Anda di halaman 1dari 10

JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 3 No 1, Januari 2020 79

UJI EFEKTIVITAS KEFIR SUSU KAMBING DENGAN INOKULUM


RAGI TAPE TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT
(Propionibacterium acnes)

Tutik1, Anisa Putri1, Gusti Ayu Rai Saputri1

ABSTRACT
Propionibacterium acnes is a bacterium that can cause acne. Kefir has anti-
acne properties. Kefir is used using goat milk and yeast tape as a starter.
Kefir is fermented milk containing BAL, yeast, alcohol and lactic acid in it. The
results of the kefir evaluation test include the BAL population test that is 4.6 x
107 living cells / mL (7.6 log cells / mL), the yeast population is 9.6 x 106
(5.6 log cells / mL), pH kefir 4.8, total lactic acid in kefir 0.48%, and alcohol
content 1.6% which showed good quality kefir. The results of kefir
effectiveness test on Propionibacterium acnes concentration of 2% resulted in
each inhibition zone of 16.52 mm which included in the category of strong
inhibitors. Anti-bacterial test results produce goat kefir effective in inhibiting
the bacterium Propionibacterium acnes. Observations analyzed using the One
Way ANOVA statistical method showed significant differences in inhibition
zones (p = <0.005) between all kefir concentrations of goat milk yeast
inoculum tape can be concluded the higher the concentration the wider the
inhibition zone.

Keywords: Propionibacterium Acnes, Acne, Kefir, Yeast Tape.

ABSTRAK
Propionibacterium acnes adalah suatu bakteri yang dapat menyebabkan
jerawat. Kefir memiliki khasiat sebagai anti jerawat. Kefir yang digunakan
menggunakan susu kambing dan ragi tape sebagai starter. Kefir adalah susu
fermentasi yang memiliki kandungan BAL, Khamir, Alkohol dan Asam laktat
didalamnya. Hasil uji evaluasi kefir meliputi uji populasi BAL yaitu 4,6 x 10 7
sel hidup/ mL (7,6 log sel/ mL), populasi khamir 9,6 x 10 6 (5,6 log sel/ mL),
pH kefir 4,8, total asam laktat dalam kefir 0,48%, serta kadar alkohol 1,6%
yang menunjukan kefir kualitas baik. Hasil uji efektifitas kefir terhadap
bakteri Propionibacterium acnes konsentrasi 2% menghasilkan masing-
masing zona hambat sebesar 16,52 mm yang termasuk kedalam kategori
penghambat yang kuat. Hasil uji anti bakteri menghasilkan kefir kambing
efektif dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes. Pengamatan
dianalisis menggunakan metode statistik One Way ANOVA menunjukan
adanya perbedaan zona hambat yang signifikan (p=< 0,005) antara seluruh
konsentrasi kefir susu kambing inokulum ragi tape dapat disimpulakan
semakin tinggi konsentrasi maka semakin luas zona hambat.

Kata Kunci : Propionibacterium Acnes, Jerawat, Kefir, Ragi Tape.

PENDAHULUAN pendukung pertama dari timbulnya


Jerawat (acne vulgaris) jerawat ini adalah proses
adalah suatu peradangan kronik hiperkeratini folikuler yang
pada kelenjar pilosebasea, faktor menyebabkan terjadinya

1. Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati


80 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 3 No 1, Januari 2020

penyumbatan pada folikel. kosmetika, dan bahan kimia lain


Peningkatan sekresi sebum yang (Al-Hoqail, 2003). Jerawat paling
distimulasi oleh kelenjar sering disebabkan oleh bakteri dan
pilosebasea, pada folikel yang akan menimbulkan Inflamasi.
tersumbat akan menyediakan Infalmasi ini disebabkan oleh
lingkungan yang kondusif bagi flora poliferasi Propionibacterium acnes
alami kulit untuk berkembang biak yang menyerang netrofil pada
sehingga terjadi peradangan pada kelenjar minyak. Bakteri ini
folikel kulit (Dipiro et al., 2005). menghasilkan asam lemak bebas
Bagian kulit yang menjadi tempat yang kemudian menembus dermis
jerawat ialah pada bagian muka, dan menginduksi inflamasi. Secara
bahu, dada, punggung, leher dan alami inflamasi akan sembuh
lengan (Wasitaatmadja, 2011). dengan sendirinya dalam waktu
Jerawat bukanlah suatu beberapa hari sampai beberapa
penyakit yang berdampak fatal, minggu, namun kejadian ini akan
tetapi cukup merisaukan karena sangat mengganggu baik secara
dapat menurunkan kepercayaan estetis ataupun secara medis pada
diri pada sseseorang, terutama kejadian infeksi yang parah (Dreno
mereka yang peduli akan et al., 2001)
penampilan (Tjekyan, 2008). Pemilihan pengobatan dengan
Peningkatan pada penderita menggunakan antibiotik
jerawat terjadi di indonesia memegang peran penting dalam
meningkat setiap tahunnya, sejak terapi pengobatan jerawat.
tahun 2006 penderita sebanyak Antibiotik dipilih berdasarkan pada
60%, tahun 2007 sebanyak 80% persepsi dokter terkait efikasi,
dan 90% pada tahun 2009 efektivitas biaya atau rasio risiko-
(Afriyanti, 2015). Hampir semua manfaat. Antibiotik topikal dan oral
orang pernah mengalami fase secara rutin digunakan untuk
berjerawat, namun pada usia 12- mengobati jerawat, namun jarang
25 populasi penderita jerawat mempertimbangkan resiko
paling tinggi sekitar 80% (Dipiro et resistensi bakteri terhadap
al., 2008). antibiotik tersebut sehingga
Jerawat dapat disebabkan oleh peningkatan kasus resistensi
beberapa faktor, antara lain faktor antibiotik banyak terjadi. Beberapa
genetik, endokrin, psikis, musim, negara melaporkan bahwa lebih
stres, makanan, keaktifan kelenjar dari 50% dari strain
sebasea, infeksi bakteri, Propionibacterium acnes tahan
JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 3 No 1, Januari 2020 81

terhadap makrolida topikal menggunakan ragi tape. Hasil


membuatnya kurang efektif penelitian menunjukkan pada
(Madelina dan Sulistiyaningsih, pembuatan kefir susu sapi
2018). Sehingga banyak ilmuan penggunaan ragi tape dengan
yang mencari bahan alam sebagai kadar 3 % untuk menghasilkan
pengobatan untuk jerawat, salah susu kefir memiliki tekstur yang
satunya adalah pemanfaatan kefir kasar, tidak kompak, adanya
terhadap pengobatan terapi. partikel kecil dan juga bau yang
Kefir merupakan kumpulan dari tidak sedap sedangkan pada
bakteri dan khamir yang sangat penggunaan ragi tape sebanyak 1
banyak jumlah strainnya. Di % menghasilkan curd yang lebih
Indonesia, kefir dikenal dengan lembut dan aroma yang baik
nama dagang kristal alga Jepang. (Ernawati et al., 1996).
Munculnya nama dagang tersebut Di Indonesia, kefir mulai
karena ilmuwan yang digemari oleh masyarakat sebagai
mempublikasi kegunaan dan segala makanan fungsional, karena
hal yang berkaitan dengan kefir khasiatnya telah dipercaya secara
yang berasal dari Jepang (Firdausi empiris mampu mencegah dan
et al., 2010). Kefir hasil fermentasi mengobati berbagai penyakit
mengandung sejumlah kultur flora seperti jantung, ginjal, paru-paru,
normal aktif yang terdapat dari hati, menurunkan kolesterol,
berbagai strain mikroorganisme meningkatkan nafsu makan, serta
yang berguna untuk melawan membuat tubuh menjadi segar
mikroorganisme patogen (Otles dan bertenaga. Secara empiris
dan Cagindi, 2003). Kandungan kefir juga digunakan untuk
dalam produk kefir hasil fermentasi mengobati jerawat dengan cara
merupakan alkohol 0,5-2,0% dan membasuh muka menggunakan air
asam laktat 0,3-1,13% (Wood, tersebut atau dengan menggerus
2012) dan hasil pH kefir berkisar butir kefir dan membalurkannya ke
3,7 (Gonzales et al., 2003) muka sebagai masker (Firdausi et
Kefir susu dibuat dari susu sapi, al., 2010).
susu kambing atau susu domba Menurut (Dewi et al., 2018)
yang ditambahkan starter kefir Organisme probiotik, polisakarida,
berupa granula kefir atau biji kefir peptida, asam organik khususnya
(Kosikowski dan Mistry, 1982). asam laktat, dan bahkan sifat
Selain biji kefir sebagai starter asam dari hasil fermentasi kefir
dapat pula menggunakan dapat berkhasiat untuk menjaga
82 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 3 No 1, Januari 2020

