Anda di halaman 1dari 8

Majalah Farmasi Nasinonal ISSN 1829-9008 Vol.16/No.

01/2019

Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Pepaya (Carica Papaya L.)Terhadap
Propioni bacterium acnes

Ariani Buang1, Dewi Isnaeni2, Eka Nurhunaida3


1
Fakultas Farmasi Universitas Pancasakti, Makassar
2,3
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Timur, Makassar
Jl. Rappocini Raya No. 171 Makassar
Email dewiisnaeni73@gmail.com

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai uji efektivitas antibakteri ekstrak kulit buah pepaya (Carica
papaya L.) terhadap Propionibacterium acnes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
konsentrasi ekstrak kulit buah pepaya yang paling efektif dalam menghambat Propionibacterium
acnes. Kulit buah pepaya diekstraksi menggunakan etanol 96% dengan metode maserasi.
Variasi konsentrasi ekstrak kulit buah pepaya yang digunakan adalah 0,5% b/v, 1,5% b/v dan
2,5%b/v, dengan kontrol negatif NaCMC 1% b/v dan kontrol positif clindamycin, kemudian
diinkubasi pada suhu 37oC selama 1x24 jam. Kemudian diuji daya hambatnya terhadap
Propionibacterium acnes dengan menggunakan metode disk diffusion, berdasarkan hasil
penelitian dan analisis data secara statistik menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan Newman
Keuls didapatkan hasil ekstrak kulit buah pepaya 0,5% b/v, 1,5% b/v dan 2,5%b/v
menunjukkan daya hambat yang signifikan, pada konsentrasi 2,5% b/v menunjukkan efektivitas
antibakteri paling besar terhadap Propionibacterium acnes, tetapi masih lebih kecil
dibandingkan dengan pemberian clindamycin sebagai kontrol positif.

Kata Kunci : Antibakteri, kulit buah pepaya, Propionibacterium acnes

ABSTRACT

The research about effectiveness test of antibacterial from extract of papaya peel (Carica
papaya L.) againts Propionibacterium acnes has been conducted. The objectif of this research
was to obtain papaya peel extract that had the best inhibitory effect. Papaya peel was extracted
using ethanol 96% by maseration method. There were varied concentration of papaya peel
extract 0,5%, 1,5%, 2,5%, with negative control of NaCMC 1% and positive of Clindamycin, and
then incubated on 37oC for 1 x 24 hours. The inhibitory effect on Propionibacterium acnes was
carried out by disc diffusion method and theresult was analyzed by ANOVA statistically and
continued by Newman Keuls.The result show that among papaya peel extract 0,5%, 1,5%, and
2,5%, the concentration 2,5% showed the greatest antibacterial effective against
Propionibacterium acnes, but still smaller than that of clindamycin as a positive control

Key Words : Antibacterial, extract, Propionibacterium acnes

PENDAHULUAN fungsi utama sebagai pelindung dari


berbagai gangguan dan rangsangan luar.
Kulit merupakan selimut yang Mempunyai kulit yang halus, sehat, dan
menutupi permukaan tubuh dan memiliki

[13]
Majalah Farmasi Nasinonal ISSN 1829-9008 Vol.16/No.01/2019

segar merupakan daya tarik tersendiri perkembangan peradangan jerawat


bagi seseorang agar tampil menawan. ketika unit pilosebaceous bertumbuh dan
Kulit tidak selamanya mulus dan terbebas berkolonisasi (Nakatsuji et al. 2009).
dari berbagai penyakit (Dwikarya, M. Pengobatan untuk memberantas bakteri
2012). Propionibacterium acnes ini biasa
menggunakan obat sintesis yang
Salah satu penyakit kulit yang sering berbahan kimia maupun tumbuhan
mendapat perhatian bagi para remaja tradisional (Hartini S, dkk, 2012).
dan dewasa muda adalah jerawat.
Indonesia merupakan salah satu
Jerawat merupakan penyakit peradangan
negara yang kaya akan berbagai jenis
yang terjadi akibat penyumbatan pada tanaman, hal ini didukung oleh keadaan
pilosebesea yang ditandai dengan tanah yang subur serta iklim yang cocok.
adanya komedo, papul, pastul dan Banyak diantara tanaman tersebut yang
bopeng (scar) pada daerah wajah, leher, dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
lengan atas, dada dan punggung. zat aktif dalam pengobatan, yang biasa
Penyebab jerawat antara lain stress, dikenal dengan sebutan obat tradisional.
Penggunaan obat tradisional sudah mulai
keturunan, aktivitas hormon, kelenjar
banyak dilakukan dengan tujuan untuk
minyak yang hiperaktif, bakteri di pori-pori menghemat biaya pengobatan yang
kulit, polusi udara, iritasi kulit, anabolik semakin mahal dan memanfaatkan
steroid dan lain-lain (Wirakusumah E, potensi kekayaan alam di Indonesia yang
2007). sangat beragam.(Suryaningsih, 2010).

