Anda di halaman 1dari 8

Vol 7 No.

1 Tahun 2020

p-ISSN:2089-5313
e-ISSN:2549-5062
http://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/parape
mikir
E-mail: parapemikir@poltektegal.ac.id

Formulasi dan Uji Antibakteri Sediaan Krim Ekstrak


Strawberry (Fragaria visca L.) Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus
Saeful Arif1, Inur Tivani2, Heni Purwantiningrum3
Jl. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000
Prodi DIII Farmasi,Politeknik Harapan Bersama Tegal, Indonesia
e-mail: erickhammer82@gmail.com,

Article Info Abstrak

Article history: Sediaan krim adalah sediaan yang mengandung bahan aktif ekstrak strawberry yang
Received April 2020 dapat di manfaatkan untuk pengobatan terapi penyakit infeksi seperti peradangan dan
Received in gatal pada kulit. Buah strawberry mengandung senyawa alkaloid, flavonoid dan saponin
revised form yang memiliki fungsi sebagai antibakteri.
April 2020
Accepted Mei 2020 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi krim ekstrak strawberry
Available online (Fragaria visca Linn.) yang efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.
January 2019 dan mengetahui formula krim yang paling bagus berdasarkan pengujian sifat fisik. Jenis
penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode yang digunakan dalam pembuatan
sediaan krim ekstrak strawberry adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 96%.
Uji aktifitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Analisis data menggunakan
One-Way ANOVA.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi krim ekstrak


strawberry yang mempunyai daya hambat paling baik dan tertinggi terhadap bakteri
Staphylococcus aureus adalah konsentrasi 30%. Berdasarkan pengujian sifat fisik
menunjukan sifat fisik krim yang paling baik adalah formula I.

Kata kunci: Krim, Strawberry, Staphylococcus aureus.

Abstract
Cream preparations are preparations that contain active ingredients of strawberry
extract that can be utilized for the treatment of infectious diseases such as inflammation
and itching on the skin. Strawberry fruit contains alkaloids, flavonoids and saponins
which have an antibacterial function

This study aims to determine the concentration of strawberry extract cream


(Fragaria visca Linn.) Which effectively inhibits the growth of Staphylococcus aureus.
and find out the best cream formula based on testing physical properties. This type of
research is experimental research. The method used in making strawberry extract cream
preparations is maceration method with 96% ethanol solvent. Antibacterial activity test
using the well method. Data analysis using One-Way ANOVA.
1
Saeful Arif., Inur Tivani., Heni Purwantiningrum
Based on the results of the study showed that the concentration of strawberry
extract cream that has the best and highest inhibitory power against Staphylococcus
aureus bacteria is a concentration of 30%. Based on testing the physical properties show
the best physical properties of the cream is formula I.

Keywords: Cream, Strawberry, Staphylococcus aureus.

©2020PoliteknikHarapanBersamaTegal

Alamat korespondensi:
Prodi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Gedung A Lt.3. Kampus 1
Jl. Mataram No.09 Kota Tegal, Kodepos 52122
Telp. (0283) 352000 p-ISSN: 2089-5313
E-mail: parapemikir_poltek@yahoo.com e-ISSN: 2549-5062