kesehatan kulit dan atau senyawa yang terdapat dalam kefir


mengobati kerusakan yang terutama kefir susu kambing, maka
bermanifestasi pada kulit, seperti peneliti akan melakukan uji
keadaan hiperpigmentasi, penuaan efektifitas kefir susu kambing
dini, kulit berjerawat dan dengan inokulum ragi tape
berkhasiat mempercepat terhadap bakteri Propionibacterium
penyembuhan luka bakar maupun acne.
luka infeksi pada kulit.
Penelitian (Michael, 2015) METODOLOGI PENELITIAN
pada kefir susu kambing memiliki Alat yang akan digunakan
pH yang berkisar antara 3,88 – 5, pada penelitian ini adalah Autoklaf,
kadar asam laktat 0,13% - 0,63%, cawan conway, batang pengaduk,
kadar etanol antara 0,17% - beaker glass (pyrex®), mortir dan
0,75%, luas zona hambat antara stamper, cawan petri, erlenmeyer
2 2
0,17 cm – 2,57 cm . Aktivitas (pyrex®), gelas ukur (pyrex®),
antibakteri dapat menghambat inkubator, lampu bunsen, buret,
bakteri Propionibacterium acnes jarum ose, oven, pipet tetes, pipet
dilihat dari zona hambat kefir, mikro, tabung reaksi (pyrex®),
kadar etanol dan asam laktat. Hasil waterbath, bulb, timbangan
penelitian dari (Hartanto, 2018) analitik, mikroskop dan
telah didapatkan bahwa kefir susu spektrofotometer UV-Vis. Bahan
kedelai dengan inokulum ragi yang akan digunakan pada
diperoleh jumlah BAL tertinggi penelitian ini adalah susu kambing
terdapat pada fermentasi 24 jam etawa, ragi tape, media MRSA,
yaitu sebesar 8,0 Log sel/mL media PDA, CaCO3, NaOH 0,1N,
(1,59×10 Sel Hidup/mL) dan streptomycin sulfate, K2Cr2O4,
jumlah populasi khamir sebesar H2SO4, K2CO3, klindamisin,
6,3 Log sel/mL (9,23×10 Sel aquadest, media blood agar,
Hidup/mL). Fermentasi dengan etanol, biakan bakteri
megunakan inokulum ragi Propionibacterium Acnes (ATCC)
mengahasilkan produk fermentasi dan indikator PP 1%.
yang baik pada waktu 24 jam
dengan pH 4,3 dan asam laktat Populasi dan Sampel
sebesar 0,85% dengan kadar Populasi yang akan diambil
alkohol 0,23 % b/v. pada penelitian ini susu kambing
Berdasarkan hal tersebut etawa yang diambil dari
dengan adanya kandungan
JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 3 No 1, Januari 2020 83

perternakan kambing etawa diinkubasi selama 24 jam pada


kabupaten Pringsewu, Lampung. suhu 37oC (Latimer, 2016).