Jerawat adalah kondisi yang dapat Salah satu tanaman yang dapat
berkisar dari bentuk komedonal ringan dimanfaatkan sebagai obat tradisional
sampai jerawat parah pada wajah, dada adalah tanaman pepaya (Carica papaya
dan punggung. Faktor-faktor yang L.). Pada dasarnya kandungan kulit
berkonstribusi terhadap perkembangan pepaya kurang lebih sama dengan
jerawat seperti ketidakseimbangan daging buahnya. Hanya saja, kulit buah
hormon, infeksi bakteri, stress, makanan pepaya mengandung enzim papain yang
dan pemakaian kosmetik. jauh lebih banyak terutama pada kulit
Propionibacterium acnes telah diakui buah yang masih muda, begitupun
sebagai faktor kunci dalam pengembagan dengan senyawa metabolit sekunder
dari inflamasi jerawat, karena lainnya seperti alkaloid, flavonoid,
kemampuannya untuk memetabolisme saponin, dan lain-lain. Senyawa ini
trigliserida sebum menjadi asam lemak jumlahnya akan semakin berkurang saat
yang menarik neurotrofil (Choi et al. buah pepaya semakin matang. Selain
2014). enzim papain, kulit pepaya juga
mengandung alkaloid karpina, glukosid,
Propionicbacterium acnes saponin, sakrosa, flavonoid, dextrosa dan
merupakan bakteri Gram-positif yang lain-lain.(Anonim artikel kesehatan 2012).
sebagian besar berada dalam folikel
pilosebaceous kulit. Meskipun Zat antibakteri adalah zat yang
Propionibacterium acnes merupakan dapat mengganggu pertumbuhan atau
anggota dari kulit normal, namun bahkan mematikan bakteri dengan cara
memainkan peran penting dalam mengganggu metabolisme bakteri.

[14]
Majalah Farmasi Nasinonal ISSN 1829-9008 Vol.16/No.01/2019

Mencermati kandungan kulit pepaya terhadap Propionibacterium acnes?