2
Saeful Arif., Inur Tivani., Heni Purwantiningrum
menggunakan dengan bahan kimia, salah satunya
I. PENDAHULUAN buah strawberry yang dijadikan sebagai bahan alam
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan untuk di formulasikan sediaan krim [4]. Dipilih
dasar manusia, itulah sebabnya upaya untuk sediaan krim, karena sangat efektif untuk
mencapai tingkat kesehatan yang optimal sangat pengobatan pada kulit, mudah dipakai, memberikan
diperlukan. Salah satu faktor yang sangat penting dispersi obat yang baik pada permukaan kulit dan
dalam hidup yang tidak boleh diabaikan bahwa mudah dicuci oleh air. Sediaan krim yang baik
tubuh secara alami merupakan tempat berkoloninya adalah harus stabil, lunak dan homogen, mudah
mikroorganisme yang kompleks sehingga tubuh kita digunakan, cocok dengan zat aktif, bahan obat dapat
sangat rentan terjangkit oleh penyakit. Salah satu
terbagi halus dan terdistribusi merata dalam dasar
bagian tubuh manusia yang sangat sensitif terhadap
berbagai macam penyakit adalah kulit [1]. Kulit krim [5].
merupakan pembungkus yang elastik melindungi
tubuh dari pengaruh lingkungan. Lingkunngan yang
sehat dan bersih akan membawa efek bagi kulit, II. METODOLOGI PENELITIAN
demikian pula sebaliknya, lingkungan yang kotor
akan menjadi sumber munculnya berbagai macam a. Pengambilan Sampel
penyakit salah satunya antara lain penyakit kulit [1]. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Penyakit kulit adalah gangguan pada kulit yang Farmasi PoliTeknik Harapan Bersama Tegal.
lebih disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur. b. Alat yang digunakan
Penyakit kulit di masyarakat indonesia sudah Alat yang digunakan dalam penelitian ini
banyak terjadi, seseorang yang menderita penyakit antara lain neraca analitik, mortir dan
kulit bisa mengalami beberapa gejala, mulai dari steamper, gelas ukur, beaker glass, tabung
gejala ringan sampai berat. Faktor lain penyakit reaksi, rak tabung, cawan petri, jarum ose,
kulit adalah kebiasaan lingkungan yang tidak bersih. erlenmeyer, corong kaca, cawan uap,
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan termometer, penjepit kayu, batang pengaduk,
seseorang menderita penyakit kulit, salah satunya kaca arloji, deg glass, object glass, toples kaca,
yaitu bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri kompor spiritus, kassa asbes, kaki tiga,
Staphylococcus aureus adalah salah satu penyebab inkubator, oven, autoklaf, kertas pH, alat uji
paling sering akan terjadinya infeksi. Siapa pun daya lekat krim, mikroskop.
dapat mengalami penyakit infeksi kulit yang c. Bahan yang digunakan
disebabkan oleh bakteri aureus, namun ada beberapa Bahan-bahan yang digunakan antara lain
kondisi yang dapat meninngkatkan resiko bakteri ekstrak buah strawberry, triethanolamin,
ini, antara lain terdapat luka atau goresan pada kulit propilenglikol, metil paraben, cera alba,
dan bersentuhan dengan orang yang menderita vaselin album, asam stearat, aquades, etanol
penyakit infeksi kulit. Biasanya efek yang timbul 96%, serbuk NA , serbuk BHI, serbuk MHA,
dari infeksi bakteri Staphylococcus aureus ditandai bakteri Staphylococcus aureus.
dengan kulit yang kemerahan, bengkak, nyeri, dan d. Preparasi Sampel dan Ekstrak
biasanya terdapat nanah pada luka. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
Mencagah resistensi penyakit Staphylococcus adalah buah strawberry (Fragaria visca L),
aureus dapat menggunakan tanaman berkhasiat, yang di peroleh di daerah Guci, Kabupaten
karena mempunyai efek samping dan resiko yang Tegal, sedangkan untuk bakteri
lebih rendah yaitu dengan memanfaatkan tumbuhan Staphylococcus aureus didapat dari
strawberry. Tanaman strawberry (Fragaria visca Laboratorium Politeknik Harapan Bersama
Linn), adalah salah satu tanaman yang dapat Tegal.
digunakan untuk pengobatan. Dalam berbagai Persiapan bahan terdiri dari beberapa
penelitian, ektrak strawberry dapat menghambat tahapan yaitu buah strawberry dilakukan
pertumbuhan bakteri, salah satunya yaitu bakteri sortasi basah, menggunakan air mengalir agar
