Anda di halaman 1dari 8

Farmaka

Volume 16 Nomor 2 22

ARTIKEL TINJAUAN: TANAMAN OBAT/ HERBAL SEBAGAI TERAPI ACNE


VULGARIS

Helmi Mardhika Kusuma Wardani, Rr. Sulistiyaningsih


Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran,
Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Jatinangor 45363
helmimardhika@gmail,com

ABSTRAK

Jerawat adalah penyakit kulit yang paling banyak terjadi dan ditandai dengan bintik kecil seperti
komedo hingga bintik besar berisi nanah pada bagian pilosebaseus (folikel rambut, pangkal rambut
dan kelenjar sebaseus). Jerawat merupakan masalah kesehatan yang cukup serius dan mengganggu
bagi sebagian orang. Terapi jerawat dengan obat sintetik sering memberikan efek samping yang
tidak diinginkan terutama bila digunakan dalam jangka waktu yang lama, oleh karena itu pilihan
terapi alternatif dari herbal dengan aktivitas anti jerawat dapat dijadikan pilihan. Aktivitas anti
jerawat seperti antibakteri, antiinflamasi, antioksidan dan penghambat lipase dapat ditemukan pada
A.millefolium, A.verox, B.aristata, C.sappan, C.sativa, C.sinensis, C.longa, C.xanthorrhiza,
F.tataricum, L.sericea, M.charantia, P.nigrum, P.indica, P.granatum, R.officinalis, R.cordifolia,
S.aromaticum dan Z. officinale.

Kata Kunci: jerawat, herbal

ABSTRACT

Acne is the most common skin disease and is characterized by small spots such as blackheads
to large spots which contain pus in the pilosebaceous part (hair follicles, hair base and
sebaceous glands). Acne is a health problem that is quite serious and disturbing for some
people. Acne treatment with synthetic drugs often gives undesirable side effects especially when
used over long periods of time, therefore alternative treatment from herbal with antiacne
activity can be an option. Antiacne activities such as antibacterial, antiinflammatory,
antioxidant and lipase inhibitors can be found in A.millefolium, A.verox, B.aristata, C.sappan,
C.sativa, C.sinensis, C.longa, C.xanthorrhiza, F.tataricum , L.sericea, M. charantia, P.nigrum,
P.indica, P.granatum, R.officinalis, R.cordifolia, S.aromaticum and Z. officinale.

Keywords: acne vulgaris, herbal

Diserahkan: 29 Juni 2018, Diterima 2 Agustus 2018

PENDAHULUAN serius bagi sebagian orang dengan tanda


Jerawat adalah penyakit kulit yang inflamasi dan dapat terjadi kekambuhan yang
paling banyak terjadi dan ditandai dengan sering. Sekitar 85% kejadian jerawat muncul
bintik kecil seperti komedo hingga bintik saat usia 12 hingga 25 tahun, namun saat ini
besar berisi nanah pada bagian pilosebaseus dapat terjadi sebelum usia 12 tahun karena
(folikel rambut, pangkal rambut dan kelenjar masa pubertas yang lebih awal (Gollnick and
sebaseus) (Masterson, 2018). Jerawat Dreno, 2015).
merupakan masalah kesehatan yang cukup
Farmaka
Volume 16 Nomor 2 23