tersebut, wajar jika kemudian kulit pepaya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
juga bisa untuk dimakan dalam kondisi mengetahui efek antibakteri dari ekstrak
bebas dari bahan kimia. Kulit pepaya kulit buah papaya (Carica papaya L.)
telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat muda, terhadap Propionibacterium acnes
Papua Nugini. Tidak hanya dikonsumsi, dengan konsentrasi 0.5% b/v, 1.5% b/v,
tetapi juga digunakan sebagai bahan 2,5% b/v.
penyembuh untuk menanggulangi ruam Manfaat penelitian ini adalah
kulit, kulit yang terbakar sinar matahari memberikan data ilmiah tentang bahan
berlebihan, dan mampu menghilangkan alam dan sebagai bahan pertimbangan
noda hitam pengganggu di wajah. bagi industri obat atau obat tradisional
dalam hal pemanfaatan bahan alam.
Antibakteri hanya dapat digunakan METODE
jika mempunyai sifat toksik selektif,
artinya dapat membunuh bakteri yang A. Waktu dan Tempat penelitian
menyebabkan penyakit tetapi tidak Penelitiantelah dilakukan pada
beracun bagi penderitanya. Faktor-faktor bulan Agustus 2017 di Laboratorium
yang berpengaruh pada aktivitas zat Fitokimia dan Laboratorium
antibakteri adalah pH, suhu stabilitas Mikrobiologi Farmasi Fakultas
senyawa, jumlah bakteri yang ada, Farmasi Universitas Indonesia Timur
lamanya inkubasi, dan aktivitas Makassar.
metabolisme bakteri (Jawetz, 2008).
B. Alat dan Bahan
Pada artikel Septiani dan Ami Alat: Aluminium foil, batang
Tjitraresmi (2016), Kandungan papain, pengaduk, bunsen, botol, cawan
flavonoid, alkaloid, saponin, glikosida, petri, corong, erlenmeyer, gelas ukur,
dan senyawa fenol dalam tanaman gelas piala, inkubator, jangka sorong,
papaya menyebabkan pepaya memiliki kain flannel, kertas saring, ose
aktivitas antibakteri. Hasil penelitian yang bulat/lurus, oven, penangas air,
dilakukan oleh Ermina Pakki, paperdisk, pinset, pipet volume,
Syaharuddin Kasim, dkk (2009), pisau, rak tabung, sendok tanduk,
menunjukkan bahwa enzim papain dalam seperangkat alat maserasi, rotafavor,
sediaan krim mempunyai aktivitas tabung reaksi, dan timbangan
antibakteri terhadap pertumbuhan analitik.
Staphylococcus aureus dengan diameter Bahan: Aquadest, biakan
zona hambatan 21,68 mm untuk Propionibacterium acnes,
konsentrasi 2,5%. Berdasarkan latar Clindamycin, Ekstrak kulit buah
belakang di atas, maka permasalahan pepaya muda (Carica papaya.L),
pada penelitian ini yaitu : Etanol 96%,medium Nutrient Agar
(NA) dan medium Mueller Hinton
1. Apakah ekstrak Kulit Buah Pepaya
Agar (MHA), NaCl 0,9%, NaCMC.
(Carica papaya L.) muda, memiliki
efektivitas antibakteri terhadap C. Prosedur Kerja
Propionibacterium acnes? 1. Pengambilan dan Pengolahan
2. Pada konsentrasi berapa ekstrak Kulit Bahan Uji
Buah Pepaya (Carica papaya L.) Dilakukan sortasi basah
muda, efektitif sebagai antibakteri pada Kulit daun Pepaya,

[15]
Majalah Farmasi Nasinonal ISSN 1829-9008 Vol.16/No.01/2019

dipotong-potong kecil lalu 100 ml diaduk hingga terbentuk


diangin-anginkan sampai kering. koloida.
Kemudian dilakukan pembuatan
ekstrak secara maserasi, dengan 4. Penyiapan Bakteri Uji
Kulit Buah Pepaya direndam a. Peremajaan bakteri
dalam pelarut etanol 96% selama Bakteri uji yang
5 hari. Kemudian disaring dan digunakan adalah
didapatkan hasil ekstrak cair Kulit Propionibacterium acnes.
Buah pepaya. Ekstrak cair etanol Dari stok murni di ambil 1 ose
Kulit Buah pepaya yang diperoleh dan diinokulasikan dengan
diuapkan di rotavavor hingga cara digoreskan secara steril
didapatkan ekstrak kental, ke dalam medium NA miring,
ekstrak kental kemudian kemudiandiinkubasi dalam
dikeringkan di atas waterbath, inkubator pada suhu 37ºC
kemudian dihitung randemennya. selama 1x 24 jam.
Randemen ekstrak dihitung b. Pembuatan
dengan rumus : SuspensiBakteri
Bakteri uji hasil peremajaan
yang telah diinkubasi
selanjutnya dibuat suspensi
bakteri dengan larutan NaCl
0,9%b/v.
2. Sterilisasi Alat
Beberapa alat yang 5. Pembuatan Larutan
digunakan melalui tahap a. Pembuatan Larutan Uji
sterilisasi, sterilisasi ini bertujuan Dibuat suspensi
untuk mematikan semua bentuk ekstrak Kulit Buah Pepaya
kehidupan mikroorganisme yang muda dengan konsentrasi
ada pada alat, khusus alat-alat 0,5%b/v, 1.5%b/v dan
dari gelas disterilkan dalam oven 2,5%b/v dengan cara
pada suhu 180 0C selama 2 jam ditimbang 0.5, 1.5 dan 2.5
sedangkan alat ose dan pinset gram ekstrak Kulit Buah
disterilkan dengan cara pemijaran Pepaya muda, masing-
diatas api spirtus. Alat yang masing ekstrak
mempunyai ukuran atau berskala disuspensikan dengan Na.
disterilkan pada autoklaf dengan CMC 1% cukupkan volume
suhu 121 0C selama 15 menit. hingga 100 ml.