Staphylococcus aureus [2]. Tanaman strawberry semua kotoran yang masih ikut dalam sampel
dapat di manfaatkan untuk pengobatan terapi terbuang, buah strawberry dikerigkan
penyakit infeksi seperti peradangan dan gatal pada menggunakan oven pada suhu 500C selama 4
kulit. karena buah strawberry mengandung senyawa hari. Setelah kering sampel diserbukkan dan
alkaloid, flavonoid dan saponin yang memiliki siap diekstraksi.
fungsi sebagai antibakteri [3]. Penggunaan bahan Sebanyak 100 gram serbuk buah
alam dalam pengobatan lebih aman dibandingkan strawberry dimasukan kedalam bejana
3
Saeful Arif., Inur Tivani., Heni Purwantiningrum
maserasi lalu ditambahkan etanol 96%
sebanyak 250 ml, direndam selama 5 hari 10 tetes filtrat ekstrak + etanol
(+) Merah
dalam bejana tertutup dan terlindung dari 96% dan HCl 2N 1 ml + 10 tetes
Merah tua tua
cahaya sambil berulang-ulang diaduk setelah 5 HCl pekat
hari, ampas diperas dan ekstrak disaring
kemudian diuapkan menggunakan cawan
porselin diatas penangas air sampai terbentuk Hasil identifikasi flavonoid pada tabel tersebut
menunjukan warna merah tua atau positif
ekstrak kental.
mengandung flavonoid pada buah strawberry.
e. Pembuatan Sediaan Krim
Proses pembuatan krim diawali dengan b. Uji Organoleptis
menimbang semua bahan yang diperlukan, Uji organoleptis bertujuan untuk mengamati bentuk,
meleburkan fase minyak (cera alba, vaselin warna, bau, rasa, dan tekstur dari sedian krim ekstrak
album dan asam stearat) menggunakan cawan strawberry. Hasil uji organoleptis dapat dilihat pada
porselin diatas penangas air, melarutkan fase tabel berikut.
air (propilenglikol, metil paraben dan TEA) Tabel 3. Uji Organoleptis
dengan air hangat, kemudian memasukkan Formulasi
ekstrak strawberry kedalam mortir yang telah Perlakuan
F1 F2 F3
dipanaskan dengan etanol, tambahkan fase
minyak dan fase air diaduk hingga homogen Bentuk Semi padat Semi padat Padat
dan menjadi massa setengah padat. Keluarkan Coklat
Warna Coklat muda Coklat
massa (krim) dari mortir dan dimasukkan kehitaman
Khas Khas Khas
kedalam wadah (pot salep). Bau
Strawbberry Strawberry Strawberry
f. Evaluasi Fisik dan Kimia Sediaan Krim
Karakter fisik yang diamati antara lain Hasil uji organoleptis yang diperoleh pada tabel
tekstur, warna, aroma dan homogenitas. tersebut menunjukan adanya perbedaan hasil
Sedangkan untuk karakteristik kimia pasta gigi dikarenakan perbedaan penggunaan konsentrasi basis
meliputi pH dan viskositas pasta gigi. cera alba dan konsentrasi ekstrask strawberry.
Tabel 1. Formulasi Formula I didapatkan bentuk sediaan semi padat
Konsentrasi berwarna coklat muda dan bau khas strawberry.
Bahan Formula II memiliki bentuk sediaan semi padat
F1 F2 F3
berwarna coklat dan bau khas strawberry. Formula III
Ekstrak 20% 25% 30%
memiliki bentuk sediaan padat berwarna coklat
Strawberry
kehitaman dan bau khas strawberry.
Asam Stearat 10% 10% 10%
Vaselin Album 20% 20% 20% c. Uji Homogenitas
Cera Alba 10% 15% 20% Uji homogenitas uji ini bertujuan untuk mengetahui
TEA 3% 3% 3% apakah bahan-bahan dalam formulasi tersebut
Propilenglilok 15% 15% 15% tercampur merata atau tidak mengandung partikel-
Nipagin 0,1% 0,1% 0,1% partikel padat. Hal ini bertujuan agar pada saat krim
Aquadest Ad 15g Ad 15g Ad 15g dioleskan pada kulit terasa lembut, selain iu juga krim
yang dihasilkan homogen, maka senyawa aktif yang
terdapat di dalamnya dapat terdistribusi merata
III. HASIL DAN PEMBAHASAN sehingga efek terapi yang dihasilkan akan tercapai
dengan baik.
a. Identifikasi Flavonoid Tabel 4. Uji Homogenitas
Serbuk buah strawberry yang diperoleh dilakukan Hasil pengamatan
identifikasi senyawa aktif secara kualitatif dengan Replikasi
reaksi warna. Analisa kualitatif bertujuan untuk FI FII FIII Standar
mengetahui adanya kandungan flavonoid dalam buah 1 Homogen Homogen Homogen Homogen
strawberry yang memiliki potensi sebagai antibakteri.
Tabel 2. Identifikasi Minyak Atsiri 2 Homogen Homogen Homogen Homogen
Perlakuan Hasil Standar 3 Homogen Homogen Homogen Homogen