Jerawat timbul karena banyak faktor dermis kulit, dan menyebabkan peradangan,
pencetus diantaranya produksi kelenjar terbentuknya papula, pustula dan lesi (Tahir,
sebaseus yang meningkat, hiperkornifikasi 2010).
duktus sebaseus, kolonisasi bakteri Terapi obat sintetik sebagai terapi
Propionibacterium acnes, hiperproliferasi sel jerawat dapat diberikan topikal maupun
keratosit, hormon androgen yang memicu sistemik. Pemberian terapi berdasarkan
peningkatan produksi sebum, genetik, rambut tingkat keparahan jerawat. Obat-obatan
berminyak, stres, kosmetik, dan obat-obatan sintetik untuk mengatasi jerawat antara lain
(Gollnick and Dreno, 2015; Patel et al, 2015; benzoil peroksida, retinoid, isotretinoid,
Prasad, 2016). antibiotik hingga kontrasepsi oral (Zaenglein
Mekanisme timbulnya jerawat yakni et al, 2016). Namun penggunaan obat sintetik
diawali peningkatan produksi minyak oleh sering memberikan efek samping, belum lagi
kelenjar sebaseus. Sebum yang dihasilkan maraknya peredaran obat jerawat yang dijual
keluar melalui saluran pilosebaseus dan online dan berasal dari sumber yang belum
mencapai permukaan kulit. Selama melewati jelas, oleh karena itu, artikel ini bertujuan
saluran pilosebaseus, sebum memasok asam untuk memberikan informasi mengenai
linoleate ke keratinosit dari folikel rambut. alternatif pengobatan jerawat dengan herbal
Asam lemak bebas akan terbentuk oleh yang memiliki aktivitas mengatasi penyebab
rangsangan faktor pencetus jerawat sehingga jerawat (Patel et al, 2015).
asam lemak bebas memicu produksi sitokin METODE
inflamasi seperti IL-8, IL-6, IL-1β dan TNF- Strategi Penelitian
α yang menyebabkan peradangan dan Dilakukan penelusuran pustaka
peningkatan aktivitas keratinosit. Sebagai jurnal penelitian, artikel ilmiah dan review
akibatnya, terjadi hiperkeratosis yang jurnal melalui database elektronik seperti
menumpuk, menyumbat dan asam linoleat Google Scholar, PubMed dan
yang dibawa sebum berubah menjadi komedo ScienceDirect. Pencarian dan penelusuran
lalu komedo ini dapat semakin berkembang pustaka dilakukan dengan menggunakan
dan membentuk jerawat (Prasad, 2015;
kata kunci terkait seperti: “Acne”, “Acne
Tuchayi et al, 2015). Adanya bakteri flora
Vulgaris”, “Herbal treatment for acne”,
normal kulit seperti P.acnes,
“Herbal treatment for acne vulgaris”,
Propionibacterium granulosum,
“Natural treatment for acne”, dan “Plant
Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus
extract with antiacne activity”. Sumber
aureus dapat memperparah jerawat oleh
data yang di dapat terdiri atas jurnal
sebab kombinasi akumulasi keratin, sebum
internasional sebagai sumber data utama
dan bakteri P.acnes pada bagian pilosebaseus
dan jurnal nasional sebagai sumber data
merangsang mediator proinflamasi,
tambahan.
akumulasi sel T-helper dan neutrofil pada
Farmaka
Volume 16 Nomor 2 24

Kriteria Inklusi dan Eksklusi Data disusun secara independen dari


Sumber data yang digunakan setiap sumber data yang diperoleh dan
memuat informasi mengenai tanaman ditampilkan dalam bentuk tabel dengan
herbal dan kandungannya, proses ekstraksi, penyusunan disesuaikan dengan format
metode pengujian aktivitas antijerawat dan yang ditentukan.
dosis yang digunakan. Jurnal yang HASIL
digunakan adalah jurnal dengan tahun Berdasarkan penelusuran sumber
penerbitan 10 tahun terakhir. data, diperoleh informasi mengenai
Sumber data yang tidak digunakan aktivitas antijerawat dari tanaman herbal.
adalah jurnal yang tidak memuat informasi Pengujian aktivitas anti jerawat dilakukan
mengenai tanaman herbal dengan aktivitas dalam beberapa kelompok kontrol positif,
antijerawat dan yang diterbitkan lebih dari kontrol negatif dan kelompok uji yang
10 tahun terakhir. menunjukkan hasil berupa adanya aktivitas
Abstraksi Data dan Penyusunan Review sebagai terapi anti jerawat (Tabel 1).
Tabel 1. Tanaman herbal sebagai terapi jerawat