3. Pembuatan Suspensi Na CMC b. Pembuatan Larutan Kontrol


1% b/v Positif
Ditimbang Na-CMC Ditimbang Clindamycin
sebanyak 1 g dan dilarutkan 300 mg. Dilarutkan dalam
dalam 50 ml air panas sambil 100 ml aquadest steril
diaduk hingga larut, kemudian sehingga menjadi larutan
dicukupkan volumenya hingga dengan konsentrasi 3000 bpj.
Dari konsentrasi 3000 bpj

[16]
Majalah Farmasi Nasinonal ISSN 1829-9008 Vol.16/No.01/2019

diukur 10 ml, kemudian memadat secara aseptis dengan


dicukupkan volume dengan menggunakan pinset steril,
aquadest sampai 100 ml dengan jarak ±2-3 cm dari pinggir
sehingga menjadi larutan cawan petri, selanjutnya
dengan konsentrasi 300 bpj. diinkubasi pada suhu 370C
Dari konsentrasi 300 bpj di selama 2 x 24 jam. Daerah
ukur 5 ml lalu dicukupkan hambatan yang terbentuk di ukur
volume sampai 50 ml, dengan mistar sorong. Perlakuan
sehingga mencapai ini dilakukan sebanyak 3 kali dan
konsentrasi 30 bpj. diambil rata-ratanya.

6. Pengujian Antibakteri Ekstrak D. Pengamatan dan Pengukuran Zona


Hambatan
kulit Buah Pepaya Pengamatan dan pengukuran
Disiapkan medium MHA diameter hambatan dilakukan setelah
kemudian dituang secara aseptik masa inkubasi selama 1 kali 24 jam.
kedalam cawan petri steril Zona hambatan yang terbentuk
sebanyak 15 ml kemudian diukur dengan menggunakan jangka
didiamkan hingga memadat, sorong.
selanjutnya diambil suspensi
bakteri Propionibacterium acnes E. Pengolahan dan Analisis Data
dengan menggunakan kapas lidi Data yang diperoleh dari
steril lalu diusapkan secara pengukuran diameter hambatan di
merata pada medium yang telah tabulasi kemudian dianalisis dengan
memadat secara aseptis. menggunakan análisis of varian
Kemudian dilanjutkan dengan (ANOVA).
menempelkan paperdisck yang
sebelumnya telah direndam HASIL DAN PEMBAHASAN
selama 15 menit ke dalam
masing-masingbahan uji dengan A. Hasil Penelitian
konsentrasi 0.5%b/v, 1.5%b/v, Dari hasil penelitian tentang uji
dan 2.5%, sertakontrol negatif efektivitas antibakteri ekstrak kulit
Na.CMC 1%dan kontrol positif buah pepaya (Carica Papaya L.)
clindamycin. Paperdisc yang terhadap Propionibacterium acnes.
telah direndam dengan ekstrak Didapatkan hasil sebagai berikut :
sampel uji diletakkan pada
permukaan media yang telah

Tabel1. Hasil pengukuran diameter zona hambatan (mm) ekstrak kulit Buah Pepaya
terhadap Propionibacterium acnes setelah 1 x 24 jam

Diameter Zona Hambatan (mm) Masa Inkubasi 1 x 24


Bakteri Uji Konsentrasi Ekstrak Kulit Buah Pepaya Kontrol
Clyndamicin
0,5% 1,5% 2,5% Na.CMC 1%
Propionibacterium 18,3 19,4 20,1 0 36,5
acnes 15,7 19,5 22,1 0 30,7
16,5 19,9 20,1 0 31,6