Hasil uji homogenitas yang diperoleh pada tabel


tersebut bahwa ketiga formulasi menghasilkan
4
Saeful Arif., Inur Tivani., Heni Purwantiningrum
sediaan krim yang tidak mengandung partikel 3 3,3 4,4 1,65 2,2 8,54 15,19
(homogen). Hal ini sesuai dengan persyaratan sediaan
krim, kareana krim yang baik harus homogen [5], Rata-rata 3,33 4,3 1,66 2,15 8,71 14,51
susunan homogen ini terjadi karena pada proses
pembuatan krim diaduk secara konstan sehingga krim Hasil uji daya sebar yang diperoleh pada tabel
yang dihasilkan tidak mengandung partikel-partikel tersebut diketahui bahwa nilai rata-rata uji daya sebar
bahan padat. Hal ini menunjukan bahwa zat aktif dan dengan beban 50g dan 100g dari formula I, II, dan III,
bahan lainnya telah tercampur secara meraata dan daya sebar yang baik dan memenuhi standar 5-7 cm
homogen, sehingga akan dihasilkan efek terapi yang [7]
yaitu pada formula I. Hal ini ditunjukkan pada
maksimal. beban 100g yang memiliki nilai diameter dengan
rata-rata 5,23 cm, dan daya sebar yang tidak baik atau
d. Uji pH tidak memenuhi standar yaitu pada formula III. Hal
Uji pH bertujuan untuk melihat tingkat keasaman ini disebabkan karena penambahan konsentrasi basis
sediaan krim untuk menjamin sediaan krim agar tidak cera alba paling tinggi sehingga tekstur dari sediaan
menyebabkan iritasi pada kulit. Hasil uji pH dapat tersebut padat. Data yang diperoleh kemudian
dilihat pada tabel dibawah ini. dianalisis menggunakan Uji One-way ANOVA.
Tabel 5. Uji pH Tabel 7. Hasil Analisis one-way ANOVA
Hasil Pengamatan Uji Daya Sebar
Replikasi ANOVA
F1 F2 F3 Standar
Uji_daya_sebar 50g
1 7 7 7 Sum of Mean
Squares Df Square F Sig.
2 7 7 7 4,5-7 Between 1,500 2 ,750 225,000 ,000
Groups
3 7 7 7 Within Groups ,020 6 ,003
Total 1,520 8
Hasil uji pH sediaan yang diperoleh pada tabel
tersebut bahwa ketiga formulasi memiliki pH yang Berdasarkan tabel perhitungan analisis one-way
sama yaitu 7. Hal ini menunjukan bahwa pH sesuai anova uji aktivitas daya sebar dengan beban 50 g
dengan pH standar krim yaitu pH 4,5-7 [6], maka memiliki nilai F hitung > F tabel atau 225,000 > 5,14
sediaan krim ekstrak strawberry yang dibuat memiliki oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada
pH yang stabil karena masuk dalam standar pH. pengaruh konsentrasi ekstrak buah strawberry dan
basis cera alba terhadap daya sebar krim.
e. Uji Daya Sebar Tabel 8. Hasil Analisis one-way ANOVA
Uji daya sebar bertujuan untuk mengetahui kualitas Uji Daya Sebar
krim yang dapat menyebar pada kulit, diasumsikan ANOVA
bahwa semakin meluas daya sebar suatu sediaan maka Uji_daya_sebar 100g
dengan cepat melepaskan zat aktifnya, sehingga Sum of Mean
memberikan efek terapi pada kulit dengan cepat. Hasil Squares Df Square F Sig.
uji daya busa dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Between 1,327 2 ,663 74,625 ,000
Tabel 6. Uji Daya Sebar Groups
Within Groups ,053 6 ,009
d (cm) r (cm) LP Total 1,380 8
F R
50g 100g 50g 100g 50g 100g
Berdasarkan tabel perhitungan analisis one-way
1 4,3 5,3 2,15 2,65 14,51 22,05 anova uji aktivitas daya sebar dengan beban 100 g
FI 2 4,4 5,1 2,2 2,55 15,19 20,41 memiliki nilai F hitung > F tabel atau 74,625 > 5,14
oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
3 4,3 5,3 2,15 2,65 14,51 22,05 konsentrasi ekstrak buah strawberry dan basis cera
Rata-rata 4,33 5,23 2,16 2,61 14,73 21,50 alba terhadap daya sebar krim.