Nama
Bagian Tipe Kandungan
Tanaman Aktivitas Pusta-ka
Tanaman Ekstrak Kimia
Herbal
antibakteri,
fenol (asam galat),
Achillea daun, petroleum penghambat Shah et al,
flavonoid
millefolium batang eter tirosinase, 2015
(quersetin)
antiinflamasi
Minyak atsiri
(aloin, aloesin, antibakteri, Jeong and
Aloe verox batang etanol
aloeresin, antiinflamasi Kim, 2017
aloinoside)
antibakteri,
Berberis alkaloid, flavonoid, Prasad and
batang etanol antioksidan,
aristata fenol, sterol, tanin Kaur, 2017
antiinflamasi
Nirmal and
Caesalpinia antibakteri, Panichayup
kulit kayu etanol flavonoid (brazilin)
sappan antiinflamasi akaranant,
2014
Castanea asam ferulat, Nelson et
daun metanol antibakteri
sativa resveratrol al, 2016
antibakteri, Widyaningr
antiinflamasi, um et al,
Camellia
daun etil asetat polifenol (EGCG) mengurangi 2017; Saric
sinensis
produksi et al, 2017
sebum
Curcuma polifenol Waghmare
rhizome metanol antiinflamasi
longa (turmenic) et al, 2017
daun Batubara et
Curcuma etil asetat, saponin, flavonoid, antioksidan,
tangkai al, 2015
xanthorrhiza metanol tanin, alkaloid antibakteri,
bunga
Farmaka
Volume 16 Nomor 2 25

penghambat
lipase
Nama
Bagian Tipe Kandungan
Tanaman Aktivitas Pusta-ka
Tanaman Ekstrak Kimia
Herbal

Flavonoid (rutin,
Fagopyrum Wang et al,
biji etanol isokuersetin, antibakteri
tataricum 2013
kuersetin)
terpen (phytol
Leucosidea asetat, triacontanol, antibakteri, Sharma et
daun etanol
sericea phytol) alkaloid (α- antiinflamasi al, 2014
kosin)
dimetil fenol (asam galat,
Momordica Huang et al,
daun sulfoxide ferulat, myricetin, antiinflamasi
charantia 2015
(DMSO) quersetin, apigenin)
alkaloid, fenol,
Piper nigrum buah alkohol antibakteri Desai, 2015
tanin
Kaur and
Plumbago polifenol,flavonoid, antibakteri,
akar aseton Prasad,
indica tanin, saponin antioksidan
2016
antibakteri,
Punica penghambat Lee et al,
kulit buah aseton tanin, polifenol
granatum lipase, 2017
antiinflamasi
polifenol (asam
Rosmerinic bunga, antiinflamasi,
metanol camosic, asam Tsai et al,
officinalis daun antibakteri
rosmarinic) 2013
Meena and
Rubia antibakteri,
akar metanol antrakuinon Chaudhary,
cordifolia antiinflamasi
2015
Syzigium tunas Tsai et al,
etanol eugenol antiinflamasi
aromaticum bunga 2017
Zingiber Indrawati et
rhizoma etanol flavonoid, fenol antibakteri
officinale al, 2017

PEMBAHASAN Ekstrak petroleum eter A.


Pengobatan herbal menjadi millefolium memberikan efek anti jerawat
alternatif pengobatan dalam mengatasi acne dengan aktivitas antimikroba melalui uji
vulgaris dengan menghindari efek samping penghambatan pertumbuhan P.acnes pada
dari penggunaan obat-obatan sintetik. media lempeng dan tabung difusi
Beberapa tanaman telah terbukti memiliki menggunakan indikator Minimum
aktivitas anti jerawat, dimana tiap tanaman Inhibitory Concentration (MIC) dan
herbal tersebut memiliki kandungan Minimum Bactericidal Concentration
senyawa yang berbeda dengan mekanisme (MBC). Aktivitas antitirosinase ekstrak A.
aksi yang berbeda-beda pula. millefolium menunjukkan hasil
penghambatan aktivitas tirosinase yang
Farmaka
Volume 16 Nomor 2 26