[17]
Majalah Farmasi Nasinonal ISSN 1829-9008 Vol.16/No.01/2019

Jumlah 50,5 58,8 62,3 0 98,8


Rata-rata 16,8 19,6 20,8 0 32,9
yang telah direndam kedalamekstrak
B. Pembahasan kulit buah Pepaya dengan
Propionicbacterium acnes konsentrasi 0,5% b/v, 1,5% b/v, dan
merupakan bakteri Gram-positif yang 2,5% b/v, kontrol negative NaCMC
sebagian besar berada dalam folikel 1% b/v serta pemberian clindamycin
pilosabaceous kulit. Meskipun sebagai kontrol positif. Metode ini
Propionibacterium acnes merupakan dilakukan untuk mengetahui
anggota dari kulit normal, namun besarnya diameter zona hambat yang
memainkan peran penting dalam terbentuk terhadap Propionibacterium
perkembangan peradangan jerawat acnes, setelah inkubasi pada suhu
ketika unit pilosebaceous bertumbuh 37oC selama 2x24 jam. Setelah itu
dan berkolonisasi. diukur zona hambat yang terbentuk
Pada penelitian ini telah dengan menggunakan jangka
dilakukanuji efektivitas antibakteri sorong. Data yang diperoleh dari
ekstrak kulit buah pepaya (Carica pengukuran diameter hambatan
papaya L.) terhadap ditabulasi kemudian dianalisis
Propionibacterium acnes. Pengujian dengan menggunakan analisis varian
efek terhadap pertumbuhan bakteri (ANOVA).
dilakukan dengan menggunakan Berdasarkah hasil penelitian yang
metode difusi disk diffusion (Test telah dilakukan menunjukkan bahwa
Kirby dan Bauer). Sebelum dilakukan zona hambat ekstrak kulit buah
pengujian, terlebih dahulu bakteri Pepaya dengan konsentrasi 0,5%b/v,
diinokulasi pada media agar miring 1,5%b/v dan 2,5% b/v dan
NA dalam tabung reaksi. Inokulasi clindamycin sebagai pembanding,
dimaksudkan untuk meremajakan memiliki daerah zona hambatan
kultur bakteri murni dalam media. terhadap Propionibacterium acnes
NaCMC digunakan sebagai kontrol masing-masing 16,8 mm, 19,6 mm,
negatif dan merupakan pensuspensi 20,8 mm dan 32,9 mm. Pada
yang diketahui tidak memiliki aktifitas pemberian Na.CMC 1% b/v sebagai
antibakteri. Kontrol negatif digunakan kontrol negatif tidak memberikan
untuk melihat apakah zona hambat efektivitas antibakteri kerena hanya
yang terjadi apakah benar-benar merupakan pensuspensi.
berasal dari sampel dan bukan Dari ketiga konsentrasi yang
disebabkan oleh faktor teknis digunakan dengan melihat diameter
perlakuan. Antibiotik clindamycin zona hambatannya, memperlihatkan
digunakan sebagai kontrol positif terjadinya kenaikan zona hambatan
karena clindamycin merupakan seiring dengan kenaikan konsentrasi
antibiotik yang sesuai yang memiliki yang digunakan. Hal ini kemungkinan
kemampuan menghambat disebabkan karena perbedaan
pertumbuhan Propionibacterium banyaknya kandungan senyawa yang
acnes. terikat pada setiap konsentrasi,
Pada metode disk diffusion (Test dimana semakin tinggi konsentrasi
Kirby dan Bauer) ini menggunakan ekstrak yang digunakan maka
paperdisk yang diletakkan pada semakin banyak pula senyawa
medium Mueller Hinton Agar (MHA) antibakteri yang dikandung oleh
[18]
Majalah Farmasi Nasinonal ISSN 1829-9008 Vol.16/No.01/2019