Prosedur Penelitian Penentuan pH


Persiapan Bahan pH sampel diukur dengan
Susu dipasturisasi dengan menggunakan pH meter. pH meter
metode Low Temperature Long terlebih dahulu dikalibrasi dengan
Time (LTLT) sebanyak 500 mL buffer untuk pH 4 dan pH 7
dengan suhu 63oC selama 30 menit sesuai kisaran pH. Pengukuran
di atas waterbath (Sabil, 2015). dilakukan dengan mencelupkan
Selanjutnya ragi tape sebanyak 1 elektroda pH meter kedalam 10 mL
% ditambahkan ke dalam susu sampel (Sudarmadji et al., 1997).
yang sudah dingin (Ernawati,
1996), kemudian dinkubasi pada Penentuan kadar Asam Laktat
o
suhu ruang bersuhu 20-25 C Penentuan Total Asam Laktat
(Saeavanamuthu, 2010). (Underwood, 1989) dilakukan
dengan menghitung kadar asam
Perhitungan BAL dan Khamir setara asam laktat dengan metode
Total BAL dihitung menggunakan titrasi. Susu fermentasi (kefir)
metode hitungan cawan melalui diambil sebanyak 18 mL dan
-7
pengenceran seri hingga 10 pada dimasukkan ke dalam erlenmeyer
medium de Man Ragosa and ditetesi fenolftalin (PP) 1 %
Sharpe (MRS) agar steril yang sebanyak 0,5 (10 tetes) untuk
telah ditambahkan CaCO3 dititrasi dengan NaOH 0,1 N sambil
(Hirdayati, 2011). Pengenceran dikocok sampai terbentuk warna
-5 -6
yang digunakan yakni 10 , 10 , merah yang konstan.
dan 10-7 selanjutnya dinkubasi
selama 24 jam pada suhu 37oC. Penentuan Kadar Alkohol
Penghitungan total khamir Persiapan Sampel (Yuwono dan
dilakukan dengan menggunakan Susanto, 1998)
metode hitungan cawan melalui a. Cawan Conway disiapkan diolesi
pengenceran seri hingga 10-5 dengan vaselin dan 1 mL larutan
dengan medium Potato Dextrose kalium bikromat asam sulfat
Agar (PDA) agar yang ditambahkan dimasukkan pada bagian tengah
1 % Streptomisin dalam 100 mL. cawan.
Pengenceran yang digunakan yakni
10-3, 10-4 dan 10-5 selanjutnya
84 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 3 No 1, Januari 2020

b. 1 mL sampel dan 1 mL kalium dengan kadar alkohol 0.1 ; 0.3 ;