1 3,9 4,9 1,95 2,45 11,93 18,84 f. Uji Daya Lekat


Uji daya lekat bertujuan untuk mengetahui
FII 2 3,8 4,8 1,9 2,4 11,33 18,08 kemampuan krim melekat pada tempat aplikasinya.
3 3,8 4,9 1,9 2,45 11.33 18,84 Daya lekat krim berhubungan dengan lamanya kontak
antara krim dengan kulit dan kenyamanan
Rata-rata 3,83 4,86 1,91 2,43 11,53 18,58 penggunaan krim. Krim yang baik mampu mennjamin
1 3,4 4,3 1,7 2,15 9,07 14,51 waktu kontak yang efektif dengan kulit sehingga
FIII tujuan terapi. Hasil uji daya lekat dapat dilihat pada
2 3,3 4,2 1,65 2,1 8,54 13,84 tabel di bawah ini.
5
Saeful Arif., Inur Tivani., Heni Purwantiningrum
Tabel 9. Uji Daya Lekat 2 Mampu memproteksi
Hail Pengamatan (detik) Mampu memproteksi
Replikasi Standar 3
FI FII FIII Mampu memproteksi
1
1 04,54 05,21 05,43
FIII 2 Mampu memproteksi
2 04,07 05,14 06,04
Tidak kurang 3 Mampu memproteksi
3 04,25 04,56 05,38 dari 4 detik

Rata-rata 04,28 04,97 05,61 Hasil uji daya proteksi yang diperoleh pada tabel
tersebut dapat diketahui bahwa dari ketiga formula
tersebut sama-sama dapat memberikan perlindungan
Hasil uji daya lekat yang diperoleh pada tabel
terhadap kulit yang ditunjukkan dengan tidak
tersebut diketahui bahwa dari semua formula memenuhi
timbulnya noda merah pada kertas saring setelah
standar daya lekat yang baik yaitu tidak kurang dari 4
penambahan KOH 0,1 N. Hal ini menunjukkan bahwa
detik [7]. Namun dari semua formulasi yang terbaik
pada jangka wakktu sampai 5 menit, krim tidak
adalah formula III dengan nilai rata-rata 05,61 detik .
menunjukkan noda merah. Jadi dapat disimpulkan
Hal ini dikarenakan penambahan konsentrasi ekstrak
dari ke 3 formula mempunyai daya proteksi yang baik.
dan konsentrasi cera alba yang terdapat dalam formula
III lebih banyak dibandingkan dengan formula I dan II,
semakin tinggi konsentrasi ekstrak buah strawberry dan h. Uji Tipe Krim
basis krim maka semakin baik. Data yang diperoleh Uji tipe krim bertujuan untuk melihat ada atau
kemudian dianalisis menggunakan Uji One-way tidaknya fenomena inversi fase (perubahan fase) dari
ANOVA. minyak dalam air menjadi air dalam minyak ataupun
Tabel 10. Hasil Analisis one-way ANOVA sebaliknya [8]. Uji tipe krim dilakukan menggunakan
metode pengenceran yaitu memasukkan krim
Uji Daya Lekat
ANOVA kedalam cawan uap tambahkan sedikit air kemudian
diaduk, jika krim dengan air tercampur atau homogen,
Uji_daya lekat maka krim yang diuji bertipe M/A, tetapi jika krim
Sum of Mean tidak tercampur dengan air atau tidak homogen maka
Squares Df Square F Sig. krim bertipe A/M. Hasil uji tipe krim dapat dilihat
Between
Groups 2,654 2 1,327 12,497 ,007 pada tabel dibawah ini.
Within Groups Tabel 12. Uji Tipe Krim
,637 6 ,106
Total Hasil Pengamatan
3,291 8 Replikasi
Berdasarkan tabel perhitungan analisa one-way FI FII FIII
anova uji akativitas daya lekat memiliki nilai F hitung 1 A/M A/M A/M
> F tabel atau 12,497 > 5,14 oleh karena itu dapat
2 A/M A/M A/M
disimpulkan bahwa ada pengaruh konsentrasi ekstrak
buah strawberry dan konsentrasi basis cera alba 3 A/M A/M A/M
terhadap daya lekat krim.