mampu mengurangi hiperpigmentasi inflamasi dengan menghambat migrasi


sebagai efek pasca jerawat. Selain itu neutrofil dan aktivitas oksigen reaktif
aktivitas antiinflamasi ekstrak A. (Prasad and Kaur, 2017).
millefolium ditunjukkan dengan Aktivitas anti jerawat ekstrak etil
penghambatan produksi sitokin pro asetat 21,33% C.sinensis dengan
inflamasi seperti IL-8, dan TNF-α (Patel et mekanisme menekan faktor inflamasi
al, 2015). seperti (nuclear factor kappa b) NF-kB dan
Ekstrak etanol A.ferox 19,4%, protein aktivator-1 (AP-1) yang dihasilkan
ekstrak etanol C. sappan 39,9%, ekstrak F. sebagai respon terhadap P.acnes dan S.
tataricum 0,1% dan ekstrak etanol L.sericea epidermidis sebagai penyebab jerawat.
0,26% menunjukkan aktivitas antibakteri Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan
terhadap P.acnes dan S.epidermidis melalui kemampuan ekstrak etil asetat 1%
uji lempeng difusi, MIC dan MBC (Jeong C.sinensis dalam penghambatan terhadap
and Kim, 2017; Nirmal and pertumbuhan bakteri P.acnes dan S.
Panichayupakaranant, 2014; Wang et al, epidermidis (Widyaningrum et al, 2017).
2017; Sharma et al, 2014). Aktivitas Ekstrak C.sinensis juga mampu mengurangi
antiinflamasi ekstrak etanol A.ferox 19,4%, produksi sebum dengan meningkatkan
ekstrak etanol C.sappan 39,9%, ekstrak aktivitas protein kinease-sterol yang
etanol L.sericea 0,26% ditunjukkan dengan menurunkan lipogenesis (Saric et al, 2017).
mekanisme menurunkan produksi sitokin Ekstrak etil asetat 0,8%
pro-inflamasi IL-8, IL-1β, IL-6 dan TNF-α C.xanthorrhiza memiliki aktivitas
yang diukur dengan Cytometric Bead Array antibakteri melalui uji MIC dan MBC yang
(CBA). IL-1β berperan dalam aktivasi sel menunjukkan efek penghambatan
darah putih, TNF-α mempercepat produksi pertumbuhan P.acnes dan mekanisme
keratinosit, IL-6 dan IL-8 berperan dalam menghambat lipase yang dihasilkan bakteri
destruksi epitel dan aktivasi neutrofil sebagai proses peradangan. Ekstrak
sehingga terjadi inflamasi(Jeong and Kim, metanol 11,47% C.xanthorrhiza mampu
2017; Nirmal and Panichayupakaranant, mengikat dan menetralkan radikal bebas
2014; Sharma et al, 2014). (Batubara et al, 2015).
Ekstrak etanol B.aristata 10% Ekstrak DMSO M.charantia 19,2%
menunjukkan aktivitas antimikroba melalui menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang
uji penghambatan pertumbuhan P.acnes disebabkan P.acnes. Ekstrak ini mampu
pada media agar Brain Heart Infusion mengurangi migrasi neutrofil dan IL-1β
(BHI). Selain itu ekstrak B.aristata juga pada uji in vivo dan menurunkan produksi
memiliki aktivitas antioksidan dan anti IL-8, IL-1β dan TNF-α pada uji in vitro.
Farmaka
Volume 16 Nomor 2 27