bikromat jenuh dimasukan secara 0.5 ; 0,7 dan 0.9 g/dL kemudian
terpisah pada bagian tepi cawan. diamati absorbansinya dengan λ =
c. Cawan tersebut ditutup dengan 400-800 nm.
hati-hati dan dirapatkan dengan
vaselin. Uji Daya Hambat
d. Sampel dan larutan kalium Pengujian uji daya hambat
karbonat jenuh digoyangkan bakteri Propionibacterium Acnes
dengan perlahan sehingga dilakukan dengan cara,
tercampur dengan baik. menyiapkan cawan petri yang
e. Setelah tercampur dibiarkan berisi 20 mL media Blood Agar,
selama 1-2 jam dan diamati ambil 0,2 mL suspensi bakteri uji,
perubahan warna pada larutan inokulasikan ke media secara
kalium bikromat asam sulfat pada merata dengan cara spread plate
bagian tengah cawan. dan biarkan permukaan agar
f. Perubahan warna kalium mengering. Masukan cakram
bikromat asam sulfat dari warna kedalam masing-masing
kuning menjadi hijau kebiruan konsentrasi serta kontrol positif
menunjukan adanya etanol dalam dan negatif larutan sampel lalu
sampel yang diuji. letakan cakram pada media yang
telah ditandai sebelumnya. Cawan
Penentuan Kadar Alkohol agar diinkubasi selama 1x24 jam
a. Larutan kalium bikarbonat pada suhu 37oC. Amati zona keruh
diambil dengan mikropipet, dan jernih pada setiap cawan petri,
diusahakan semua larutan terambil diamati ada tidaknya zona
b. Larutan dimasukan ke dalam hambatan (wilayah jernih) yang
labu takar 10 mL dan diencerkan terbentuk di sekitar cakram dan
sampai tanda batas. diameter zona jernih diukur
c. Absorbansinya diamati menggunakan jangka sorong.
menggunakan spektrofotometer
pada λ = 400-800 nm.
d. Konsentrasi alkohol dapat
diketahui dengan cara
menggunakan perbandian kurva
standar. Pembuatan kurva standar
dengan cara membuat sampel
JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 3 No 1, Januari 2020 85

HASIL DAN PEMBAHASAN


Evaluasi Kefir
Evaluasi sediaan kefir dilakukan kefir dilakukan uji daya hambat
dengan 5 pengujian yaitu kefir susu kambing inokulum ragi
perhitungan BAL, Khamir, tape terhadap bakteri penyebab
penentuan pH, Penentuan total jerawat (Propionibacterium Acnes).
asam laktat dan penentuan kadar Hasil evaluasi sediaan yang telah
alkohol setelah diperoleh hasil uji dibuat adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Evaluasi Kefir


No Uji Hasil Uji Ketetapan Keterangan
1 Total BAL 4,6 x 107 Min 1x106 +
6
2 Total Khamir 9,6 x 10 Min 1x106 +
3 pH 4,8 ±3,7 +
4 Total Asam Laktat 0.48 0,3-1,13 +
5 Alkohol 1,6 0,5-2 +
Keterangan:
+ : memasuki kriteria yang telah ditetapkan
- : tidak memasuki kriteria yang telah ditetapkan

Berdasarkan hasil uji pengenceran yang terkecil yaitu


pengamatan kefir yang dibuat 4,6x106 dikalikan 10 karena
dengan susu kambing inokulum inokulum yang ditambahkan ke
ragi tape dapat dikatakan kefir plate 0,1mL maka hasilnya 4,6x107
terbentuk dalam keadaan baik dan sel/mL (7,6 log sel/mL).
memenuhi standar dalam Hasil khamir yang didapat
pembuatan kefir. setelah dihitung dengan metode
Pengujian yang dilakukan hitung cawan yaitu 10-3 6,8x 104,
pada penelitian ini merupakan uji 10-4 yaitu 9,4 x 105 dan pada 10-5
efektifitas kefir susu kambing didapatkan hasil 1,23x 107 Jumlah
dengan inokulum ragi tape khamir diambil dari pengenceran
terhadap bakteri penyebab jerawat yang terkecil yang memenuhi
(propionibacterium acnes). persyaratan yaitu 9,4 x 105
Pertama dilakukan uji pendahuluan dikalikan 10 karena inokulum yang
yang menghasilkan total BAL pada ditambahkan ke plate 0,1mL maka
-5 6
10 adalah 4,6x10 , pada hasilnya 9,4 x 105 sel/mL (5,9 log
pengenceran 10-6 adalah 6,5 x 107 sel/mL). Hasil pH sebesar 4,88,
-7
dan pada pengenceran 10 Rata-rata kadar asam laktat kefir
dihasilkan 1,02 x 109. Jumlah 0,4576% dan hasil kadar alkohol
bakteri asam laktat diambil dari sebesar 1,168.
86 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 3 No 1, Januari 2020