ekstrak tersebut sehingga Eckolonia Cava Againts


memberikan daya hambat yang besar Propionibacterium acnes.
pula. Botanical Scinces: Elsevier.
Hasil analisis statistika
menggunakan ANOVA menunjukkan Dewikarya M. 2012. Merawat Kulit &
pengaruh yang signifikan yang Wajah. Kawan Pustaka:
artinya ada perbedaan efek atau tidak Jakarta.
sama efeknya dari setiap konsentrasi, Dirjen POM, 1986, Departemen
dari analisis tersebut menunjukkan Kesehatan Republik
bahwa Fhsebesar 1066> Ft 0,05 dan Indonesia, Sediaan Galeni:
0,01 (3,48 dan 5,99), sehingga perlu
Jakarta.
dilanjutkan dengan uji Student
Newman Keuls. Hasil analisis of Dirjen POM, 1979, Departemen
varian (ANOVA) menunjukkan bahwa Kesehatan Republik
pemberian kontrol negatif, ekstrak Indonesia, Farmakope
kulit buah Pepayadan clindamycin Indonesia Edisi III: Jakarta.
sebagai kontrol positif memberikan
zona hambat yang berbeda nyata Dirjen POM, 1995, Departemen
terhadap Propionibacterium acnes. Kesehatan Republik
Indonesia, Farmakope
KESIMPULAN Indonesia Edisi IV: Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian,
Analisis data dan pembahasan maka Dirjen POM, 2014, Departemen
dapat disimpulkan bahwa : Kesehatan Republik
1. Ekstrak kulit buah Pepaya Indonesia, Farmakope
menunjukkan efektivitas Indonesia EdisiV: Jakarta.
bakteriostatik terhadap Djide, M. N, Gobel. R. B, 2003,
Propionibacterium acnes. Mikrobiologi Farmasi,
2. Hasil analisis of varian (ANOVA) Universitas Hasanuddin:
ekstrak kulit buah Pepaya pada Makassar.
konsentrasi 2,5% b/v menunjukkan
efektivitas antibakteri paling besar Entjang, 2003, Mikrobiologi dan
terhadap Propionibacterium acnes, Parasitologi, Akademi
tetapi masih lebih kecil dibandingkan Keperawatan Dan Sekolah
dengan pemberian clindamycin Tenaga Keperawatan Yang
sebagai kontrol positif. Sederajat, Penerbit P.T Citra
Aditya Bakti: Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
Ermina Pakki, dkk. 2009. Majalah
Anif, M. 2013. Ilmu Meracik Obat. Farmasi dan Farmakologi
Gadjah Mada University Press: Vol. 13, No. 1. Uji Aktivitas
Yogyakarta. Antibakteri Enzim Papain
Dalam Sediaan Krim
Choi JS, Lee K dkk Et al (2014). Terhadap Staphylococcus
Antibacterial activity of the aureus. Fakultas Farmasi
PholorotannisDieckol and Universitas Hasanuddin,
Pholorofuroeckol-A from Makassar. ISSN: 1410-7031.

[19]
Majalah Farmasi Nasinonal ISSN 1829-9008 Vol.16/No.01/2019

Hariana, A. 2013. Tumbuhan Obat Farmasi Univeristas


Dan Khasiatnya, Penebar Padjajaran.
Swadaya, Cibubur, Jakarta
Tmur. Tjitrosoepomo, G., 2013. Taksonomi
Tumbuhan (Spermatophyta).
Hartini Sri, dkk. 2012. 10 Cara Paling Gadjah Mada University Press.
JituMengatasiJerawat. CV. Yogyakarta.
Andi Offset. Yogyakarta.
Warisno, 2003, Budidaya Pepaya,
Jawetz, E., Melnick, J.L., dan Kanisius, Yogyakarta
Adelberg, E.A. 2008.
Mikrobiologi Kedokteran. Wirakusumah E. 2007. Cantik &
Jakarta: SalembaMedika. Awet Muda dengan Buah,
Sayur dan Herbal. Penebar
Kumoro, A.C. 2015. Teknologi Plus. Depok.
Ekstraksi Senyawa Bahan
Aktif dari Tanaman Obat. Widyaningrum, H., dkk. 2011.
Plantaxia: Yogyakarta. KitabTanaman Obat
Nusantara. Media press
Mukhriani. 2014. Ekstraksi (Anggota IKAPI). Jakarta.
Pemisahan Senyawa Dan
Identifikasi Senyawa Aktif.
Farmasi Fakultas Ilmu
Kesehatan UIN Alauddin:
Makassar.
Navas A. 2012. Evaluation Of
Diuretic, Anti Pyretic And
Anti Acne Activities Of
Unriped Pulp Extract Of
Cuminussativus L.
Departement Of
Pharmacology. Elsevier.
Pelczar, M. dan Chan. 2014. Dasar-
Dasar Mikrobiologi.
Universitas Indonesia: Jakarta.
Radji, M, dan Biomed, M. 2010. Buku
Ajar Mikrobiologi. Penerbit
Buku Kedokteran EGC:
Jakarta.
Septiani Rahayudan Ami Tjitraresmi.
2016. Rivew Artikel :
Tanaman papaya (Carica
papaya L) dan Manfaatnya
Dalam Pengobatan. Farmaka
Vol. 14 No. 1. Fakultas

[20]

Anda mungkin juga menyukai