g. Uji Daya Proteksi Pada pengujian tipe krim dilakukan dengan metode
Uji daya proteksi bertujuan untuk mengetahui pengenceran, metode ini didasarkan pada kelarutan
kemampuan proteksi atau perlindungan terhadap emulsi dalam cairan yang menyusun fase kontinyu [8].
pengaruh asing dari luar seperti debu, polusi dan sinar Hasil pengamatan uji tipe krim pada ke 3 formula
matahari yang mempengaruhi efektivitas dari krim yaitu tipe a/m dimana air terdispersi dalam minyak,
tersebut. Hasil uji daya proteksi dapat dilihat pada dan juga ditunjukkan krim mudah dicuci.
tabel di bawah ini.
Tabel 11. Uji Daya Proteksi Berdasarkan dari ke 3 formulasi sediaan krim
ekstrak strawberry (Fragaria visca L.) dengan
Hasil Pengamatan
Formula Replikasi Standar membedakan konsentrasi basis cera alba, pada
15 detik-5menit formula I dengan konsentrasi cera alba 10% yaitu
sudah memenuhi standar uji sediaan krim, pada
1 Mampu memproteksi formula II dengan konsentrasi cera alba 15% yaitu
FI 2 Mampu memproteksi Mampu ada yang tidak memenuhi standar sediaan krim pada
memprotek uji daya sebar, dan untuk formula III dengan
3 Mampu memproteksi konsentrasi cera alba 20% yaitu sediaanya berbentuk
si
Mampu memproteksi padat dan tidak memenuhi uji daya sebar. Hal ini
FII 1 dengan menaikkan konsentrasi basis cera alba dapat
mempengaruhi pengujian sifat fisik sediaan krim.
6
Saeful Arif., Inur Tivani., Heni Purwantiningrum
i. Uji Luas Daerah Hambat Dari hasil analisis data One-way anova dengan
Pengujian yang terakhir yaitu uji aktivitas aplikasi SPSS di atas, didapatkan F hitung sebesar
antibakteri, uji ini merupakan metode pengujian yang 313,571 dengan Df1 = 4 dan Df2 = 6 di dapatkan F tabel
dilakukan untuk mengetahui kemampuan suatu bahan sebesar 4,53. Maka hipotesis diterima, karena F hitung
dalam menghambat pertumbuhan suatu bakteri. 313,571 > dari F tabel 4,53.
Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan terhadap Berdasarkan uji daya hambat yang diperoleh
bakteri Staphylococcus aureus dengan metode menunjukkan bahwa ekstrak buah strawberry (Fragaria
sumuran. Hasil uji luas daya hambat dapat dilihat pada visca L.) memiliki kemampuan dalam menghambat
tabel di bawah ini. pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, hal ini
Tabel 13. Uji Luas Daya Hambat dibuktikan dengan adanya zona bening yang dihasilkan.
Satuan Aktivitas antibakteri tersebut disebabkan karena
Jari- Luas adanya kandungan kimia yang dimiliki oleh buah
Pengujian jari Daya strawberry yaitu senyawa flavonoid yang bekerja
Diameter
(cm) Hambat menghambat sentesis asam nukleat, menghambat
(cm)
(cm2) fungsi membran sitoplasma, dan menghambat
metabolisme energi bakteri [9].(Purnama, 2017).
Kontrol ( - ) 4,50 2,25 15,52
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa
Kontrol ( + ) 2,1 1,05 3,18 sediaan krim ekstrak strawberry dengan konsentrasi
FI R1 1,27 0,63 0,96 10% sudah menghambat pertumbuhan Staphylococcus
(ekstrak aureus. Semakin besar konsentrasi krim ekstrak
R2 0,82 0,41 0,24 strawberry maka semakin baik juga luas daerah hambat
20%) R3 1,03 0,51 0,52 bakterinnya.
Rata-rata 1,04 0,51 0,57
FII R1 1,36 0,68 1,17
(ekstrak R2 1,04 0,52 0,56 IV. KESIMPULAN
25%) R3 0,81 0,40 0,23
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah
Rata-rata 1,07 0,53 0,65 dilakukan bahwa krim ekstrak strawberry dengan
FIII R1 1,54 0,77 1,58 konsentrasi 30 % yang mempunyai daya hambat paling