Tabel 2. Uji aktivitas kefir terhadap bakteri Propionibacterium Acnes dengan


KHM
Diameter rata-rata zona
hambat (mm) Diameter rata-
No Konsentrasi rata zona
Pengulangan
hambat (mm)
I II II
1 2% `16.93 16.49 16.16 16.52
2 4% 18.46 18.36 18.70 18.50
3 6% 20.05 20.29 20.20 20.18
4 8% 23.22 22.93 23.74 23.29
5 10% 25.08 25.42 24.86 25.12
6 100% 29.06 29.19 29.23 29.16
7 Kontrol positif 30.54 30.64 30.92 30,7
8 Kontrol negatif 0 0 0 0
Keterangan:
Kontrol Positif : klindamisin
Kontro negatif : Akuades

Berdasarkan hasil daya mm dan pada kontrol positif; 30,7


hambat kefir susu kambing dengan mm sedangkan kontrol negatif
inokulum ragi tape terhadap tidak ada zona hambat. Hasil uji
bakteri penyebab jerawat daya hambat aktivitas kefir susu
(Propionibacterium Acnes) kambing inokulum ragi tape dapat
menunjukan bahwa semakin besar menghambat bakteri
konsentrasi ekstrak yang propionibacterium acnes dengan
digunakan maka semakin besar sangat baik.
pula diameter hambatan. Berdasarkan hasil statistik
Pengujian KHM susu kefir kefir susu kambing inokulum ragi
inokulum dnegan ragi tape tape menunjukan hasil yang
dilakukan 5 konsentrasi yaitu signifikan (p=<0,005) yang berarti
konsentrasi 2%, 4%, 6%, 8% dan kefir efektif dalam menghambat
10% pada kontrol positif bakteri penyebab jerawat
menggunakan klindamisin dan (Propionibacterium Acnes).
pada kontrol negatif menggunakan
akuades. Setiap konsentrasi dibuat
3 kali pengulangan dan KESIMPULAN
menghasilkan zona hambat di Dari hasil penelitian uji
setiap konsentrasi sebagai berikut efektifitas kefir susu kambing
2%; 16,52 mm, 4%; 18,50mm, dengan inokulum ragi tape
6%; 20,18 mm. 8% ; 23,29 mm, terhadap bakteri penyebab jerawat
10%; 25,12 mm, 100%; 29,16
JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 3 No 1, Januari 2020 87

(Propionibacterium Acnes) dapat tape menunjukan hasil yang


disimpulkan bahwa: signifikan (p=<0,005) yang
1. Hasil evaluasi pengujian kefir berarti kefir efektif dalam
yang diformulasikan dari menghambat bakteri penyebab
fermentasi susu kambing dan jerawat (Propionibacterium
inokulum ragi tape memenuhi Acnes) pada konsentrasi 2%
semua persyaratan sehingga masuk dalam kategori
menghasilkan kualitas kefir penghambatan yang kuat,
yang baik. semakin tinggi konsentrasi
2. Berdasarkan hasil statistik kefir maka akan semakin luas zona
susu kambing inokulum ragi hambat bakteri.

