuk Praktikum Biokimia

Aktivitas Lipolitik dari Mikroba Isolate dari Air Kelapa.

Latar Belakang

Lipase termasuk enzim hydrolase, esterase, alkoholisis yang mengkonversi berbagai substrat yang
berminyak seperti, kolesterol, trigliserida, lilin, diasil gliseril, monoasil gliserol. Kemampuanya
mengkonversi berbagai substrat, lipase banyak digunakan di berbagai bidang, industry, Kesehatan,
kecantikan, pembersih dll.

Lipase untuk kepentingan industri pada umumnya diproduksi oleh mikroba karena dapat
diproduksi pada substrat yang murah sehingga ongkos produksinya murah, sifatnya enzim lebih stabil
(Guerrand, 2017) dengan mudah dan dapat diproduksi dalam skala besar (Pratush, et al., 2013), dalam
waktu yang singkat dan tidak tergantung musim tidak seperti enzim yang di ekstrak dari tumbuhan
(Wiseman, 1995).

Pengunaan lipase yang cukup luas, memerlukan kharakter lipase yang berbeda sesuai dengan
peruntukanya. Lipase sebagai bahan campuran detergen, misalnya lebih efektif jika lipase dapat bekerja
pada pH dan suhu tinggi. Lipase untuk keperluan yang berbeda membutuhkan kondisi yang berbeda
pula. Semakin luas toleransi mikroba/lipase terhadap rentang kondisi lingkungan semakin luas
pemanfaatan mikroba/enzim tersebut. Untuk itu pencarian cadidat mikroba penghasil lipase baru perlu
dilakukan dan dikarakteisasi utuk dapat dimanfaatkan sesuai dengan karakternya masing-masing.

Pada praktikum ini Anda akan menggunakan isolate bakteri yang diisolasi dari air kelapa. Lipase
mempunyai aktivitas hydrolase, acidilisis, alkoholisis,esterase, interesterase dan aminolisis. Anda akan
menggunakan berbagai substrat untuk melihat terhadap substrata pa isolate kelapa paling aktiv
melakukan lipolysis.

Aktifitas lipolitik mikroba pada rentang suhu dan pH Uji ketahanan isolat terhadap rentang
suhudan pH penting untuk dilakukan guna mendapatkan isolat dengan potensi yang sesuai dengan
peruntukannya, sebagai contoh untuk campuran detergen, lipase harus mampu bekerja pada pH dan
suhu tinggi. Isolat yang sudah murni ditumbuhkan pada medium SDA untuk jamur atau medium NA
untuk bakteri seperti pada medium isolasi, namun dengan rentang pH dan suhu yang telah ditentukan.
Isolat yang potensial disimpan dalam agar miring 4 oC, glycerol pada suhu minus 20oC digunakan
selanjutnya atau pada medium tanah steril untuk digunakan selanjutnya.
Alat yang digunakan:

Pisau, cawan petri, tabung reaksi, rak tabung reaksi, autoclave, spreader, beaker glas, gelas
ukur, botol kaca, erlinmeyer, pisau, pengaduk, penangas, kompor, Bunsen, panci

Bahan yang digunakan:

Medium NA, alcohol, tissue, kelapa, tusuk gigi, aquadest

Prosedur Keja:

1. Sterilkan semua peralatan sebagaimana praktikum sebelumnya


2. Buat medium NA untuk bakteri dan SDA untuk jamur seperti biasa, tetapi masing-masing
medium ditambahkan 10ml/L minyak zaitun, 10 gram emulsifier dan 2 tetes tween 80.
3. Sterilkan daging buah kelapa pada permukaan yangakan digunakan. Potongan kelapa cungkil
dicuci dengan sabun dan disikat hingga sangat bersih dibilah dengan air
4. Keringkan permukaan luar daging menggunakan tissue, kemudian usap beberapa kali dengan
tissue yang telah dibasahai dengan ethanol 70% kemudian dibiarkan kering di dalam laminar
flow.
5. Menggunakan pisau steril, buka bagian bagian luar yang telah diusap dengan ethanol.
6. Menggunakan pisau steril yang lain (jangan menggunakan yang sudah dipakai sebelumnya)
potong kecil-kecil daging kelapa dan masukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 9 ml
garam fisiologi steril, aduk hingga larutan berwarna putih (santan).
7. Tebar sebanyak 20 mL santan ke dalam medium NA (5 g peptone, 3 g yeast extract) dan pada
medium SDA untuk fungi (Mobarak et al 2011) yang dimodifikasi.
8. Inkubasikan pada suhu 30oC selama 72-hingga satu minggu untuk jamur.
9. Zona bening disekitar koloni menunjukkan adanya kemampuan koloni dalam mendegradasi
lemak. Ambil perwakilan masing-masing koloni yang berbeda jenis diambil untuk ditumbuhkan
pada medium baru dengan menggores untuk dimurnikan.
10. Ukur zona bening yang terbentuk dengan mengukur diameter dari zona bening termasuk koloni
didalamnya
11. Uji ketahanan isolat terhadap rentang suhu rentang pH (pH 7, 8, 9 dan 10)
12. Isoalt yang potensial disimpan dalam agar miring pada 4 oC, dan pada glycerol pada suhu minus
20oC digunakan selanjutnya atau pada medium tanah steril untuk digunakan selanjutnya.

Diskusi:
Cermati data,

13. Studi literatur pemanfaatan lipase!


14. Diskusikan dapat dimanfaatkan untuk apa saja isolate yang Anda peroleh sesuai dengan
kharakter masing-masing

Acara ke 9. Biokimia

Pengaruh pH terhadap aktivitas lipolitik isolate dari air kelapa

Alat dan bahan sama seperti acara ke 6.

Prosedur kerja:

1. Buatlah medium SDA agar dengan minyak olive sebagai substrat.


2. Ukur pH medium dan diadjust pH 7, 8, 9, 10 dan 11.
3. Inokulasikan isolate segar semalam ke dalam medium tersebut
4. Amati dan ukur diameter zona bening yang terbentuk, dari 3 arah yang berbeda dan reratakan.
5. Ukur diameter koloni dari 3 arah yang berbeda dan reratakan
6. Buat medium pH 7, 8, 9 dan 10 kemudian inokulasi dengan isolate yang tersedia
7. Inkubasikan pada suhu 30oC.
8. Amati dan ukur diameter zona bening dan diameter koloni seperti pada no 4.
9. Aktivitas lipolitik dari isolate ditentukan dengan rumus sbb:

A = (diameter zona bening-diameter koloni) : diameter koloni

Anda mungkin juga menyukai