Selain itu ekstrak M.charantia mampu mengurangi peradangan akibat P.acnes


memblok aktivasi faktor nuklear (NF) melalui pengujian pada mencit (Waghmare
sehingga menghambat produksi sitokin et al, 2017; Tsai et al, 2013). Kandungan
inflamasi yang ditimbulkan aktivitas R.officinalis dan ekstrak metanol dari
P.acnes (Huang et al, 2015). C.sativa dengan konsentrasi 10% memiliki
Aktivitas antimikroba ekstrak aktivitas antibakteri melalui uji pada media
alkohol 4% P.nigrum, ekstrak aseton 4,46% agar Tryptic Soy Agar (TSA) yang dibiaki
dari akar P. indica ditunjukkan saat diuji P.acnes dan menunjukkan aktivitas
pada lempeng difusi agar yang dibiakkan penghambatan pertumbuhan koloni (Nelson
bakteri P.acnes. Ekstrak P.indica et al, 2016; Tsai et al, 2013).
menunjukkan efek penghambatan Aktivitas anti jerawat ekstrak
pertumbuhan P.acnes, selain itu P.indica metanol R.cordifolia 0,4% yakni
juga memiliki aktivitas antioksidan yang menghambat proliferasi bakteri penyebab
mencegah radikal bebas (Desai, 2015; Kaur jerawat seperti P.acnes, S.epidermidis, dan
and Prasad, 2016). Malassezia furfur, ditunjukkan dengan
Aktivitas antibakteri ekstrak aseton penghambatan pertumbuhan bakteri pada
P.granatum 10% ditunjukkan melalui uji in uji lempeng difusi dan dilusi broth. Selain
vivo pada telinga tikus wistar yang itu aktivitas anti inflamasi ditunjukkan
diinduksi P.acnes dimana ekstrak dengan penghambatan terhadap IL-8 dan
P.granatum mampu mengurangi inflamasi TNF- α, melalui pengujian terhadap tikus
dan edema. Hasil uji in vitro menunjukkan (Meena and Chaudhary, 2015).
hasil MIC dan MBC terhadap P.acnes serta Ekstrak etanol S.aromaticum
S.epidermidis. Ekstrak P.granatum juga dengan konsentrasi 13,2% memiliki efek
mampu menghambat lipase yang antiinflamasi yakni kandungan eugenol
disekresikan P.acnes sehingga hidrolisis mampu menekan stimulasi P.acnes dalam
lipid pada kelenjar minyak. Selain itu memediasi produksi IL-8, IL-1β, TNF-α
ekstrak P.granatum memiliki aktivitas dan ekspresi metalloproteinase-9 pada sel
antiinflamasi dengan penghambatan THP-1 melalui uji in vitro. Uji in vivo
produksi sitokin seperti IL-8 dan TNF-α menunjukkan hasil histologi mencit yang

(Lee et al, 2017). diinduksi P.acnes dan memberikan hasil

Ekstrak metanol R.officinalis 4% mengurangi peradangan pada telinga

dan ekstrak metanol C.longa memiliki mencit (Tsai et al, 2017).

aktivitas antiinflamasi dengan menghambat Ekstrak etanol 2,5% Z.officinale

produksi sitokin inflamasi seperti IL-8, IL- memiliki aktivitas antibakteri dengan hasil

1β dan TNF-α sehingga mampu uji MIC dan MBC yang mampu
Farmaka
Volume 16 Nomor 2 28

menghambat pertumbuhan P.acnes melalui Inhibitory effect of wild bitter


melon leaf extract on
perusakan peptidoglikan pada dinding sel
Propionibacterium acnes-induced
bakteri anaerob P.acnes (Indrawati et al, skin inflammation in mice and
cytokine production in vitro. The
2017).
Royal Society of Chemistry. 10:
KESIMPULAN 139-149.
Indrawati I., Miranti M., Mayfi I. 2017.
Telah banyak tanaman yang diteliti
Antibacterial activity of ethanolic
dan terbukti memiliki aktivitas anti jerawat. extracts of rhizome from Zingiber
officinale against acne-isolated
Berdasarkan aktivitas tersebut, tanaman
bacteria. Nusantara Bioscience.
yang memiliki aktivitas anti jerawat antara 9(1): 92-99.
Jeong W.Y. and Kim K. 2017. Anti-
lain A.millefolium, A.verox, B.aristata,
Propionibacterium acnes and the
C.sappan, C.sativa, C.sinensis, C.longa, anti-inflammatory effect of Aloe
C.xanthorrhiza, F.tataricum, L.sericea, ferox extract. Journal of Herbal
Medicine. 33(17): 23-53.
M.charantia, P.nigrum, P.indica, Kaur D. and Prasad S.B. 2016. Anti-acne
P.granatum, R.officinalis, R.cordifolia, activity of acetone extract of
Plumbago indica root. Asian
S.aromaticum dan Z. officinale. Journal of Pharmaceutical and
Clinical Research. 9(2): 285-287.
Lee C., Chen L., Liang W., Wang C. 2017.
UCAPAN TERIMA KASIH Multiple activities of Punica
Penulis mengucapkan terima kasih granatum linne against acne
vulgaris. International Journal of
kepada Ibu Rr. Sulistiyaningsih, M.Kes., Molecular Science. 18(141): 1-12.
Apt. selaku pembimbing dalam penyusunan Masterson K.N. 2018. Pathophysiology,
assessment, and standard treatment
artikel ini. options. J European Academy of
Dermatology and Venereology.
10(15): 1-9.
DAFTAR PUSTAKA Meena V. and Chaudhary A.K. 2015.
Manjistha (Rubia cordifolia): a
Batubara I., Julita I., Darusman L., helping herb in cure of acne. J of
Muddathir A., Mitsunaga T. 2015. Ayurveda and Hol Med (JAHM).
Flower bracts of temulawak 3(2): 11-17.
(Curcuma xanthorrhiza) for skin Nelson et al. 2016. Anti-acne activity of
care: anti-acne and whitening Italian medicinal plants used for
agents. Elsevier. 14: 216-224. skin infection. Front. Pharmacol.
Desai S. 2015. Anti-acne activity of Piper 10: 415-425.
nigrum fruit extract. Journal of Nirmal N.P. and Panichayupakaranant P.
Pharmaceutical Science and 2014. Anti-Propionibacterium
Bioscientific Research. 5(6): 609- acnes assay-guided purification of
612. Brazilian preparation of brazilin
Gollnick H. and Dreno B. 2015. Acne and rich extract from Caesalpinia
management: Pathophysiology and sappan heartwood. Pharmaceutical
management of acne. J European Biology. 52(9): 1204-1207.
Academy of Dermatology and Patel S., Shah S., Shah N. 2015. A review
Venereology. 29(4): 1-2. on herbal drugs acting against acne
Huang W., Tsai T., Huang C., Li Y., vulgaris. Journal of Pharmaceutical
Chyuan J., Chuang L., Tsai P. 2015.
Farmaka
Volume 16 Nomor 2 29