G.R., Posey, L.M., 2005,


Pharmacotherapy, 6th
DAFTAR PUSTAKA
Edition, Appleton ang
Lange, New York. 1-13.
Afriyanti, R.N., 2015. Akne vulgaris
pada remaja. Jurnal
Dreno, B., Reynaud, A., Moyse, D.,
Majority, 4(6), pp.10-17.
Habert, H. and Richet, H.,
2001. Erythromycin-
Al-Hoqail, I.A., 2003. Knowledge,
resistance of cutaneous
beliefs and perception of
bacterial flora in
youth toward acne
acne. European Journal of
vulgaris. Saudi medical
Dermatology, 11(6),
journal, 24(7), pp.765-
pp.549-53.
768.
Ernawati, Rarah, Ratih, Adjie, dan
Day, R.A. and Underwood, A.L.,
Maheswari. 1996.
1989. Analisis kimia
Fermentasi
kuantitatif. Penerbit
SusuMenggunakan Ragi
Erlangga.
Tape dan Biji Kefir Kering.
Fakultas Peternakan.
Dewi, M.L., Rusdiana, T.,
Institut Pertanian Bogor.
Muchtaridi, M. and
Putriana, N.A., 2018.
Firdausi, D., Saifudin, A.Y. and
ARTIKEL TINJAUAN:
Haryono, D.P., 2010.
MANFAAT KEFIR UNTUK
Kristal Algae Sebagai Obat
KESEHATAN
Alternatif Penyembuhan
KULIT. Farmaka, 16(2),
Kanker Kolorektal.
pp.80-86.
Gonzalez, R., Martinez-Rodriguez,
Dipiro, J, T., Dipiro, C,V., Wells, B.
A.J. and Carrascosa, A.V.,
G., & Scwinghammer, T,L.,
2003. Yeast autolytic
2008. Pharmacoteraphy
mutants potentially useful
handbook sevent Edition.
for sparkling wine
USA; Mc Graw – Hill
production. International
Company.
journal of food
microbiology, 84(1),
Dipiro, J.T., Wells, B, G., Talbert,
pp.21-26.
R,L., Yee, G,C., Matzke,
88 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 3 No 1, Januari 2020

Hartanto, B., 2018. Karakteristik refrigerator. Universitas


Kefir Susu Kedelai Dengan Hasanuddin Makasar.
Inokulum Ragi Tape. Saravanamuthu, R.,
2010. Industrial
Hidayati, D., 2011. Pola exploitation of
Pertumbuhan Bakteri microorganisms. IK
Asam Laktat Selama International Pvt Ltd.
Fermentasi Susu
Kedelai. Jurnal Teknologi Sudarmadji, S. and Haryono, B.,
Hasil Pertanian, 3(2), 1997. Suhardi. Analisa
pp.72-76. Bahan Makanan dan
Pertanian, pp.96-114.
Kosikowski, F.V. and Mistry, V.,
1982. Cheese and Tjekyan, R.M., 2009. Kejadian dan
fermented milk foods. faktor resiko akne
3rd. Kosikowski dan vulgaris. Media Medika
Associates, New York. Indonesiana, 43(1), pp.37-
43.
Latimer, G.W., 2016. Official
methods of analysis of Wasitaatmadja Syarih, M., 2011.
AOAC International. AOAC Ilmu penyakit kulit dan
International, Rockville, kelamin. Penerbit UI,
MD, USA. Jakarta.

Madelina, W. and Sulistiyaningsih, Wood, B.J., 2012. Microbiology of


S., 2018. RESISTENSI fermented foods. Springer
ANTIBIOTIK PADA TERAPI Science & Business Media.
PENGOBATAN
JERAWAT. Farmaka, 16(2), Yuwono, S.S. and Susanto, T.,
pp.105-117. 1998. Pengujian fisik
pangan. Fakultas
Michael., B. B. R. Sidaratha, dan L. Teknologi Pertanian.
M. E. Purwijayati Ningsih. Universitas Brawijaya.
2014 Potensi Kefir Sebagai Malang.
Anti Bakteri
Propionibacterium Acnes.
Jurnal Penelitian Fakultas
Teknobiologi, Universitas
Atmajaya Yogyakarta.

Otles, S. and Cagindi, O., 2003.


Kefir: A probiotic dairy-
composition, nutritional
and therapeutic
aspects. Pakistan journal
of nutrition, 2(2), pp.54-
59.

Sabil, S., Malaka, R. and Yuliati,


F.N., 2015. Pasteurisasi
high temperature short
time (htst) susu terhadap
Listeria monocytogenes
pada penyimpanan

Anda mungkin juga menyukai