(ekstrak R2 1,34 0,67 1,12 baik dan tertinggi terhadap bakteri Staphylococcus
30%) R3 1,61 0,80 1,75 aureus. Pengujian sifat fisik menunjukkan sifat fisik
Rata-rata 1,49 0,74 1,48 krim yang paling baik adalah pada formula I dengan
konsentrasi basis cera alba 10%.
Hasil uji luas daya hambat yang diperoleh pada tabel
tersebut dapat diketahui bahwa pada kontrol negatif
yang menggunakan aquades steril memiliki diameter V. REFERENSI
daerah hambat sebesar 15,52 cm2, seharusnya aquades
steril tidak memiliki daya hambat antibakteri. Pada [1] Sajida, Agsa. 2012. Hubungan Personal
kontrol positif dengan menggunakan krim Hygiene dan Sanitasi Lingkungan Dengan
chloramphenicol memiliki diameter daerah hambat keluhan Penyakit Kulit Di Kelurahan Denai
sebesar 3,18 cm2, sedangkan pada uji luas daerah Kecamatan Medan Kota Medan. Skripsi.
hambat krim ekstrak strawberry pada formula I dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
konsentrasi 20% memiliki diameter daerah hambat Sumatera Utara.
sebesar 0,57 cm2, formula II dengan konsentrasi 25%
[2] Selvia, E., Hamid, A.A. and Wahjuni, E.S.,
memiliki diameter daerah hambat 0,65 cm2, dan pada
2014. Uji Efek Antimikroba Ekstrak Ethanol
formula III dengan konsentrasi 30% memiliki diameter
Stroberi (Fragaria vesca L.) Terhadap
sebesar 1,48 cm2. Data yang diperoleh kemudian
Staphylococcus epidermidis. Majalah
dianalisis menggunakan Uji One-way ANOVA.
Kesehatan FKUB, Volume 1.
Tabel 14. Hasil Analisis one-way ANOVA
Uji Luas Daerah Hambat [3] Rahayuningsih, N., Nifanti, T., 2015. Efek
Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Buah
ANOVA
Strawberry (Fragaria x ananassa) pada tikus
Luas daerah hambat putih dari daerah bandung. Jurnal. kesehatan
Sum of Mean Bakti Tunas Husada. Vol. 13, No 1.
Squares Df Square F Sig. [4] Angraini, Fika. 2017. Uji Efektivitas
Between Groups 194,372 4 48,593 313,571 ,000 Antibakteri Sediaan Krim Ekstrak Biji
Within Groups
Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap
,930 6 ,155 Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
Total 195,302 10 aureus. Karya Tulis Ilmiah. Tegal : DIII
7
Saeful Arif., Inur Tivani., Heni Purwantiningrum
Farmasi Politeknik Harapan Bersama.
[5] Syamsuni. 2006. Farmasetika Dasar dan
Hitungan Farmasi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
[6] Swastika, A, Mufrod & Purwanto., 2013,
Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Sari
Tomat (Solanum lycopersicum L.),
Traditional Medical 132 Journal, 18 (3) :
132-140.
[7] Azkiya, Zulfa., Herda Ariyani., Tyas Setia
Nugraha. 2017. Evaluasi Sifat Fisik Krim
Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale
Rosc. Var. rubrum.) Sebagai Anti Nyeri.
Journal. Of Current Pharmaceutica
Sciences. Vol. 1, No. 1
[8] Rizikiyan, Yayan., Lela Sulastri., Sulistiorini
Indriaty. 2018, Formulasi Dan Uji Daya
Hambat Krim Ekstrak Etanol Teh Hijau
Terhadap Propinebacterium acnes. Jurnal
Medical Sains. Vol. 2, No. 2, hal 65-74.
[9] Purnama, Prala Ayu Aristya. 2017. Uji
Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol 70%
Buah Strawberry (Fragaria x ananassa.)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus aureus. dan Shigella sp.
Secara In Vitro. Skripsi. Surakarta : Fakultas
Kedokteran Umum Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

8
Saeful Arif., Inur Tivani., Heni Purwantiningrum

Anda mungkin juga menyukai