Science and Bioscientific Research. Tsai T., Huang W., Lien T., Huang Y.,
5(2): 165-171. Chang H., Yu C., Tsai T. 2017.
Prasad S. 2016. Acne vulgaris. A review on Clove extract and eugenol suppress
pathophysiology and treatment. inflammatory respons elicited by
9(4): 54-59. Propionibacterium acnes in vitro
Prasad S.B. and Kaur D. 2017. In vitro anti and in vivo. Food and Agricultural
acne activity of ethanolic extract of Immunology. 28(5): 916-931.
stem of Berberis aristata. Tuchayi S., Makrantonaki E. Ganceviciene
International Journal of R., Dessinioti C., Feldman S.,
Phatmacognosy and Phytochemical Zouboulis C. 2015. Acne vulgaris.
Research. 9(2): 190-192. Disease primers. 1: 1-20.
Saric S., Notay M., Sivamani R. 2017. Waghmare P., Kakade P., Takdhat P.,
Green tea and other tea polyphenols: Nagrale A., Thakare S., Parate M.
effect on sebum production and 2017. Turmenic as medical plant for
acne vulgaris. MDPI Journals. 6(2): the treatment of acne vulgaris.
1-12. PharmaTutor. 5(4): 19-27.
Shah R., Patel A., Shah M., Peethambaran Wang L., Yang X., Qin P., Shan F., Ren G.
B. 2015. Anti-acne activity of 2013. Flavonoid composition,
Achillea ‘Moonshine’ petroleum antibacterial and antioxidant
ether extract. Journal of Medicinal properties of tartary buckwheat bran
Plants Research. 9(27):755-765. extract. Industrial Crops and
Sharma R., Kishore N., Hussein A., Lall N. Product. 49: 312-317.
2014. The potential of Leucosidea Widyaningrum N., Ah B., Lestari S. 2017.
sericea against Propionibacterium Antibacterial activity of the dregs of
acnes. Phytochemistry Letters. 7: green tea leaves (Camellia sinensis
124-129. L.) on Staphylococcus epidermidis
Tahir C.M. 2010. Pathogenesis of acne as causes of acne. Journal of
vulgaris:simplified. Journal of Science and Science Education.
Pakistan Association of 1(2): 1-5.
Dermatologists. 20:93-97. Zaenglein A., Pathy A., Schlosser B.,
Tsai T., Chuang L., Lien T., Liing Y., Chen Alikhan A., Baldwin H., Berson D.,
Q., Tsai P. 2013. Rosmarinus Bowe W. Graber E. 2016.
officinalis extract suppresses Guidelines of care for the
Propionibacterium acnes-induced management of acne vulgaris.
inflammatory responses. Journal of Journal of American academy of
Medicinal Food. 16(4): 324-333. dermatology. 74(5): 945-965.

Anda mungkin juga menyukai