11
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
12
B. Tujuan
13
II. TINJAUAN PUSTAKA
14
III. MATERI DAN METODE
A. Materi
B. Metode
15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
16
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari praktikum, uji enzim selulase pada
Actinobacteria isolat A menghasilkan interpretasi negatif, isolat B menghasilkan
interpretasi positif, isolat C menghasilkan interpretasi negatif, dan isolat D
menghasilkan interpretasi positif. Hasil interpretasi positif ditandai dengan adanya
zona bening di sekitar area koloni Actinobacteria. Menurut Persita et al. (2017)
zona bening yang terbentuk di sekitar koloni isolat uji disebabkan karena isolat
menghasilkan enzim selulase yang mampu menghidrolisis selulosa menjadi
glukosa. Selain itu, zona bening yang dihasilkan disebabkan oleh reaksi natrium
benzidindiazo-bis-1-naftilamin-4-sulfonat (Congo red) yang berinteraksi kuat
dengan ikatan β-1,4-glikosidik dalam CMC (Arifin et al., 2019).
Sedangkan pada isolat yang tidak terbentuk zona bening dikarenakan
isolat A dan C menghasilkan koloni spreader. Hal ini dapat terjadi karena adanya
kontaminasi. Kontaminasi dapat terjadi pada udara, peralatan, perlengkapan, dan
air yang dapat berasal dari mikroorganisme. Faktor yang dapat mempengaruhi
kontaminasi dalam ruangan salah satunya adalah kelembaban yang diakibatkan
oleh kepadatan populasi dan tingginya aktivitas manusia dengan meningkatkan
konsentrasi bakteri udara. Dalam kondisi laboratorium dengan padatnya aktivitas,
hasil penelitian maupun praktikum sering kali terjadi kontaminasi bakteri yang
mengganggu hasil pengamatan, kontaminasi tersebut dapat disebabkan karena
kerja yang tidak steril dan kualitas udara di dalam ruangan yang kurang baik
(Rahmah et al., 2023).
17
V. KESIMPULAN
18
DAFTAR PUSTAKA
Araujo, R., Gupta V. V. S. R., Reith, F., Bissett, A., Mele, P., Christopher M. M.,
& Franco., 2020. Biogeography and Emerging Significance of
Actinobacteria in Australia and Northern Antarctica Soils. Soil Biology
and Biochemistry Journal, 146, pp. 1-9.
Arifin, Z., Gunam, I. B. W., Antara, N. S.m & Setiyo, Y., 2019. Isolation of
Cellulose Degrading Bacteria from Compost. Jurnal Rekayasa dan
Manajemen Agroindustri, 7(1), pp. 30-37.
Elsie., & Anisyah, N., 2019. Aktivitas Bakteri Selulolitik dari Actinomycetes yang
Diisolasi dari Limbah Pelepah Kelapa Sawit. Riau: Universitas
Muhammadiyah Riau Press.
Febrianti, F., Sasongkowati, R., & Anggraini, A. D., 2021. Potensi Metabolit
Sekunder Antifungi Aktinomisetes yang Diisolasi dari Tanah Mangrove
Wonorejo Surabaya terhadap Trichophyton rubrum. Jurnal Analis
Kesehatan Sains, 10(1), pp. 21–24.
Jose, P. A., & Bhavanath, J., 2016. New Dimension of Research on
Actinomyecetes: Quest for Next Generation Antibiotics. Frontiers in
Microbiology, 7, pp. 1-5.
Maritsal, H., & Riany, H., 2022. Screening of Antagonistic Actinobacteria as a
Biocontrol Agent against Ganoderma boninense. Jurnal Silva Tropika,
6(1), pp. 60-67.
Nazari, M. T., Machado, B. S., Marchezi, G., Crestani, L., Ferrari, V., Colla, L.
M., & Piccin, J. S., 2022. Use of Soil Actinomycetes for Pharmaceutical,
Food, Agricultural, and Environmental Purposes. Biotech Journal, 12(9),
pp. 232.
19
Pesrita, A., Linda, T., M., Devi, S., 2017. Seleksi dan Akivitas Enzim Selulase
Aktinomisetes Lokal Riau pada Media Lignoselulosa Ampas Tebu. Jurnal
Riau Biologia, 2(1), pp. 8-13.
Putra, A. W., Diharmi, A., 2021. Crude Collagenase Enzyme Activities from
Internal Organs Malong Fish (Congresox talabon) at Different pH. Jurnal
Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, 13(1), pp. 27-30.
Rahmah, W. N., Sartika, F., & Madureni, Y. E. S., 2023. Identification of Bacteria
on Nutrient Agar Plate at The Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya’s Microbiology Laboratory. Borneo Journal Of Medical
Laboratory Technology, 5(2), pp. 338-343.
20